Lenny Endang
Program Studi Bahasa Mandarin Universitas Widya Kartika Surabaya Jl. Sutorejo Prima Utara II/1, 60113 Telepon: +62 31 5922403

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Rancang Bangun Kamus Percakapan Interaktif untuk Pariwisata dalam Bahasa Mandarin berbasis Mobile Endang, Lenny; Hari, Yulius
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.448 KB) | DOI: 10.23887/janapati.v4i1.9744

Abstract

Pertumbuhan ekonomi Republik Rakyat China pada masa ini merupakan perekonomian terbesar kedua dunia dan akan terus berkembang. Maka dari itu setiap negara tidak terkecuali Indonesia pasti ingin mendatangkan wisatawan dari China untuk mengunjungi Indonesia agar dapat meningkatkan devisa negara.  Seperti dilansir oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu mengatakan pihaknya terus melakukan upaya untuk meningkatkan arus wisatawan mancanegara, termasuk dari Negeri China, sehingga saat ini Indonesia menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asal China sebanyak 800.000 hingga 900.000 orang pada tahun 2013 atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sekitar 600.000 orang wisatawan. Melihat potensi yang luar biasa tersebut maka kebutuhan atas penguasaan bahasa Mandarin semakin meningkat terlebih untuk dunia pariwisata. Namun, seringkali pembelajar kesulitan dalam menguasai bahasa Mandarin. Hal ini disebabkan oleh perbedaan jenis bahasa antara Bahasa Indonesia dengan bahasa Mandarin yang memperhatikan intonasi sebagai penentu makna atau arti. Sedangkan pembelajaran secara konvensional dengan media cetak seringkali tidak mampu mengakomodasi pembelajaran pelafalan dan intonasi yang benar, hal inilah yang seringkali memberikan gap antara yang dipahami oleh pembelajar dengan materi yang terdapat di media cetak. Atas dasar itulah penelitian ini diharapkan mampu menjembatani gap antar Bahasa Indonesia dengan Mandarin, khususnya dalam bidang pariwisata. Dengan dibuatnya perancangan aplikasi kamus percakapan interaktif untuk pariwisata dalam bahasa Mandarin berbasis Mobile diharapkan agar dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan komunikasi dan pembelajaran Bahasa Mandarin yang dapat diakses melalui media elektronik mereka di mana pun dan kapan pun tanpa terhalang oleh batasan tempat dan waktu (ubiquitous learning)[1].
Peran Media PPT untuk Peningkatan Minat Belajar dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Mandarin Hermawan, Budi; Endang, Lenny; Apriana, Maria
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 20, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpp.v20i2.26887

Abstract

 Di dalam dunia pendidikan, berbagai masalah dapat timbul dalam proses pembelajaran, sehingga berbagai cara dilakukan oleh pengajar untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Termasuk di dalam mengajar Bahasa Mandarin sebagai Bahasa kedua, seringkali peserta didik mengalami kesulitan untuk dapat mempelajarinya. Sehingga di sini pengajar perlu memiliki kemampuan pedagogi untuk dapat memaksimalkan proses pengajaran. Di dalam proses pengajaran, Pengajar perlu memilih media pembelajaran yang sesuai dengan capaian pembelajaran, agar dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dan meningkatkan kompetensi yang ingin dicapai. Sehingga dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran mengenai peran media Powerpoint dengan tujuan untuk dapat meningkatkan minat belajar dalam pembelajaran kosakata Bahasa Mandarin. Dengan Menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas pada mahasiswa kelas sertifikasi Bahasa Mandarin Dasar Universitas Widya Kartika, ditemukan Bahwa minat peserta didik terhadap pembelajaran Kosakata meningkat dengan bantuan media PPT. Berdasarkan hasil kuisioner, ditemukan 35% responden sangat menyukai pengajaran kosakata Bahasa Mandarin dengan bantuan media PPT dan terdapat 60% responden merasa suka terhadap media yang dipakai