Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DERAJAT KEMIRIPAN EKOSISTEM MANGROVE ALAMI DAN HASIL REHABILITASI Andi Nur Samsi
CELEBES BIODIVERSITAS : Jurnal Sains dan Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangrove adalah ekosistem yang terletak di sekitar muara dengan karakteristik yang unik. Lokasinya terletak di Pulau Pannikiang Kabupaten Barru (ekosistem alami) dan Desa Tongke-tongke Kabupaten Sinjai (ekosistem hasil rehabilitasi). Ekosistem mangrove baik alami maupun hasil rehabilitasi juga tentunya tidak terlepas dari faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini juga akan mempengaruhi biota di dalamnya termasuk Gastropoda dan Bivalvia. Analisis data menggunakan koefisien Jaccard. Tujuan tulisan ini adalah mengetahui kemiripan komunitas Gastropoda dan Bivalvia yang ada di ekosistem mangrove alami dan hasil rehabilitasi. Sampel diambil secara acak. Analisis data menggunakan Jaccard Coefficient. Hasil penelitian menunjukkan kemiripan yang lemah untuk komunitas Gastropoda (56%) dan komunitas Bivalvia (50%).   Kata Kunci : Mangrove, Kemiripan, Gastropoda, Bivalvia, Jaccard
ANALISIS KERAPATAN EKOSISTEM MANGROVE DI PULAU PANIKIANG DAN DESA TONGKE-TONGKE SULAWESI SELATAN Andi Nur Samsi; Sharifuddin Bin Andy Omar; Andi Niartiningsih
Biota Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Biota 2018
Publisher : Faculty of Science and Technology Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/Biota.v4i1.1593

Abstract

The mangrove ecosystem has different density levels per location. It can be influenced by environmental factors or because of human assistance. This research was conducted in Tongke-tongke Village, Sinjai Regency and Pannikiang Island, Barru District. Observations were conducted on three groups, namely groups of trees, stakes, and seedlings. Tree group used plot size 10 m x 10 m, stakes group used plot size 5m x 5m, and the group of seedlings used plot size 1 m x 1m. The result of tree group density will be compared with the standard criteria of mangrove damage of the Minister of Environment to know the criteria and the level of density. The mangrove ecosystem in Tongke-tongke village is overgrown by Rhizophora mucronata and Avicennia sp. and is dominated by R. mucronata with very dense density. In the tree group, R. mucronata has a density of 8020 Ind Ha-1. The mangrove ecosystem in Pannikiang Island is overgrown with Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Sonneratia alba, Aegiceras floridum, Ceriops tagal, Avicennia sp., Excoearia agallocha, and Lumnitzera racemosa and has a rare and moderate density. In the tree group, the highest density in C. tagal with a density of 1270 Ind Ha-1 and indicated moderate density. Competition is always there in the ecosystem. The species of this ecosystem is fighting for space and nutrients. Therefore, competition can determine the density of plants in it.
PELATIHAN PRAKTIKUM IPA BERBAHAN LINGKUNGAN SEKITAR PADA GURU IPA SMP KABUPATEN MAROS Nur Amaliah Akhmad; Andi Nur Samsi; Fandi Ahmad; Surahman Nur; St. Humaerah Syarif; Rusmidin
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 11: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i11.1889

Abstract

Pelatihan praktikum untuk guru IPA berbasis lingkungan bertujuan untuk melatih guru dalam mengembangkan kreativitas dalam menciptakan alat peraga sederhana yang ada di lingkungan. Pelaksanakan Pelatihan ini ada 4 tahap yakni survey, pelaksanaan, pendampingan dan evaluasi pelatihan. Survey dilaksanakan pada kelompok guru MGMP IPA Kabupaten Maros dan menganalisa kesulitan yang dihadapi guru selama pandemi Covid-19 ini. Guru diberikan pelatihan menciptakan praktikum sederhana berbasis lingungan agar mampu digunakan oleh guru dan siswa selama pandemi tanpa harus masuk ke laboratorium. Setelah pelatihan, guru-guru didampingi selama 2 minggu untuk melihat kendala yang dihadapi guru. Proses evaluasi bertujuan melihat sejauh mana kemampuan guru berkreativitas dalam mengembangkan alat peraga berbasis lingkungan ini. Hasil dari kegiatan ini didapatkan bahwa guru semakin terampil dalam mengolah dan menciptakan praktikum sederhana berbasis lingkungan sehingga memudahkan proses pembelajaran IPA selama pandemi ini berlangsung