Ahmad Yunus
Universitas Sebelas Maret

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pertumbuhan In Vitro Tribulus terrestris dengan Perlakuan Indole Butyric Acid (IBA) dan Benzyl Amino Purine (BAP). Samanhudi Samanhudi; Bambang Pujiasmanto; Ahmad Yunus; Nurkholis Majid
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 24, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v23i2.6916

Abstract

Tribulus terrestris merupakan salah satu tanaman obat yang mempunyai beragam manfaat antara lain sebagai diuretik (peluruh kencing), meningkatkan kadar hormon testoteron, memulihkan vitalitas dan menambah kebugaran. Hambatan dari budidaya tanaman ini secara konvensional adalah relatif rendahnya persentase daya kecambah, bentuk bijinya yang kecil dan budidaya yang tergantung pada musim tertentu. Perbanyakan tanaman dengan menggunakan biji secara in vitro merupakan solusi yang dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman ini. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan in vitro T. terrestris dengan perlakuan IBA dan BAP. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi IBA dan faktor kedua adalah konsentrasi BAP. Analisis data dilakukan dengan uji DMRT dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi pemberian IBA 1 ppm + BAP 1 ppm menghasilkan tinggi tunas tertinggi dan jumlah akar terbanyak, interaksi pemberian IBA 1 ppm + BAP 1 ppm dan IBA 1,5 ppm + BAP 2 ppm menginduksi saat muncul akar tercepat. Pemberian IBA secara tunggal tidak mempengaruhi pertumbuhan eksplan T. terrestris, pemberian IBA 0,5 ppm dikombinasikan dengan BAP 2 ppm dapat menginduksi panjang akar terpanjang. Pemberian BAP 1 ppm dapat menginduksi saat muncul tunas tercepat, saat muncul daun tercepat dan jumlah daun terbanyak.
Yield of the Mutant (M6) Short Stem of Mentik Wangi Rice Varieties Resulting from Gamma Ray Irradiation 300 Gray Ahmad Yunus; Rizky Mulyawati; Parjanto Parjanto
Journal of Biodiversity and Biotechnology Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Biodiversitas (P3BB) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jbb.v1i2.56437

Abstract

Mentik Wangi is one of Indonesia's most popular rice germplasm sources due to its delicate, fluffy texture and arom aroma. Farmers switch to better varieties with high yields due to field challenges in cultivating fragrant rice. The plants are quite tall, harvest time is long, and yield is low; therefore farmers switch to superior varieties with high yields. The purpose of this research was to obtain information on how much yield of 14 mutant rice lines produce and to find mutant lines with short stems and high yields that could be developed to new varieties. The research was conducted at the Tegalgondo Rice Seed Garden Agricultural Land between June to October 2020. This study used a Completely Randomized Block Design (CRBD) with a single factor. Each treatment was repeated three times. The data obtained analyzed with analysis of variance and followed with Duncan Multiple Range Test at 5% level if any significant influences were obtained. The results of this research showed that 14 Mentik Wangi rice lines yields were ranging from 6.70 to  8.21 tons ha-1.Stems from 9 lines with high yields were M6-MW3-G10-14-2, M6-MW3- G12-1-17,  M6-MW3-G5-21-3,  M6-MW3-G5-21-14,  M6-MW3-G6-17-14-4,  M5-MW3-G6-20-9-16,  M6-MW3-G1-1-2  M5-MW3-G1-5-47,  M6-MW3-G6-10-9-26.  These lines were potential candidates for new high-yielding varieties, which would then considered to be evaluated for higher yields or multilocation tests before becoming an official new varieties.Keywords: mentik wangi; mutations; short stem; yield potential;