Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengujian Sistem Tanam Legowo Terhadap Hasil Padi Gogo Ria Megasari; M. Darmawan; Rinaldi Sjahril; M. Riadi; Erse Drawana Pertiwi
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 23, No 1 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v23i1.5661

Abstract

Upaya yang dilakukan untuk mewujudkan Gorontalo sebagai kota pertanian, salah satunya adalah pengembangan padi gogo sebagai alternative pemenuhan pangan. Selain menggunakan varietas unggul perbaikan budidaya yang berupa system tanam juga perlu dicoba untuk meningkatkan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem tanam yang tepat dalam budidaya padi varietas ponelo di Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Desember 2019 hingga bulan April 2020 di Desa Iloheluma Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri atas 4 perlakuan yaitu : Jajar tegel sebagai kontrol (P0), Jajar legowo (2:1) (P1), Jajar legowo (3:1) (P2) dan Jajar Legowo (4:1) (P3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga diperoleh 16 Plot percobaan dengan ukuran bedengan 3 m x 4 m. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman,  jumlah anakan produktif, bobot 1000 butir. Bahawa sistem tanam jajar legowo 2:1 memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah anakan produktif. Perlakuan sistem jajar legowo 2:1 memberikan pertumbuhan yang baik pada parameter tinggi dan jumlah anakan produktif  padi Ponelo.
Keanekaragaman dan Dominasi Gulma pada Pertanaman Jagung di Lahan Kering Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato Erse Drawana Pertiwi; Muh. Arsyad
Agrovigor Vol 11, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.234 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v11i2.4291

Abstract

Gulma adalah salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau jasad pengganggu tanaman. Gulma dapat tumbuh disekitar tanaman, termasuk tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui gulma yang mendominasi pertanaman jagung di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, 2) Untuk mengetahui indeks keanekaragaman gulma yang tumbuh pada areal pertanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan metode purposive sampling (penentuan lokasi penelitian dan sampel secara sengaja) yang berdasarkan pada tingkat adopsi petani dalam pengendalian gulma di pertanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 45 HST terdapat pada Rumput Kusa-Kusa (Echinochloa colonum) yaitu 33 %. Sedangkan Nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 55 HST terdapat pada Teki (Cyperus rotundus) yaitu 51 %. Indeks Keanekaragaman (H’) pada lahan pertanaman jagung umur 45 HST yaitu 1,631 dan lahan pertanaman jagung umur 55 HST yaitu 1,763 yang berarti H’ tergolong sedang (H’ lebih besar dari 1 kurang dari 3 ).
Kajian Penambahan Pupuk Kandang Ayam Dan Jumlah Benih Perlubang Tanam Pada Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt) Erse Drawana Pertiwi; Ahmad Maksum Maksum
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v7i2.1374

Abstract

Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman jagung manis adalah dengan pemberian pupuk kandang ayam dan jumlah benih per lubang tanam. Metode yang digunakan adalah percobaan faktorial dua faktor dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah pemberian pupuk kandang ayam dengan 4 taraf yaitu tanpa pemberian pupuk kandang ayam (A0), pemberian pupuk kandang ayam 6 kg (A1), pemberian pupuk kandang ayam 12 kg (A2), pemberian pupuk kandang ayam 18 kg (A3) dan faktor kedua adalah jumlah benih per lubang tanam dengan 2 taraf yaitu 1 biji per lubang tanam (J1) dan 2 biji per lubang tanam (J2). Hasil penelitian yang diperoleh adalah perlakuan penggunaan pupuk kandang ayam A2 (pupuk kandang ayam 12 kg) memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, diameter tongkol, dan bobot tongkol per buah tanaman jagung manis. Penggunaan jumlah benih J1 (1 biji per lubang tanam) memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang tanaman jagung manis.Tidak terjadi interaksi antara penggunaan pupuk kandang ayam dan jumlah benih per lubang tanam pada semua variabel pengamatan tanaman jagung manis. Kata kunci : jagung manis, pupuk kandang ayam, jumlah benih
Respon Dua Varietas Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt) Terhadap Jenis Pengolahan Tanah Erse Drawana Pertiwi; Pandra Dukalang
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.02 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v8i1.1511

Abstract

Abstrak Jagung merupakan komoditi pangan terpenting selain gandum dan padi. Salah satu jenis jagung yang diminati oleh masyarakat adalah jagung manis. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman adalah pengolahan tanah dan penggunaan varietas unggul. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk percobaan Faktorial Dua Faktor dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu : Faktor Pertama adalah pengolahan tanah yang terdiri dari tiga taraf, yaitu :P0 (Tanpa Pengolahan Tanah), P1 (Pengolahan Tanah Minimum), P2 (Pengolahan Tanah Maksimum). Faktor Kedua adalah Jenis Varietas Jagung Manis (V) yang terdiri dari dua taraf, yaitu : V1 (Varietas Bonanza F1), V2 (Varietas Master Sweet). Hasil penelitian yang diperoleh yaitu perlakuan pengolahan tanah P2 (pengolahan tanah maksimum) memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, berat buah, dan berat tongkol tanaman jagung manis. Penggunaan varietas V1 (Varietas Bonanza F1) memberikan hasil yang terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat buah, berat tongkol dan panjang tongkol tanaman jagung manis. Kata Kunci : Jagung Manis, Varietas, Tanah
EFEKTIVITAS TEKNIK OLES BUAH KAKAO MENGGUNAKAN INSEKTISIDA TERHADAP PENGENDALIAN HAMA PBK (Conopomorpha cramerella Snellen sp) Erse Drawana Pertiwi; Ria Megasari; Taqwaluddin Taqwaluddin
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 9, No 2 (2021): PERBAL : Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.931 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v9i2.1580

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana teknik oles diaplikasikan pada buah kakao dan efektivitas teknik oles terhadap pengendalian hama PBK. Penelitian ini menggunakan metode pengaplikasian pengendalian hama PBK  teknik oles dengan formulasi insektisida dan fungisida dengan  tiga perlakuan, yaitu : Pengolesan  formulasi insektisida dan fungisida pada alur buah kakao dengan satu garis vertikal (P1), pengolesan pada alur buah kakao dengan dua kali goresan secara vertikal pada posisi alur buah yang berbeda (P2) dan pengolesan pada alur buah kakao dengan tiga kali goresan secara vertikal pada posisi alur buah yang berbeda (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perlakuan P2 dan P3 memberikan hasil yang terbaik terhadap pengendalian hama PBK dengan persentase keterjadian serangan 0%, sedangkan perlakuan P1 masih terdapat keterjadian serangan 13,89% dengan intensitas serangan 1.29% dan pada perlakuan kontrol (P0) keterjadian serangan 94,44%  dan intensitas serangan 84,59%.Kata Kunci : hama PBK, pengendalian hama, teknik oles
Keanekaragaman dan dominansi gulma pada pertanaman jagung di lahan kering Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato Erse Drawana Pertiwi; Muh. Arsyad
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.182 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v6i3.1092

Abstract

Gulma adalah salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau jasad pengganggu tanaman. Gulma dapat tumbuh disekitar tanaman, termasuk tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui gulma yang mendominasi pertanaman jagung di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, 2) Untuk mengetahui indeks keanekaragaman gulma yang tumbuh pada areal pertanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan metode purposive sampling (penentuan lokasi penelitian dan sampel secara sengaja) yang berdasarkan pada tingkat adopsi petani dalam pengendalian gulma di pertanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 45 HST terdapat pada Rumput Kusa-Kusa (Echinochloa colonum) yaitu 33 %. Sedangkan Nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 55 HST terdapat pada Teki (Cyperus rotundus) yaitu 51 %. Indeks Keanekaragaman (H’) pada lahan pertanaman jagung umur 45 HST yaitu 1,631 dan lahan pertanaman jagung umur 55 HST yaitu 1,763 yang berarti H’ tergolong sedang (1
Kajian Waktu Tanam Pada Pola Tanam Tumpangsari Jagung Dan Kacang Tanah Erse Drawana Pertiwi; Ervina Gosal
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.963 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v7i1.1216

Abstract

ABSTRAK Tumpangsari merupakan salah satu bentuk program intensifikasi pertanian alternatif yang tepat untuk melipatgandakan hasil pertanian. Penanaman dengan mengatur waktu tanam akan memperkecil kompetisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung dan kacang tanah. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor yaitu waktu tanam, dengan empat taraf dan diulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 16 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jagung ditanam 10 hari setelah kacang tanah (W1) memberikan respon terbaik pada variabel tinggi tanaman jagung (265,09 cm pada umur 42 HST), jumlah daun jagung (11,63 helai umur 56 HST), diameter batang jagung (2,23 cm umur 70 HST), berat segar brangkasan jagung (55,75 Kg/Petak), berat kering brangkasan jagung (27 Kg/Petak), bobot kering biji jagung (215,50 gram).
Respon Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris L.) pada Berbagai Pemangkasan Buah Semangka: The Response of Watermelon Plants (Citrullus vulgaris L.) to Various Watermelon Fruit Pruning Asmuliani R.; Erse Drawana Pertiwi
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 10 No. 3 (2022): PERBAL: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.054 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v10i3.2102

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon tanaman semangka pada berbagai pemangkasan buah. Penelitian ini berlangsung dari September 2021 sampai Februari 2022 di Desa Palopo Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato. Penelitian ini menggunakanRancangan Acak Kelompok yang terdiri dari tanpa pemangkasan (S0), satu buah dipertahankan (S1), dua buah dipertahankan (S2), dan tiga buah dipertahankan (S3), diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan S1 memberikan hasil terbaik pada parameter bobot buah semangka (4,940 kg) dan lingkar buah semangka (66,175 cm). Sedangkan perlakuan S3 memberikan hasil terbaik pada parameter panjang tanaman semangka (219,750 cm) dan jumlah daun tanaman semangka (114,300 helai). The aim of the study is to determine the response of watermelon plants to various fruit pruning. This research was conducted from September 2021 to February 2022 in Palopo Village, Marisa District, Pohuwato Regency. This study used a randomized group design, which consisted of no pruning (S0), one retained (S1), two retained (S2), and three retained (S3), repeated until 4 times. The S1 treatments give the best results on the parameters of watermelon fruit weight (4.940 kg) and watermelon fruit circumference (66.175 cm). While the S3 treatment give the best results on the parameters of the length of the watermelon plant (219,750 cm) and the number of leaves of the watermelon plant (114,300 leaves).
Penerapan Sistem Olah Tanah dan Jarak Tanam Pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis: Application Of Tillage Systems And Plant Spacing On The Growth Anda Production Of Sweet Corn Rasyid, Asmuliani; Pertiwi, Erse Drawana
Jurnal : Agricultural Review Vol. 2 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/arview.v2i2.361

Abstract

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pengolahan tanah dan jarak tanam pada hasil tanaman jagung manis. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan faktorial dua faktor (F2F) dalam RAK. Faktor pertama adalah pengolahan tanah yaitu olah tanah minimum (T1) dan olah tanah maksimum (T2). Faktor kedua adalah jarak tanam yaitu jarak tanam 50 x 40 cmJ1) ; jarak tanam 70 x 40 cm (J2) ; dan jarak tanam 70 x 20 cmJ3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan T1 (olah tanah minimum) berpengaruh sangat nyata terhadap parameter pengamatan tinggi tanaman (173,3319 cm) dan jumlah daun (11,297 helai. Perlakuan J3 (jarak tanam 70 x 20 cm) memberikan pengaruh sangat nyata terhadap parameter pengamatan bobot tongkol (8,525 kg).
Respon Jagung Hibrida (Zea mays L.) Terhadap Jarak Tanam dan Jumlah Tanaman per Lubang Tanam: Response of Hybrid Corn (Zea mays L.) to Distance Plant and Number of Plants per Planting Hole Muhammad Nasrul; Erse Drawana Pertiwi; Tahir Mooridu
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 11 No. 3 (2023): Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v11i3.2954

Abstract

Permintaan jagung di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Untuk memenuhinya maka diperlukan peningkatan produksi. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengatur jarak tanam dan jumlah tanaman per lubang tanam. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato yang berlangsung mulai bulan Maret 2023 sampai Juli 2023. Penelitian ini berbentuk percobaan faktorial 2 faktor dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama yaitu jarak tanam 50x20 cm, jarak tanam 70x20 cm, jarak tanam 100x20 cm dan jarak tanam 100x40 cm. Faktor kedua yaitu jumlah tanaman perlubang tanam (B) yang terdiri dari: 1 tanaman per lubang tanam, 2 tanaman per lubang tanam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jarak tanam 100x40 cm memberikan respon terbaik pada komponen pengamatan panjang tongkol (36,82 cm), lingkar tongkol (27,60 cm), bobot tongkol (372,50 gr) dan bobot jagung pipil/tanaman (370 gr). Sedangkan jumlah benih yang memberikan respon terbaik yaitu 1 benih per lubang tanam pada komponen rata-rata jumlah daun 56 HST (58,67 helai), lingkar tongkol (54,97 cm) dan bobot jagung pipil/tanaman (707 gr). The demand for corn in Indonesia is increasing from year to year. To fulfill it, it is necessary to increase production. One way that can be done is to adjust the spacing and the number of plants per planting hole. This research was carried out in Marisa District, Pohuwato Regency which took place from March 2023 to July 2023. This research was in the form of a 2-factor factorial experiment in a randomized block design (RBD). The first factor is the planting distance of 50x20 cm, spacing 70x20 cm, spacing of 100x20 cm and spacing of 100x40cm. The second factor is the number of planting holes (B) consisting of: 1 plant per planting hole, 2 plants per planting hole. The results of this study showed that a planting distance of 100x40 cm gave the best response to the observation components of cob length (36.82 cm), cob circumference (27.60 cm), cob weight (372.50 gr) and shelled corn/plant weight (370 gr ). Meanwhile, the number of seeds that gave the best response was 1 seed per planting hole with an average component of leaf number 56 DAT (58.67 pieces), cob circumference (54.97 cm) and weight of shelled corn/plant (707 gr).