Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Teknologi Informasi Keruangan: Pengalaman Penerapan di Lingkungan Pemerintahan Kota di Indonesia Agus Prijadi Saido
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2004
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Geographic information technology is increasingly adopted and implemented in somegovernmental city in Indonesia. A success story and stagnancy of its implementation anddevelopment in LIS Semarang and Surakarta City, An IT-based Transparant Planning andMonitoring of City Planning Systems in Denpansar City, and an effort to raise thePerformance of City Fire Deparment in Padang City were studied and elaborated to providea better understanding, a more complete, firm and solid knowledge as well as good and bestpractices in developing and implementing geographical related information technology.Geographycal information systems as one main component of geomatics or geographicinformation technology is one of the most promising technology for the Autonomus CityGovernment in adapting the e-Government if and only if the city is very well aware andprepare for fostering and stregthening the city capacity building.Keywords: ICT, geomatics, autonomus city government, e-government.
POLA ALIRAN BANJIR DAS TABO DI SUMATERA BARAT Sapratisto Daim Fakhriyanto; Mamok Suprapto; Agus Prijadi Saido
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37359

Abstract

DAS Tabo terletak di sumatera barat sangat rawan terhadap bencana banjir galodo. Untuk memperkecil resiko akibat bencana galodo dan ketepatan dalam upaya mengantisipasi bencana tersebut perlu diketahui hubungan antara karakter DAS dan pola aliran banjir.Analisis debit banjir rancangan dengan menggunakan model HEC-1, HEC-HMS, TR-55, TR-20.Hasil analisis karakteristik DAS Tabo meliputi:a) indeks bentuk DAS 2,478; b) faktor bentuk DAS 0,330; c) nisbah kebulatan 0,379; d) nisbah memanjang 1,364; e) kemiringan 0,120 m/m; f) bentuk DAS memanjang; g) pola aliran sungai parallel; h) kerapatan aliran 0,732 km/km2; i) bifurcation ratio 3; j) ratio frekuensi orde sungai 0,7; k) tata guna lahan yang mendominasi tegalan; l) curve number 78.Analisis hujan wilayah didapat dari hujan maksimum tahunan. Hasil uji agihan frekuensi yang memenuhi syarat yaitu Metode E.J. Gumbel. Debit banjir rancangan yang memenuhi rumuscreager yaitu model HEC-1 dengan debit PMF sebesar 293,08 m3/s. Menggunakan bentuk hidrograf hasil model untuk mendapatkan pola aliran banjir.Sesuai hasil hidrograf model HEC-1 didapatkan waktu dasar 26 jam, waktu mencapai puncak 12,5 jam.Hubungan karakteristik DAS dengan pola aliran banjir DAS Tabo berdasarkan bentuk DAS memanjang sehingga waktu konsentrasi singkat.
PEMETAAN UNTUK PEMELIHARAAN JALAN LINGKUNGAN DI KOTA SURAKARTA MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Sheiza Ahryko Adelino; Widi Hartono; Agus Prijadi Saido
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37305

Abstract

Jalan lingkungan merupakan jalan yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan menghubungkan pusat kegiatan di dalam kawasan pemukiman. Setiap tahunnya jalan lingkungan memerlukan pemeliharaan dengan metode yang sistematis, modern, dan bersifat proaktif guna meminimalkan biaya pemeliharaan. Metode yang digunakan adalah pemetaan berupa geodatabase menggunakan ArcGIS 9.2. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan langsung di lapangan merujuk pada Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan Kota No.018/T/BNKT/1990 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga. Hasil survei dimasukkan ke dalam attribute table pada ArcGIS, selanjutnya dilaksanakan penyusunan sistem manajemen basis data dalam bentuk geodatabase. Geodatabase tersebut ditampilkan dalam bentuk peta digital yang memperlihatkan kondisi jalan yang ada. Hasil dari penelitian menunjukan 54 ruas jalan lingkungan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta seluruhnya termasuk dalam kategori pemeliharaan rutin dengan memperoleh nilai urut prioritas lebih dari tujuh (>7). Langkah pemodelan basis data kondisi jalan lingkungan menggunakan software ArcGIS 9.2 dirasakan mampu untuk memperbaiki beberapa kekurangan sistem yang lama. Penyusunan basis data jalan lingkungan ini juga menghasilkan data bereferensi keruangan (spasial) dan data teks (atribut) yang saling terintegrasi satu sama lain dan data dapat selalu diperbaharui dengan memasukan data baru ke dalam attribute table.
KERAWANAN BENCANA TANAH LONGSOR KABUPATEN PONOROGO Hanif Yuniarta; Agus Prijadi Saido; Yusep Muslih Purwana
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1098.531 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37327

Abstract

Bencana alam merupakan peristiwa alam yang dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja, yang menimbulkan kerugian material dan imaterial bagi kehidupan masyarakat. Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang umumnya terjadi di wilayah pegunungan, terutama di musim hujan. Kabupaten Ponorogo merupakan daerah yang berpotensi mengalami bencana tanah longsor karena bentuk morfologi Kabupaten Ponorogo yang bervariasi seperti dataran tinggi dan perbukitan. Salah satu cara yang dapat diterapkan untuk memperkirakan bencana tanah longsor adalah menggunakan program aplikasi yang mampu menginventarisasi lokasi terdampak menggunakan sistem informasi geografis yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menyajikan data bereferensi geografis. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kerawanan tanah longsor menggunakan software ArcGIS dengan metode dari Paimin, et al (2006) yang dimodifikasi, dengan parameter yang digunakan yaitu Hujan Harian maksimal 3 harian (25%), Lereng Lahan (15%), Geologi (10%), Gempa (5%), Keberadaan Sesar (5%), Penggunaan Lahan (20%), Infrastruktur (15%), dan Kepadatan Pemukiman (5%). Semua parameter ditumpangsusunkan (overlay), kemudian diberikan pembobotan (skor) pada peta hasil analisis tersebut.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Ponorogo dapat di kategorikan sebagai daerah kerawanan bencana tanah longsor agak rawan di daerah perbukitan dan pegunungan, pada bagian dataran rendah dapat dikategorikan sebagai daerah yang kerawanan tanah longsor sedikit rawan.