Claim Missing Document
Check
Articles

The Intracellular Cryoprotectant Effects in Preserving Goramy Spermatozoa after Two Days Sub-Zero Freezing Abinawanto, Abinawanto; Fitrianingrum, Nisa; Lestari, Retno; Sudaryono, Agung; Rostika, Rita; Fujaya, Yushinta
Aquacultura Indonesiana Vol 16, No 1 (2015): Volume 16 Issue 1 Year 2015
Publisher : Indonesian Aquaculture Society (MAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.86 KB) | DOI: 10.21534/ai.v16i1.2

Abstract

The spermatozoa quality of goramy two days after sub-zero freezing was examined. The quality of spermatozoa examined included motility, viability, and abnormality. We aimed to determine the optimum concentration of glycerol protecting spermatozoa during preservation. We used 0%, 1%, 3%, 5%, 7%, and 9% of glycerol, respectively.  Sperms were diluted by the combination of glycerol and fish ringer (1 part of sperm + 3 part of solvent). The dilute sperms were then equiliberated at 4°C for 45 min, and were freezed at -34°C for two days. Thawing was then carried out at 30°C for 2 min. Based on Dunnet test, 5% of glycerol was the optimum concentration maintaining spermatozoa motility (75.95±4.76)%.Keywords: glycerol; Osphronemus goramy; spermatozoa motility, viability, and abnormality; sub-zero freezing
Reduction of The Feeding Levels On Litopenaeus vannamei Nursery Under Bioflock Conditions Sudaryono, Agung; Rostika, Rita
Aquacultura Indonesiana Vol 15, No 1 (2014): Volume 15 Issue 1 Year 2014
Publisher : Indonesian Aquaculture Society (MAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.789 KB) | DOI: 10.21534/ai.v15i1.39

Abstract

The aim of this research was to evaluate whether the feeding levels in Litopenaeus vannamei nursery can be reduced without any adverse of the shrimp growth under bioflock conditions. There were 5 different reduced feeding levels as treatments in triplicates in this study ie. 10% reduction of the feeding level (A), 15% reduction of the feeding level (B), 20% reduction of the feeding level (C), 25% reduction of the feeding level (D), and no reduction of the feeding level (E; as control). Average daily gain (ADG) and water quality parameters were observed in the study. Results of the study showed that there were no significant differences (P>0.05) among all treatments with ranges of 0.11-0.19 g/day. It means that under bioflock conditions the feeding levels in the Litopenaeus vannamei nursery can be reduced up to 25% without any adverse in the growth performance.
Fecundity performance of nilem (Osteochilus vittatus) from Cianjur, Tasikmalaya and Kuningan Districts, West Java, Indonesia ROSTIKA, RITA; ANDRIANI, YULI; JUNIANTO, JUNIANTO
Asian Journal of Agriculture Vol 1 No 01 (2017)
Publisher : Society for Indonesian Biodiversity & Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13057/asianjagric/g010104

Abstract

Rostika R, Andriani Y, Junianto. 2017. Fecundity performance of nilem (Osteochilus vittatus) from Cianjur, Tasikmalaya and Kuningan Districts, West Java, Indonesia. Asian J Agric 1: 17-21. The aim of this study was to know the reproduction aspects of nilem (Osteochilus vittatus Valenciennes, 1842; syn. Osteochilus hasseltii Valenciennes, 1842). The study was conducted from October 2015 to March 2016 that includes elements of body length, weight, gonad maturity level (GML) and fecundity. There were 27 samples collected from farming activities in Cianjur, Tasikmalaya and Kuningan West Java, Indonesia. The parameters observed were the correlation between weight and fecundity, correlation between body length and fecundity and GML. The method used was explorative approach and the data were analyzed by descriptive approach. The results showed that the correlation between weight and fecundity in Cianjur District was y= e0,024x, while the body length and fecundity was y=e0,413x. In Tasikmalaya District was y= e0,0728x, while the body length and fecundity was y=e0,4903x. In Kuningan District was y= e0,2902x, while the correlation between the length of the fish and fecundity was y=e0,6859x. The dominant gonad maturity level of Nilem in Cianjur was GML IV (50%), Tasikmalaya was GMLVI (100%), and Kuningan was GML V (55,56%) respectively. The relationship between length and body weight of Osteochillus vittatus from Cianjur, Tasikmalaya and Kuningan District were W=0,03L2,95, W = 0.04L2.89 and W = 0.04L2.79 respectively. The implication of this research is to know the proper size of nilem fish that can be harvested in conditions of optimum egg volume.
PENGARUH BERBAGAI IMBANGAN ENERGI-PROTEIN RANSUM SILASE IKAN TERHADAP EFISIENSI PAKAN PADA IKAN JAMBAL SIAM (Pangasius hypophtalmus SAUVAGE) Kiki Haetami; Rita Rostika; Junianto -
Bionatura Vol 2, No 3 (2000): Bionatura Desember 2000
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.924 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh berbagai imbanganenergi protein pada ransum yang mengandung silase ikan terhadap efisiensiprotein dan energi ikan jambal siam (Pangasius hypophtalmus SAUVAGE) stadiamuda . hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi protein pakan kontrol, yaitupellet komersial (protein 25% energi 3300 kkal) menghasikan efisiensi proteintertinggi, tetapi tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan perlakuanransum yang mengandung silase 75% (protein 36,50%; energi 2953 kkal) dansilase 50% (protein 26,17%; energi 2827 kkal). Efisiensi protein perlakuanransum yang mengandung silase 25% (protein 16,26%; energi 2700 kkal) sangatnyata lebih rendah dibanding ketiga perlakuan lainnya. Rendahnya efisiensiprotein tersebut disebabkan oleh kandungan protein yang tidak mencukupikebutuan, dan serat kasar yang melebihi batas penggunaan. Penggunaan energiyang paling efisien diperoleh pada ikan yang mendapat perlakuan silase 25%,kemudian diikuti silase 50%, pellet komersial, dan silase 75%, tetapi masingmasingperlakuan tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata. Peningkatanefisiensi protein dan energi dari ransum yang mengandung silase ikan 25%,kemudian silase 50%, dan silase 75% tersebut seiring dengan meningkatnyapenggunaan silase ikan dan menurunnya imbangan energi-protein dari 16,6 padaransum yang mengandung silase ikan 25% menjadi 8,18 kkal/g protein padaransum yang mengandung silase ikan 75%. Hal tersebut menunjukkan bahwaprotein merupakan zat gizi utama pada ikan jambal siam stadia muda.Kata kunci: Silase ikan, efisiensi protein dan energi; jambal siam
PENGARUH TINGKAT PEMBERIAN PAKAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN DEPOSISI LOGAM BERAT PADA IKAN NILEM DI KARAMBA JARING APUNG WADUK IR. H. DJUANDA Pratiwi -; Rita Rostika; Yayat Dhahiyat
Jurnal Akuatika Vol 2, No 2 (2011): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.57 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pakan terhadap laju pertumbuhan dan deposisi logam berat pada ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V) di karamba jaring apung  waduk Ir. H. DjuandaBatu Ngerong Zona III, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, periode 03 Juni - 12 Agustus 2010. Metode penelitian yang digunakan untuk laju pertumbuhan adalah metode eksperimental, rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Ikan nilem dengan berat rata-rata 3 gram dipelihara dalam karamba jaring apung (KJA) yang berukuran 1x1x1 m3 dengan tingkat pemberian pakan yang berbeda yaitu 0 %, 1 %, 2 %, 3 %, 4 % dan 5 % dari bobot badan ikan nilem dengan frekuensi pemberian pakan tiga kali sehari. Sedangkan metode penelitian untuk  pengujian kandungan logam berat adalah metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemberian pakan sebesar 4 % memberikan laju pertumbuhan yang terbaik yaitu sebesar 1,7935 %. Sedangkan untuk hasil pengujian kandungan logam berat Pb, Cd dan Hg pada daging ikan nilem masih berada di bawah baku mutu yang tetapkan oleh FAO (1983) dan Badan POM Depkes (1989). Urutan kandungan logam berat yang terakumulasi pada daging ikan nilem mulai dari konsentrasi yang terbesar hingga yang terkecil adalah Cd>Pb>Hg.
Kombinasi Sumber Protein Dan Karbohidrat Sebagai Pakan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Fase Pembesaran Gun Gun Cahyadi; Rita Rostika; Walim Lili; Yuli Andriani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.696 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi limbah ikan tongkol sebagai sumber protein pakan dan dedak sebagai sumber karbohidrat yang menghasilkan pertumbuhan tertinggi ikan lele sangkuriang stadia pembesaran. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2017 di jaring apung Kolam Percobaan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universiras Padjadjaran Ciparanje, Jatinangor, Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap  (RAL) yang terdiri dari enam perlakuan dan tiga kali ulangan. Kombinasi limbah ikan tongkol dan dedak yaitu berturut – turut pakan A (95%,5%), B (90%, 10%), C (85%, 15%), D (80%, 20%), E (75%, 25%), dan F (Pakan Komersial). Ikan lele Sangkuriang yang digunakan berukuran 22 ± 0,8 g (stadia pembesaran) dipelihara dalam 18 unit waring dengan padat tebar 20 ekor/waring selama 60 hari. Pengaruh setiap perlakuan terhadap parameter dianalisis menggunakan analisis ragam atau Analysis of Variance (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan uji dengan berbagai kombinasi limbah ikan tongkol sebagai sumber protein dan dedak sebagai sumber karbohidrat tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap laju pertumbuhan harian (LPH) dan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) ikan lele Sangkuriang. Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa kombinasi 75% limbah ikan tongkol dan 25% dedak sebagai pakan ikan lele Sangkuriang stadia pembesaran memberikan hasil terbaik terhadap laju pertumbuhan harian sebesar 1,03% dan efisiensi pemanfaatan pakan sebesar 38,52%.
Pematangan Gonad Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) Menggunakan Tepung Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) Dalam Pakan Komersil Hardiono Tondang; Rita Rostika; Lintang Permata Sari Yuliadi; Ujang Subhan
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.514 KB)

Abstract

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan jumlah pemberian tepung biji kecipir yang paling efektif untuk meningkatkan kematangan gonad ikan lele dumbo. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2017 di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Jatinangor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lime perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan tepung biji kecipir sebanyak 0 %(Kontrol), 5 % per kg pakan, 6 % per kg pakan, 7 % per kg pakan dan penambahan vitamin E esencial sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung biji kecipir pada pakan dapat mempengaruhi tingkat kematangan gonad ikan lele dumbo melihat parameter Indeks Kematangan Gonad (IKG), diameter telur, fekunditas dan kelangsungan hidup larva ikan lele selama 4 hari. Dosis yang paling memberikan pengaruh terhadap ikan lele dumbo adalah penembahan tepung biji kecipir sebanyak 7 % per kg pakan dapat memberikan hasil terbaik terhadap ikan lelel dengan IKG rata-rata sebesar 17,00 %, fekunditas relatif 41933 per kg bobot induk, diameter telur 1.35 mm, dan kelangsungan hidup pada larva ikan lele selama 4 hari sebesar 97,32 %.
Pengaruh Kombinasi Ekstrak Enzim Kasar Papain Dan Bromelin Terhadap Pemanfaatan Pakan Dan Pertumbuhan Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus) pada Stadia Pendederan Indri Nuraeni; Rita Rostika; Walim Lili; Yuli Andriani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.388 KB)

Abstract

Riset bertujuan mengetahui pengaruh penambahan kombinasi ekstrak enzim kasar  Papain dan Bromelin pada pemanfaatan pakan, kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan harian ikan patin siam stadia pendederan, serta mengetahui konsentrasi terbaik dari kombinasi kedua enzim tersebut terhadap pertumbuhan benih ikan patin.Riset dilakukan pada bulan April hingga Juni 2017 di Karamba Jaring Apung BPPPU Waduk Cirata. Riset menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 Perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A (tanpa EEKP & EEKB), B (5% EEKP) C (3.75% EEK P&1.25% EEKB), D (2.5% EEKP & 2.5% EEKB) E (1.25% EEKP & 3.75% EEKB ) dan F (5% EEKB). Hasil dianalisis uji F dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil riset menunjukkan bahwa penambahan kombinasi ekstrak enzim kasar papain sebanyak 1.25% dan ekstrak enzim kasar bromelin sebanyak 3,75% merupakan hasil terbaik dengan hasil SR 75%,LPH 4.19% dan EPP 68.36%.  
PENGARUH PENAMBAHAN KOMBINASI EKSTRAK ENZIM KASAR PAPAIN DAN BROMELIN PADA PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Demas Faisal; Rita Rostika; Ayi Yustiati; Yuli Andriani; Irfan Zidni
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan Unpad
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.277 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak enzim kasar papain dan bromelin dalam pemanfaatan pakan dan pertumbuhan tertinggi pada benih ikan nila. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2017 di karamba jaring apung BPPPU Waduk Cirata. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan A (tanpa EEKP & EEKB), B (EEKP 3,25% & EEKB 2,50%) C (EEKP 3,50% & EEKB 2,25%), D (EEKP 3,75% & EEKB 2%), E (EEKP 4% & EEKB 1,75%) dan F (EEKP 4,25% & EEKB 1,5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kombinasi dosis ekstrak enzim kasar papain sebanyak 3,25% dan ekstrak enzim kasar bromelin sebanyak 2,5% yaitu SR 96%, EP 91.13%, LPH 3,61% dan PER 3,61%.
Pengaruh Penambahan Tepung Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) pada Pakan Komersial Terhadap Tingkat Kematangan Gonad Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Suci - Febnikayani; Rita - Rostika; Mochamad Untung Kurnia Agung; Titin Herawati
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No. 2 /Desember 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.279 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah penambahan tepung biji kecipir pada pakan komersial serta mengetahui dosis optimal yang dapat meningkatkan kematangan gonad ikan gurame. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2017 di Balai Pengembangan dan Pemacuan Stok Ikan Gurame dan Nilem (BPPSIGN) Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan termasuk kontrol dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan tepung biji kecipir sebanyak 0% (kontrol) per kg pakan, 3% per kg pakan, 5% per kg pakan, 8% per kg pakan dan penambahan dengan vitamin E sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian penambahan tepung biji kecipir pada pakan komersial sebanyak 5% per kg pakan dapat meningkatkan kematangan gonad ikan gurame dengan hasil diameter telur rata-rata sebesar 2,33 mm, derajat pembuahan telur sebesar 92,1% dengan jumlah telur yang dibuahi 2700 butir, dan  derajat penetasan telur sebesar 64,8% dengan jumlah telur yang menetas 1750 butir.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah penambahan tepung biji kecipir pada pakan komersial serta mengetahui dosis optimal yang dapat meningkatkan kematangan gonad ikan gurame. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2017 di Balai Pengembangan dan Pemacuan Stok Ikan Gurame dan Nilem (BPPSIGN) Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan termasuk kontrol dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan tepung biji kecipir sebanyak 0% (kontrol) per kg pakan, 3% per kg pakan, 5% per kg pakan, 8% per kg pakan dan penambahan dengan vitamin E sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian penambahan tepung biji kecipir pada pakan komersial sebanyak 5% per kg pakan dapat meningkatkan kematangan gonad ikan gurame dengan hasil diameter telur rata-rata sebesar 2,33 mm, derajat pembuahan telur sebesar 92,1% dengan jumlah telur yang dibuahi 2700 butir, dan  derajat penetasan telur sebesar 64,8% dengan jumlah telur yang menetas 1750 butir.
Co-Authors Abinawanto Abinawanto Abram, Arthur Henry Achmad Rizal Achmad Rizal Agid Faisal Harahap Agung Sudaryono Alexander M. A. Khan Andikawati, Aulia Anggreini, Diyah Ayu Annisa Dian Islami Apriana Vinasyiam Arifah, Fajar Nurul Atikah Nurhayati Aulia Andhikawati Awaludin, Rohmat Ayi Yustiati Ayi Yustiati Ayu Sri Wijayanti, Lady Ayu Yustiati Bayu Priyambodo Buntora Pasaribu C.U, M. Ikhsan Cahya, Muhamad Dwi Charles Parningotan Haratua Simanjuntak Darmawan, Jadmiko Davinci, Leonardo Demas Faisal Dulmi’ad Iriana Dwi Oktarahdiana Eka Royani Etty Riani Fitrianingrum, Nisa Ghinarrahmi Afiyatillah Gulam Banthani Gun Gun Cahyadi Hafizd Handi Prayogo Handaka, Asep Agus Hanisa Riani Hardiono Tondang Hari Priowirjanto, Gatot Herman, Roffi Grandiosa Heti Herawati Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi Iis Rostini Indri Nuraeni Irfan Zidni Iskandar . Iskandar Iskandar Iskandar Iskandar Iskandar Iskandar Isni Nurruhwati Iwang Gumilar Junianto - Junianto - - JUNIANTO JUNIANTO Karsih, Okta Rizal Kiki Haetami Lantun Paradhita Dewanti Lim Leong Seng Lintang Permata Sari Yuliadi Maulida, Yulvina Mochamad Untung Kurnia Agung Mochammad Rudyansyah Muhamad Wijaya Muhammad Hafizh Arafi Mustika Dewi, Aisah Nasita, Abian Surya Naufal Aria Kusuma Nora Akbarsyah Novitasari Romaito Siregar Nurmalasari, Nury Oktarahdiana, Dwi Otong Suhara Djunaedi Pasaribu, Buntora Pratiwi - Pratiwy, Fittrie Meyllianawaty Pringgo Kusuma Dwi Noor Yadi Putra Priorwirjanto, Gatot Hari Priowirjanto, Gatot Hari Priwirjanto, Gatot Hari Putri, Rahma Windy Sah Rambo - Retno Lestari Rinaldo Nurfaizi Roffi Grandiosa Ronal Kurniawan Rosita, Eros Rusky Intan Pratama Rusky Intan Pratama Satria, Muhammad Akbar Sigid Hariyadi Siswoyo Siswoyo Siti Aliyah Sonja Kleinertz Sriati Simpati Suci - Febnikayani Sulistiono Sulistiono Sunarto S Syakir, Muhammad Sabiq Titin Herawati Triyani, Dina Amalia Ujang Subhan Utama, Mochhamad Ikhsan Cahya Walim Lili Wijayanti, Lady Ayu Sri Yayat Dhahiyat Yayat Dhahiyat Yuli Andriani Yuli Andriani Yuli Andriani Yuniar Mulyani Yushinta Fujaya Yusuf Arief Nurrahman Zidni, Irfan Zulfaa, Hafizhah