Pertiwi Pertiwi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS NILAI INTRINSIK DAN HARGA JUAL SAHAM BLUE CHIP PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TERHADAP OVERVALUED ATAU UNDERVALUED Pertiwi Pertiwi; Samsul Bachri; Mustafa Muhani
Equilibrium : Jurnal Ilmiah Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.029 KB) | DOI: 10.35906/je001.v3i2.88

Abstract

Nilai intrinsik merupakan nilai saham yang sebenarnya dari perusahaan. Sedangkan rata-rata harga saham yang memiliki liquiditas paling tinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI) disebut dengan saham Blue Chip. Apabila harga pasar lebih kecil dari nilai intrinsiknya menunjukkan bahwa harga saham tersebut dijual dengan harga yang murah (Undervalued), sebaliknya apabila nilai pasar lebih besar dari nilai intrinsiknya menunjukkan bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang mahal (Overvalued). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah nilai intrinsik dan harga jual saham berpengaruh terhadap Overvalued atau Undervalued melalui analisis Earning Per Share, Book Value Per Share dan Dividend Payout Ratio pada PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk. periode 2008 – 2010. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus Earning Per Share (EPS), Book Value Per Share (BVS) dan Dividend Payout Ratio (DPR). Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga saham perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk. berada pada posisi Overvalued yaitu nilai intrinsik saham perusahaan lebih kecil dari nilai pasar. Hal itu ditunjukkan melalui proses analisis nilai intrinsik saham PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk. periode 2008-2010. Kesimpulannya bahwa nilai intrinsik periode 2008 – 2010 dari PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk. lebih kecil jika dibandingkan dengan harga pasar saham perusahaan, jadi harga saham dari perusahaan berada pada posisi Overvalued, maka saham perusahaan memiliki Potensial Loss ketika harga pasar saham perusahaan turun menjadi sama dengan nilai intrinsik saham. Sehingga disarankan agar perusahaan melakukan Stock Split yaitu dengan mempertimbangkan kembali keputusan tersebut karena harga saham perusahaan yang masih Overvalued.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X MIA SMAN 1 SATARMESE Mariani Akhfar; Pertiwi Pertiwi; Maria Paramita Nimung
OMEGA : JURNAL ILMU PENDIDIKAN DAN SAINS FISIKA Vol 1 No 1 (2022): Omega: Jurnal Pendidikan dan Sains Fisika (Juli 2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Unpacti Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/omega.v1i1.464

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttes Only Control Design.Populasipenelitian seluruh siswa kelas X MIASMAN 1 Satarmese berjumlah 90 orang. Jumlah tersebut di bagi atas 3 kelas satu kelas terdiri dari 30 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil pembelajaran Kinematika Gerak Lurus siswa kelas X MIA 1 SMAN 1 Satarmese dengan menggunakan Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) dikategorikan memadai. Hal ini di lihat dari rata-rata hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran predict Observe Explain (POE) atau nilai kelas eksperimen yaitu 75,5 lebih besar dari rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol yaitu 55, dan hasil hipotesis menggunakaan uji independent sampel t-test dengan nilai 3,700 2,048.Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum menerapkan model pembelajaran POE pada siswa kelas X MIA SMAN 1 Satarmese. (2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran POE pada siswa kelas X MIA SMAN 1 Satarmese. (3) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran POE terhadap hasil belajar siswa kelas X MIA SMAN 1 Satarmese. Sesuai dengan hasil penelitian ini di ajukan saran supaya guru khususnya guru fisika kelas X MIA 1 SMAN 1 Satarmese agar menerapkan atau menggunakan model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) dalam pembelajaran fisika.
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA KELAS XI IPA2 SMA MAKASSAR RAYA Nurhikmah Hasan; Pertiwi Pertiwi; Rosalia Mistika
OMEGA : JURNAL ILMU PENDIDIKAN DAN SAINS FISIKA Vol 1 No 1 (2022): Omega: Jurnal Pendidikan dan Sains Fisika (Juli 2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Unpacti Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/omega.v1i1.476

Abstract

Pengaruh media pembelajaran E-learning terhadap hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Makassar Raya. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui besarnya hasil fisika sebelum diajarkan menggunakan Media pembelajaran E-learning. (2) Untuk mengetahui besarnya hasil belajar fisika yang diajarkan dengan menggunakan media pembelajaran e-learning. (3)Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar fisika siswa setelah menggunakan media pembelajaran e-learning. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimen. Penelitian ini menggunakan desain penelitian One – Group Pretest-Posttest Design. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Makassar Raya yang berjumlah 60 orang. Dengan cara teknik random sampling dengan Random Kelas terpilih kelas XI IPA 2 sebanyak 30 orang sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan, yaitu observasi, tes, dan RPP. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik tes dan observasi. Data yang diperoleh dengan cara dianalisis secara statistika deskriptif dan uji paired sampel t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil pembelajaran gerak harmonik sederhana siswa kelas XI IPA2 SMA MAKASSAR RAYA dengan menggunakan media pembelajaran E-learning di kategorikan tinggi. Hal ini dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa setelah yaitu 80,0 lebih besar dengan rata-rata hasil belajar siswa sebelum menggunakan media e-learning yaitu 64,93 dan hasil uji hipotesis menggunakan uji paired sampel t-test dengan nilai 5,363 2,045. Sesuai dengan hasil uji hipotesis diatas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajran e-learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA2 SMA Makassar Raya. Maka dengan ini hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak. Sesuai dengan hasil penelitian ini diajukan saran agar guru menggunakan media pembelajaran e-learning dalam pembelajaran fisika.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR BERPASANGAN (THINK PAIR SHARE) TERHADAP SIKAP PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR FISIKA Nurhikmah Hasan; Pertiwi Pertiwi; Harnipa Harnipa; Mariani Akhfar; Muhammad Taqwin
OMEGA : JURNAL ILMU PENDIDIKAN DAN SAINS FISIKA Vol 2 No 1 (2023): Omega: Jurnal Pendidikan dan Sains Fisika
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Unpacti Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/omega.v2i1.749

Abstract

Belajar dipengaruhi oleh beberapa fakto diantaranya adalah sikap peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Sikap positif peserta didik terhadap pembelajaran akan meningkatkan hasil belajarnya sehingga diperlukan model yang dapat menunjang sikap yang positif. Sebagai solusi, salah satu model pembelajaran yang dapat ditawarkan yakni model pembelajaran berpikir berpasangan (think pair share). Dengan menerapkan model pembelajaran think pair share diharapkan dapat berpengaruh terhadap sikap peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Ma’rang dalam belajar fisika. Jika peserta didik mempunyai sikap positif dalam belajar maka harapannya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Penelitian ini berjenis pra-eksperimen dengan menggunakan post test only control group design. Dilaksanakan di SMP Negeri 1 Ma’rang dengan populasi seluruh peserta didik kelas VII dan sampel ditetapkan pada kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan VII B sebagai kelas kontrol. Setelah mengikuti pembelajaran, sikap peserta didik diukur dengan angket sikap dengan jumlah pernyataan sebanyak 30 dan pilihan jawaban sebanyak 5. Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan analisis deskriptif sehingga diperoleh hasil analisis bahwa kelas eksperimen memiliki skor sikap yang lebih baik dibandingkan skor sikap peserta didik pada kelas kontrol. Hal ini mengindikasi bahwa model pembelajaran berpikir berpasangan (think pair share) dapat direkomendasikan untuk memperbaiki sikap peserta didik dalam belajar IPA Fisika.