Alabanyo Brebahama
Fakultas Psikologi Universitas YARSI

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemaknaan Pasien terhadap Komunikasi Pelayanan Kesehatan Dokter yang Bertugas di Klinik dan Puskesmas Riselligia Caninsti; Rahmi Nur Hidayati; Alabanyo Brebahama; Endang Fourianalistyawati
Jurnal Online Psikogenesis Vol 5, No 2 (2017): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.081 KB) | DOI: 10.24854/jps.v5i2.502

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena sering terjadinya kesalahpahaman dalam hal komunikasi antara petugas kesehatan, yaitu dokter dengan pasien dan keluarga pasien di berbagai seting, seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik atau praktik pribadi. Pada penelitian ini, peneliti mencoba memahami pemaknaan pasien terhadap komunikasi pelayanan kesehatan dokter di fasilitas kesehatan primer yaitu klinik swasta dan Puskesmas. Tujuan penelitian ini yaitu memahami pengalaman pasien dan pemaknaannya terhadap komunikasi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Dokter. Subjek penelitian berjumlah 6 orang, dengan 3 subjek merupakan pasien klinik dan 3 subjek adalah pasien Puskesmas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi, dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan pemaknaan terhadap komunikasi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Dokter pada pasien klinik dan pasien Puskesmas. Perbedaan pemaknaan dalam komunikasi pelayanan kesehatan ini dilihat dari sisi proses komunikasi, unsur-unsur dalam komunikasi dan komunikasi efektif. Ada beberapa faktor yang memengaruhi persepsi pasien klinik dan Puskesmas terhadap komunikasi dokter. Pada pasien klinik, faktor yang memengaruhi persepsi pasien adalah si pemersepsi (orang yang melakukan persepsi, yang dalam hal ini adalah individu pasien). Sedangkan, pada pasien Puskesmas, persepsi komunikasi pasien lebih dipengaruhi oleh faktor target atau tujuan yang ingin dicapai ketika melakukan komunikasi dengan dokter di Puskesmas.
RESILIENSI KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK TUNANETRA Aisyah Uswatunnisa; Alabanyo Brebahama; Melok Roro Kinanthi
SCHEMA (Journal of Psychological Research) Volume 4 No. 2 November 2018
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.418 KB) | DOI: 10.29313/schema.v4i1.3389

Abstract

Tunanetra menempati urutan pertama penyandang disabilitas di Indonesia. Anak yang mengalami ketunanetraan seringkali mengalami hambatan-hambatan dalam perkembangan maupun pendidikannya. Keluarga juga dapat mengalami dampak dari ketunanetraan yang dialami anak. Kondisi ini dapat menjadi masa krisis bagi keluarga. Namun, ada keluarga yang tetap resilien dan bangkit setelah mengalami masa krisis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat resiliensi keluarga pada keluarga yang memiliki anak tunanetra. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 37 ibu yang berdomisili di DKI Jakarta dan daerah penyangga ibu kota (Tangerang, Bekasi, dan Depok) yang memiliki anak tunanetra dengan usia anak 0-20 tahun. Penelitian ini menggunakan alat ukur Walsh Family Resilience Questionnaire yang telah ditranslasi ke dalam bahasa Indonesia. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif terhadap skor dari resiliensi keluarga. Hasil dari analisis didapatkan bahwa tingkat resiliensi keluarga berada dalam kategori tinggi.