Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Q.S. Luqman: 12-19 terhadap Kepribadian Anak Mukodi Mukodi
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 2 No 1 (2010): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan (library research). Pengumpulan data didasarkan pada data primer dan data skunder yang dilakukan dengan cara membaca, menelaah, meneliti dan mengumpulkan buku-buku yang berisi teori, pendapat atau pandangan para pakar yang terkait. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik deskriptif-analitik, metode penalaran dan metode komparatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam Q.S. Luqman: 12-19 terdiri dari tiga hal, yaitu pendidikan aqidah yang meliputi: larangan menyekutukan Allah dan meyakini adanya tempat kembali. Pendidikan syariah yang berisi tentang perintah mendirikan shalat, dan perintah amar ma’ruf nahi mungkar. Serta pendidikan akhlak, berisi tentang berbakti kepada kedua orang tua, mengajarkan tentang etika bermasyarakat; 2) implikasi nilai-nilai pedidikan Islam yang terkandung dalam surat Luqman tersebut, menjadikan pembentukan kepribadian yang Islami sebagai salah satu pilihan guna membentengi anak sedini mungkin dari pengaruh lingkungan yang negatif.
Pendidikan Kanak-Kanak dan Pendidikan Keluarga; Studi Kritis Pemikiran Ki Hadjar Dewantara Mukodi Mukodi; Suparmi Suparmi
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 3 No 2 (2011): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jenis penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library research) artinya data penelitian berasal dari sumber-sumber kepustakaan berupa buku-buku, makalah, jurnal, majalah dan sumber lain yang koheren dengan obyek bahasan. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik, yakni berusahamenggambarkan secara jelas dan sistematis obyek kajian, lalu menganalisisbahasan penelitian. Data yang terkumpul atau tersusun dianalisis, kemudianditarik sebuah kesimpulan. Setidaknya, ada empat temuan penelitian, yaitu: 1)pendidikan di Taman Siswa menerapkan prinsip kemerdekaan dan kebebasan; 2)pendidikan anak yang diterapkan adalah gabungan dan pengembangan dari teoriFrobel dan Montessori; 3) Ki Hadjar Dewantara memberi kebebasan kepada anakdengan berbagai permainan untuk mengembangkan secara psikologi, pedagogidan biologi dengan tidak melupakan alam kodratnya masing-masing; 4)penerapan pendidikan yang terintegrasi antara ketiga alam, yaitu alam keluarga,alam pendidikan, dan alam pemuda akan mewujudkan manusia Indonesia yangutuh.
Konsep Pendidikan Berbasis Multikultural ala Ki Hadjar Dewantara Mukodi Mukodi
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 4 No 1 (2012): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract:There are two points in this research. First, there are lot of violence phenomena and the strainedsituation between the members of religious community in the society recently. Second, it has not foundthe way to solve the conflicts which is relevant to the Indonesians character. Related to the problems,the results of this study show that; 1) through multicultural teaching and learning method, theunique of human beings, such as the differences of religion or belief, race, culture, sex, physical aspectsand peoples’ economic status can be placed on the same level.2) the multicultural educational conceptof education in three centers of education by Ki Hajar Dewantara as one of the alternativeapplication methods. Trough familial education, the parents teach their children for understandingthe importance of having equal right among the ones who have different ethnic group, race, religion,belief, culture, social strata, and humanism values. At school, the teachers and academic staffs canteach the multicultural values of education which are systematic, academic, and controlled. In thesociety, the citizen or the members of the society can implement the feeling of awareness in the real life,related to the importance of seeing the differences of people without differencing the religion, belief,culture, sex, physical aspects and peoples’ social status.
Pendidikan Anti Korupsi di SMA Kabupaten Pacitan Mukodi Mukodi
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 5 No 2 (2013): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rampant corruption occurred recently is essentially a portrait of the accumulated actions of society in carrying out the activities of daily life. Itmust be recognized that educational institutions , especially the world of schooling also donates seeds of the corruptive behaviour, manipulative andnepotism in a certain level, primarily in the transfer of knowledge and the transfer of value to the learning process in the classroom cubicles, and schools.The process of awareness against the corruption must be inculcated and struggled for its existence in order that Indonesia will be free from the bondage ofthe corruption crime soon. Anti- corruption education in high school Pacitan is an alternative solution- to unravel the "culture" of the corruptionprevailing in all life lines of the Indonesian people.The research reveals that students ' and teachers' understanding of the corruption is high. It is proved from the 339 respondents, 90.6 % claim tounderstand and very aware that corruption is a despicable act and against the law. Only 9.4 % do not understand that the corruption includes a criminalbehaviour. Meanwhile, a motivation of society to learn the eradication of the corruption is very high, namely 85.3 % of the 252 available respondents,only 14.7 % of them who are not motivated. The awareness of learning the crime and the negative effect of the corruption is quite high.It is proved that 65.8 % of respondent answers are aware and the remaining 44.2 % are not aware of the negative effects of the corruption. Besides,the school society also recognizes that the factor supporting the implementation of anti-corruption education in the school is very high, namely 93.4 %,the rest is only 6.6 % that does not support it. The implementation of anti –corruption curriculum in the high school Pacitan has been generally integratedin the daily life at school. However, the level as well as the intention is still quite low. It is proved from the texts of Islamic Education, Civics and othersubjects, there is no specific subject discussing the corruption.
Tradisionalisme Pesantren di Tengah Arus Perubahan Mukodi Mukodi
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 5 No 1 (2013): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Various problems arise and sunk in traditional boarding school, as if thoseadapted space and time. Study object of boarding school is always exciting to berevealed, because it always lives to grow and to metamorphose with the spirit ofthe time. The focus of this study is boarding school traditionalism, especially inthe practice of traditional boarding school life among the current change. Thisstudy aims to unravel the current traditionalism landscape of boarding schooleducation, as well as answer the various problems highlighting traditionalboarding school cubicles. Students’ receiving systems, learning systems, andmanagement systems that are "completely traditional” to be the identity oftraditional boarding school itself (salafiyah). There are four alternative solutionsin order that the boarding school traditionalism even survives in the global era,namely to: 1) focus on specific skills, 2) develop entrepreneur; 3) graft schoolinginstitution; 4) institutionalize its boarding school.
Model Penguatan Nasionalisme dan Islam di Pesantren dan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Mukodi Mukodi; Sugiyono Sugiyono; M Fashihullisan
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Penelitian Pendidikan
Publisher : LPPM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21137/jpp.2020.12.1.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model penguatan nasionalisme dan Islam di pondok pesantren, serta lembaga-lembaga pendidikan Islam. Jenis penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library research). Sumber data yang digunakan terpilah menjadi dua, yakni sumber data primer dan skunder. Sumber data primer meliputi, beragam pandangan terkait dengan nasionalisme, Islam, pesantren dan pendidikan Islam, yang berasal dari jurnal, buku dan artikel ilmiah. Sumber data skunder, meliputi semua data dan pandangan yang terkait dengan masionalisme dan Islam dari pelbagai referensi. Analisisnya menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa model penguatan nasionalisme dan Islam dapat terpraktikkan secara subtansial dan nyata di berbagai pondok pesantren, serta lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Model penguatan nasionalisme dan Islam di pondok pesantren dibagun melalui tiga tahapan secara simultan dan keberlanjutan, melalui penguatan input, penguatan proses, dan penguatan output. Selain itu, penguatan nasionalisme dan Islam di lembaga pendidikan dapat dibagun melalui lembaga pendidikan formal, lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.