Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

The Effect of Potassium Diformate as Feed Additive on Immune Performances of Nilem (Osteochilus hasselti Valenciennes, 1842) Under Infection of Aeromonas hydrophila Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi; Desty Nurul Ulfa; Ayi Yustiati; Rosidah Rosidah
Journal Omni-Akuatika Vol 16, No 1 (2020): Omni-Akuatika May
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.oa.2020.16.1.734

Abstract

This research aims to determine the most effective dosage of potassium diformate additives in feed to increase the body resistance of nilem carp (Osteochilus hasselti). This research used Complete Random Design (CRD) experimental method with 4 treatments and 4 replications. The treatment used was the addition of potassium diformate on feed (0 %, 0.1 %, 0.3 % and 0.5 %). After 28 days of treatment, nilem fingerlings were challenged with Aeromonas hydrophila bacteria with a density of 108 cfu ml-1. Parameters observed were the number of leukocytes, erythrocytes, survival rate, clinical symptoms and water quality. The result showed that leukocytes and erythrocytes number were significantly different in each treatment. Meanwhile, leukocytes and erythrocytes number of nilem fingerlings in challenged test were increased and decreased due to the addition of potassium diformate and A. hydrophila infection. Clinical symptoms after challenged test were relatively similar such as haemorhagic, ulceration, exopthalmia, dropsy and abnormal swimming movements. Therefore, survival rate of nilem fingerlings with 0.3 % of potassiun diformate was the highest compared to other treatments, namely 81.67 %.
Laju Pengosongan Lambung Ikan Mas (Cyprinus carpio) dan Ikan Nila (Oreochoromis niloticus) Irfan - Zidni; Eddy - Afrianto; Izza - Mahdiana; Heti - Herawati; Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No. 2 /Desember 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.334 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk pengosongan lambung benih ikan nila dan benih ikan mas sebagai dasar manajemen pemberian pakan pada stadia benih. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan nila dan benih ikan mas dengan ukuran 5-7 cm. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dengan membandingkan 2 jenis benih ikan pada pengamatan waktu 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, dan 24 jam. Parameter yang diamati pada penelitian diantaranya adalah bobot tubuh ikan, bobot usus yang berupa makanan, bobot usus tanpa isi, bobot isi usus, panjang usus, pH lambung dan usus, dan suhu media air. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pH lambung benih ikan nila sebesar 5,8 yang bersifat basa,  sedangkan rata-rata pH lambung pada benih ikan mas sebesar 6,7 hampir mendekati netral serta pH usus pada kedua benih ikan bersifat mendekati netral. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bawha semakin lama waktu pengamatan, maka bobot usus isi makanan, bobot usus tanpa makanan, dan bobot isi usus semakin rendah.
Efektifitas Pemberian Rotifera (Brachionus rotundiformis) Yang diperkaya dengan Taurin dan Glutamin Terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Larva Ikan Kerapu Sunu (Plectropomus leopardus) Gulam Banthani; Iskandar .; Rita Rostika; Titin Herawati; Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.23 KB)

Abstract

Ikan Kerapu merupakan salah satu Ikan laut yang berekonomis penting yang banyak ditangkap dan diekspor. Rendahnya kelangsungan hidup pada stadia larva menjadi penyebab pengembangan budidaya kerapu sunu masih mengalami kendala sehingga masih sulit pengadaan benih secara cukup dan berkelanjutan. Pemberian pakan alami pada stadia larva merupakan langkah yang penting dalam meningkatkan kelangsungan hidup larva. Jenis pakan alami yang sering digunakan dalam kegiatan pembenihan ikan laut yaitu rotifer (B. rotundiformis). Rotifer menjadi pakan pada stadia larva karena rotifer mempunyai ukuran yang kecil dan sesuai dengan bukaan mulut larva kerapu sunu. Namun pemberian rotifer masih belum cukup untuk meningkatkan kelangsungan hidup larva, sehingga perlu dilakukan pengayaan rotifer dengan asam amino. Asam amino yang diduga dapat mengkatkan kelangsungan hidup larva adalah Taurin dan Glutamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian rotifer yang diperkaya dengan taurin dan glutamin dalam menunjang kelangsungan hidup larva kerapu sunu. Penelitian ini akan dilaksanakan di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan  di Gondol, Bali pada bulan september 2017. Metode yang digunakan terdiri dari 4 perlakuan dan 4 kali ulangan: (A) tanpa Taurin dan Glutamin; (B) 0,5 taurin per 10 L media pengkaya; (C) 0,5 Glutamin per 10 L media pengkaya; (D) 0,5 Taurin dan 0,5 Glutamin per 10 L media pengkaya. Pemeliharaan larva menggunakan bak berukuran 1000 L dan di pelihara selama 10 hari. Pemberian rotifer  mulai dari D-2 sampai D-10. Parameter yang diamati adalah kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kualitas air.
Uji Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Mas Mantap (Cyprinus carpio) Pada Rentang Suhu yang Berbeda Dyara Ridwantara; Ibnu Dwi Buwono; Asep Agus Handaka Suryana; Walim Lili; Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.761 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelangsungan hidup, pertunbuhan, tingkah laku dan konversi pakan benih ikan mas mantap pada rentang suhu yang berbeda terutama pada suhu rendah. Penelitian ini dilakukan di Desa Margaluyu Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Penelitian dilaksanakan selama 30 hari dari bulan Oktober - Nopember 2018. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 7 kali ulangan, yaitu perlakuan A (20 ºC), perlakuan B (24 ºC) dan perlakuan C (28 ºC). Parameter yang diamati adalah derajat kelangsungan hidup, panjang mutlak, pertumbuhan bobot mutlak, tingkah laku ikan, rasio konversi pakan dan kualitas air yang meliputi suhu, pH dan DO. Hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan A, B dan C nilai kelangsungan hidup sebesar 100%, ikan pada perlakuan A memiliki laju pertambahan panjang dan bobot yang lambat, tingkah laku pasif dan nilai konversi pakan yang tinggi. Pertumbuhan terbaik ikan mas mantap terdapat pada perlakuan C dengan hasil pertambahan panjang mutlak dan bobot mutlak tertinggi serta nilai rasio konversi pakan terbaik dengan nilai berturut-turut sebesar 2,59 cm; 4,38 g dan 1,25
Fish Community Structure The Dry Season in The Cipeles River, Sumedang Regency, West Java Province, Indonesia Ayi Yustiati; Rostika Rostika; Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi; Titin Herawati
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 16, No 2 (2023): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v16i2.30665

Abstract

AbstractCipeles River is a sub-watershed of the Cimanuk River that flows in Sumedang Regency, Indonesia. The upstream is located in Sukasari District and flows into Tomo District. This study aimed to determine the fish community structure in the Cipeles River during the dry season. This research was conducted from September to December 2020 using field observation methods and purposive sampling techniques at three stations (Station 1 at 6°48′59.5″S and 108°01′22.5″E; Station 2 at 6°48′56.2″S and 108°01′32.3″E; and Station 3 at 6°47′3.7″S and 108°05′44″E) data analysis employed descriptive-comparative. Parameters observed are abundance, diversity, dominance, uniformity, community structure, and water quality. The results showed that from 566 caught fish the diversity index is low with a value of 0.86–0.89, a moderate dominance index with a value of 0.55–0.62, and a low uniformity index of 0.16–0.17. Based on the three index values, it can be concluded that the fish community structure the dry season in the Cipeles River is categorized as depressed, caused by the high influence of total suspended solids that have exceeded the water quality threshold value for fisheries (according to regulation of the Government of the Republic of Indonesia Number 22 of 2021 on Spatial Management) with concentrations ranging from 67 mgL-1 to 74 mgL-1.AbstrakSungai Cipeles merupakan sub DAS dari Sungai Cimanuk yang mengalir di Kabupaten Sumedang, Indonesia. Hulunya terletak di Kecamatan Sukasari dan mengalir ke Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas ikan di Sungai Cipeles pada musim kemarau. Penelitian dilakukan pada bulan September hingga Desember 2020 dengan menggunakan metode pengamatan lapangan dan teknik purposive sampling pada tiga stasiun (Stasiun 1 di 6°48′59.5″LS dan 108°01′22.5″BT, Stasiun 2 di 6°48′56.2″ S dan 108°01′32.3″BT, dan Stasiun 3 di 6°47′3.7″LS dan 108°05′44″E). Analisis data menggunakan deskriptif-komparatif. Parameter yang diamati adalah kelimpahan, keragaman, dominasi, keseragaman, struktur komunitas, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 566 ikan yang ditangkap indeks keragamannya rendah dengan nilai 0,86–0,89, indeks dominansi sedang dengan nilai 0,55–0,62, dan indeks keseragaman rendah 0,16–0,17. Berdasarkan ketiga nilai indeks tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur komunitas ikan pada musim kemarau di Sungai Cipeles dikategorikan tertekan, disebabkan oleh tingginya pengaruh total padatan tersuspensi yang telah melebihi nilai ambang batas kualitas air untuk perikanan (menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penataan Ruang) dengan konsentrasi berkisar antara 67 mgL-1 sampai dengan 74 mgL-1.