Giyawati Yulilania Okinarum
Universitas Respati Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Potensi cookies substitusi tepung biji kelabat (Trigonella foenum–graecum) dan jantung pisang batu (Musa balbisiana L.A.Colla) untuk meningkatkan volume ASI Giyawati Yulilania Okinarum; Lestariningsih Lestariningsih; Devillya Puspita Dewi
Ilmu Gizi Indonesia Vol 3, No 2 (2020): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.375 KB) | DOI: 10.35842/ilgi.v3i2.138

Abstract

Latar Belakang: Nutrisi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi air susu ibu (ASI).Volume ASI yang kurang menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan ASI eksklusif. Biji kelabat (Trigonella foenum graecum) dan jantung pisang batu (Musa balbisiana L.A.Colla) merupakan tanaman lokal Indonesia yang mengandung galactagogue dan berpotensi meningkatkan volume ASI. Sediaan cookies dengan penambahan tepung biji kelabat dan jantung pisang batu dapat menjadi salah satu alternatif camilan bernilai gizi tinggi untuk ibu menyusui. Tujuan: Mengetahui potensi cookies biji kelabat dan jantung pisang batu terhadap peningkatan volume ASI. Metode: Sebanyak 45 responden dalam penelitian ini adalah ibu postpartum di Klinik dan Praktik Mandiri Bidan (PMB) wilayah Sleman. Sampel diambil secara acak dengan blok permutasi. Desain penelitian menggunakan double-blind randomized control trial posttest only control group design. Kelompok perlakuan mendapatkan cookies dengan penambahan tepung biji kelabat dan jantung pisang batu, sebanyak 80 gram per hari. Kelompok kontrol diberi cookies tanpa substitusi kedua tepung tersebut. Perlakuan diberikan selama tujuh hari. Volume ASI diukur pada hari ke-3, ke-5, dan ke-8 setelah mengonsumsi cookies. Data dianalisis dengan uji Friedman dengan post-hoc Wilcoxon dan uji Mann Whitney. Hasil: Terdapat perbedaan volume ASI yang bermakna antara kelompok intervensi yang diberi cookies biji kelabat dan jantung pisang batu dengan kelompok kontrol (p<0,05). Perbedaan volume ASI setelah pemberian cookies biji kelabat dan jantung pisang batu ditemukan antar setiap pengukuran. Kesimpulan: Cookies substitusi biji kelabat dan jantung pisang batu dapat menjadi alternatif cemilan untuk ibu menyusui karena peranannya dalam meningkatkan volume ASI.
POTENSI TEH JANTUNG PISANG BATU (Musa balbisiana Colla) SEBAGAI GALAKTAGOG DALAM MENINGKATKAN KADAR PROLAKTIN SERUM SELAMA MASA LAKTASI Giyawati Yulilania Okinarum; Lestariningsih Lestariningsih; Afroh Fauziah
Jurnal JKFT Vol 5, No 2 (2020): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v5i2.3923

Abstract

Kadar prolaktin yang kurang pada ibu menyusui dapat menghambat proses laktogenesis, akibatnya produksi ASI menurun hingga menjadi salah satu penyebab kegagalan pemberian ASI eksklusif. Jantung pisang batu (Musa balbisiana Colla) menjadi salah satu tanaman yang dapat meningkatkan kadar prolaktin karena adanya efek galaktagog serta kandungan flavonoid dan polifenol yang mampu memengaruhi sistem endokrin dan fungsi hormon untuk merangsang sekresi air susu. Pengembangan jantung pisang batu dalam sediaan teh yang praktis dikonsumsi dan terstandar dapat menjadi salah satu olahan alternatif guna meningkatkan kadar prolaktin serum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi teh jantung pisang batu dalam meningkatkan kadar prolaktin serum. Sebanyak 60 responden dalam penelitian ini adalah ibu menyusui kurang dari 6 bulan di Wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Sampel diamil secara acak dengan blok permutasi. Desain yang digunakan yaitu single blind randomized control trial pretest posttest control group. Kelompok intervensi mendapatkan teh jantung pisang batu sebanyak dua kantong teh per hari (@2,5 gram) yang harus dikonsumsi selama tujuh hari, sementara itu kelompok intervensi diberikan teh (Camellia sinensis). Kadar prolaktin serum diukur sebelum konsumsi di hari pertama dan setelah konsumsi di hari ke delapan menggunakan analisis biokimia darah VIDAS. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney, karena data tidak berdistribusi normal. Terdapat perbedaan kadar prolaktin serum yang signifikan anatara kelompok intervensi dan kontrol (p<0,05). Ibu menyusui yang mengkonsumsi teh jantung pisang batu selama tujuh hari berturut-turut mengalami kenaikan kadar prolaktin serum sebesar 30,85%. Teh jantung pisang batu memiliki efek galaktagog yang dapat meningkatkan kadar prolaktin serum selama masa laktasi.
Nutritional status and nutrient adequacy against serum prolactin levels in lactating mothers during the COVID-19 pandemic Giyawati Yulilania Okinarum; Lestariningsih Lestariningsih; Afroh Fauziah
Journal of Health Technology Assessment in Midwifery Vol 4, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.055 KB) | DOI: 10.31101/jhtam.1940

Abstract

The COVID-19 pandemic is creating global disruption, every area of life is touched. One area that has an impact, is breastfeeding, which is caused by nutritional status and nutrient adequacy during the pandemic, this condition affects prolactin release. Prolactin hormone stimulates and initiatiates of milk secretion. Midwives employed in maternal-child settings play a pivotal role in facilitating and supporting lactating mothers. This study aimed to identify and analyze the nutritional status and nutrient adequacy against serum prolactin levels in lactating mothers during the COVID-19 pandemic. Sixty lactating mothers from Sleman Regency and Yogyakarta city participated in this cross-sectional study. All were between 0-3 postpartum months. A single blood sample was collected from women at 7-9 am. Serum samples were stored at 2-8⁰C before the prolactin assay by using VIDAS®. Data analysis using Kruskal Wallis followed by Post-Hoc Mann Whitney. Results found a statistically significant difference in serum prolactin levels between underweight vs normoweight and normoweight vs overweight (p0.05), but there was no significant difference in serum prolactin levels between underweight vs overweight (p0.05). Significant differences in serum prolactin levels also found in the nutrient adequacy (energy, carbohydrate, protein, and fat) (p 0.05). Thus, normoweight and adequate macronutrient during breastfeeding in the COVID-19 pandemic situation had better serum prolavtin levels than underweight, overweight and inadequate macronutrient.
INTERVENSI REBT (RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY) GUNA PEMULIHAN DIRI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP KUALITAS HIDUP HIDUP REMAJA PUTRI DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Tutik Astuti; Jacoba Nugrahaningtyas; Giyawati Yulilania Okinarum
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.987 KB) | DOI: 10.35842/mr.v17i1.750

Abstract

Rentannya kasus kekerasan seksual mewarnai Kabupaten Gunungkidul sepanjang awal tahun 2020. Berdasarkan data dari DP3AKBPMD (Dinas Pemberdayaan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, total 145  kasus dilaporkan pada tahu 2020. Factor pemicu terjadinya kekerasan seksual pada umumnya budaya patriarkhi, tidak ada pemahaman terhadap undang – Undang perlindungan anak dan hak anak, posisi anak dalam keluarga yang direndahkan dan anak tidak mengetahui tentang kekerasan seksual sera pengaruh kemajuan informasi dan tehnologi. Dampak secara umum korban adalah anak mudah curiga atau takut bertemu dengan orang asing yang belum dikenalnya, anak menjadi tertutup, bicara pelan, apatis atau anak bisa mengalami gangguan fisik seperti gejala keputihan atau keluar cairan berbau, bahkan anak merasa malu atau minder, anak mudah marah dan mengalami Stockholm syndrome.Tujuan: untuk kelompok intervensi yang mendapatkan therapy REBT dan dikontrol dengan pemberian konseling biasa, juga untuk mengetahui peningkatan kualitas hidup remaja putri yang telah dilakukan REBT di kabupaten Gunungkidul. Metode Penelitian :  yang digunakan kuanlitatif menggunakan pretest-posttest control group design sementara untuk penelitian kualitatif menggunakan strategi case study. Pengambilan sampel kuantitatif dilakukan secara acak dengan blok permutasi, sedangkan untuk sampel kualitatif menggunakan tehnik indep interviuw. Kelompok intervensi mendapatkan therapy REBT dan dikontrol dengan pemberian konseling. Subjek penelitian adalah remaja putri korban kekerasan seksual di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 4 informan yang berasal dari DP3AKBPMB. Hasil : Penelitian REBT (Rational Emotive Behavior Therapy) guna pemulihan diri korban kekerasan seksual terhadap kualitas hidup remaja putri di Kabupaten Gunungkidul. Informan kunci dalam penelitian ini adalah remaja putri yang mengalami kekerasan seksual sejumlah 4 orang (A1 – A4). Informan utama dalam penelitian ini adalah keluarga atau anggota keluarga remaja putri korban kekerasan seksual sejumlah 4 orang (B1 – B4). Informan pendukung dalam penelitian ini adalah seorang psikolog klinis yang memberikan layanan konseling pada korban kekerasan seksual remaja putri sejumlah 1 orang (C1). Kesimpulan : Pada kasus kekerasan seksual pada remaja ini menimbulkan trauma psikologis pada korban, sehingga perlu pendampingan penyedia layanan serta peningkatan kesadaran keluarga dan masyarakat