Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PHONOLOGICAL VARIATION OF TALIABU LANGUAGE DIALECTS Ridwan Ridwan; Farida Maricar; Sunaidin Ode Mulae; Sherly Asriyani
RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/retorika.v13i1.9266

Abstract

This research aimed to describe the phonological variation of Taliabu language dialects. This research used a qualitative descriptive method. The technique of data collection was obtained by taking notes, records, and interviews. Data obtained was analyzed by the stages of reduction, presentation, conclusion, and verification data. The result of the research showed that Taliabu language had three dialects, namely Kadai, Siboyo, and Mange. Phonological variations of Taliabu language occurred in the three dialects comprise of vowel variations, namely /e/, /a/, and /o/. Beside the vowel variation, there is also variation of consonants such as /g/, /y/, /h/, /t/, /d/, / m/, /ŋ/, /b/, /p/, /k/, dan /r/ phonemes. Among the three dialects, one of them has high innovation namely Mange dialect, meanwhile, dialects have high phonological differences between Kadai and Mange dialects.
Bahasa Melayu Ternate Sebagai Identitas Lain bagi Masyarakat Ternate Farida Maricar
TEKSTUAL Vol 18, No 1 (2020): Tekstual: Humaniora
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.809 KB) | DOI: 10.33387/tekstual.v18i1.727

Abstract

Bahasa Ternate merupakan salah satu bahasa yang dituturkan oleh penduduk yang berdomisili di sebagian besar wilayah Maluku Utara yang pernah menjadi wilayah kekuasaan kesultanan Ternate dan khususnya di kota Ternate. Dewasa ini ,penggunaan bahasa Ternate di kota Ternate semakin  minim. Penutur bahasa Ternate  lebih sering menggunakan bahasa Melayu Ternate. Bahasa Ternate  hanya terbatas penggunaannya oleh para orang tua. Sebagian besar anak-anak tidak dapat menuturkan bahasa Ternate dikarenakan pupusnya transmisi antargenerasi. Selain itu, kontak bahasa antara para pendatang dan penutur bahasa Ternate itu  sendiri menyebabkan beralihnya fungsi bahasa Ternate yang sebelumnya berfungsi sebagai lingua franca di Maluku Utara dan   digantikan oleh bahasa Melayu Ternate. Identitas Melayu pun menggantikan identitas non Austronesia bahasa Ternate.Kata kunci: Ternate, Melayu, kontak bahasa
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT TERNATE DALAM KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA TERNATE HUDAN IRSYADI; FARIDA MARICAR
ETNOHISTORI: Jurnal Ilmiah Kebudayaan dan Kesejarahan Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/etnohistori.v9i1.4940

Abstract

Studi ini akan mendiskusikan Kearifan Lokal Masyarakat Ternate dalam Kebijakan Pemerintah Kota Ternate. Fakus dalam studi ini adalah untuk melihat sejauah turunan dari sebuah kebijakan yang diimplementasikan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) maupun Peraturan Walikota (Perwali). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi dan analisis deskripsi kental (thick description), yang bertujuan mengkaji nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Ternate yang terimplementasi dalam kebijakan pemerintah Kota Ternate.Temuan dalam penelitian ini menyebutkan terkait Peraturan-peratuan Daerah (Perda) Pemerintah Kota Ternate dan Peraturan Walikota (Perwali) Ternate. Kearifan lokal adalah ciri khas dan nilai budaya dalam suatu masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi dan dipercayai sebagai bagian dari identitas. Oelnya itu, masyarakat Ternate umumnya menyebut dengan kebudayaan daerah. Dalam sejarah, wilayah Ternate merupakan sebuah kerajaan Islam yang tentunya mempunyai nilai-nilai budaya yang berkembang luas di masyarakat. Semisal pepatah atau petitih yang termanifestasi dalam dolabololo, dalil tifa, dalil, moro, tamsil atau pun juga pada cerita rakyat masyarakat Ternate. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi terkait pentingnya fungsi kearifan lokal atau kebudayaan dalam suatu pembangunan daerah, yang selanjutnya dibijaki dalam sebuah peraturan daerah atau regulasi. Kata Kunci: kearifan lokal, masyarakat Ternate, kebijakan, pemerintah daerah
Penyuluhan tentang Literasi Teknologi bagi Guru dan Siswa SD di Kota Ternate, Maluku Utara Nurprihatina Hasan; Farida Maricar
Jurnal Ilmiah Pengabdian dan Inovasi Vol. 1 No. 4 (2023): Jurnal Ilmiah Pengabdian dan Inovasi (Juni)
Publisher : Insan Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57248/jilpi.v1i4.156

Abstract

The objectives of this community service in the form of digital literacy counseling for elementary school students and teachers in Ternate City are to help (1) increase the competency knowledge of elementary school students and teachers regarding communication and information technology, (2) use the internet effectively for learning, and be wise and ethical use and utilize communication and information technology. This counseling was held at SD Negeri 63, Tobololo Village, Ternate City, North Maluku on Saturday, September 24 2022 from 10.00 to 12.00 WIT. Participants who took part in the community service activities were 35 (thirty-five) students consisting of 10 (ten) grade 5 students and 25 (twenty-five) grade 6 students, and 1 (one) teacher. The method used in this PKM is counseling with lectures and questions and answers. This counseling on digital literacy has raised awareness and added insight into how to use digital tools such as smart cell phones and their applications wisely and effectively. In order to optimize the use of digital technology to support the achievement of students' learning processes, use social media that applies the principles of politeness, and keep away from hoaxes, teachers wisely monitor the use of digital technology, especially smart cellphones by their students at school