Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Etnobotanical Study on Banana in Karangwangi Village, Cianjur District, West Java Tatang Suharmana Erawan; Rahmi Aulia Hidayat; Johan Iskandar
Jurnal Biodjati Vol 4, No 1 (2019): May
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/biodjati.v4i1.2954

Abstract

  Banana has been known as one of fruits that has an important function in the rural areas. Bananas have been traditionally planted by rural farmers in the homegarden, garden and mixed-garden in West Java. However, study on bananas in Karangwangi village,Cianjur has not been carried out. Aim of study was to explore varieties (landraces) of bananas, source of local knowledge on bananas, utilization of ba-nanas and diseases of bananas. Method used in this study was quali-tative with ethnobotanical approach and some techniques, including observation and semi-structure interview were applied in this study. The result of study showed that, it was recorded 13 variations of ba-nana; main source of local knowledge on bananas from the parent and friends; utilization of bananas, including consumption of ripe fruit, made of “sale” and some banana organs, including leaves, “jantung” (male flower), pseudostem, ”bonggol” (base of pseudostem) and roots of bananas were usually used by people. Main diseases of banana was known by local people as “Pireus” (virus). We recommended more intensive study on bananas must be carried on for near future.
KONDISI TERUMBU KARANG DAN STRUKTUR KOMUNITAS KARANG PERAIRAN KABUPATEN KARAWANG PROVINSI JAWA BARAT Tatang Suharmana Erawan; Hikmat Kasmara; Betty Mayawatie
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 15, No 2 (2017): BIOTIKA DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v15i2.19297

Abstract

Penelitian  mengenai  kondisi  terumbu  karang  dan  struktur  komunitas  karang  telah  dilakukan  di perairan Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat pada bulan April 2017. Tujuan penelitian mengumpulkan data-data yang diharapkan akan merupakan data dasar bagi penelitian lebih lanjut dan pengelolaan lingkungan daerah tersebut. Penelitian dilakukan dengan jalan menjelajahi perairan dan mengecek keberadaannya pada lokasi yang ditunjukan oleh peta pelayaran Indonesia. Metode yang digunakan: Manta Taw dan Line Intercept Transect (LIT). Terumbu karang tersebar mulai dari tepian pantai sampai lebih kurang 5 km ke tengah laut, dikenal dengan sebutan Karang-Karang Sedulang, merupakan karang takat (patch reefs) dangkal yang sering menyebabkan perahu nelayan kandas, sebagian muncul ke permukaan pada saat laut surut. Sebagian gugusan terumbu karang telah hilang tertutup  lumpur,  sebagian  lain  kondisinya  termasuk  dalam  kategori  buruk/rusak  memerlukan pengelolaan. Teridentifikasi 21 species karang keras (hard coral), biota lainnya terdiri dari karang lunak (soft coral), Algae makro: Padina dan Halimeda; sponge, Tridacna (giant clam), bintang ular, gorgonia,  hydroid  dan  zooanthid.  Species  karang  yang  dominan:  Montipora  informis,  Acropora tenuis, A. aspera, A. palifera dan Montipora sp. yang dominan di suatu gugusan terumbu tetapi tidak dominan atau bahkan tidak ditemukan di gugusan terumbu lainnya. Berdasarkan ukuran koloni (=coverage) hanya Montipora informis dan Acropora aspera yang dominan.
PENGETAHUAN PENDUDUK DESA KARANGWANGI CIANJUR JAWA BARAT TENTANG JENIS, TEKNIK PENANGKAPAN, DAN GANGGUAN TERHADAP IKAN SUNGAI CIKAWUNG Tatang Suharmana Erawan; Johan Iskandar; Toni Nuari
Jurnal Pro-Life Vol. 4 No. 1 (2017): Maret
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/jpvol6Iss2pp102

Abstract

Villagers Karangwangi, South Cianjur, West Java hereditary has leveraged diversity of fish in the river Cikawung. As a result, residents have traditional ecological knowledge about the types of fish in the river Cikawung. The purpose of this study is assessing the knowledge of the villagers Karangwangi, about the types of fish and a variety of fishing techniques, as well as a variety of disorders of the types of fish in the river Cikawung. The method used a qualitative approach and ethnobiology etnozoologi, with data analysis by descriptive analysis. The results showed that it had recorded 33 species of fish but only six types of fish population is quite a lot. Nine technique known population in catching the types of fish in the river but now there has been a change in fishing are not environmentally friendly and cause disturbance to fish populations. The study concludes that in order to be able to harvest a variety of river fish sustainably Cikawung and sustain the lives of a variety of river fish Cikawung, need to change people's behavior in using the types of fish and the promotion of various safeguards. Keywords: Karangwangi, traditional ecological knowledge, fish species, fishing techniques, River Cikawung
STRUKTUR KOMUNITAS SERANGGA PADA EKOSISTEM SAWAH DI DESA JATIPAMOR KABUPATEN MAJALENGKA JAWA BARAT Tatang Suharmana Erawan; Rezi Maulana Ridwan
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 20, No 1 (2022): BIOTIKA JUNI 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v20i1.39337

Abstract

Ekosistem sawah adalah ekosistem buatan yang berupa lahan usaha bidang pertanian tanaman padi. Serangga merupakan komponen ekosistem yang turut berperan menjaga kesetimbangan tetapi juga berpotensi sebagai hama. Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari struktur komunitas serangga pada ekosistem sawah di Desa Jatipamor Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode sweeping net dengan rute zig-zag selama tiga hari dan setiap harinya dilakukan dua kali pengulangan yaitu pada pagi dan sore hari. Hasil penelitian dari 143 individu sampel serangga yang diperoleh teridentifikasi 20 spesies dari 11 famili dari enam ordo. Species dominan Orthetrum Sabina (Libellulidae), Valanga nigricornis (Acrididae) dan Diplacodese trivialis. Xenocatantops humilis dan Phlaeoba fumosa tingkat kelimpahannya sedang 15 spesies sisanya rendah. Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) untuk komunitas ekosistem serangga sawah di lokasi penelitian menunjukkan tingkat keanekaragaman sedang (H’= 2,4808), Indeks Kemerataan tinggi (E’= 0,8281) dan Indeks Dominansi Simpson rendah (C = 0,1122).
Pengaruh Penambahan Berbagai Takaran Ampas Tahu pada Media Bibit Induk Jagung terhadap Pertumbuhan Miselium dan Bobot Bibit Induk Jamur Enoki (Flammulina Velutipes (Curt.: Fries) Singer) Betty Mayawatie Marzuki; Tatang Suharmana Erawan; Joko Kusmoro
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2016: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.046 KB)

Abstract

Telah dilakukan Penelitian Mengenai Pengaruh Penambahan Berbagai Takaran Ampas Tahu Terhadap Pertumbuhan Dan Bobot Bibit Induk Jamur Enoki (Flammulina Velutipes (Curt.:Fr.)Singer.), dilakukan mulai bulan Juli sampai bulan Oktober 2015 . Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan persentase jumlah penambahan ampas tahu yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan dan bobot bibit induk jamur enoki yang terbaik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu penambahan ampas tahu pada media bibit induk jagung (P), terdiri dari enam taraf perlakuan dan diulang sebanyak empat kali. Perlakuan tersebut terdiri dari komposisi media bibit induk: biji jagung 100% ditambah ampas tahu 0% (p0), biji jagung 100% ditambah ampas tahu 5% (p1), biji jagung 100% ditambah ampas tahu 10% (p2), biji jagung 100% ditambah ampas tahu 15% (p3), biji jagung 100% ditambah ampas tahu 20% (p4), biji jagung 100% ditambah ampas tahu 25 % (p5). Parameter yang diukur adalah rata-rata pertambahan panjang miselium jamur enoki (%/hari), Rata- rata waktu pertumbuhan miselium jamur enoki mencapai 100% (hari), dan Rata-rata bobot bibit induk jamur enoki (gr). Hasil penelitian menunjukan penambahan ampas tahu 5% (p1) merupakan perlakuan terbaik untuk parameter rata-rata pertambahan panjang miselium jamur enoki (4,54 %/hari) dan waktu pertumbuhan miselium jamur enoki mencapai 100% (22,25 hari). Penambahan ampas tahu 25% (P5) merupakan perlakuan terbaik untuk parameter Rata-rata bobot bibit induk jamur enoki (374,05gr).
Pemanfaatan e-commerce dan Lactiplantibacillus plantarum untuk Meningkatkan Pemasaran dan Kualitas Oncom Merah di Desa Pasireungit, Kecamatan Paseh, Kabupaten Sumedang Yolani Syaputri; Nining Ratningsih; Tatang Suharmana Erawan
Farmers: Journal of Community Services Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v4i1.43128

Abstract

Desa Pasireungit, Kecamatan Paseh merupakan salah satu desa penghasil oncom merah terbaik di Jawa Barat. Oncom merah merupakan produk fermentasi yang terbuat dari bungkil kacang tanah dan onggok dengan bantuan kapang Neurospora sitophila. Oncom merah khas Desa Pasireungit hanya dijual pada warga sekitar, pasar tradisional, dan agen/distributor yang memang sudah menjadi pelanggan tetap. Pemasaran secara online oncom merah Desa Pasireungit masih belum optimal dan memiliki kendala berupa kemasan produk yang kurang menarik; pemasaran yang belum luas; serta kurangnya kemampuan pelaku usaha untuk meningkatkan jumlah produksi dan kualitas oncom. Data yang didapatkan dari hasil survei bahwa, dari 15 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) penghasil oncom, hanya 1 UMKM yang menggunakan e-commerse untuk pemasaran. Pada pengabdian masyarakat ini, dilakukan edukasi dan seminar pemanfaatan e-commerce dan Lactiplantibacillus plantarum untuk meningkatkan pemahaman warga mengenai potensi e-commerce sebagai wadah dalam memperluas potensi pasar, serta memberikan edukasi kepada masyarakat dalam penggunaan bakteri asam laktat agar dapat memperpanjang masa simpan oncom merah. Peserta seminar adalah pelaku usaha yang memproduksi oncom. Data yang didapatkan setelah masyarakat mengikuti seminar adalah 81,86% masyarakat di Desa Pasireungit mengerti dengan penggunaan e-commerce dan pemanfaatan L. plantarum untuk meningkatkan pemasaran dan kualitas oncom merah.