Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS STRUKTUR STASIUN MRT (MASS RAPID TRANSIT) BLOK M TERHADAP KETAHANAN GEMPA (Studi Kasus : Stasiun MRT Blok M Jakarta Selatan) Bahri Wahabi; F.X. Ferry Munaf; Fadli Kurnia
Jurnal Infrastruktur Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v4i2.699

Abstract

MRT Jakarta ( Mass Rapid Transit ) Adalah sebuah moda transportasi transit tercepat menggunakan kereta rel listrik yang dibangun di Jakarta dalam memajukan infrastruktur yang terintegrasi dan demi pemerataan transportasi diseluruh Indonesia. Dengan berbagai macam zona gempa di Indonesia maka stasiun MRT Blok M sebagai acuan untuk membangun stasiun lain di zona gempa yang berbeda. Berdasarkan paparan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi bangunan struktur sehingga bisa sebagai acuan pembuatan stasiun MRT lainnya yang dengan spesifikasi yang sama, menganalisis kekuatan struktur (respons struktur) dari stasiun MRT Blok M, menganalisis kekuatan struktur berdasarkan gempa maksimum dan gempa minimum di Indonesia berdasarkan SNI 1726 2016. Dengan permodelan bantuan CSI Bridge V 20. Analisis ini membandingkan stasiun MRT dengan Respons Spektrum gempa rendah, Respons spektrum gempa tinggi , dan Respons spektrum gempa sedang . Sehingga di dapatkan momen maksimum untuk gempa tinggi 1334,8717 Ton-m , momen maksimum untuk gempa rendah 1179,4592 Ton-m, momen maksimum untuk gempa sedang 1256,9908 Ton-m. dan untuk gaya geser untuk gempa tinggi 507,8314 ton , untuk gempa rendah 505,0548 Ton, dan untuk gaya geser gempa sedang 506,4403 Ton . Displacement maksimum untuk permodelan gempa sedang -3,17 mm ke arah z , gempa skala rendah -2,48 mm ke arah z, gempa tinggi -3,21 mm ke arah z. untuk nilai defleksi maksimum 60,903 mm dengan gempa skala tinggi ,untuk nilai koefisien stabilitas maksimum akibat defleksi yaitu 0,025rad. Dalam analisis ini mengevaluasi tentang momen, gaya geser, displacement , simpangan antar lantai , koefisien stabilitas . dengan perbandingan antar gempa lemah dan gempa tinggi serta gempa eksisting.
ANALISIS PERILAKU BANGUNAN TOWER ATC MENGGUNAKAN SISTEM SHEAR WALL DAN TANPA SHEAR WALL (STUDI KASUS: TOWER ATC PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN, SEPINGGAN, BALIKPAPAN) Author(s) Gerry Rahadiansyah, Niken Warastuti, Fadli Kurni Gerry Rahadiansyah; Niken Warastuti; Fadli Kurnia
Jurnal Infrastruktur Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v4i1.718

Abstract

Needs for air transportation cause traffic congestion in air generally perceived as consumers / passenger service users .Often there was an accident in flight , offense an airspace conducted by aircraft that makes passengers not safe. Therefore, it requires a watchtower air traffic or Air Traffic Control (ATC). On ATC Tower case which is a 9 stories building, the lateral retaining structural systems that can be used are shear wall system and without shear wall system. The analysis was performed to get structure behavior differences between two building models and better lateral retaining system for ATC Tower based on its structural behavior. The values of the analysis results shown that the two models are equally good and acceptable based on its torque, shear force, period of vibration, story drift and displacement. However, for ATC Tower case, the structural behavior is better when using shear wall or on 1st modeling because of its smaller moment, shear forces, and displacement.
ANALISIS DEFORMASI MAKSIMUM BANGUNAN TINGGI DENGAN SISTEM OUTRIGGER TERHADAP BEBAN ANGIN Resti Nur Arini; Fadli Kurnia; Dwi Ariyani; Soni
Jurnal Infrastruktur Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v6i2.1736

Abstract

Outrigger structural systems are quite effective using the lateral loads on tall buildings, one of the main benefits of utilization outrigger is that it can reduce deformation and the danger of inter-story drift caused by lateral loads acting on the building. In this case, wind loads will be viewed as a lateral load because the wind load acting on tall buildings can also cause deformation of the building. The implementation of the outrigger system is viewed from different positions to see the deformation that occurs and the placement of the maximum location. The results of the analysis of wind loads reviewed on these buildings have proven that the use of outriggers in buildings can reduce displacement by 19.58%, and inter-storey drifts by 13.24%, which is applied in a position of ½ of the building height. The optimum location of the outrigger installation can also be determined by calculating the analysis of the maximum deflection that occurs on the 40th floor.
ANALISA LINEAR BANGUNAN GEDUNG TERHADAP BEBAN ANGIN DENGAN PENGAKU OUTRIGGER resti nur arini; Fadli Kurnia; Dwi Ariyani
JURNAL TEKNIK Vol. 15 No. 2 (2021): Edisi Oktober 2021
Publisher : JURNAL TEKNIK UNILAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/teknik.v15i2.8301

Abstract

Pada bangunan tingkat tinggi sangat rentan sekali terhadap beban angin. Biasanya bangunan yang sudah mencapai ketinggian tertentu perlu dilakukan pemasangan pengaku sebagai panahan beban lateral agar menjadi sistem pengaku yang lebih efektif dan efisien. Gaya lateral yang setiap hari terjadi dan selalu manghantam sisi-sisi bangunan gedung adalah angin, karena semakin tinggi bangunan akan menjadi penghalang pergerakan angin sehingga akan menimbulkan deformasi untuk bangunan secara horizontal maupun vertikal. Pada penelitian ini pangaku yang dipilih adalah bangunan yang menggunakan outrigger karena sistem outrigger merupakan sistem struktur penahan beban horizontal. Penelitian ini akan dimodelkan 5 bangunan dengan lokasi pemasangan outrigger yang berbeda dan akan dimodelkan menggunakan SAP 2000 dalam bentuk 2D dengan jumlah lantai adalah 70 dan penggunaan outrigger dapat mereduksi deformasi sebesar 4%. Dari hasil pemodelan yang telah dilakukan bahwa deformasi yang paling kecil terletak pada ½ tinggi bangunan. sehingga penggunaan outrigger pada posisi pemasangan tersebut lebih efektif dibandingkan pada posisi pemasangan di lokasi lain.
TEGANGAN REGANGAN PADA DINDING GESER BERBASIS FINITE ELEMENT Resti Nur Arini; Muhammad Fajri Nur Iman; Dwi Ariyani; Fadli Kurnia
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.12-22

Abstract

Gempa bumi memiliki efek primer seperti kerusakan pada struktur bangunan, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat struktur bangunan dari gedung bertingkat dengan menambahkan pengaku pada struktur. Untuk mempertahankan mekanisme penahan lateral, sistem dinding geser maupun sambungan balok harus cukup kuat ketika beban terjadi. Dengan adanya beban yang bekerja maka akan terjadi tegangan dan regangan pada sebuah dinding geser. Dalam melakukan analisa tegangan-regangan dinding geser dilakukan dua model dinding geser yaitu free standing shear wall dan couple shear wall dengan menggunakan pemodelan finite element. Dalam pemodelan tersebut akan memasukan beban vertical dan beban lateral. Dari hasil pemodelan yang telah dilakukan diperoleh nilai tegangan dan regangan couple shear wall lebih besar dibandingkan free standing shear wall yaitu untuk tegangan 16680 kN/m2 dan untuk regangan 9,8x105. Sehingga dapat disimpulkan dari hubungan tegangan regangan bahwa couple shear wall lebih bersifat daktail dibandingkan dengan free standing shear wall.
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DI KAMPUNG BARAGAJED DAN KAMPUNG PASIR SALAM Fadli Kurnia; Meivi Melinianti; Wulan Hanifah; Keisya Noviansyah Nur
Jurnal JANATA Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Janata
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/janata.v1i1.2368

Abstract

Program ini bertujuan untuk mengasah segala potensi dan fasilitas yang ada mahasiswa harus menjadi tonggak pengabdian masyarakat. Dengan intelegasi, kreatifitas, dan kepemimpinan yang tinggi apalagi dengan didukung fasilitas dan wadah yang mampu dari kampus, mahasiswa memiliki peran penting dalam pengabdian masyarakat. Pada pengabdian masyarakat kali ini, memfokuskan pada sebuah desa yang terletak di Kabupaten Bogor yaitu, Desa Leuwisadeng. Desa Leuwisadeng memiliki banyak permasalahan yang perlu ditangani salah satunya seperti mengenai jalan penghubung antar kampung. Jalan penghubung kampung baragajed dan pasir salam merupakan jalan penghubung yang dilewati para warga dari baragajed ke pasir salam untuk melakukan aktivitas. Dengan dilakukan dalam program ini adalah untuk memperbaiki jalan penghubung kampung yang sering dilewati oleh warga agar tidak terjadi kecelakaan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh meliputi tahapan persiapan dan tahapan pra pelaksanaan melalui observasi penyiapan materi.
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DI KAMPUNG PASIR KAROK Fadli Kurnia; Nuryani Tinumbia; Dwi Ariyani; Ayu Herzanita
Jurnal JANATA Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Janata
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/janata.v1i2.2775

Abstract

Pengabdian Pada Masyarakat kali ini dilakukan di Kampung Pasir Karok, Desa Leuwisadeng, Kelurahan Leuwisadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di Kampung Pasir Karok infrastruktur yang ada sudah tidak memadai, khususnya jalan. Dimana jalan yang ada masih menggunakan susunan batu, sehingga jika terjadi hujan bisa menyebabkan kecelakaan karena jalan licin. Pelaksanaan pembangunan jalan ini bertujuan untuk membangun jalan yang aman dan tahan lama. Panjang jalan yang akan dibangun yaitu 20 m dengan lebar 2,5 m dan tebal 7 cm. Pelaksanaan pembangunan jalan dilakukan selama sebulan, mulai dari survei lokasi, pembelian material, pekerjaan beton dan terakhir pengecekan hasil pekerjaan. Dalam proses pembuatan jalan di Kampung Pasir Karok melibatkan mahasiswa pekerja dan kegiatan gotong royong warga setempat sehingga dapat membantu mempercepat terselesaikannya infrastruktur jalan ini.
PENINGKATAN KESADARAN KONSTRUKSI TAHAN GEMPA DI DESA SUKAGALIH, KECAMATAN JONGGOL BERBASIS KEARIFAN LOKAL Fadli Kurnia; Azaria Andreas; Nuryani Tinumbia; Ayu Herzanita; Resti Nur Arini; Rini Trisno Lestari; Dwi Ariyani
Jurnal JANATA Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Janata
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/janata.v2i2.4525

Abstract

Jawa Barat merupakan salah satu daerah potensi bencana gempabumi di Indonesia karena letaknya berada di sesar aktif. Kerusakan bangunan merupakan potensi dampak yang paling sering terjadi akibat bencana gempa. Sebagai bentuk mitigasi bencana gempa adalah dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap siaga bencana. Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bangunan rumah tahan gempa dengan berbasis kearifan lokal. Metode yang dilakukan adalah dengan mengadakan sosialisasi tentang metode konstruksi rumah tahan gempa sederhana dan pemberian poster kesadaran siaga bencana. Hasil yang diperoleh dari kegiatan sosialisasi ini antara lain menambah wawasan dan pengetahuan warga masyarakat bahwa kearifan lokal dalam membangun rumah sederhana dapat dilakukan namun tetap memperhatikan kaidah pembangunan rumah sederhana tahan gempa. Penekanan dari rumah tahan gempa adalah pada perkuatan strukturnya pada pondasi, sloof, balok dan kolom menjadi satu kesatuan yang utuh, ditambah dengan pengikat antar struktur menggunakan angkur.
PERENCANAAN BANGUNAN KLINIK PASCA GEMPA CIANJUR (STUDI KASUS: KLINIK BIDAN KELURAHAN CIBULAKAN, KAB. CIANJUR) Azaria Andreas; Irfan Ihsani; Resti Nur Arini; Fadli Kurnia; Ayu Herzanita
Jurnal JANATA Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Janata
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/janata.v4i1.6830

Abstract

The potential for earthquakes in Indonesia is caused by 2 conditions, namely, Indonesia's location which is located on the Pacific ring of fire, and Indonesia's location which is located at the meeting point of 3 active tectonic plates. The Cianjur earthquake in 2022 was a shallow crustal tectonic earthquake that occurred at a depth of around 10 km with a strength of 5.6 Mw. This main earthquake was followed by 140 aftershocks with strengths ranging from 1.2 to 4.2 Mw. Seeing the large potential for earthquakes in Indonesia, the Ministry of Public Works in 2006 issued guidelines for earthquake resistant building design. The earthquake also had an impact on the midwife clinic located in Cibulakan Urban Village. Where when an earthquake occurs, the building immediately collapses and is razed to the ground. Until 2024, the midwife clinic building will still not be erected and medical activities will be carried out in residential homes. Therefore, this research intends to carry out planning and construction of a 40 m2 building for medical activities. The design of the midwife clinic building takes the philosophy of earthquake-resistant houses built in earthquake-prone areas. One of the building concepts that must be applied in areas prone to earthquake disasters is building structural materials that are relatively lighter than materials in general, but still have sufficient strength. The results of the analysis show that building a midwife clinic costs Rp. 57,277,690 includes tax with a construction time of 32 calendar days.