Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Perbaikan Lingkungan dengan Penanaman Mangrove Berbasis Masyarakat untuk Mendukung Wisata Pesisir Desa Tapulaga Aminuddin Mane Kandari; Safril Kasim; La Ode Siwi; Ridwan Adi Surya; La Ode Agus Salim Mando; Asramid Yasin; Herlan Hidayat; Terry Y.R. Pristya
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i1.4046

Abstract

Perbaikan lingkungan dengan penanaman mangrove berbasis masyarakat untuk mendukung wisata pesisir dilatar belakangi oleh garis pantai mengalami kemunduran dengan tingginya erosi pantai, kurangnya sentuhan iptek dalam pengelolaan mangrove, masyarakat tidak memiliki mata pencaharian alternatif dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memelihara lingkungan. Tujuan program ini adalah terbentuknya unit pemberdayaan masyarakat terhadap ekosistem mangrove, menjadikan ekosistem mangrove sebagai wisata pesisir untuk meningkatkan pendapatan daerah, kesejahteraan masyarakat dan kelestarian alam. Metode yang digunakan meliputi: 1) metode perencanaan: survei lokasi, perijinan, wawancara, pemberian kuesioner, 2) metode pelaksanaan: penyuluhan, pembentukan unit lembaga, pembibitan, persemaian, penanaman dan kerja bakti bersih pantai dan 3) metode evaluasi: meminimalisir kelemahan dan hambatan selama kegiatan berlangsung. Program dilaksanakan pada Juli 2019 di desa Tapulaga kecamatan Soropia kabupaten Konawe. Hasil program yang dicapai: persepsi masyarakat banyak yang setuju desa Tapulaga menjadi daerah ekowisata mangrove, terbentuknya Sahabat Mangrove Desa Tapulaga sebagai lembaga pengelola mangrove dan lembaga pendukung lainya seperti kelompok Pengawas Pesisir Wahana Lestari dan kelompok Nelayan Lestari, bertambahnya 1 unit bedeng persemaian mangrove yang baru yang dapat dijadikan lahan bisnis untuk dijual, penambahan jumlah area kawasan hutan mangrove desa Tapulaga dengan melalui 1000 bibit pohon mangrove yang ditanam dan berkurangnya sampah plastik melalui kerja bakti bersih pantai desa Tapulaga.Kata Kunci: Desa Tapulaga; mangrove; pesisir; wisata Environmental Improvement with Community-Based Mangrove Planting to Support Coastal Tourism in Tapulaga Village ABSTRACT Improvement of the environment by planting community-based mangroves to support coastal tourism due to the shoreline has deteriorated with high coastal erosion, lack of science and technology touches in mangrove management, the community lacks alternative livelihoods and lack of community awareness to protect and preserve the environment. The purpose of this program is the formation of a community empowerment unit for mangrove ecosystems, making mangrove ecosystems as coastal tourism to increase regional income, community welfare and nature conservation. The methods used include: 1) planning methods: location surveys, permits, interviews, questionnaires, 2) implementation methods: counseling, the establishment of institutional units, nurseries, nurseries, planting and beach clean service work and 3) evaluation methods: minimizing weaknesses and obstacles during the activity. The program was carried out in July 2019 in Tapulaga village, Soropia sub-district, Konawe regency. Program results achieved: many community perceptions agree that Tapulaga village becomes a mangrove ecotourism area, the formation of Friends of Mangrove Tapulaga Village as a mangrove management institution and other supporting institutions such as the Wahana Lestari Coastal Supervisor group and the Sustainable Fishermen group, an increase in 1 new mangrove nursery unit can be used as a business land for sale, increasing the number of mangrove forest areas in Tapulaga village by going through 1000 mangrove tree seedlings planted and reducing plastic waste through the clean beach service work of Tapulaga village.Keywords: coastal; mangrove; Tapulaga Village; tourism
DETERMINAN KUALITAS TIDUR SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MAHASISWA KESEHATAN Siska Rizki Annisa; Fathinah Ranggauni Hardy; Terry Y.R. Pristya; Rafiah Maharani Pulungan
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 8, No 4 (2021): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v8i4.3043

Abstract

ABSTRAKPrevalensi kualitas tidur menjadi lebih buruk selama pembelajaran jarak jauh saat pandemi COVID-19 karena mahasiswa harus beradaptasi dengan perubahan proses pembelajaran dan tuntutan akademik. Penelitian ini merupakan kuantitatif analitik dengan desain cross-sectional untuk mengetahui determinan kualitas tidur selama pembelajaran jarak jauh pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UPN Veteran Jakarta sejak Juni – Juli 2021. Teknik sampling dengan proportionate stratified random sampling (n = 355). Variabel yang diteliti adalah faktor internal (jenis kelamin, stres, gangguan kecemasan) dan faktor eksternal (perilaku merokok, penggunaan smartphone, aktivitas fisik, dan pola makan). Instrumen penelitian yang digunakan yaitu PSQI, PSS-10, ZRAS, SAS-SV, IPAQ-sf, dan AFHC. Analisis bivariat digunakan uji chi-square, fisher exact dan analisis multivariat digunakan uji regresi logistik berganda. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa stres (p = 0,000; POR = 0,17), gangguan kecemasan (p = 0,000; POR = 9,66), dan penggunaan smartphone (p = 0,001; POR = 2,52) berhubungan dengan kualitas tidur. Analisis multivariat menunjukkan variabel yang memiliki pengaruh paling besar terhadap kualitas tidur adalah gangguan kecemasan. Mahasiswa dengan gangguan kecemasan berisiko 5,55 kali memiliki kualitas tidur buruk dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mengalami gangguan kecemasan setelah dikontrol variabel stres dan penggunaan smartphone (95% CI 1,28 – 24,16). Diharapkan mahasiswa mencegah gangguan kecemasan dengan melakukan meningkatkan rasa percaya diri dan berolahraga secara rutin. Kata Kunci: Determinan, kualitas tidur, pembelajaan jarak jauh, mahasiswa kesehatanv
Determinants of Covid-19 Vaccination Uptake Among the Elderly in Jagakarsa Sub-District, South-Jakarta Amelia Savitri; Rafiah Maharani Pulungan; Fathinah Ranggauni Hardy; Terry Y.R. Pristya
Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Educatio
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpk.V10.I1.2022.8-15

Abstract

Background: COVID-19 is considered to be responsible for the emergence of a new dangerous outbreak. Therefore, it is expected that the interest in receiving vaccines will be very high. However, the lowest vaccination uptake rate comes from the elderly population. Objective: To investigate determinants of COVID-19 vaccination uptake among the elderly. Methods: Cross-sectional design study. This research was conducted in Jagakarsa Sub-district from March to July 2021 with an online interview. The sample size was 393 from the total population study of 21,903. The sampling method was purposive sampling with independent variables namely gender, education level, knowledge, attitudes, government policy, health worker’s recommendations, family support, access to COVID-19 vaccination service facilities, perceptions of COVID-19, and perceptions of COVID-19 vaccines. The dependent variable was COVID-19 vaccine uptake. Sample inclusion criteria included the elderly aged ≥ 60 years old and who lived in the Jagakarsa Sub-district. The exclusion criteria were those who were not willing to be respondents. This study conducted a univariate analysis to determine the frequency distribution of variables. Bivariate data analysis that was used were Chi-Square and multivariate data analysis with multiple logistic regression (α=0.05). Results: The results of the bivariate analysis showed that education, knowledge, perceptions of COVID-19 and COVID-19 vaccines, attitudes, government policies, access to COVID-19 vaccination service facilities, health worker’s recommendations, and family support had a significant relationship with COVID-19 vaccine uptake. The results of multivariate analysis showed that the most associated factor was the perception of COVID-19 vaccine with AOR= 9,928 (95% CI: 5,386-18,302). Conclusion: Respondents had a high acceptance of COVID-19 vaccines, whereas most of the respondents were worried about the side effects at the same time. As our findings suggest, informing the elderly about forthcoming vaccines would help to build their trust in the COVID-19 vaccines.
Kepemilikan Asuransi Kesehatan Dan Hubungannya Dengan Persalinan Pada Dukun Bayi Terry Y.R. Pristya; Fajaria Nurcandra; Azizah Musliha Fitri
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 24 No 3 (2021): Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsr.v24i3.4458

Abstract

Delivery by traditional birth attendants (TBAs) has become a culture in several regions in Indonesia. The absence of health insurance ownership and lack of knowledge have supported the decision to choose TBA by the expectant mothers. This study aimed to determine the relationship between health insurance ownership with delivery by TBA. This research was a cross-sectional study with 120 samples of women aged 15-49 years who had ever given birth in the last five years and lived in Sangiangtanjung Village, Lebak, Banten. Multivariate logistic regression analysis was used in this study consist of health insurance ownership with delivery by TBAs controlled by age, education, socioeconomic, knowledge, antenatal care provider, frequency of antenatal care, and danger of pregnancy. The results showed that women who did not have health insurance were 3.20 times higher (95%CI= 1.10-9.30) for choosing delivery by TBAs compared to women who had health insurance after being controlled by knowledge. This study concluded that there was a significant relationship between health insurance ownership with delivery by TBAs. This study suggests that it is needed to conduct maternity care about health insurance ownership and positive health-seeking behavior, and the system of integrating TBAs with skilled birth attendants especially midwives in which TBAs as birth companions. Abstrak Persalinan oleh dukun bayi sudah menjadi budaya di beberapa daerah di Indonesia. Tidak adanya jaminan kesehatan dan pengetahuan menjadi pendorong dalam pemilihan dukun sebagai penolong persalinan. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara kepemilikan asuransi kesehatan dengan persalinan oleh dukun bayi. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain potong lintang dengan 120 sampel. Sampel merupakan wanita berusia 15-49 tahun yang melahirkan dalam lima tahun terakhir dan tinggal di Desa Sangiangtanjung, Lebak, Banten. Analisis multivariat regresi logistik digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kepemilikan asuransi kesehatan dengan persalinan oleh dukun bayi dan dikontrol oleh usia ibu, pendidikan ibu, sosial ekonomi, pengetahuan, tenaga pemeriksa kehamilan, frekuensi pemeriksaan kehamilan, dan bahaya kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang tidak memiliki asuransi kesehatan 3,20 kali lebih tinggi (95% CI = 1,10-9,30) untuk melakukan persalinan oleh dukun bayi dibandingkan dengan ibu yang memiliki asuransi kesehatan setelah dikontrol oleh pengetahuan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdappat hubungan antara kepemilikan asuransi kesehatan dengan persalinan oleh dukun bayi. Diperlukan asuhan maternitas tentang kepemilikan asuransi dan perilaku pencarian kesehatan yang positif, serta pengintegrasian dukun bayi dengan tenaga kesehatan terutama bidan di mana dukun bayi perlu ditetapkan kembali perannya sebagai pendamping kelahiran.
Literature Review: Gizi Antenatal terhadap Kejadian Stunting Terry Y.R. Pristya; Azizah M Fitri; Widayani Wahyuningtyas
Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v12i2.2261

Abstract

The period of pregnancy is one of the two causes of stunting. Nutritional intake during pregnancy is necessary for the growth and development of the organs that are being formed. The purpose of this literature review is to analyze the factors that cause stunting originating from pregnancy in terms of antenatal nutrition. This study is a literature review which is a primary data research article on antenatal nutrition on stunting conducted in Indonesia. The data source used is in the form of journal publications with research locations in Indonesia. Search for articles using a search engine with databases on Google Scholar and Garuda Portal. Keywords in English and Indonesian, include nutrition, pregnant women, stunting, nutrition, antenatal, pregnancy. Obtained 5 articles that fit the inclusion criteria then synthesized the data. The results showed that the factors causing stunting originating from the period of pregnancy in terms of antenatal nutrition consisted of protein, energy, and iron. One of the actions that can be taken to avoid deficiency of these nutritional elements during pregnancy is by providing education to pregnant women to pay attention to nutritional intake during pregnancy.
Analisis Hubungan Sosial Ekonomi dan Jenis Kelamin dengan Stunting pada Balita di Sangiangtanjung, Lebak Banten Terry Y.R. Pristya; Azizah Muliha Fitri; Widayani Wahyuningtyas
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 6 No 3 (2020): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol6.Iss3.581

Abstract

Stunting is an indicator of nutritional status problems. Some of the risk factors that cause stunting are very complex. This study aimed to analyze the relationship between socioeconomic and sex with stunting in children under five. This research was a combination of quantitative and qualitative research methods. Quantitative data were obtained from secondary data from the Nutrition Status Monitoring (PSG) Sangiangtanjung 2019. The sample was 507 children under five of age in Sangiangtanjung Village who met the inclusion and exclusion criteria. The variables analyzed included stunting, socio-economic, and sex was analyzed using the Fisher exact test and chi-square. Qualitative data were obtained from in-depth interviews with a village official and a village midwife. The results showed that the prevalence of stunting in Sangiangtanjung Village was 2.8%. All variables showed no relationship with stunting, consist of: socioeconomic (p-value = 0.845) and gender (p-value = 0.604). The results of interviews obtained in-depth information about the risk factors for stunting, the low socio-economic level of the community, the reluctance of pregnant women to antenatal care in the first trimester, and the belief in some stigma regarding restrictions on the consumption of certain foods that are good for health. All of these factors were included in the fundamental factors. There was a need for handling efforts at the downstream level by increasing the knowledge of pregnant women about risk factors for stunting and their prevention through pregnant women classes.
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN BBLR DI INDONESIA: SYSTEMATIC REVIEW Terry Y.R. Pristya; Alfira Novitasari; Mila Syehira Hutami
Indonesian Journal of Health Development Vol 2 No 3 (2020): IJHD : Edisi Khusus Pandemi COVID-19
Publisher : Fakultas Ilmu kesehatan UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52021/ijhd.v2i3.39

Abstract

Seorang bayi yang baru lahir memerlukan masa untuk beradaptasi dilingkungannya, masa ini ialah masa pertama pada fase kehidupan. Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi baru lahir yang memiliki berat saat lahir kurang dari 2500 gram. Prevalensi diperkirakan 15,5% dari atau sekitar 20 juta bayi yang lahir setiap tahun. Hal ini akan berisiko dimasa mendatang pada orang dewasa yang memiliki riwayat BBLR yakni mereka berisiko menderita penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan beban ekonomi individu dan masyarakat. Sistematik review ini dilakukan melalui tahapan pencarian sumber data dan ektraksi serta seleksi artikel. Pencarian artikel menggunakan data base elektronik yaitu google scholar, Springer, Apha, Biomed central, BKKBN, Dinkes, Kemenkes dengan kata kunci yang digunakan dalam bahasa Indonesia dan bahasa inggris adalah “BBLR” atau “Low birth weight”. Kriteria inklusi artikel yang diambil yaitu yang diplubikasikan full text, dalam rentang waktu 2014-2019, jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif, kriteria peneliti minimal S1 dalam bidang kesehatan, artikel yang memiliki konten utama pencegahan serta pengendalian berat badan lahir rendah. Hasil pencarian ditemukan 15 artikel pada Google Scholar, 3 artikel pada Springer, Apha 4 artikel, Biomed central 1 artikel, BKKBN 1 artikel, Dinkes 1 artikel, Kemenkes 1 artikel. Setelah disesuaikan dengan kriteria inklusi maka artikel yang tersisa sebanyak 7 artikel. Pencegahan dan pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengatasi BBLR ialah pendidikan kesehatan, pengawasan dan pemantauan, pencegahan hipotermia pada bayi, melakukan terapi tanpa biaya yang dapat dilakukan, mengukur status gizi ibu hamil, melakukan perhitungan dan persiapan langkah–langkah dalam kesehatan. Upaya-upaya tersebut disarankan untuk dapat dilakukan oleh ibu secara langsung, ataupun para kader-kader kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
EDUKASI DENGAN MEDIA LEAFLET DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBALUT KAIN Terry Y.R. Pristya; Rizki Amalia
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v3i2.9428

Abstract

The use of disposable pads has an impact on health and the environment. Health problems that result from using disposable pads include infertility, immune problems, thyroid malfunction, and various types of cancer. Disposable sanitary napkins take 200 to 800 years to decompose in the soil. Besides, if discharged into the river/sea it can endanger the ecosystem and marine animals. The use of cloth pads is still not widely used. The purpose of this community service is to provide education to increase the knowledge of mothers about cloth sanitary napkins using leaflet media. The method used was counseling using colored leaflets. The activity was carried out around the Cipayung TPA to be precise at TPQ Nurul Yaqin on 25 August 2020, with 27 female participants who live in RW 7, Cipayung Village, Depok. Measurement of participant knowledge using a pretest and posttest with a total of 10 questions. The level of knowledge is categorized into three categories, namely good, sufficient, and insufficient knowledge to know a general description of the level of knowledge. Data analysis using the dependent T-test. The results of the analysis showed that most of the mothers after the counseling had a good level of knowledge (73.1%). Besides, the average knowledge of mothers also increased from 6.81 to 8.46. Educational activities using leaflet media can significantly increase the knowledge of mothers about cloth sanitary napkins. So that counseling using leaflet media is the right choice ABSTRAK:Penggunaan pembalut sekali pakai menimbulkan dampak bagi kesehatan maupun lingkungan. Masalah kesehatan yang diakibatkan dari penggunaan pembalut sekali pakai antara lain: infertil, masalah imun, malfungsi thyroid, serta berbagai jenis kanker. Sampah pembalut sekali pakai memerlukan waktu 200 hingga 800 tahun untuk dapat terurai dalam tanah. Selain itu, jika dibuang ke sungai/laut dapat membahayakan ekosistem dan hewan laut. Penggunaan pembalut kain masih belum banyak digunakan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang pembalut kain menggunakan media leaflet. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan media leaflet berwarna. Kegiatan dilakukan sekitar TPA Cipayung tepatnya di TPQ Nurul Yaqin pada tanggal 25 Agustus 2020 dengan peserta 27 ibu-ibu yang bertempat tinggal di RW 7 Kelurahan Cipayung Depok. Pengukuran pengetahuan peserta menggunakan pretest dan posttest dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10 soal. Tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu pengetahuan baik, cukup, dan kurang untuk mengetahui gambaran secara umum tingkatan pengetahuan. Analisis data menggunakan uji T Dependen. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar ibu-ibu setelah dilakukan penyuluhan memiliki tingkat pengetahuan baik (73,1%). Selain itu, rata-rata pengetahuan ibu juga mengalami peningkatan dari 6,81 menjadi 8,46. Kegiatan pemberian edukasi menggunakan media leaflet secara signifikan dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu tentang pembalut kain. Sehingga penyuluhan menggunakan media leaflet menjadi salah satu pilihan yang tepat.
Premenstrual Syndrome pada Remaja Selama Pandemi Covid-19 Tahun 2021 Nadia Ramadhanty; Terry Y.R. Pristya; Ulya Qoulan Karima
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.67998

Abstract

Latar Belakang: Premenstrual syndrome (PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, perilaku dan bisa terjadi seminggu atau beberapa hari sebelum menstruasi. Kondisi pandemi covid-19 berpengaruh pada PMS.Tujuan: Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan PMS pada remaja di DKI Jakarta selama pandemi Covid-19 tahun 2021Metode: Penelitian observasional ini menggunakan desain studi cross sectional dengan  jumlah sampel 294 remaja. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda.Hasil dan Pembahasan: Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan signifikans antara stres berat (p= 0.000 POR = 6.667 95% CI 3.393-13.097) dan pola olahraga (p=0.015 POR = 2.442 95% CI 1.224-4.872) terhadap PMS. Hasil analisis multivariat menunjukkan stres berat paling berpengaruh terhadap PMS (nilai p=0,000 POR=6,483 95% CI 3,268-12,861) setelah dikontrol variabel pola olahraga dan IMT. Kesimpulan: Stres berat dan pola olahraga berhubungan dengan PMS selama pandemi covid-19. Stres  berat paling berpengaruh terhadap PMS setelah dikontrol variabel pola olahraga dan IMT.