Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN KECEMASAN, DEPRESI DENGAN INSOMNIA PADA KLIEN KANKER PAYUDARA Lestari, Theresia Budi; Irawaty, Dewi; Maria, Riri
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 2 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.341 KB)

Abstract

Insomnia merupakan gangguan tidur yang  dapat dialami oleh klien kanker payudara. Faktor pemicu insomnia pada kanker adalah masalah psikologis.  Masalah psikologis yang sering muncul pada klien kanker adalah kecemasan dan depresi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian insomnia dan mengetahui hubungan kecemasan,  depresi dengan  insomnia pada klien kanker payudara.  Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel sejumlah 85 klien kanker payudara stadium I-III. Responden mengisi  kuesioner mengenai keluhan insomnia menggunakan Insomnia Severity Indeks (ISI) sedangkan untuk  cemas, dan depresi menggunakan kuesioner Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS). Hasil penelitian menunjukkan insomnia dialami oleh 16,47 % responden, insomnia berhubungan secara bermakna dengan depresi (p = 0,037), dan kecemasan  (p = 0,001). Perawat perlu melakukan pengkajian tentang keluhan insomnia pada klien kanker payudara secara terfokus sehingga dapat memberikan intervensi secara tepat.
HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN ACNE VULGARIS DAN HARGA DIRI REMAJA Tetty Diana Siahaan; Theresia Budi Lestari; Sudibyo Supardi
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 1 (2020): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acne vulgaris is a skin disease that commonly complaint among adolescents. Acne vulgaris is characterized by the presence of comedones, papules, pustules and nodules with their severity. Acne vulgaris were present in a large proportion of face and affecting their appearance. It can have psychological implications for the adolescents.The purpose of this study was analyzed the relationship between the incidence of acne vulgaris and the self-esteem of adolescents who seek treatment at the beauty clinic X in Central Jakarta. This study used descriptive correlation design with cross-sectional approach. In this study total 77 respondents of acne vulgaris were investigated who attended in the outpatient beauty clinic. Two measures of evaluation were applied to assess the severity of a patient’s acne and adolescent self-esteem, which are as follows: The modified Global Acne Grading System (GAGS) and the Rosenberg Self Esteem Scale (RSES). This study used a chi-square test. The results showed that 86.7% of participants had moderate acne vulgaris, and 55.8% of participants had low self-esteem. There was a significant relationship between acne vulgaris and adolescent self-esteem (p = 0.003). The appropriate treatment is expected to cure acne vulgaris among adolescents that impact on increasing of adolescents self-esteem. Keywords: acne vulgaris; self-esteem; adolescents.
HUBUNGAN KECEMASAN, DEPRESI DENGAN INSOMNIA PADA KLIEN KANKER PAYUDARA Theresia Budi Lestari; Dewi Irawaty; Riri Maria
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 2 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.341 KB)

Abstract

Insomnia merupakan gangguan tidur yang dapat dialami oleh klien kanker payudara. Faktor pemicu insomnia pada kanker adalah masalah psikologis. Masalah psikologis yang sering muncul pada klien kanker adalah kecemasan dan depresi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian insomnia dan mengetahui hubungan kecemasan, depresi dengan insomnia pada klien kanker payudara. Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel sejumlah 85 klien kanker payudara stadium I-III. Responden mengisi kuesioner mengenai keluhan insomnia menggunakan Insomnia Severity Indeks (ISI) sedangkan untuk cemas, dan depresi menggunakan kuesioner Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS). Hasil penelitian menunjukkan insomnia dialami oleh 16,47 % responden, insomnia berhubungan secara bermakna dengan depresi (p = 0,037), dan kecemasan (p = 0,001). Perawat perlu melakukan pengkajian tentang keluhan insomnia pada klien kanker payudara secara terfokus sehingga dapat memberikan intervensi secara tepat.
HUBUNGAN USIA, TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANGTUA TENTANG PEDIKULOSIS KAPITIS PADA ANAK Tinambunan, Sinta Martua; Lestari, Theresia Budi
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v12i1.694

Abstract

Infestasi pedikulosis kapitis atau kutu rambut banyak ditemukan pada anak usia sekolah. Pedikulosis Kapitis mudah menular melalui kontak langsung maupun melalui kontak tidak langsung melalui alat pribadi yang dipakai secara Bersama. Faktor lain yang mempermudah infestasi kutu rambut adalah personal hygiene yang buruk. Pemberantasan dan pencegahan kutu rambut pada anak tentunya membutuhkan peran orangtua. Pengetahuan orangtua dapat membantu dalam penerapan praktik kebersihan, pencegahan dan penanganan pediculosis kapitis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Usia, Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Orangtua Tentang Pedikulosis Kapitis Pada Anak SD di Muara Buton. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan desain cross sectional, sampel dalam penelitian ini 80 responden dengan tehnik total sampling. Hasil analisis univariat ialah karakteristik responden pada usia 36-45 tahun 43,8%, pendidikan SD 68.8%, dan tingkat pengetahuan kurang 65.0%. Analisis bivariate dengan uji kendals-tau, secara statistik terdapat hubungan bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan orangtua ( p-value =0.000), tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia (p-value =0.725) dengan pengetahuan orangtua. Simpulan : terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat Pendidikan dengan tingkat pengetahuan orangtua tentang pediculosis kapitis
Pelatihan Pemulasaran Jenazah Lestari, Theresia Budi; S., Maria Lousiana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 5 (2024): Juli
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i5.1090

Abstract

Manusia pasti akan mengalami kematian. Jenazah orang yang meninggal harus dirawat dengan baik melalui pemulasaraan jenazah. Pemulasaran jenazah harus dilakukan dengan tata cara yang tidak bertentangan dengan agama, budaya serta dari segi kesehatan. Melalui tata cara pemulasaran jenazah  yang benar diharapkan orang yang memberikan perawatan jenazah dapat terhindar dari  resiko penularan penyakit . Pada kenyataannya  banyak umat katolik yang belum mampu untuk melakukan perawatan jenazah, sehingga perlu untuk diberikan edukasi tentang pemulasaran jenazah. Kegiatan edukasi dilaksanakan di Paroki kampung Sawah Bekasi.   Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, diskusi diakhiri dengan sesi tanya jawab dan redemonstrasi tata cara pemulasaran jenazah. Hasil penyuluhan menunjukkan umat dapat mendemonstrasikan kembali tata cara pemulasaran jenazah sesuai panduan. Peningkatan kemampuan melalukan pemulasaran jenazah menjadikan umat siap untuk  memberikan perawatan jenazah di lingkungan masing-masing.
Youth Capacity Strengthening Through Education about Tuberculosis Prevention Lisum, Kristina; Lestari, Theresia Budi; Anggitafani, Marsella
AMK : Abdi Masyarakat UIKA Vol. 3 No. 3 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Ibn Khaldun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/amk.v3i3.2473

Abstract

Indonesia ranks scond among countries with a high burden of Tuberculosis after India, and there were an increasing burden if youth did not acknowledge about how to prevent the transmission of TBC, especially in the family. The education program was delivered to 25 high school students at SMKN 14, Center of Jakarta. The result of this program that there were an increasing knowldege of 67.5 % students. The student’s knowldege that increased could be forwarded into the family; therefore will increase the family health behavior.
HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN ACNE VULGARIS DAN HARGA DIRI REMAJA Siahaan, Tetty Diana; Lestari, Theresia Budi; Supardi, Sudibyo
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 1 (2020): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Acne vulgaris is a skin disease that commonly complaint among adolescents. Acne vulgaris is characterized by the presence of comedones, papules, pustules and nodules with their severity. Acne vulgaris were present in a large proportion of face and affecting their appearance. It can have psychological implications for the adolescents.The purpose of this study was analyzed the relationship between the incidence of acne vulgaris and the self-esteem of adolescents who seek treatment at the beauty clinic X in Central Jakarta. This study used descriptive correlation design with cross-sectional approach. In this study total 77 respondents of acne vulgaris were investigated who attended in the outpatient beauty clinic. Two measures of evaluation were applied to assess the severity of a patient’s acne and adolescent self-esteem, which are as follows: The modified Global Acne Grading System (GAGS) and the Rosenberg Self Esteem Scale (RSES). This study used a chi-square test. The results showed that 86.7% of participants had moderate acne vulgaris, and 55.8% of participants had low self-esteem. There was a significant relationship between acne vulgaris and adolescent self-esteem (p = 0.003). The appropriate treatment is expected to cure acne vulgaris among adolescents that impact on increasing of adolescents self-esteem. Keywords: acne vulgaris; self-esteem; adolescents.
Pengaruh Video Animasi terhadap Pengetahuan tentang Pencegahan Skabies pada Anak Panti Rehabilitasi Diba, Zahra; Lestari, Theresia Budi; Pasaribu, Jesika
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 9 (2025): Volume 7 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i9.18051

Abstract

ABSTRACT Skin infection scabies often occurs among individuals in densely populated environments with high interpersonal contact, such as rehabilitation centers housing children from correctional facilities. Scabies infection can be prevented with good personal and environmental hygiene practices. Adequate knowledge is crucial for the prevention and management of scabies infections. This study aims to analyze the influence of health promotion using animated video media in increasing the knowledge of rehabilitated children regarding the prevention and management of scabies. This study employs a pre-experimental design with a one-group Pre-test–Post-test approach. The study sample consisted of 50 respondents, selected using the total sampling technique. Research instruments included animated videos and a knowledge questionnaire. Data collection was conducted in June 2023, with a Pre-test administered before providing the animated video and a Post-test given after a 15-day interval. Data analysis was performed using the Wilcoxon test. The majority of respondents had a high school education or equivalent (54%). There was a significant increase in knowledge between the Pre-test (median: 16.50) and the Post-test (median: 19.00). The minimum Pre-test score rose from 2 to 11 in the Post-test. Bivariate analysis showed significant results, with a p-value of 0.000 (<0.05). Animated videos are effective in increasing knowledge about scabies. This study is expected to serve as a media choice for health promotion related to scabies prevention. Keywords: Adolescents, Animated Video, Health Promotion, Scabies  ABSTRAK Infeksi kulit skabies sering terjadi di lingkungan padat dengan kontak interpersonal tinggi, seperti panti rehabilitasi yang dihuni oleh anak-anak dari lembaga pemasyarakatan. Pencegahan infeksi skabies dapat dilakukan melalui praktik kebersihan diri dan lingkungan yang baik. Peningkatan pengetahuan tentang skabies sangat penting untuk mengurangi risiko dan penyebaran infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh promosi kesehatan menggunakan video animasi dalam meningkatkan pengetahuan anak-anak di panti rehabilitasi tentang pencegahan dan penanganan skabies. Penelitian ini menggunakan desain Pre-Experimental dengan rancangan one group Pre-test–Post-test, melibatkan 50 responden yang dipilih secara total sampling. Data dikumpulkan pada Juni 2023 melalui Pre-testsebelum penayangan video animasi, dan Post-test dilakukan 15 hari setelah penayangan video animasi pada responden yang sama. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan, dari median 16,50 pada Pre-test menjadi 19,00 pada Post-test, dengan nilai p-value yang sangat signifikan (0,000). Penemuan ini menegaskan bahwa video animasi efektif sebagai alat untuk meningkatkan pemahaman tentang pencegahan skabies di kalangan anak-anak panti rehabilitasi. Kata Kunci: Promosi Kesehatan, Remaja, Skabies, Video Animasi
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu dalam Pencegahan dan Pemberantasan Pediculosis Capitis Siregar, Putri Magdalena; Lestari, Theresia Budi
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 10 (2025): Volume 7 Nomor 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i10.22064

Abstract

ABSTRACT Pediculus humanus capitis (head lice) is a parasite commonly found in elementary school–aged children, particularly in environments characterized by high population density and suboptimal sanitation. Preventive and eradication behaviors toward head lice are strongly influenced by numerous factors, including the characteristics and level of knowledge of mothers as primary caregivers. This study aims to examine the relationship between mothers’ age, education level, employment status, and knowledge, and their behaviors in preventing and eradicating Pediculosis capitis in children. A descriptive correlational study using a quantitative, cross-sectional approach was conducted. The sample comprised 84 mothers of female students at SDN Paseban 03 Jakarta, selected via total sampling. Data were collected using a closed-ended questionnaire that had been validated and tested for reliability. Analysis was performed using Kendall’s Tau-c and Chi-square tests. The results demonstrated a significant relationship between mothers’ education level, employment status, and knowledge and their behaviors in preventing and eradicating Pediculosis capitis (p < 0.05), whereas no significant relationship was found between mothers’ age and their behaviors (p > 0.05). These findings underscore the importance of health education interventions tailored to mothers’ educational and socioeconomic backgrounds to enhance preventive behaviors against lice infestation in elementary-aged children. Therefore, schools are encouraged to play an active role by implementing regular health education programs for parents to increase understanding and involvement in prevention and eradication efforts. Keywords: Pediculus Humanus Capitis; Age, Education Level, Employment, Knowledge and Behavior.  ABSTRAK Pediculus humanus capitis (kutu rambut) merupakan parasit yang sering ditemukan pada anak usia sekolah dasar, terutama di lingkungan dengan tingkat kepadatan tinggi dan sanitasi yang kurang optimal. Perilaku pencegahan dan pemberantasan kutu rambut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk karakteristik dan pengetahuan ibu sebagai pengasuh utama anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pengetahuan ibu dengan perilaku dalam mencegah serta memberantas Pediculosis capitis pada anak. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan metode cross-sectional. Sampel terdiri dari 84 responden yang merupakan ibu dari siswi SDN Paseban 03 Jakarta, yang dipilih melalui total sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilakukan menggunakan uji Kendall’s Tau-c dan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pengetahuan ibu dengan perilaku pencegahan dan pemberantasan Pediculosis capitis (p < 0,05), sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan perilaku ibu (p > 0,05). Temuan ini mengindikasikan pentingnya intervensi berbasis edukasi kesehatan yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan sosial ekonomi ibu untuk meningkatkan perilaku pencegahan infestasi kutu rambut pada anak sekolah dasar. Oleh karena itu, pihak sekolah diharapkan dapat berperan aktif melalui program penyuluhan kesehatan rutin kepada orang tua guna meningkatkan pemahaman dan keterlibatan dalam upaya pencegahan serta pemberantasan kutu rambut.  Kata Kunci:    Pediculus Humanus Capitis, Usia, Tingkat Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan dan Perilaku