Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Comparison of exergy value active desalination system without solar colector and with addition solar collector Winfrontstein Naibaho; Jandri Fan HT Saragi; Tambos Sianturi; Togar Naibaho
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 16 No 2 (2021): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v16i2.245

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan. Air dapat diperoleh dari darat, mata air, danau, air laut dan sungai. Untuk mengolah air dan membuat air penguapan kita memiliki matahari. Dengan matahari kita memiliki energi potensial. Energi matahari Indonesia sangat banyak. Energi matahari yang melimpah di Indonesia untuk radiasi matahari dapat memberikan hasil dengan memanfaatkan energi untuk teknologi termal dan teknologi sel fotovoltaik. Air di darat dan laut harus menguap karena panas matahari. Penguapan berkumpul menjadi awan, kemudian mengembun dan pendinginan akan membentuk titik-titik air dan terjadi hujan. Proses itu membutuhkan energi. Metode eksergi adalah alternatif, teknik baru yang relatif berdasarkan konsep eksergi, yang secara longgar didefinisikan sebagai ukuran universal dari potensi kerja atau kualitas energi yang berbeda dalam kaitannya dengan lingkungan tertentu. Perbandingan eksergi desalinasi lereng ganda aktif dengan luas cekungan seluas 1.932 m2 dengan permukaan kaca 1 m2 dengan ketebalan kaca 3 mm. Ketinggian air dari dasar 20 mm dan dengan kolektor surya ukuran area 1m2 lebar 500mm2 diuji selama 8 hari pada bulan Agustus 2018 mulai pukul 8:00 sampai 18:00. Perbandingan nilai eksergi dari perhitungan desalinasi aktif tanpa kolektor surya dan dengan kolektor surya nilai eksergi tertinggi pada pengujian hari pertama pukul 11.00 adalah 101.827 dan dengan kolektor surya 12.00 adalah 225.238 kWh, nilai eksergi tertinggi pada pengujian hari kedua pukul 16.00 adalah 7.930 dan 17.00 WIB adalah 52.332 kWh, nilai eksergi tertinggi pada pukul 12.00 adalah 67.134 dan pukul 13.00 WIB sebesar 13.680 kWh, nilai eksergi tertinggi pada hari keempat pada pukul 13.00 sebesar 172.618 dan pukul 11.00 WIB sebesar 6.734 kWh, nilai eksergi tertinggi pada pengujian hari kelima pada pukul 13.00 sebesar 182.208 dan pukul 12.00 WIB pada 22.218 kWh.
PENYULUHAN PERAWATAN MESIN KAPAL WISATA NAGORI SIBAGANDING KABUPATEN SIMALUNGUN Winfrontstein Naibaho; Togar Naibaho; Ewin Handoco S
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 9: Februari 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v4i9.9621

Abstract

Ilmu Pengetahuan masyarakat akan kendala–kendala mesin mengalami lose compression yang menyebabkan matinya kerja mesin sehingga para nakhoda kapal akan kesulitan untuk perpindah posisi maupun jika ingin mendarat. Untuk itu, pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk membantu para nakhoda / nelayan dalam mengetahui gejala maupun gangguan yang dialami oleh mesin yang mereka gunakan pada kapal dengan cara merawat sekaligus maintenance yang akan dilakukan ketika mendapati permasalahan. Masyarakat Nagori Sibaganding melakukan kegiatan ekonomi dalam bidang penangkapan ikan dan juga kapal pariwisata yang berada di Sumatera Utara. Dari hasil pengamatan di lapangan dan wawancara langsung kepada Ketua Paguyuban Nelayan setempat, terdapat tiga aspek yang menjadi fokus pada program pengabdian kepada masyarakat ini yaitu permasalahan yang terjadi pada mesin, penanganan yang akan dilakukan, dan kondisi perawatan mesin. Dengan adanya penyuluhan yang dilakukan diharapkan para nelayan mampu memahami dan merawat kondisi mesin kapal mereka guna meminimalisir adanya kendala saat berada di danau, serta dapat meningkatkan hasil untuk memenuhi permintaan konsumen
KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN TERHADAP KARYAWAN PERUSAHAAN PT.MAHA GREEN Winfrontstein Naibaho; Togar Naibaho
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 9: Februari 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v3i9.7389

Abstract

Kesadaran pekerja tentang peraturan perusahaan di PT.Maha Green, sangat rendah dan masih sangat memprihatinkan. Hal ini terlihat dari kejadian pelanggaran pada saat berlangsungnya kegiatan, dan masih banyak yang terdapat pelanggaran dari pekerja yang dibuktikan dengan bukti surat peringatan yang didapat oleh pekerja. Kemudian selain pelanggaran banyak juga kejadian berhentinya pekerja yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran pekerja terhadap kepatuhan mengikuti aturan perusahaan yang baik sesuai dengan undang-undang ketenaga kerjaan dan PP. Sehingga banyak terjadi kesalahan yang diakibatkan pekerja lalai dalam mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan seperti minsalnya tidak mematuhi jam kerja, tidak memakai helm kerja, sarung tangan, dan dan lain sebagainya. Bermula dari permasalahan diatas maka tim pengabdian tertarik untuk memberikan sosialisasi kepada pekerja atau perwakilan pekerja PT.Maha Green supaya pekerja tersebut memahami betapa pentingnya memiliki pemahaman peraturan perusahaan tentang aturan-aturan perusahaan sehingga terciptanya keharmonisan patuh dan tanggung jawab terhadap aturan-aturan beusahaan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan. Ada pun tujuan melakukan pengadbia ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada pekerja tentang aturan dan memahami peraturan perusanaan. Sebab pemahaman peraturan perusahaan ini harus dimulai sejak dini sehingga ketika pekerja dapat mematuhi dan memahami aturan dan undangn-undang ketenagakerjaan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu memebrikan sosialisasi terkait tentang pentingnya pemahaman awal dalam memahami peraturan perusahaan dan undang-undang ketenagakerjaan. Setelah sosialisasi ini diberikan maka pekerja PT.Maha Green merasakan bertambahnya wawasan dan pengetahuan tentang peraturan perusahaan dan uu Ketenagakerjaan yang baik dan benar hal ini sesuai dengan tanggapan respon dari pekerja terhadap sosialiasi ini yang menunjukan lebih dari 90 % pekerja yang mengikuti merasa paham dengan pentignya memahami peraturan perusahaan sesuai anjuran mediator.