Vici Sofianna Putera
Psikologi, Universitas Islam Bandung

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Vaksinasi Covid-19 di Media Sosial Twitter; Tinjauan Content dan Social Network Analysis Vici Sofianna Putera; Dwi Agustin Nuriani Sirodj; Rizka Hadian Permana
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v5i2.9771

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini diantaranya untuk mengetahui narasi yang dibangun dalam percakapan di media sosial; mengetahui efektivitas penyebaran informasi yang dilakukan berdasarkan tagar yang #vaksin; dan memetakan polarisasi sikap masyarakat terhadap vaksin COVID-19. Metode yang digunakan adalah content analysis dan juga social network analysis dari data percakapan di media sosial Twitter dari tanggal 12 Januari 2021 sampai dengan 3 Februari 2021. Narasi yang dibangun dalam percakapan di media sosial Twitter terkait dengan tagar #vaksin adalah 1) Penggunaan tokoh sebagai role model perilaku untuk mengikuti program vaksin; 2) Tata cara pendaftaran vaksin; 3) Urgensi vaksinasi di tengah pandemi oleh tokoh agama; 4) Narasi vaksin berbayar. Efektivitas pesan yang disampaikan dalam percakapan di media sosial berdasarkan analisis jaringan menunjukkan bahwa penyebaran pesan tidak terlalu luas. Gencarnya kampanye vaksin menunjukkan perubahan sikap yang lebih positif terhadap vaksin itu sendiri.AbstractThe aims of this research are to find out the narrative that is built in conversations on social media; find out the effectiveness of information dissemination based on the #vaccine hashtag; and polarization of public attitudes towards the COVID-19 vaccine. The method used is content analysis and also social network analysis from conversation data on Twitter from January 12,to February 3, 2021. The narrative related to the hashtag #vaccin is 1) The use of characters as roles behavioral models for following a vaccine program; 2) Vaccine registration procedures; 3) The urgency of vaccination in the midst of a pandemic by religious leaders; 4) Paid vaccine narrative. The effectiveness of messages conveyed in conversations on social media based on network analysis shows that the spread of messages is not too wide. The incessant vaccine campaign shows a more positive attitude towards the vaccine itself.AbstrakTujuan dari penelitian ini diantaranya untuk mengetahui narasi yang dibangun dalam percakapan di media sosial; mengetahui efektivitas penyebaran informasi yang dilakukan berdasarkan tagar yang #vaksin; dan memetakan polarisasi sikap masyarakat terhadap vaksin COVID-19. Metode yang digunakan adalah content analysis dan juga social network analysis dari data percakapan di media sosial Twitter dari tanggal 12 Januari 2021 sampai dengan 3 Februari 2021. Narasi yang dibangun dalam percakapan di media sosial Twitter terkait dengan tagar #vaksin adalah 1) Penggunaan tokoh sebagai role model perilaku untuk mengikuti program vaksin; 2) Tata cara pendaftaran vaksin; 3) Urgensi vaksinasi di tengah pandemi oleh tokoh agama; 4) Narasi vaksin berbayar. Efektivitas pesan yang disampaikan dalam percakapan di media sosial berdasarkan analisis jaringan menunjukkan bahwa penyebaran pesan tidak terlalu luas. Gencarnya kampanye vaksin menunjukkan perubahan sikap yang lebih positif terhadap vaksin itu sendiri.
Pengaruh Resiliensi dan Perceived Organizational Support terhadap Work Engagement pada Tenaga Kerja Lapangan LSM AOD Annisa Rachmadheanty Elmawan; Hendro Prakoso; Vici Sofianna Putera
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 3 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.81 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i3.3672

Abstract

Abstract. Currently, companies not only recruit high abilities employees, but also looking for employees who have work engagement. According to Schaufeli et al., work engagement is a positive motivational affective condition related to work with characteristics of vigor, dedication, and absorption. The aims of this study to determine how much influence the variables of resilience and perceived organizational support (POS) on work engagement in AOD NGO field workers in Bandung. The number of samples in this study is 41 AOD NGO field workers. This study using resilience measurement tool from Smith et al., the perceived organizational support measurement tool from Eisenberger et al., and the work engagement measurement tool from Schaufeli & Bakker. Multiple regression were used for analysis the data. The results showed that 63% of AOD NGO field workers had moderate levels of resilience, 61% had high levels of POS, and 80% had moderate levels of work engagement. Based on the regression results, it found that the perceived resilience and organizational support had a significant effect on work engagement by 14.9%. Abstrak. Saat ini perusahaan tidak hanya mencari calon karyawan yang memiliki kemampuan di atas rata-rata, tetapi juga mencari calon karyawan yang memiliki work engagement. Menurut Schaufeli et al. work engangement adalah suatu kondisi afektif motivasional positif terkait dengan pekerjaan dengan karakteristik vigor, dedication dan absorption. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel resiliensi dan perceived organizational support (POS) terhadap work engagement pada tenaga kerja lapangan LSM AOD di Bandung. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 41 tenaga kerja lapangan LSM AOD. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur resiliensi dari Smith et.al, alat ukur perceived organizational support dari Eisenberger et.al, serta alat ukur work engagement dari Schaufeli & Bakker. Analisis data yang digunakan adalah multiple regression. Hasil penelitian menunjukan bahwa 63% tenaga kerja lapangan LSM AOD memiliki tingkat resiliensi sedang, 61% memiliki tingkat POS tinggi, dan 80% memiliki tingkat work engagement sedang. Berdasarkan hasil regresi ditemukan bahwa resiliensi dan perceived organizational support berpengaruh signifikan terhadap work engagement sebesar 14,9%.
Pengaruh Basic Need Satisfaction terhadap Work Engagement pada Karyawan Divisi Pemasaran Asuransi di PT Jasaraharja Putera Cabang Serang Vanny Muthia Zalika; Hendro Prakoso; Vici Sofianna Putera
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 2 No. 2 (2022): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.937 KB) | DOI: 10.29313/bcsps.v2i3.3754

Abstract

Abstract. The purpose of this study is to investigate how much influences basic needs satisfaction on work engagement in employees of the insurance marketing division of PT Jasaraharja Putera Serang Branch. A number of samples in this research were 20 employees of the insurance marketing division. The measuring tools used were the basic needs satisfaction measurement tool from Van den Broeck et al., (2010) as well as the work engagement measurement tool from Salanova, Gonzales-Roma & Bakker, (2002). The method in this research was multiple regression method. The result showed that the satisfaction of basic needs had an influence on each need, namely autonomy by 33.39%, competence by 27.33% and linkage by 30.34% on work involvement. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh basic need satisfaction terhadap work engagement yang dilakukan pada karyawan divisi pemasaran asuransi PT Jasaraharja Putera Cabang Serang. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 karyawan divisi pemasaran asuransi. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur basic need satisfaction dari Van den Broeck et al., (2010) serta alat ukur work engagement dari Salanova, Gonzales-Roma & Bakker, (2002). Analisis data yang digunakan adalah multiple regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa basic need satisfaction memberikan pengaruh pada setiap needs yaitu autonomy sebesar 33,39%, competence sebesar 27,33% dan relatedness sebesar 30,34% pada work engagement.
Pengaruh Growth Mindset terhadap Work Engagement pada Dosen Lutfiah Milania; Hendro Prakoso; Vici Sofianna Putera
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v3i1.5156

Abstract

Abstract. The aim of this study is to determine the effect of growth mindset on lecturer’s work engagement. This research was conducted on 95 lecturers at the Indonesian Education University, Bandung Islamic University, and Pasundan University using a quantitative methods with a causality research design and analyzed using a simple linier regression test. Growth mindset was measured using the Implicit Theories Scale from Dweck (2006) which was adopted by the researcher, while work engagement was measured using the Utrecht Work Engagement Scale-17 (UWES-17) from Schaufeli & Bakker (2002) which was adopted by Sutisna, et al (2020). The results show that growth mindset had a significant effect on work engagement in lecturers by 50%. Abstrak. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh growth mindset terhadap work engagement yang dilakukan pada dosen di Perguruan Tinggi Bandung. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 95 dosen di Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Islam Bandung, dan Universitas Pasundan dengan menggunakan metode kuantitatif serta desain penelitian kausalitas dan menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana. Growth mindset diukur menggunakan alat ukur Implicit Theories Scale dari Dweck (2006) yang diadaptasi oleh peneliti, sedangkan untuk work engagement diukur dengan Utrecht Work Engagement Scale-17 (UWES-17) dari Schaufeli & Bakker (2002) yang telah diadaptasi oleh Sutisna, et al (2020). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa growth mindset memberikan pengaruh besar terhadap work engagement pada dosen yaitu sebesar 50%.
Pengaruh Psychological Capital terhadap Work Engagement pada Dosen Zalfa Annisa Fitri; Hendro Prakoso; Vici Sofianna Putera
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v3i1.5205

Abstract

The aim of this study to determine how much effect psychological capital on the work engagement of lecturers. The sample in this study amounted to 95 lecturers at the Islamic University of Bandung, Pasundan University, and the University of Indonesia Education. This study uses a psychological scale for psychological capital was measured using the Psychological Capital Questionnaire-24 (PCQ-24) by Fred Luthans, Bruce J. Avolio & James B. Avey (2007). Work engagement was measured using the Utrecht Work Engagement Scale–17 ( UWES-17) from Schaufeli & Bakker (2002), which has been adapted by Sutisna et al., (2020). The study's multiple regression method results show that psychological capital has an effect on work engagement by 44.6%, with the hope dimension having the most significant effect on work engagement. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh psychological capital terhadap work engagement dosen. Sampel dalam penelitian ini berjumlah subjek 95 dosen di Universitas Islam Bandung, Universitas Pasundan, dan Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini menggunakan skala psikologis untuk psychological capital menggunakan alat ukur Psychological Capital Questionaire-24 (PCQ-24) dari Fred Luthans, Bruce J. Avolio & James B. Avey (2007) dan alat ukur work engagement menggunakan Utrecht Work Engagement Scale– 17 (UWES-17) dari Schaufeli & Bakker (2002) yang telah diadaptasi oleh Sutisna et al., (2020). Hasil penelitian dengan menggunakan metode multiple regression menunjukkan bahwa psychological capital memberikan pengaruh pada terhadap work engagement sebesar 44.6%, dengan dimensi hope yang memberikan pengaruh paling besar terhadap work engagement.
Pengaruh Empati terhadap Bystander Intervention Dimoderasi oleh Rape Myth Acceptance pada Kasus Pemerkosaan Belladhiananda Trifairuzfatin Niko; Hendro Prakoso; Vici Sofianna Putera
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v3i1.5268

Abstract

Abstract. This study aims to find out how much the effect of empathy towards bystander intervention moderated by rape myth acceptance have in rape cases. The total sample in this study was 125 respondents of heterosexual male students in Bandung. The measuring instruments used are The Illinois Rape Myth Acceptance Scale Short-Form from Payne et al, The Interpersonal Reactivity Index from Davis, and The Bystander Decisional Balance Scale from Banyard et al. The data analysis used is moderated regression analysis. Based on the regression results, it was found that rape myth acceptance had no significant effect as a moderator variable on the effect of empathy towards bystander intervention. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh empati terhadap bystander intervention yang dimoderasi oleh rape myth acceptance pada kasus pemerkosaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 125 responden mahasiswa laki-laki heteroseksual di Bandung. Alat ukur yang digunakan adalah The Illinois Rape Myth Acceptance Scale Short-Form dari Payne et al, The Interpersonal Reactivity Index dari Davis, dan The Bystander Decisional Balance Scale dari Banyard et al. Analisis data yang digunakan adalah moderated regression analysis. Berdasarkan hasil regresi ditemukan bahwa rape myth acceptance tidak berpengaruh secara signifikan sebagai variabel moderator pada pengaruh empati terhadap bystander intervention.
Pengaruh Psychological Empowerment terhadap Work Engagement pada Dosen Regina Oktaviania Aurel; Hendro Prakoso; Vici Sofianna Putera
Bandung Conference Series: Psychology Science Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Psychology Science
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsps.v3i1.5317

Abstract

Abstract The aim of this study is to determine the influence of psychological empowerment on lecturer’s work engagement. The amount of sample is 95 lecturers from Universitas Islam Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia, and Universitas Pasundan. Measurement of psychological empowerment using psychological empowerment scale from Spreitzer and utrechts work engagement scale-17 from Schaufeli & Bakker for work engagement, adapted by Sutisna, et al (2020). Multiple regression is used for analytical data. The result of this study indicates that psychological empowerment has an effect on work engagement by 49.3% with meaning and competence giving a large effect on work engagement. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh psychological empowerment terhadap work engagement dosen. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 95 dosen yang berasal dari Universitas Islam Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Pasundan. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur psychological empowerment scale dari Spreitzer dan alat ukur utrechts work engagement scale-17 (UWES-17) dari Schaufeli & Bakker yang diadaptasi oleh Sutisna, et al (2020). Analisis data yang digunakan adalah multiple regression. Berdasarkan hasil regresi ditemukan bahwa psychological empowerment memiliki pengaruh yang besar terhadap work engagement sebesar 49,3% dengan dimensi meaning dan competence yang memberikan pengaruh paling besar terhadap work engagement.