Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Implementasi Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Self Control Pada Peserta Didik Sarbudin Sarbudin; Faijin Faijin; Irham Irham; Nurhayati Nurhayati; Sri Wahyuni
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 5 No 2 (2022): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING )
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v5i2.935

Abstract

Kontrol diri dapat diartikan sebagai suatu aktivitas pengendalian tingkah laku. Pengendalian tingkah laku mengandung makna yaitu, melakukan pertimbangan-pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu untuk bertindak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:Untuk mengetahui Implementasi Bimbingan Klasikal dalam meningkatkan Self Control SMAN 3 Wera. Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis peneliti menggunakan analisis dekskriptif kualitatif , yaitu berupa data data tertulis, dengan tahap tahap reduksi data, Display data dan Verifikasi data.Sedangkan untuk keabshana datanya di cek menggunakan teknik tringulasi menggunakan bahan referensi dan member check. Hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan layanan Bimbingan Klasikal dapat meningkatkan Self Control pada peserta didik yang berkaitan dengan siswa mampu mengarakan dan mengendalikan perilakunya dalam menghadapi situasi dan kondisi agar sesuai dengan orang lain, serta siswa dapat mengambil keputusan dari suatu peristiwa atau kejadian. Program bimbingan klasikal dapat mempengaruhi peningkatan prilakunya sendiri sesuai norma yang ada, Maka dari itu dengan ini peserta didik dapat mengatur setiap proses fisik, psikologis dan prilakunya, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya kearah yang lebih positif dan bermanfaat sesuai yang diharapkan oleh individu tersebut.
Analisis Persepsi Ujaran Dalam Sudut Pandang Psikologi Bahasa Irham Irham; Arifuddin Arifuddin; Sulistia Indah
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 6 No 1 (2023): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING )
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v6i1.1098

Abstract

Berbahasa itu adalah proses menyampaikan makna oleh penutur kepada pendengar melalui satu atau serangkaian ujaran. Ujaran adalah suara murni (tuturan), langsung dari sosok yang berbicara. Jadi ujaran dapat berupa kata, kalimat, atau gagasan, yang keluar dari mulut manusia yang mempunyai arti. Proses pengujaran adalah sebuah perwujudan dari proses artikulasi dan kemudian terkonsep dalam otak manusia secara sempurna. Persepsi ujaran adalah proses di mana sebuah ujaran ditafsirkan. Persepsi ujaran melibatkan tiga proses yang meliputi, pendengaran, penafsiran dan pemahaman terhadap semua suara yang dihasilkan oleh penutur. Kombinasi fitur-fitur tersebut (secara runtut) adalah fungsi utama persepsi ujaran. Persepsi ujaran menggabungkan tidak hanya fonologi dan fonetik dari tuturan yang akan dirasakan, tetapi juga aspek sintakmatik dan semantik dari pesan lisan tersebut. Dalam artikel ini akan diuraikan mengenai analisis persepsi terhadap ujaran dalam sudut pandang psikologi bahasa; bagaimana proses atau tahapan dari suatu persepsi terhadap suatu ujaran itu terjadi, apa saja faktor yang mempengaruhi sebuah persepsi ujaran itu terbentuk, beberapa model persepsi ujaran, dan persepsi ujaran dalam sudut pandang psikologi bahasa.
Peran Guru Kelas Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Lamban Belajar Di SDN 44 Mande Kota Bima Nur Farjrin; Juanda Mansyur; Irham Irham
GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING) Vol 6 No 1 (2023): GUIDING WORLD ( JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING )
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gw.v6i1.1237

Abstract

SDN 44 Mande Kota Bima yang merupakan salah satu sekolah dasar inklusi di Kota Bima terdapat siswa yang tergolong anak berkebutuhan khusus yaitu lamban dalam belajar. Menurut keterangan dari Ibu Nurzakiyah yang merupakan guru kelas 5 terdapat satu orang anak lamban belajar di SDN 44 Mande Kota Bima, lebih lanjut guru kelas tersebut menjelaskan bahwa anak yang dikategorikan lamban belajar diberikan perlakuan khusus dengan dilakukan dua sampai tiga kali pengulangan baru anak tersebut dapat memahami materi yang diajarkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 44 Mande Kota Bima yang beralamat di Jl. Piere Tandean Kelurahan Mande Kecamatan Kota Bima. Data merupakam kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang dapat dipercaya kebenaran sehingga dapat digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan, terdapat 2 (dua) jenis data, yaitu: data primer dan data sekunder. Adapun tenik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan instrumen yang digunakan yaitu berupa pedoman Observasi, Pedoman Wawancara, Pedoman dokumenter. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan Teknik Reduksi data, Penyajian data, Pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian di SDN 44 Mande Kota Bima dapat dikesimpulan bahwa Kondisi fisik dan pertumbuhan anak lamban belajar tidak ada perbedaan dengan anak normal lainya, dan kondisi lingkungan tempat tinggal anak lamban belajar juga, Dalam mengikuti pembelajaran dikelas siswa yang lamban belajar biasanya siswa hanya mengikuti perintah dari guru, Cara belajar anak disekolah yaitu dengan cara pendekatan diri kepada setiap individu, memberikan contoh agar mudah anak untuk mengikutinya, dengan banyak belajar membaca dan berhitung, dan memberikan pelajaran khusus terhadap anak lamban belajar serta banyak memberikan motivasi agar anak semangat dalam belajar, Upaya guru dalam membimbing anak lamban belajar di SDN 44 Mande Kota Bima diantanya meliputi memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawab, mengarahkan siswa apa yang tidak diketahuinya.