Sebagai pusat kota & perekonomian, Malioboro banyak dikunjungi wisatawan domestik dan asing. Maraknya hotel dan obyek wisata di Yogyakarta, terutama Malioboro merupakan peluang besar tidak hanya bagi para pengusaha namun juga pengemudi becak. Dengan semakin bertambahnya jumlah wisatawan asing yang masuk kota Yogyakarta, menuntut para pengemudi becak untuk meningkatkan kemampuan mereka berkomunikasi dalam bahasa Inggris kepada para penumpang asing. Hal inilah yang nantinya menjadi salah satu faktor yang membedakan penghasilan mereka. Tim pengabdian masyarakat memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada Paguyuban Tukang Becak di Wilayah Kampung Ketandan Malioboro Yogyakarta dengan tujuan membantu peserta pelatihan untuk bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan wisatawan asing. Kegiatan dimulai dengan menawarkan program pelatihan kepada Ketua Paguyuban, merencanakan materi sesuai kebutuhan para pengemudi becak, membuat modul pelatihan, dan melakukan pelatihan bahasa Inggris. Metode drilling dan roleplay menjadi bagian dari pelatihan. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta dalam menggunakan bahasa Inggris.