Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PERASAN KENTANG (Solanum tuberosum. L ) SEBAGAI TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS Devi Ika Kurnianingtyas Solikhati; Oktariani Pramiastuti; Osie Listina
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7, No 1 (2018): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v7i1.732

Abstract

Kolesterol merupakan lipid sterol yang diperlukan untuk untuk mensintesis berbagai hormon steroid. Namun ketika kadarnya di dalam darah berlebihan akan mengakibatkan penyumbatan pada pembuluh darah, yang dapat menyebabkan stroke dan penyakit kardiovaskular, seperti penyakit hipertensi dan jantung koroner. Pencarian agen pencegah hiperlipidemia yang berasal dari alam sangat giat dilakukan. Hai ini dikarenakan lebih mudah didapat serta memiliki efek samping yang kecil sehingga relatif aman dibandingkan obat – obat sintetik. Tumbuhan merupakan sumber senyawa kimia, banyak diantaranya berpotensi sebagai bahan dasar obat. Salah satu diantaranya adalah kentang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian perasan kentang terhadap penurunan kadar kolesterol dalam darah mencit jantan galur swiss. Penelitian ini terdiri dari 4 kelompok penelitian, perasan kentang dosis 0,832g/20gBB, 0,416g/20gBB, dan 0,208g/20gBB serta kelompok kontrol negatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh pemberiaan perasan kentang terhadap kelompok perlakuan dosis  0,832g/20gBB, 0,416g/20gBB, dan 0,208g/20kgBB, masing masing sebesar 12,20±1,74mg/dl; 20,20±1,69mg/dl; dan 49,00±3,39mg/dl. Hal ini dikarenakan kandungan vitamin C, vitamin B6 dan vitamin B12 pada perasan kentang
FORMULASI SEDIAAN BODY SCRUB KOMBINASI EKSTRAK KULIT JERUK BALI (Citrus maxima Merr.) DENGAN CANGKANG TELUR AYAM SEBAGAI AGEN EKSFOLIASI Syifa Rihadatul Aisy; Ery Nourika Alfiraza; Osie Listina
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 3 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v3i3.394

Abstract

Body scrub adalah salah satu produk kosmetik dengan bahan agak kasar yang digunakan untuk merawat, membersihkan kotoran kulit, dan mengangkat sel kulit mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik uji stabilitas fisik body scrub kombinasi ekstrak kulit jeruk bali (Citrus maxima Merr.) dengan cangkang telur ayam serta mengetahui sediaan tersebut tidak mengiritasi kulit. Body scrub dibuat empat formulasi yang meliputi F0 (tanpa ekstrak), FI (ekstrak 15%), FII (ekstrak 12,5%) dan FIII (ekstrak 10%). Hasil dari penelitian uji fisik menunjukan bahwa uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar dan uji daya lekat memenuhi syarat, sedangkan pada uji tipe emulsi F0 menunjukan A/M (air dalam minyak) dan pada FI, FII dan FIII menunjukan M/A (minyak dalam air). Kemudian hasil dari uji stabilitas menggunakan metode cycling test F0, FI, FII dan FIII tidak menunjukan adanya pemisahan antara fase minyak dan fase air serta pH stabil selama 6 siklus. Setelah dilakukan uji iritasi hasil dari F0, FI, FII dan FIII tidak menimbulkan iritasi sehingga sediaan aman digunakan pada kulit manusia. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan One Way Anova pada program SPSS 29.
Kombinasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa Pterygosperma Gaertn.) dan Daun Lamtoro (Laucaena Leucocephalab Lmk.) sebagai Analgetik pada Mencit Putih Jantan dengan Metode Geliat: Combination of Moringa Leaf Extract (Moringa Pterygosperma Gaertn.) and Lamtoro Leaf (Laucaena Leucocephalab Lmk.) as Analgesic in Male White Mice with Writhing Method Lailiana Garna Nurhidayati; Osie Listina; Agung Nur Cahyanta; Eti Purwati
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 4 No. 6 (2022): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v4i6.1515

Abstract

Daun kelor (Moringa pterygosperma Gaertn.) dan daun lamtoro (Laucaena leucocephala Lmk.) memiliki efek analgetik. Analgetik dapat digunakan secara kombinasi, karena dapat memberikan efek sinergisme, meminimalkan efek samping dan menurunkan dosis masing-masing obat. Penelitian bertujuan mengetahui konsentrasi terbaik kombinasi ekstrak daun kelor dan daun lamtoro sebagai analgesik. Metode geliat digunakan sebagai uji aktivitas analgetik pada mencit putih (Mus musculus L.) jantan. Pengujian pada 7 kelompok perlakuan, yaitu kontrol negatif (Na-CMC 1%), kontrol positif (parasetamol 1,3mg/20gBB), kelompok perlakuan 1 (ekstrak daun kelor 50mg/kgBB), kelompok perlakuan 2 (ekstrak daun lamtoro 27mg/20gBB), kelompok perlakuan 3 (kombinasi dosis tunggal), kelompok perlakuan 4 (kombinasi setengah dosis tunggal), dan kelompok perlakuan 5 (kombinasi seperempat dosis tunggal dari masing-masing ekstrak). Hasil penelitian menunjukkan kombinasi seperempat dosis tunggal memiliki persentase daya analgetik tertinggi dari dosis kombinasi lainnya dan sebanding dengan pemberian dosis tunggal ekstrak. Kombinasi ekstrak dengan dosis kecil memiliki efek yang sama dengan dosis yang besar menunjukkan adanya efek sinergis.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK LANSIA DENGAN AGROTERAPI DI DUKUH SLARANG DESA SURAJAYA KABUPATEN PEMALANG Osie Listina; Agung Nur Cahyanta; Arifina Fahamsya; Fika Rizqiyana; Doni Wahyu Muzaeni; Eek Safita
JABI: Jurnal Abdimas Bhakti Indonesia Vol 4 No 2 (2023): Desember
Publisher : UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jabi.v4i2.568

Abstract

Kegiatan ini sebagai upaya tindak lanjut dari hasil koordinasi dan kesepakatan dengan mitra kelompok lansia di Dukuh Slarang Desa Surajaya Kabupaten Pemalang terkait kebutuhan pemberdayaan kelompok lansia agar dapat melakukan kegiatan produktif pada masa tuanya. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan solusi atas masalah yang telah dikemukakan oleh mitra yaitu keinginan untuk tetap produktif dan tidak stres di masa lansia dan upaya untuk tetap melaksanakan aktivitas ringan namun berdampak terhadap nilai ekonomi. Solusi yang ditawarkan melalui teknik agroterapi, yaitu suatu cara mengurangi stres dengan berkebun dan solusi yang kedua dengan memberikan pelatihan cara mengolah dan memasarkan produk hasil aktivitas agroterapi. Metode yang dilakukan adalah melakukan tahapan pendahuluan dengan memberikan kuesioner sebagai pretes, selanjutnya memberikan informasi dan berpraktik cara berkebun tanaman herbal. Kelompok lansia dikenalkan pada tanaman herbal yang berkhasiat sebagai obat, selanjutnya mengolah tanaman tersebut menjadi produk yang dapat dikonsumsi sendiri. Tim kegiatan juga memberikan pelatihan cara mengolah dan memasarkan produk melalui media sosial dan market place. Target program sebagai berikut: 1) mengurangi angka mortalitas dan morbiditas pasien lansia akibat stress, 2) lansia menjadi lebih produktif dalam melakukan aktivitas berkebun, 3) menghasilkan produk olahan tanaman herbal yang memiliki nilai jual. Hasil kegiatan pengabdian berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi berdasarkan pretes dan postes menyatakan ada peningkatan rata-rata sebesar 70-85% pada setiap kategori yaitu, kategori pengetahuan tentang taman berkahasiat obat, kategori pembuata produk tanaman herbal dan cara pemasarannya, serta kategori kemanfaatan kegiatan dalam upaya mengurangi stres dan peningkatan nilai perekonomian mitra.