Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

EVALUASI KINERJA DAERAH IRIGASI WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE PROPINSI SULAWESI TENGGARA Syaifuddin, Syaifuddin; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi padi pada daerah irigasi, erat kaitannya denganketersediaan air dan pengelolaan irigasi. Ketersediaan air harus ditunjang dengansarana dan prasarana irigasi yang baik. Daerah irgasi (DI) Wawotobi merupakandaerah irigasi terbesar di Sulawesi Tenggara saat ini, yang awal rencana akanmengairi sawah seluas 18.000 ha namun sampai dengan saat ini baru dapatmengairi sawah seluas 9.447,80 ha. Daerah irigasi Wawotobi berkontribusiterhadap 6 (enam) kecamatan dalam wilayah Kabupaten Konawe. Evaluasiterhadap kinerja daerah irigasi Wwotobi dimaksudkan untuk mendapatkangambaran kondisi saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui debit (Q)andalan sungai saat ini, 2) Mengetahui besarnya kebutuhan air untuk luas areal18.000 ha, 3) Mendapatkan informasi penyebab keterbatasan dalammenditribusikan debit (Q).Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan meliputi:pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengujian kepanggahan data danperhitungan debit (Q). Nilai debit (Q) pengukuran langsung dan debit (Q) simulasidibandingkan terhadap kebutuhan. Perhitungan dengan memperhatikan polatanam existing berdasarkan Kriteria Perencanaan dibandingkan dengan polarenacana berdasarkan kebutuhan air dengan software Crop Water Requirement(CWR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air saat ini sangatmemadai, namun dalam sistem pengelolaan irigasi yang masih minim.Ketersediaan debit andalan (Q80) rerata bulanan secara rasio masih memenuhikebutuhan yaitu: 100,30 m3/detik. Kejadian defisit pada periode I bulan Julisebesar 14,28 m3/detik, Namun dari penilaian indeks kinerja tingkat kerawananberada pada range 0,75-1,00, artinya dari up normal akan cepat kembali kenormal.Kata kunci: daerah irigasi, debit andalan, indeks kinerja
Evaluasi Penyebab Keterlambatan dalam Penyelesaian Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Rosalia Indah Group) Puruhita, Hana Wardani; Suprapto, Mamok; As’ad, Sholihin
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek Konstruksi merupakan bentuk kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan sumber daya tertentu, untuk mencapai hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh pihak-pihak yang terlibat. Keterlambatan proyek konstruksi dapat didefinisikan sebagai terlewatnya batas waktu penyelesaian proyek dari waktu yang telah ditentukan dalam kontrak, atau dari waktu yang disetujui oleh pihak terkait dalam penyelesaian suatu proyek. Keterlambatan proyek akan menyebabkan pembengkakan biaya serta hilangnya peluang untuk mengerjakan proyek yang lain. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab, dampak, dan cara mengatasi keterlambatan proyek yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 kontraktor yang berperan penting dalam proyek-proyek besar di Rosalia Indah Group. Dampak keterlambatan proyek dapat diindikasi menggunakan indikator biaya, waktu, dan pembayaran yang terlambat. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Validitas dan reliabilitas data dianalisis diuji dengan SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Kemudian hasil analisis dilakukan dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) supaya didapatkan bobot dari hasil survey kuisioner. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh prosentase prioritas kriteria 5 faktor keterlambatan proyek di Rosalia Indah tertinggi yaitu: terjadinya perubahan desain oleh owner, perubahan spesifikasi pada saat proyek masih berlangsung, adanya pekerjaan tambahan, pelaksanaan jadwal proyek yang tidak sesuai, dan kekurangan tenaga kerja. Semua proyek yang diteliti mengalami keterlambatan dan berdampak pada pembengkakan biaya. Cara mengatasi faktor keterlambatan tersebut yaitu dengan cara owner tidak mengubah desain sewaktu-waktu dengan kapasitas yang besar. Kata Kunci : Keterlambatan proyek konstruksi, faktor, ranking, dampak, cara mengatasi, SPSS, AHP.
EVALUASI PENYEBAB KETERLAMBATAN DALAM PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Rosalia Indah Group) Puruhita, Hanna Wardani; Suprapto, Mamok; As’ad, Sholihin
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek Konstruksi merupakan bentuk kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan sumber daya tertentu, untuk mencapai hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sering terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh pihak-pihak yang terlibat. Keterlambatan proyek konstruksi dapat didefinisikan sebagai terlewatnya batas waktu penyelesaian proyek dari waktu yang telah ditentukan dalam kontrak, atau dari waktu yang disetujui oleh pihak terkait dalam penyelesaian suatu proyek. Keterlambatan proyek akan menyebabkan pembengkakan biaya serta hilangnya peluang untuk mengerjakan proyek yang lain. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab, dampak, dan cara mengatasi keterlambatan proyek yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 kontraktor yang berperan penting dalam proyek-proyek besar di Rosalia Indah Group. Dampak keterlambatan proyek dapat diindikasi menggunakan indikator biaya, waktu, dan pembayaran yang terlambat. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Validitas dan reliabilitas data dianalisis diuji dengan SPSS (Statistical Product and Service Solutions). Kemudian hasil analisis dilakukan dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) supaya didapatkan bobot dari hasil survey kuisioner. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh prosentase prioritas kriteria 5 faktor keterlambatan proyek di Rosalia Indah tertinggi yaitu: terjadinya perubahan desain oleh owner, perubahan spesifikasi pada saat proyek masih berlangsung, adanya pekerjaan tambahan, pelaksanaan jadwal proyek yang tidak sesuai, dan kekurangan tenaga kerja. Semua proyek yang diteliti mengalami keterlambatan dan berdampak pada pembengkakan biaya. Cara mengatasi faktor keterlambatan tersebut yaitu dengan cara owner tidak mengubah desain sewaktu-waktu dengan kapasitas yang besar.Kata Kunci : Keterlambatan proyek konstruksi, faktor, ranking, dampak, cara mengatasi, SPSS, AHP. 
PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN TERHADAP UMUR LAYAN (Studi Kasus: Ruas Jalan Abepura-Kota Raja Km.11+700-Km.13+300) Kambuaya, Djimris Amase; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakRuas jalan Abepura-Kota Raja merupakan salah satu ruas jalan kolektor primer yang terletak di kota Jayapura. Kondisi ruas jalan Abepura-Kota Raja saat ini telah mengalami kerusakan, walaupun kerusakan yang terjadi masih bersifat fungsional. Survei kondisi jalan perlu dilakukan untuk penilaian kondisi ruas jalan sebagai bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan pemeliharaan dan rehabilitasi.Penilaian kondisi jalan dilakukan dengan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI), dan pengujian lendutan balik menggunakan alat Benkelman Beam yang dilakukan pada Km.11+700-Km.13+300. Segmentasi ruas jalan sebanyak 16 dengan dimensi masing-masing sebesar 100 meter x 7 meter yang terbagi menjadi empat seksi pengamatan. Untuk menentukan prediksi umur layan didasarkan pada Jumlah cumulative equivalent standard axle (CESA) eksisting pada Tahun 2014, khususnya pada Km. 11+700-Km.13+300.Rating PCI adalah seksi I = 67, seksi II =64, seksi III =53, seksi IV =67. Lendutan wakiladalah seksi I = 20,996mm, seksi II = 27,656mm pada seksi III = 20,327mm, dan seksi IV = m 22,379mm. Prediksi sisa umur layan berdasarkan nilai CESA eksisting tahun 2014 sebesar 505.976,799 ESA, pertumbuhan lalu lintas sebesar 6,633%,diperoleh prediksi sisa umur layan jalan pada Km. 11+700-Km.13+300 berkisar 1,8 tahun. Tebal lapis tambah perkerasan lentur umur rencana 5 tahun adalah 60 cm, 64 cm, 59 cm, dan 61 cm, pada seksi I, II, III, dan IV. Tebal lapis tambah umur rencana 10 tahun adalah 63 cm, 68 cm, 63 cm, dan 64 cm pada seksi I, II, III, dan seksi IV. Ketebalan lapis tambah dipengaruhi oleh besarnya lendutan wakil pada masing-masing seksi.Kata kunci: Kondisi Jalan, Umur Layan, Tebal Perkerasan.
PENYUSUNAN SKALA PRIORITAS PROGRAM REHABILITASI EMBUNG KECIL DI KABUPATEN KUPANG PROVINSI NTT Meluk, Yohannes; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAKProvinsi Nusa Tenggara Timur memiliki sekitar 1800 embung. Sampai dengan saat ini, banyak embung telah mengalami kerusakan maupun penurunan fungsi. Agar infrastruktur yang telah terbangun tidak sia-sia, maka sebaiknya embung embung tersebut dipelihara. Namun pemerintah memiliki keterbatasan dana untuk kepentingan tersebut. Oleh sebab itu, perlu adanya kajian skala prioritas penanganan, agar dana yang terbatas tersebut memberikan hasil guna yang baik. Kajian dilakukan pada Embung Naioni, yang terletak di Desa Naioni, Kecamatan Alak, Kabupaten Kupang yang dibangun pada tahun 1996 dan saat sekarang telah mengalami penurunan fungsi, sehingga perlu dilakukan rehabilitasi. Metode yang digunakan dalam kajian adalah metode survey dan analisis deskriptif. yakni hanya menguraikan hasil penelitian dengan memberikan penilaian tertentu terhadap setiap komponen yang di tinjau. berdasarkan skala prioritas program rehabilitasi. Penelitian ini dilakukan dengan observasi lapangan guna menilai kondisi kerusakan. Penilaian berdasarkan pada pedoman penilaian kondisi fisik bendungan dan pedoman kriteria desain embung kecil untuk daerah semi kering di Indonesia. Hasil observasi kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Analitycal Hierarki Process (AHP) untuk mendapatkan skala prioritas penanganan.Hasil analisis menunjukkan bahwa embung Naioni dalam kondisi rusak berat, yang ditunjukkan oleh nilai komponen kerusakan sebesar 62% yang berarti hanya tinggal 38% saja yang masih dalam kondisi baik. Dari kerusakan tersebut, berdasarkan hasil analisis penetapan skala prioritas, maka penanganan rehabilitasi yang utama harus dilakukan pada embung Naomi adalah rehabilitasi pada alat sadap.  Kata kunci: embung, nilai kerusakan, skala prioritas.
EVALUASI KINERJA DAERAH IRIGASI WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE PROPINSI SULAWESI TENGGARA Syaifuddin, Syaifuddin; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPeningkatan produksi padi pada daerah irigasi, erat kaitannya dengan ketersediaan air dan pengelolaan irigasi. Ketersediaan air harus ditunjang dengan sarana dan prasarana irigasi yang baik. Daerah irgasi (DI) Wawotobi merupakan daerah irigasi terbesar di Sulawesi Tenggara saat ini, yang awal rencana akan mengairi sawah seluas 18.000 ha namun sampai dengan saat ini baru dapat mengairi sawah seluas 9.447,80 ha. Daerah irigasi Wawotobi berkontribusi terhadap 6 (enam) kecamatan dalam wilayah Kabupaten Konawe. Evaluasi terhadap kinerja daerah irigasi Wwotobi dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kondisi saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui debit (Q) andalan sungai saat ini, 2) Mengetahui besarnya kebutuhan air untuk luas areal 18.000 ha, 3) Mendapatkan informasi penyebab keterbatasan dalam menditribusikan debit (Q).Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan meliputi: pengumpulan data, dilanjutkan dengan pengujian kepanggahan data dan perhitungan debit (Q). Nilai debit (Q) pengukuran langsung dan debit (Q) simulasi dibandingkan terhadap kebutuhan. Perhitungan dengan memperhatikan pola tanam existing berdasarkan Kriteria Perencanaan dibandingkan dengan pola renacana berdasarkan kebutuhan air dengan software Crop Water Requirement (CWR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air saat ini sangat memadai, namun dalam sistem pengelolaan irigasi yang masih minim. Ketersediaan debit andalan (Q80) rerata bulanan secara rasio masih memenuhi kebutuhan yaitu: 100,30 m3/detik. Kejadian defisit pada periode I bulan Juli sebesar 14,28 m3/detik, Namun dari penilaian indeks kinerja tingkat kerawanan berada pada range 0,75-1,00, artinya dari up normal akan cepat kembali ke normal. Kata kunci: daerah irigasi, debit andalan, indeks kinerja
PEMODELAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMELIHARAAN JEMBATAN BETON Marwoto, Sofa; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak            Salah satu instrumen utama sistem transportasi adalah jembatan. Sesuai dengan peran jembatan yang strategis, manajemen yang baik diperlukan agar layanan jembatan dapat berfungsi normal. Sistem manajemen jembatan diperlukan untuk mempertahankan kinerja selama masa layanan sesuai yang direncanakan. Jika jembatan mengalami kerusakan pada salah satu komponennya, hal yang paling penting adalah bagaimana memperbaikinya sehingga kekuatan komponen terkait dapat kembali mendekati tingkat pada awal perencanaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan membantu untuk menentukan tindakan terbaik untuk memperbaiki kerusakan jembatan.Secara umum, metode penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: menentukan deteriorasi, menentukan tingkat kerusakan (rating) komponen jembatan dengan pendekatan logika samar (fuzzy) dan menggunakan metode sistem pakar untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kerusakan komponen jembatan.Hasil dari tesis ini adalah piranti lunak (software) tentang sistem pendukung pengambilan keputusan untuk menentukan tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi kerusakan pada beberapa komponen jembatan.Kata kunci:  Pemeliharaan jembatan, Fuzzy, Expert System.
THE LEVELS OF SEWERAGE SYSTEM PERFORMANCEIN ARD ZWAWA ALBAHRIA, BENGHAZI CITY,LIBYA Taher, Hamza Hassan; Suprapto, Mamok; Astuti, Winny
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract             Sewer systems are prone to damages due to aging, traffic, geological change, to name a few. The sewer system is very important in the life and any malfunction in a sewer system disrupts the daily life activities within the relevant region. This research is proposed some solution in order to the assessment of the level to performance the sewage network in Ard Zwawa Albahria, East Benghazi City. There are many problem in Ard Zwawa Albahria sometimes flood and also close to some of manholes.The objectives of this research are to observe and to analysis the levels of sewerage system performance in Ard Zwawa Albahria, East Benghazi City- Libya and the effect of the system’s performance to the decision making process for rehabilitation and maintenance. Using performance Indices and Standard of Scoring Matric, this research uses some formulas for calculation to evaluate the components of sewage system based on standard called Libyan specifications. The level of sewage system performance is 3.29 .it means that the sewage system is in a good condition. The system only needs rehabilitation and maintenance. The spatial coverage of existing sewers system is not good enough, because there are some places which don’t have network of sewer system. The general capacity of sewage system network is good enough, because it can service the quantity of flowing sewage water. The length of pipe equals 3984.27 meterKeywords: performance indices ,sewerage system, infrusrauction, level of assessment .
TOLAK UKUR KINERJA TANGGUL BERDASARKAN PENILAIAN KEANDALAN, PENILAIAN PERMUKAAN TANGGUL DAN STABILITAS TANGGUL (Studi Kasus: Ruas Jurug Mojo, Surakata) Hermawan, Chitra; Suprapto, Mamok; As’ad, Sholihin
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Flood is known as a disaster that usually comes suddenly, and therefore, people are not prepared. As a result, it causes a dead loss, both human and material. In order to anticipate flood, some dikes have been built.Bengawan Solo dike has changed through time. Damages along the dike have been identified and followed-up by conducting some improvements to make it function well. However, since the repairs are carried out based on the occurrence of landslide or burst, there are many portions of the dike that are damaged but receive no rehabilitation. In fact, in some portions of the dike crossing densely populated settlements, there are many buildings cutting through the outside part of the dike base. Furthermore, portions of the dike in that area have been transformed to street with uncontrolled load. For example, it is found that some vehicles loading construction materials passing on the dike. But, in fact, this sort of loading has not been predicted in the planning. Hence, it is important to foreknow the benchmark of dike performance to assess the performance of dike before landslide or burst occurring.This research was conducted to the Jurug-Mojo portion of Bengawan Solo dike. It is 1.317 m long and is divided into 13 portions, each of which is 100 m long. The parameters applied in this research were cross-section, dike elevation and data about land, while the variables were debit, gravity acceleration, water surface elevation, soil pore index, shearing force, specific weight, and friction angle. There were 3 (three) methods proposed to assess the benchmark of the dike performance, including reliability assessment, dike surface assessment (PCI Mmethod) and dike stability assessment (Bishop Mmethod).The findings of the research are as follows. The maximum debit that can be embanked by the dike is 1,489 m3/s; the reliability index is 0.675; the PCI index is 59.4 (good); the dike stability index before overtopping is 2.771 (stable); the dike stability index when overtopping is 1.075 (unstable), the water stability index when lowering 1 m is 1.775 (stable). Keywords: dike, reliability index, stability, PCI (Pavement Condition Index) 
THE USE OF PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) AS THE CONSIDERATION OF REHABILITATION PRIORITY M Akash, Faraj Muftah; Setyawan, Ary; Suprapto, Mamok
Jurnal Teknik Sipil Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractHighway is one infrastructure that will accelerate an area’s growth and development and will open social, economic and cultural relationship cros areas Land road is the society vital need in undertaking daily activity therefore the road that can provide good service is very desirable. But, this infrastructure is frequently damaged.this research  conducted  in Tentara pelajar Street of Surakarta with length of 2,200 km aims to assess the road condition using Pavement Condition Index (PCI) method by dividing road into several segments in 50 m interval. Then, each segment of road was observed  and measured to identify  the type of damage existing and was assessed according to PCI method. From the result  of  observation several  damages  were  obtained including alligator cracking, bleeding block  cracking, corrugation, longitudinal and transverse cracking, patching and utility cut patching, potholes, Bleeding, Rutting. This damage only and the repair was done based on the type of damage existing in this road, road improvement was done using Component Analysis Method. The hardening material used was LASTON and then necessary expense budget was also estimated the cost of the necessary repairs and improvement in street in Tentara Pelajar 2013 was Rp. 2.066.094.000,00 Planning additional pavement thickness (Overlay) with component analysis methode using Ms.744 Laston obtained (9.5) cm thickness.     Keywords: Pavement Condition Index , Budget plane
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Addina, Amri Irsyad Adi Yusuf Mutaqin Adi Yusuf Muttaqien Aditya, Vikry Agelbilal Seretora Prilbista Agus Hari Wahyudi Agus Hari Wahyudi Agus P Saido Agus Prijadi Saido Aminuyati Amri Irsyad Addina Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Ary Setyawan Burhan Budi Chitra Hermawan Dewayanti, Farida Ayu Djimris Amase Kambuaya Fajar Setiawan FAJAR SETIAWAN Fakhriyanto, Sapratisto Daim Faraj Muftah M Akash Farida Ayu Dewayanti Fauzia, Fitria Fitria Fauzia Hadi Saputro, Imam Nugroho Hadid Walidain Hamza Hassan Taher Hana Wardani Puruhita Hanna Wardani Puruhita, Hanna Wardani Heni Pujiastuti Heriyanto Heriyanto Heriyanto Heriyanto I., Sulastoro R. Imam Nugroho Hadi Saputro Insan Prasasti, Insan Iwan Joko Sulomo Koosdaryani Koosdaryani Koosdaryani Koosdaryani Mutaqin, Adi Yusuf Muttaqien, Adi Yusuf Muttaqien, Adi Yusuf Nidia Putri, Yohana Baptista Niken Silmi Surjandari Nur Hidayah Y.N Paska Wijayanti Pralambang Galih Wicaksono, Pralambang Galih Prasetya, Edwin Prasetyo, Uning Agus Prilbista, Agelbilal Seretora Raharjo, Slamet Rahman Ria Kurniawati Rifani, Agus Saido, Agus P Saido, Agus P. Saido, Agus Prijadi Sapratisto Daim Fakhriyanto Sholihin As’ad Siti Qomariyah Siti Qomariyah Slamet Rahman Raharjo Sobriyah Sobriyah Sofa Marwoto Solichin Solichin Solichin Solichin Sulastoro R. I. Suyanto Suyanto Syafi’i, Syafi’i TRI SUSANTI Vikry Aditya Walidain, Hadid Winny Astuti Y.N, Nur Hidayah Yohana Baptista Nidia Putri Yohannes Meluk