Lela Zakiah
Akademi Kebidanan Prima Husada Bogor

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Perawatan Tali Pusat Dengan Lama Waktu Lepas Tali Pusat Pada Ibu Yang Memiliki Bayi Usia Lebih Dari 1 Bulan Hana Ibtihaj Nur Nabila; Imas Nurjanah; Lela Zakiah
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 2 No 01 (2021): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v2i01.362

Abstract

Menurut World Health Orgnization (WHO) angka kematian bayi pada tahun 2017 sebanyak 29 kematian per 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia AKB terdapat 32 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi di Indonesia adalah bayi berat lahir rendah (BBLR) 29%, asfiksia 27%, trauma lahir, tetanus neonatarum, infeksi lain, dan kelainan kongenital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perawatan tali pusat dengan lama waktu lepas tali pusat pada ibu yang memiliki bayi usia lebih dari 1 bulan di BPM Milna Corviana, Amd. Keb tahun 2021. Jenis Penelitian yang digunakan adalah studi korelasi dengan populasi sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian ibu yang melakukan perawatan tali pusat sesuai standar sebanyak 24 0rang (80,0%) yang tidak sesuai standar 6 orang (20,0%), lama waktu lepas tali pusat < 10 hari sebanyak 22 (73,3%) yang > 10 hari sebanyak 8 (26,7%). Hasil uji statistic diperoleh (p value = 0.000) < (a = 0,05) dan OR = 35,000. Maka dapat disimpilkan terdpat hubungan antara perawatan tali pusat dengan lama waktu lepas tali pusat. Diharapkan dapat menjadi perhatian bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan khususnya dalam perawatan tali pusat bayi.
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Waktu Kembalinya Menstruasi pada Ibu Menyusui Imas Nurjanah; Fevi Febrianti; Lela Zakiah
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 2 No 02 (2022): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v2i2.420

Abstract

            Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2010 sebanyak 1-5juta balita 0-6 bulan meninggal akibat pemberian makanan tambahan sebelum waktunya. Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia pada nyatanya masih rendah hanya 74,5%. Secara nasional,ncakupan bayi mendapatkan ASI Eksklusif tahun 2019 yaitu sebesar 6,74%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif terhadap waktu kembalinya menstruasi pada ibu menyusui di BPM Eka Budiarti S.ST Kota Bogor Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi dengan populasi sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sample menggunakan teknik accidental Sampling. Alat pengambilan dataNini menggunakan kuesioner. Analisa dengan Univariat dan Bivariate. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kembalinya menstruasi pada ibu yang menyusui. Diharapkan bagi instutisi dapat digunakan sebagai masukan untuk mengembangkan kurikulum Pendidikan, dapat digunakan sebagai bahan atau materi penyuluhan untuk tempat penelitian, serta  pemberian ASI Eksklusif pada bayi, akan meningkatkan involusi rahim,  sehingga mengurangi komplikasi pada masa nifas. Hal ini biasa menurun kanangka kesakita dan kematian ibu pasca melahirkan. Pola pemberian ASI berhubungan erat dengan kembalinya kesuburuan yang dapat diukur salah satunya dengan kembalinya menstruasi.
HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIKAN 3 BULAN PADA AKSEPTOR KB 3 BULAN DENGAN DISFUNGSI SEKSUAL Rinrin Anggraeni Dewi; Lela Zakiah; Imas Nurjanah
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 02 (2022): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v2i2.416

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang pesat menjadikan pemerintah membuat upaya dengan salah satunya program KB. Metode suntikan telah menjadi Gerakan keluarga nasional dengan akseptor di Indonesia 63,7%, di Jawa Barat 54%, di Bogor 49% dan di BPM Sri Puspa Kencana, Amd,Keb berjumlah suntik 3 bulan 43%, suntik 1 bulan 31%, IUD 10%, Implan 9%, Pil 7%. pada kontrasepsi 3 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi 3 bulan dengan disfungsi seksual di BPM Sri Puspa Kencana, Amd,Keb. Dengan populasi 357 orang dan sampel 71 responden. Pengambilan sampel menggunakan Teknik Simple Random Sampling. Hasil univariat pengguna kontrasepsi 3 bulan >1 tahun 52orang (73,2%), sedangkan <1 tahun 19orang (26,8%), dan mengalami disfungsi seksual 44orang (62%) sedangkan tidak mengalami disfungsi seksual 27orang (38%). Hasil uji chi square diperoleh P-Value=0,075>0,05 artinya tidak ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi 3 bulan dengan disfungsi seksual. Diharapkan responden ataupun bidan dapat memantau perubahan tubuh sehingga dapat mencegah dan mengurangi efek samping kontrasepsi 3 bulan
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENDIDIKAN SEKS DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI SMK MUTIARA INSANI Deti Ismayanti; Lela Zakiah; Imas Nurjanah
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 2 No 1 (2021): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v2i1.358

Abstract

Perilaku seks pranikah adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Salah satu faktor penyebab utamanya yaitu minimnya pengetahuan seks yang benar dan terpadu melalui pendidikan formal maupun non formal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang pendidikan seks dengan perilaku seks pranikah di SMK Mutiara Insani tahun 2021. Penelitian ini menggunakan Metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan total sampling dengan subjek penelitian sejumlah 35 responden terdiri dari siswa SMK Mutiara Insani Kejuruan Multimedia. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dan analisis dan uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square dengan bantuan program SPSS versi 23. Dari penelitian ini yang diperoleh hasil bahwa responden dengan pengetahuan kurang berjumlah 18 orang (51,4%) dan pengetahuan baik berjumlah 1 orang (2,9%) sedangkan responden perilaku positif berjumlah 22 orang (62,9%) dan dengan perilaku baik berjumlah 13 orang (37,1%). Dari hasil uji statistik Chi-square diperoleh nilai ρ-value 0,211< 0,05 maka Ha ditolak yang artinya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan pendidikan seks dengan perilaku seks pranikah. Oleh karena itu diharapkan siswa mendapatkan pembelajaran atau penyuluhan tentang dampak dan cara menghindari seks pranikah untuk meningkatkan pengetahuan sehingga menghindari hal tersebut.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU MENIKAH DINI MENGENAI GIZI BALITA TERHADAP RESIKO KEJADIAN STUNTING Nina Yusnia; Widya Astuti; Lela Zakiah
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 2 No 02 (2022): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v2i2.414

Abstract

Stunting ialah suatu permasalahan gizi yang dirasakan dunia, khususnya pada Negara berkekurangan dan berkembang.Kabupaten Bogor ialah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang mempunyai prevalensi stunting menggunakan angka yg relatif tinggi, terdapat sekitar 32,9% atau 282.627 balita berasal jumlah holistik 859.501 balita yang menderita stunting hingga akhir tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan bunda menikah dini mengenai gizi balita terhadap resiko insiden stunting di BPM Tanti Lisnawati Sutisna Pamijahan 2021.Metode yg digunakan Kuantitatif dan memakai jenis penelitian kuesioner analitik pendekatan crossectional, penelitian ini memakai populasi bunda memiliki balita yang memeriksakan diri di bidan praktek mandiri. Sampel yang digunakan yaitu teknik probability sampling ada 36 sampel mak yg memiliki balita. Penelitian ini mendapatkan hasil yaitu korelasi yg signifikan antara pengetahuan ibu menikah dini mengenai gizi balita serta resiko insiden stunting p value (0,02) dengan nilai Odd Ratio (0,tiga). kesimpulan dapat disimpulkan bahwa bunda menikah dini yg memiliki pengetahuan kurang mengenai gizi balita dapat meningkatkan resiko kejadian stunting, Saran dari peneliti artinya dibutuhkan peneliti selanjutnya dapat meneliti lebih luas lagi sebab cakupan pengetahuan bunda mengenai gizi sangat luas serta umum
Pendidikan Kesehatan Reproduksi : Pendidikan Seksual Pada Remaja MA Al-Aulia Lela Zakiah; Adinda Widuri Safitri; Karina Karina; Siti Sulistiani; Widia Astuti; Zahira Mutmainah
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK) Vol. 1 No. 02 (2022): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.472 KB) | DOI: 10.34305/jppk.v1i02.429

Abstract

Pengetahuan Pendidikan seksual pada remaja dapat mengatasi masalah kesehatan reproduksi yang dimulai dari dorongan seksual, terutama pada orangtua sebagai informasi utama dari remaja tersebut. Faktor lainnya juga sangat besar  pengaruhnya dimana adanya fasilitas yg tersedia diantaranya penggunaan handpone dengan memakai biaya  yang relatif terjangkau. Kegiatan pengabdian kepada remaja ini untuk memberikan informasi kepada remaja terkait kesehatan seksual yang meliputi dampak seksual, bahaya seksual dan kesehatan reproduksi. Penelitian pra eksperimen dilakukan kepada siswi MA Al-Aulia dengan random samling sebanyak 31 responden, untuk memperoleh hasil penelitian digunakan analisa uji T pada pretest dan post test dengan P value <0,05. Perhitungan uji statistic diperoleh nilai t sebesar -4,971 dan pvalue = 0,000 (p<0,05).  Terdapat perbedaan yang signifikan antara Pendidikan Kesehatan dan Pengetahuan siswi tentang seksualitas.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi : Pendidikan Seksual Pada Remaja MA Al-Aulia Lela Zakiah; Adinda Widuri Safitri; Karina Karina; Siti Sulistiani; Widia Astuti; Zahira Mutmainah
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan Vol. 1 No. 02 (2022): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v1i02.429

Abstract

Pengetahuan Pendidikan seksual pada remaja dapat mengatasi masalah kesehatan reproduksi yang dimulai dari dorongan seksual, terutama pada orangtua sebagai informasi utama dari remaja tersebut. Faktor lainnya juga sangat besar  pengaruhnya dimana adanya fasilitas yg tersedia diantaranya penggunaan handpone dengan memakai biaya  yang relatif terjangkau. Kegiatan pengabdian kepada remaja ini untuk memberikan informasi kepada remaja terkait kesehatan seksual yang meliputi dampak seksual, bahaya seksual dan kesehatan reproduksi. Penelitian pra eksperimen dilakukan kepada siswi MA Al-Aulia dengan random samling sebanyak 31 responden, untuk memperoleh hasil penelitian digunakan analisa uji T pada pretest dan post test dengan P value <0,05. Perhitungan uji statistic diperoleh nilai t sebesar -4,971 dan pvalue = 0,000 (p<0,05).  Terdapat perbedaan yang signifikan antara Pendidikan Kesehatan dan Pengetahuan siswi tentang seksualitas.
Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di BPM Bunda Helena Bukit Cimanggu Kota Bogor Fitria Lestari; Lela Zakiah; Fikria Nur Ramadani
Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/formil.v8i1.463

Abstract

Anemia dalam kehamilan merupakan permasalahan klasik yang tidak pernah terselesaikan, terutama di negara berkembang. Kebutuhan zat besi saat hamil lebih besar dibandingkan kondisi tidak hamil. Zat besi perlu ditingkatkan saat kehamilan untuk memenuhi kebutuhan janin dan sebagai persiapan proses persalinan. Secara global, diperkirakan lebih dari 5% populasi di dunia mengalami anemia dan 56% nya terjadi di negara berkembang, sedangkan di indonesia prevalensi  anemia sebesar 42%. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Faktor Risiko yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 105 orang Ibu Hamil. Penelitian dilakukan di BPM Bunda Helena Jalan Bukit Cimanggu Kota Bogor Tahun 2022. Hasil analisis data didapatkan faktor sosioekonomi sangat mempengaruhi angka kejadian pada ibu hamil.