Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PEMANFAATAN ALGORITMA ZHU UNTUK ANALISIS KARBON LAUT DI TELUK BANTEN ., Ramawijaya; Yusuf Awaludin, Muhammad; S. Pranowo, Widodo; ., Rosidah
Jurnal Harpodon Borneo Vol 5, No 2 (2012): Volume 5 No 2 Oktober 2012
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.113 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v5i2.89

Abstract

Tantangan penting dalam bidang meteorologi laut dan perubahan iklim adalah bagaimana memprediksikan secara kuantitatif interaksi laut dan atmosfer dalam kaitannya dengan proses penyerapan (sink) / pelepasan (source) CO2 oleh laut yang dikontrol oleh proses kimia, fisika, dan biologi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa penyerapan/pelepasan CO2 laut dengan pendekatan model melalui perhitungan tekanan parsial CO2 (pCO2) laut. Hasil algoritma menunjukkan sebagian besar stasiun pengamatan memberikan nilai positif dengan kisaran 0 – 5000 μatm dengan nilai bias yang tinggi pada stasiun bagian dalam teluk. Sementara itu hasil observasi SPL dan klorofil-a menunjukkan nilai ∆pCO2 bernilai negatif berkisar antara 0 s/d –20 μatm pada perairan luar teluk dan bernilai 0  s/d +420 μatm untuk bagian dalam teluk. Secara umum Perairan Teluk Banten berperan sebagai source sedangkan bagian luar teluk berperan sebagai sink CO2. Namun Algoritma Zhu ini tidak disarankan untuk digunakan di daerah perairan dalam teluk atau pesisir.  Kata Kunci : Teluk Banten, Algoritma Zhu, karbon laut, sink, source
Effectiveness of Lactic Acid Bacteria to Improve Cyprinus carpio Fingerlings Resistance Against Rosidah Rosidah; Yuniar Mulyani; Walim Lili; Khasanatur Rosyidah
Jurnal Biodjati Vol 5, No 1 (2020): May
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v5i1.5260

Abstract

Common carp (Cyprinus carpio) cultivation is often hampered by a disease attack, one of them is the attack of Edwarsiella tarda. Lactic acid bacteria (LAB) can be used as an alternative to prevent diseases in fish by increasing the body's resistance. This research aimed to determine the most effective isolates of LAB that increase of the resistance of carp fingerlings to the attack of E. tarda bacteria and see which isolates can produce the highest survival. The LAB isolates used were the result of isolation from the gut of carp. This study used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of four treatments with three replications. The fish were immersed with different LAB isolates, CcB7, CcB8, and CcB15 in the same density of 108 cells / mm3. Immersion was carried out for 30 minutes with a frequency of seven days. While during the research, two immersions were carried out before the challenge test against E. tarda bacteria. The parameters observed were the number of leukocytes, hematocrit, erythrocyte, differential leukocytes, survival rate, and clinical symptoms that appeared. The results showed that all LAB isolates used in this study could increase the body resistance of carp against the attacks of E. tarda bacteria. The LAB CcB7 isolate was the most effective for enhancing the body resistance of carp fish withthe highest increase level of  leukocyte, erythrocyte, and hematocrit were 18 ± 0.057,7 ± 0,077, and 0.26± 7.31% respectively. After being challenged with E. tarda bacteria producing mild clinical symptoms, the highest increase is in monocyte and neutrophil cells was 20 and 62% respectively, the highest reduction in lymphocytes was – 9%  and the highest survival rate was 80%. 
The Effect of Potassium Diformate as Feed Additive on Immune Performances of Nilem (Osteochilus hasselti Valenciennes, 1842) Under Infection of Aeromonas hydrophila Ibnu Bangkit Bioshina Suryadi; Desty Nurul Ulfa; Ayi Yustiati; Rosidah Rosidah
Journal Omni-Akuatika Vol 16, No 1 (2020): Omni-Akuatika May
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.oa.2020.16.1.734

Abstract

This research aims to determine the most effective dosage of potassium diformate additives in feed to increase the body resistance of nilem carp (Osteochilus hasselti). This research used Complete Random Design (CRD) experimental method with 4 treatments and 4 replications. The treatment used was the addition of potassium diformate on feed (0 %, 0.1 %, 0.3 % and 0.5 %). After 28 days of treatment, nilem fingerlings were challenged with Aeromonas hydrophila bacteria with a density of 108 cfu ml-1. Parameters observed were the number of leukocytes, erythrocytes, survival rate, clinical symptoms and water quality. The result showed that leukocytes and erythrocytes number were significantly different in each treatment. Meanwhile, leukocytes and erythrocytes number of nilem fingerlings in challenged test were increased and decreased due to the addition of potassium diformate and A. hydrophila infection. Clinical symptoms after challenged test were relatively similar such as haemorhagic, ulceration, exopthalmia, dropsy and abnormal swimming movements. Therefore, survival rate of nilem fingerlings with 0.3 % of potassiun diformate was the highest compared to other treatments, namely 81.67 %.
Potential of Telang Plant (Citoria ternatea) for Treatment of Aeromonas hydrophila Infection on Koi Fish (Cyprinus carpio) Yuli Andriani; Asep Agus Handaka; Rosidah Rosidah; Rida Himyati
Journal Omni-Akuatika Vol 16, No 1 (2020): Omni-Akuatika May
Publisher : Fisheries and Marine Science Faculty - Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.oa.2020.16.1.751

Abstract

The aim of this study was to determine the effective concentration of telang leaf extract for the treatment of koi fish infected by the Aeromonas hydrophila bacteria and find out what clinical symptoms arise from Aeromonas hydrophila infection. The method used in this research was experimental using Completely Randomized Design (CRD) with five treatments and three replications. The treatment given was soaking koi fish infected with Aeromonas hydrophila in telang leaf extract for 48 hours with concentrations of 0, 150, 300, 450 and 600 ppm. Koi fish is infected with A. hydrophila by intramuscular injection of 0.1 ml/head with a bacterial density of 108 cfu/mL. The parameters observed were clinical symptoms including damage to fish body surface, fish response to feed and shock response. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed that early clinical symptoms that arise are inflammation that is swelling and reddish color on the injection site and red spots. Other symptoms that occur are ulcers, hemorrhagic & inflammation, discoloration, exopthalmia and dropsy. The use of telang leaf extract with a concentration of 300 ppm was the best and effective treatment for treating the infected koi fish with A. hydrophila because within 9 days, the fish has recovered. It produced the fastest cure rate compared to other treatments.Keywords : Aeromonas hydrophila, koi fish, telang leaf extract, treatment, soaking
REVIEW: POTENSI TANAMAN MELASTOMATACEAE SEBAGAI ANTIOKSIDAN ROSIDAH Rosidah; Ami Tjitraresmi
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Suplemen Juni
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2143.856 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17551

Abstract

AbstrakMelastomataceae merupakan tanaman pantropis yang terdiri dari 163 marga dan 4300 spesies. Diketahui Melastomataceae memiliki kandungan senyawa fenol yang berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penulisan review ini adalah untuk membandingkan potensi tanaman-tanaman dari famili  Melastomataceae sebagai antioksidan alami. Metode yang digunakan dalam pengujian ativitas antioksidan adalah dengan menggunakan DPPH dengan nilai IC50 sebagai pembanding. Hasil yang diperoleh diketahui bahwa tanaman dengan famili Melastomataceae berpotensi sebagai antioksidan alami dengan aktivitas tertinggi dimiliki oleh spesies Dichaetanthera africana yang memiliki nilai IC50 terendah yaitu sebesar 0.49 g/ml.Kata kunci: Melastomataceae, antioksidan, DPPH, IC50 
POTENSI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI SEBAGAI ANTIBAKTERIAL UNTUK MENANGGULANGI SERANGAN BAKTERI AEROMONAS HYDROPHILA PADA IKAN GURAME (Osphronemus Gouramy lacepede) Rosidah -; Wila Mahita Afizia
Jurnal Akuatika Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Akuatika
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.869 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi antibakteri ekstrak daun jambu biji terhadap bakteri Aeromonas hydrophila penyebab penyakit Motil Aeromonas septicemia (MAS) pada benih ikan gurami, melalui uji invitro dan uji LC50 48 jam. Metode Penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris dengan sembilan perlakuan dan dua ulangan untuk uji invitro, sedangkan untuk uji LC50 48 jam sebanyak lima perlakuan dan dua ulangan. Perlakuan untuk Uji invitro adalah kertas cakram direndam dalam larutan ekstrak daun jambu biji pada konsentrasi 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm, 1500 ppm, 2500 ppm, 3250 ppm, dan  kontrol (0 ppm), kemudian diletakkan pada media agar yang telah ditumbuhi  Aeromonas hydrophila, kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 48 jam. Perlakuan untk uji LC50 48 jam, yaitu benih ikan nila berukuran 4-6 cm direndam dalam larutan ekstrak daun jambu biji pada konsentrasi 750 ppm, 600 ppm, 500 ppm, 250 ppm dan 0 ppm selama 48 jam. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil uji invitro memperlihatkan bahwa ekstrak daun jambu biji pada konsentrasi 250 ppm-3250 ppm berpotensi sebagai antibakteri terhadap bakteri Aeromonas hydrophila dengan diameter zona hambat berkisar antara 6,5-11,5 mm. Ekstrak daun jambu biji dikategorikan antibakteri berspektrum luas. Hasil uji LC50 48 jam memperlihatkan mortalitas benih ikan gurame sebanyak 50% terjadi pada benih ikan gurami yang direndam dalam larutan ekstrak daun jambu biji pada konsentrasi 600 ppm. Berdasarkan analisis EPA Probit ekstrak daun jambu biji dibawah 600,580 ppm aman digunakan untuk pengobatan benih ikan gurami yang terserang bakteri Aeromonas hydrophila.   Kata Kunci : Aeromonas hydrophila, benih ikan gurami, danekstrak daun jambu biji.
Aplikasi Teknologi Nano Dalam Sistem Aerasi Pada Pendederan Ikan Mas (Cyprinus carpio ) Wildan Nururfan Aghnia; Ayi Yustiati; Rosidah Rosidah
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 2 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di PT. Iwatech, Bandung, Jawa Barat. Pelaksanaannya dimulai dari tanggal 13 Maret 2016 sampai dengan 23 April 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sistem aerasi optimum untuk pertumbuhan ikan pada kegiatan pendederan benih ikan mas (Cyprinus carpio). Penelitian ini terdiri dari perlakuan jenis aerasi: kontrol (A), keramik (B), dan nano (C). Bak pemeliharaan yang digunakan untuk pemeliharaan benih berkapasitas 250 L yang diisi air sebanyak 200 L. Ikan uji adalah benih ikan mas dengan rata-rata bobot awal 1,45±0,03 gr.  Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan lima ulangan. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan bobot harian, kelangsungan hidup, dan kualitas air. Jenis aerasi nano merupakan jenis aerasi yang memberikan pertumbuhan optimum untuk kegiatan pendederan benih ikan mas, ditunjukkan oleh laju pertumbuhan bobot harian dan kelangsungan hidup tertinggi yaitu 2,59% dan 76,5%.
Penggunaan Larutan Teh Hitam untuk Menurunkan Daya Rekat Telur Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Ayi Yustiati; Fauziah Arini Shaqina; Sunarto Sunarto; Rosidah Rosidah; Ucu Cahyadi; Tatang Supriatna
Akuatika Indonesia Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jaki.v6i2.29334

Abstract

Kendala dalam produksi benih ikan lele adalah derajat penetasan yang rendah karena sifat adhesif yang dimiliki oleh telur. Telur yang saling melekat menghambat masuknya oksigen pada telur sehingga dapat menghambat perkembangan telur dan akan berdampak terhadap daya tetas telur yang rendah. Salah satu cara untuk mengurangi daya rekat telur adalah dengan mencampurkan tanin kedalam telur ikan, salah satu bahan yang mengandung tanin adalah teh. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan teh yang efektif untuk menurunkan daya rekat telur dan pengaruhnya terhadap daya tetas telur ikan lele. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 hingga 27 April 2020 di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Kota Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yang digunakan adalah empat perlakuan konsentrasi larutan teh (0 g/L, 8 g/L, 10 g/L dan 12 g/L) dengan lama perendaman empat menit. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Wadah penelitian yang digunakan adalah akuarium dengan ukuran 40 x 60 x 40 cm3 sebanyak 12 buah dan menggunakan saringan yang diisi telur, pengamatan daya rekat dilakukan selama satu hari dan dilanjutkan dengan pengamatan derajat pembuahan dan derajat penetasan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan larutan teh dengan konsentrasi 10 g/L selama empat menit efektif menurunkan daya rekat telur ikan lele dengan nilai 12% dan menghasilkan nilai daya tetas telur tinggi yaitu sebesar 63%. Hasil ini merupakan hasil uji statistik dengan uji jarak Berganda Duncan dengan taraf kepercayaan 95%, hasil yang di dapatkan berbeda nyata dengan kontrol.
Effectiveness Long Time Immersion Sangkuriang Catfish Eggs in Flower Extract Kecombrang for Prevention Fungus Saprolegnia Sp Rosidah Rosidah; Yuli Andriani; Walim Lili; Irfan Herdiawan
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v7i2.2689

Abstract

Fry availability is an important factor in the cultivation of Sangkuriang catfish. Continuity of fry availability is determined by the number of hatching eggs. The low of hatching rate mainly caused by the Saprolegnia sp. attack. One attempt to overcome the Saprolegnia sp. attack on fish eggs is by using Kecombrang flowers (Nicolia speciosa Horan). Anti-fungal compounds contained in Kecombrang flower was phenol, tannin, alkaloids, and flavonoids. The aim of this research is to find the immersion duration of Sangkuriang catfish eggs in the extract of Kecombrang flower most effectively to prevent the attack of Saprolegnia sp. and increase the egg hatching rate. The method in this study was Completely Randomized Design (RAL) experimental method with five treatments and three replications. The treatments was time of immerse the eggs of Sangkuriang catfish in Kecombrang flower extract at 60 ppm for 10, 15, 20, 25 minutes and without immersion as control. The investigate parameters in this study were Saprolegnia attack rate and hatching rate. Results of the experimental analyzed by F test, and if it was a significance difference then continue with Duncan Multiple Range Test at the 5% level. The results showed that the 20 minutes of immersion duration resulted in the lowest Saprolegnia attack rate about 13.50% and the highest egg hatching rate about 72.50%.
Improvement of reproductive performance comet fish (Carassius auratus auratus Linnaeus 1758) through the provision of meal cow’s brain as a natural GnRH Ujang Subhan; Yuli Andriani; Kiki Haetami; Rosidah Rosidah; Abi Muhamad Abdillah
Jurnal Iktiologi Indonesia Vol 17 No 3 (2017): October 2017
Publisher : Masyarakat Iktiologi Indonesia (Indonesian Ichthyological Society)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32491/jii.v17i3.366

Abstract

This study aimed to determine the effect of brain flour cow’s on feed in the performance of eggs and fecundity in fish comet. The research was conducted at the Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of Padjadjaran at November 2014 until January 2015. Freeze-drying of bovine brains was conducted at the Inter Research Center Uni-versity(PAU), Bandung Institute of Technology. The research was using Completely Randomized Design con-sisting of four treatments and three replications. The treatment were 20 mg kg-1, 35 mg kg-1, 50 mg kg-1 and control. Parameters observed were the distribution of the eggs, egg diameter and fecundity using gravimetric methods. Data were analyzed using analysis of variance. If there are differences among the treatments then continued with Duncan's multiple range test at 5% level. Addition of bovine brain meal in feed with dose of 50 mg kg-1 was give a dominant influence on the size distribution of eggs by 60% from 1.01 to 1.5 mm, egg diameter 0.90 mm, and fecundity of 67 grains g-1. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis tepung otak sapi pada pakan yang berpengaruh terhadap performa telur dan fekunditas ikan komet. Penelitian dilaksanakan di panti benih Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univer-sitas Padjadjaran pada bulan November 2014 sampai dengan Januari 2015. Pengeringan beku otak sapi dilakukan di Pusat Penelitian AntarUniversitas Institut Teknologi Bandung. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental de-ngan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu 20 mg kg-1 induk, 35 mg kg-1 induk, 50 mg kg-1 induk dan perlakuan kontrol. Parameter yang diamati yaitu sebaran telur, diameter telur, dan fekunditas relatif menggunakan metode gravimetrik. Data dianalisis menggunakan analisis keragaman dengan uji F untuk mengetahui pengaruh dari setiap perlakuan. Apabila terdapat perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%. Penambahan tepung otak sapi pada pakan sebanyak 50 mg kg-1 induk memberikan pengaruh dominan sebaran telur pada ukuran 1,01-1,5 mm sebesar 60%, diameter telur 0,90 mm, dan fe-kunditas relatif sebesar 67 butir g-1.