Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Keanekaragaman dan Dominasi Gulma pada Pertanaman Jagung di Lahan Kering Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato Erse Drawana Pertiwi; Muh. Arsyad
Agrovigor Vol 11, No 2 (2018): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.234 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v11i2.4291

Abstract

Gulma adalah salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau jasad pengganggu tanaman. Gulma dapat tumbuh disekitar tanaman, termasuk tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui gulma yang mendominasi pertanaman jagung di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, 2) Untuk mengetahui indeks keanekaragaman gulma yang tumbuh pada areal pertanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan metode purposive sampling (penentuan lokasi penelitian dan sampel secara sengaja) yang berdasarkan pada tingkat adopsi petani dalam pengendalian gulma di pertanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 45 HST terdapat pada Rumput Kusa-Kusa (Echinochloa colonum) yaitu 33 %. Sedangkan Nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 55 HST terdapat pada Teki (Cyperus rotundus) yaitu 51 %. Indeks Keanekaragaman (H’) pada lahan pertanaman jagung umur 45 HST yaitu 1,631 dan lahan pertanaman jagung umur 55 HST yaitu 1,763 yang berarti H’ tergolong sedang (H’ lebih besar dari 1 kurang dari 3 ).
Evaluasi Tingkat Kualitas Dan Mutu Beras Hasil Penggilingan Padi Di Kecamatan Duhiadaa Kabupaten Pohuwato Muh Arsyad; Maryam Saud
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v8i1.1510

Abstract

Abstrak Beras merupakan bahan pokok yang menjadi sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar masyarakat indonesia. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga beras dipasaran adalah tingkat kualitas dan mutu beras hasil penggilingan, baik yang berkaitan dengan ukuran, bentuk, derajat putih dan tingkat kebersihan beras. Di Kecamatan Duhiadaa terdapat beberapa mesin produksi padi akan tetapi petani maupun masyarakat sebagai konsumen belum mengetahui tingkat kualitas dan mutu beras yang dihasilkan pada penggilingan padi. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kualitas dan mutu beras hasil penggilingan padi di Kecamatan Duhiadaa Kabupaten Pohuwato dari segi proporsi beras utuh, pecah, kadar air, dan rendemen beras. Penelitian meliputi 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah tempat penggilingan. Parameter yang diamati adalah kadar air, rendemen, beras utuh dan beras patah terhadap beras hasil gilingan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kadar air tertinggi terdapat pada penggilingan 1 yaitu 14.84% sedangkanuntukrendemenberasdanproporsiberasutuhpadapenggilingan 3 masing-masingsebesar 59 % dan 30.9 gram. Penggilingan 3 memilikikualitashasilgilingan yang lebihbaik, darisegikadar air, proporsiberasutuhdanrendemenberas. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan tidak terdapat pengaruh nyata terhadap tempat penggilingan yang berbeda dilakukan uji lanjut BNJ pada 5%. Kata kunci :Beras, Kadar Air, Padi
Karakterisasi Kimia Dan Organoleptik Selai Dengan Kombinasi Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Dan Buah Sirsak (Annona muricata) Muh Arsyad; Hendrik Abay
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v8i3.1544

Abstract

Selai merupakan produk makanan dengan konsisten gel atau semi padat yang dibuat dari bubur buah dengan penambahan asam pektin dan gula. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakterisasi kimia dan organoleptik selai dengan kombinasi buah naga merah dan buah sirsak segi kadar air, kadar protein, dan kadar vitamin C serta untuk mengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap selai dengan kombinasi buah naga merah dan buah sirsak. Penelitian meliputi 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah kombinasi antara buah naga dan buah sirsak pada perbandingan A1 (800 g buah naga + 200 g buah sirsak), A2 (600 g buah naga + 400 g buah sirsak), A3 (400 g buah naga + 600 g buah sirsak), A4 (200 g buah naga + 800 g buah sirsak). Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar vitamin C, kadar protein, uji organoleptik terhadap rasa dan tekstur selai. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perlakuan kombinasi buah naga merah dan buah sirsak memiliki pengaruh sangat berbeda nyata terhadap kadar air dan kadar protein selai, tetapi tidak berbeda nyata terhadap kadar vitamin C selai. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan A2 yaitu 34,63 %, dan terendah pada perlakuan A1 yaitu 25,39 %. Kadar vitamin C tertinggi terdapat pada perlakuan A4 yaitu 3,64 %, dan terendah pada perlakuan A1yaitu 3,18 %. Kadar protein yang tertinggi terdapat pada perlakuan A1 yaitu 10,30 %, dan terendah pada perlakuan A4 yaitu 3,29 % dan tingkat kesukaan panelis terbaik terhadap rasa dan tekstur, menunjukkan bahwa selai buah naga merah dan buah sirsak terbaik terdapat pada perlakuan A3 (400 g buah naga merah dan 600 g buah sirsak). Kata kunci : buah naga merah, sirsak, selai
ANALISIS FISIKOKIMIA SELAI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DENGAN VARIASI PENAMBAHAN KULIT BUAH NAGA MERAH Muh Arsyad; Riska Riska
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 9, No 3 (2021): PERBAL : Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.416 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v9i3.1588

Abstract

Selai merupakan produk makanan semi basah yang berbentuk setengah padat dan dibuat dari campuran gula, buah, dan pektin. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi kulit yang tepat pada pembuatan selai buah naga  dan tingkat penerimaan panelis terhadap selai buah naga dengan penambahan konsentrasi kulit. Percobaan meliputi 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah penambahan kulit yaitu 0 gr, 125 gr, 250 gr dan 375 gr. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar abu, kadar protein, dan uji organoleptik terhadap rasa, aroma, tekstur, dan warna selai buah naga. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan kulit memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, dan kadar protein selai buah naga. Penambahan kulit 250 gr menghasilkan selai buah naga dengan rasa manis yang cukup. Rasa khas dari buah buah naga masih terasa dan aroma tidak hilang serta tekstur yang lembut. Dari segi warna, panelis lebih menyukai A4 dengan kosentrasi kulit 350 gr karena warna yang merah keungu-unguan sehingga menarik perhatian panelis.
Formulasi Jagung Hibrida (Zea Mays L.) Dan Jagung Manis (Zea Mays Saccharata) Pada Pembuatan Susu Jagung Muh Arsyad; Maryam Hulinggi
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.886 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v7i3.1414

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh proporsi jagung hibrida dan jagung manis pada pembuatan susu jagung dan mengetahui tingkat penerimaan panelis terhadap susu jagung dengan formulasi jagung hibrida dan jagung manis. Penelitian ini meliputi 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Formulasi jagung hibrida dan jagung manis yaitu 200g jagung hibrida dan 800g jagung manis, 400g jagung hibrida dan 600g jagung manis, 600g jagung hibrida dan 400g jagung manis, 800g jagung hibrida dan 200g jagung manis. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar gula, viskositas, dan uji organoleptik terhadap rasa, warna, aroma, dan kekentalan susu jagung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar air dan kadar gula susu semakin meningkat dengan bertambahnya formulasi jagung hibrida dan jagung manis pada susu jagung. Viskositas semakin menurun dengan bertambahnya formulasi jagung hibrida dan jagung manis. Uji kesukaan terhadap warna dan kekentalan diperoleh susu jagung yang lebih disukai pada perlakuan A1 dengan formulasi jagung hibrida 400 g dan jagung manis 600 g, sedangkan tingkat kesukaan terhadap rasa dan aroma diperoleh susu jagung yang lebih disukai pada perlakuan A2 dengan formulasi jagung hibrida 600g dan jagung manis 400g. Kata kunci : susu jagung, jagung manis, jagung hibrida
Keanekaragaman dan dominansi gulma pada pertanaman jagung di lahan kering Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato Erse Drawana Pertiwi; Muh. Arsyad
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.182 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v6i3.1092

Abstract

Gulma adalah salah satu Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau jasad pengganggu tanaman. Gulma dapat tumbuh disekitar tanaman, termasuk tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui gulma yang mendominasi pertanaman jagung di Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, 2) Untuk mengetahui indeks keanekaragaman gulma yang tumbuh pada areal pertanaman jagung. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan metode purposive sampling (penentuan lokasi penelitian dan sampel secara sengaja) yang berdasarkan pada tingkat adopsi petani dalam pengendalian gulma di pertanaman jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 45 HST terdapat pada Rumput Kusa-Kusa (Echinochloa colonum) yaitu 33 %. Sedangkan Nilai SDR tertinggi pada pertanaman jagung umur 55 HST terdapat pada Teki (Cyperus rotundus) yaitu 51 %. Indeks Keanekaragaman (H’) pada lahan pertanaman jagung umur 45 HST yaitu 1,631 dan lahan pertanaman jagung umur 55 HST yaitu 1,763 yang berarti H’ tergolong sedang (1
PENGARUH PENGERINGAN TERHADAP LAJU PENURUNAN KADAR AIR DAN BERAT JAGUNG (Zea mays L.) UNTUK VARIETAS BISI 2 dan NK22 Muh Arsyad
Agropolitan Vol 5 No 1: Agropolitan Issue July 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.196 KB)

Abstract

The aimed of this research is to know the influence of drying to moisture content and weight for hybrid maize Bisi 2 and NK22 and to determined the optimal drying time on those both varieties. The experiment was carried out by drying for four days of drying using Randomized Complete Random Design (RAL) two factorials that is drying day factor with varieties and if significantly different then followed by BNJ advanced test. The results of this study showed that drying on corn both varieties of Bisi 2 and NK22 to moisture content and weight of maize decreased, for NK22 varieties more weight decrease compared with Bisi 2. Effect of drying time and varieties used very significant effect on water content and corn weight. The optimum drying time for the bisi 2 and NK22 was two days drying so that moisture content under 14% or in accordance with Indonesian national standards and the weight of maize was not much decreased.
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG MOCAF TERHADAP KUALITAS PRODUK BISKUIT Muh Arsyad
Agropolitan Vol 3 No 3: Agropolitan Issue November 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.743 KB)

Abstract

Mocaf flour is flour derived from cassava which has come throughfermentation process. The purpose of research is to determine the effect of starch Mocaf towards quality biscuits and determine the level acceptance of the panelists on the biscuits with the addition ofMocaf flour. This study has four treatment that the comparison composition between flour andMocafflour ie 100 g flour and 0 g Mocaf flour, 75 g flour and 25 g Mocaf flour, 25 g flour and 75 gMocaf flour, 0 g of flour and 100 g Mocaf flour. Parameters measured were moisture content, ash content and protein content, and organoleptic test on the texture, flavor, color and aroma of biscuits. This study used completely randomized design (RAL). These results indicate that the water content of biscuits increasealong with the increasing of Mocafflour in the biscuits production, while the protein content and ash content decreased along with the increasing of Mocaf flour. A test of the flavor, color, aroma and texture of the biscuits showed that the addition of 100 g Mocafflour more preferable.
Analisis Kimia Dan Organoleptik Terhadap Formulasi Sambal Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis L.) Asap Muh Arsyad; Siti Hazriah B Habi
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 4 Nomor 1 April 2021
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.248 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v4i1.1463

Abstract

Ikan asap adalah produk yang termasuk olahan tradisional hasil perikanan yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia dengan cara diasapi dengan menggunakan bahan bakar alami. Ikan asap yang berkualitas baik dapat disimpan dalam waktu 1-2 minggu. Salah satu diversifikasi olahan pangan dari bahan baku ikan asap adalah sambal ikan asap. Sambal adalah saus yang berbentuk semi padat dari bahan dasar cabai dan biasanya ditambah bahan-bahan seperti bawang merah, bawang putih, dan tomat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan ikan asap terhadap kadar air, kadar abu dan kadar protein dari produk sambal dari penambahan ikan cakalang asap. Penelitian ini meliputi 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud yaitu penambahan ikan cakalang asap 400 g, 500 g, 600 g, dan 700 g. Parameter yang diamati dalam peneltitian ini adalah kadar air, kadar abu, kadar protein dan uji organoleptik terhadap aroma, rasa, tekstur dan warna sambal ikan cakalang asap. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), apabila ada beda nyata dipakai uji lanjut BNJ. Hasil ini menunjukkan bahwa Pengaruh penambahan ikan asap pada pembutan sambal ikan cakalang asap sangat berpengaruh nyata pada kadar air, kadar abu dan kadar protein. Kadar abu dan kadar protein semakin meningkat dengan meningkatnya penambahan ikan cakalang asap, sedangkan kadar air semakin menurun dengan penambahan ikan ikan cakalang asap. Uji kesukaan terhadap aroma, rasa, tekstur dan warna yang paling disukai panelis perlakuan penambahan ikan cakalang asap 400 gr, sedangkan dari segi warna pada perlakuan penambahan ikan cakalang asap 500 gr.
Konsentrasi Buah Mangga dan Buah Naga Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Serbuk Instan: Concentration of Mango Fruit and Dragon Fruit on Physicochemical and Organoleptic Characteristics of Instant Powder Muh Arsyad
Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 10 No. 3 (2022): PERBAL: Jurnal Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.94 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v10i3.2047

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi penambahan buah mangga dan buah naga serta bagaimana tingakat penerimaan panelis terhadap uji organolepti terhadap serbuk instan. Jumlah perlakuan yang digunakan pada penelitian yaitu terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali dilakukan pengulangan, dengan parameter yang diamati yaitu vitamin C, kadar gula, kadar air, dan tingkat kesukaan panelis terhadap rasa, aroma warna dan tekstur pada serbuk instan buah mangga dan buah naga. Pengolahan data yang digunakan yaitu menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penambahan buah mangga dan buah naga dengan konsentrasi yang berbeda menyebabkan kandungan kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan A1 (5.47%) da terendah pada perlakuan A4 (2.41%), untuk kadar gula tertinggi pada perlakuan A1 (79.13%) dan terendah pada perlakuan A4 (74.37%, dan untuk kadar vitamin C yang tertinggi terdapat pada perlakuan A4(0.19%) dan terendah pada perlakuan A1 (0.06%). Tingkat penerimaan panelis yang lebih disukai pada perlakuan A3 baik terhadap rasa, aroma, warna dan tekstur pada serbuk instan buah manga dan buah naga. This study aims to determine the effect of the concentration of the addition of mango and dragon fruit and how the panelists' acceptance of the organoleptic test on instant powder. The number of treatments used in this study consisted of 4 treatments and 3 repetitions, with the parameters observed were vitamin C, sugar content, water content, and the panelists' preference for taste, aroma, color and texture in instant powder of manga fruit and dragon fruit. The data processing used is using Completely Randomized Design (CRD). This study showed that the addition of mango and dragon fruit with different concentrations caused the highest water content in treatment A1 (5.47%) and the lowest in treatment A4 (2.41%), for the highest sugar content in treatment A1 (79.13%) and the lowest was in treatment A4 (74.37%, and the highest levels of vitamin C were found in treatment A4 (0.19%) and the lowest was in treatment A1 (0.06%). The panelists' preferred level of acceptance in the A3 treatment was good for the taste, aroma, color and texture of the instant powder of manga fruit and dragon fruit.