Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Nanoemulsi Natrium Diklofenak dengan Kombinasi Tween 80 dan Transkutol Lailiana Garna Nurhidayati; Bambang Hernawan Nugroho; Oktavia Indrati
Sainteks Vol 17, No 1 (2020): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/sainteks.v17i1.6896

Abstract

Natrium diklofenak digunakan untuk nyeri dapat diberikan peroral, intramuskular dan suppositoria. Tetapi menyebabkan nyeri, iritasi lokal, dan kerusakan jaringan pada tempat injeksi. Nanoemulsi dikembangkan untuk meningkatkan bioavailabilitas obat dalam tubuh. Nanoemulsi dibuat dengan mengkombinasikan fase minyak, fase air, surfaktan dan kosurfaktan. Fase minyak virgin coconut oil (VCO) dan kombinasi Tween 80 dan Transkutol sebagai surfaktan dan kosurfaktan dapat meningkatkan absorpsi perkutan melewati barrier kulit dan mukosal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula terbaik untuk sediaan nanoemulsi natrium diklofenak dengan variasi konsentrasi Tween 80 dan Transkutol dan mengetahui pengaruh penambahan Transkutol sebagai kosurfaktan dalam sediaan nanoemulsi natrium diklofenak. Nanoemulsi dibuat dengan metode emulsifikasi spontan. Perbandingan surfaktan dengan kosurfaktan pada formula yang digunakan yaitu Formula 1 (5:1), Formula 2 (6:1), Formual 3 (7:1), dan Formula 4 (1:0). Hasil ukuran globul nanoemulsi Formula 1 10,9 nm; Formula 2 11,7 nm; Formula 3 7,1 nm; Formula 4 8,8 nm. Zeta potensial Formula 1 -57,3 mV, Formula 2 -63,0 mV, Formula 3 -50,1 mV, Formula 4 -27,6 mV. Hasil pH Formula 1 7,4 ± 0,032; Formula 2 7,4 ± 0,015; Formula 3 7,4 ± 0,021; Formula 4 7,7 ± 0,046. Hasil viskositas Formula 1 642,67±7,64 cP; Formula 2 662,67±7,64 cP; Formula 3 715,00±10,00 cP; Formula 4 864,33±7,09 cP. Hasil sentrifugasi pada semua formula tidak mengalami pemisahan fase. Hasil dari semua uji menunjukkan Formula 1 merupakan formula terbaik dalam penampilan dan sifat fisik yang diuji.
SOSIALISASI RAMUAN TANAMAN HERBAL UNTUK PENGOBATAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DESA BLUBUK KECAMATAN DUKUHWARU KABUPATEN TEGAL Lailiana Garna Nurhidayati; Desi Sri Rejeki; Oktariani Pramiastuti; Fiqih Kartika Murti
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 10: Maret 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i10.5194

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga di Indonesia, dan penyebab kematian nomor satu di Dunia. Hipertensi biasanya bersifat asimptomatik, tetapi memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang relatif tinggi, termasuk di Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. WHO merekomendasikan penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit. Metode penelitian dilaksanakan dengan pemberian pretest, dilanjutkan pemberian materi, diskusi, dan diakhiri dengan pengisian postest. Hasil penyuluhan didapat terdapat peningkatan pengetahuan penggunaan tanaman herbal dalam pengobatan penyakit hipertensi sebesar 10,2%.
Kombinasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa Pterygosperma Gaertn.) dan Daun Lamtoro (Laucaena Leucocephalab Lmk.) sebagai Analgetik pada Mencit Putih Jantan dengan Metode Geliat: Combination of Moringa Leaf Extract (Moringa Pterygosperma Gaertn.) and Lamtoro Leaf (Laucaena Leucocephalab Lmk.) as Analgesic in Male White Mice with Writhing Method Lailiana Garna Nurhidayati; Osie Listina; Agung Nur Cahyanta; Eti Purwati
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 4 No. 6 (2022): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v4i6.1515

Abstract

Daun kelor (Moringa pterygosperma Gaertn.) dan daun lamtoro (Laucaena leucocephala Lmk.) memiliki efek analgetik. Analgetik dapat digunakan secara kombinasi, karena dapat memberikan efek sinergisme, meminimalkan efek samping dan menurunkan dosis masing-masing obat. Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi terbaik kombinasi ekstrak daun kelor dan daun lamtoro sebagai analgesik. Metode geliat digunakan sebagai uji aktivitas analgetik pada mencit putih (Mus musculus L.) jantan. Pengujian pada 7 kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (Na-CMC 1%), kontrol positif (parasetamol 1,3mg/20gBB), kelompok perlakuan 1 (ekstrak daun kelor 50mg/kgBB), kelompok perlakuan 2 (ekstrak daun lamtoro 27mg/20gBB), kelompok perlakuan 3 (kombinasi dosis tunggal), kelompok perlakuan 4 (kombinasi setengah dosis tunggal), dan kelompok perlakuan 5 (kombinasi seperempat dosis tunggal dari masing-masing ekstrak). Hasil penelitian menunjukkan kombinasi seperempat dosis tunggal memiliki persentase daya analgetik tertinggi dari dosis kombinasi lainnya dan sebanding dengan pemberian dosis tunggal ekstrak. Kombinasi ekstrak dengan dosis kecil memiliki efek yang sama dengan dosis yang besar menunjukkan adanya efek sinergis.
PENYULUHAN HERBA PENINGKAT SISTEM IMUN PADA MASA PANDEMI COVID-19 Lailiana Garna Nurhidayati; Ery Nourika Alfiraza; Oktariani Pramiastuti; Qibtiyah Adzillina
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 2 No 2 (2021): Desember
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v2i2.344

Abstract

Pandemi COVID-19 disebabkan oleh virus corona 2 (SARS-CoV-2). Virus SARS-CoV-2 merupakan jenis virus RNA. Pencegahan agar tidak terjangkit virus salah satunya yaitu meningkatkan sistem imun tubuh. Tujuan dilakukan pengabdian masyarakat ini yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya peserta panti asuhan terkait tanaman herbal yang dapat digunakan sebagai peningkat sistem imun dalam masa pandemi. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pretest, dilanjutkan dengan penyampaian materi, diskusi tanya jawab antara pemateri dan peserta penyuluhan, dan diakhiri dengan postest. Analisis data pretest dan postest digunakan untuk menentukan hasil ketersampaian materi. Hasil penyuluhan herba peningkat sistem imun pada masa pandemi covid-19 adalah rata-rata nilai pretes 59,66 dan rata-rata nilai postest yaitu 65,52. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu peserta mengalami peningkatan pengetahuan mengenai herba peningkat sistem imun sebesar 9,8%.