Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan Tentang Partograf Dengan Pelaksanaan Pengisian Partograf pada Mahasiswa D-III Kebidanan Di Yogyakarta Ariska, Yuliana; - Universitas Respati Yogyakarta, Afroh Fauziah
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 5, No 2 (2018): IJMS 2018
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.42 KB)

Abstract

Abstrak : Kematian ibu terjadi pada saat persalinan karena komplikasi obstetric yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya seperti perdarahan, partus lama, dan partus tak maju. Salah satu alat yang digunakan dalam pengawasan kemajuan persalinan adalah partograf yang digunakan untuk memantau kemajuan persalinan dan mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan adanya penyulit persalinan sehingga bidan dapat membuat keputusan tindakan dengan tepat. Penggunaan partograf secara rutin dan tepat waktu akan memastikan ibu dan janin telah mendapatkan asuhan persalinan secara aman.Hasil studi pendahuluan yang dilakukan, dari 71 mahasiswa  yang dinyatakan tidak lulus sebanyak 36 mahasiswa (50,7%) di bilik partograf. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang partograf dengan pelaksanaan pengisian partograf pada mahasiswa D-III Kebidanan semester IV di AKBID Ummi Khasanah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode correlational dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa Prodi D-III Kebidanan semester IV kelas pagi di AKBID Ummi Khasanah yaitu sebanyak 71 mahasiswa. Teknik sampling menggunakan Accidental sampling dengan sampel sebanyak 60 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Kendall-Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 32 mahasiswa (53,3%), mahasiswa yang lulus pada saat mengisi partograf sebanyak 36 mahasiswa (60%), serta mahasiswa yang mempunyai pengetahuan baik dan dinyatakan lulus sebanyak 20 mahasiswa (80%). Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,003 dan nilai r sebesar 0,380. Ada hubungan pengetahuan tentang partograf dengan pelaksanaan pengisian partograf pada mahasiswa D-III Kebidanan semester IV di AKBID Ummi Khasanah Yogyakarta.Kata kunci : pengetahuan,  mahasiswa, partograf, Abstract : Maternal deaths occur during delivery due to obstetric complications that cannot be estimated in advance, such as bleeding, obstructed labor, and not advanced parturition. One of the tools used in monitoring the progress of labor is partograph, which is used to monitor the progress of labor and to perform early detection of possible complications of childbirth so that midwives can make the right decisions. The use of partograph regularly and on time will ensure that the mother and fetus have gained safe postpartum care. Results of preliminary studies conducted on 71 students showed that as many as 36 students (50.7%) did not pass in the partograph booth. To determine the relationship between partograph knowledge and partograph completion among the fourth semester students of D-III Midwifery in AKBID Ummi Khasanah Yogyakarta. This study employed correlational method with cross sectional approach. The population of this study were 71 fourth semester students in D-III Midwifery Study Program who were enrolled in the morning class in AKBID Ummi Khasanah. Acidental sampling technique was used with a sample of 60 respondents. Questionnaires were used to collect the data. The data were then analyzed using Kendall-Tau.The results of the study showed that most students, i.e. 32 students, had sufficient knowledge (53.3%). There were 36 students who managed to pass when completing the partograph (60%). There were also 20 students (80%) who had a good knowledge and passed the test. Statistical test results obtained p-value = 0.003 and r value of 0.380.There is a relationship between partograph knowledge and partograph completion among the fourth semester students of D-III Midwifery in AKBID Ummi Khasanah Yogyakarta.Keyword : knowledge, student, partograph
Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta Fauziah, Afroh; Sudarti, Sudarti
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 1, NO 2 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.507 KB) | DOI: 10.35842/jpdb.v1i2.47

Abstract

Latar Belakang: Salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk-pilek, disebabkan oleh virus, dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian penyakit batuk-pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang berarti seorang balita rata-rata mendapat serangan batuk-pilek sebanyak 3 sampai 6 kali setahun.Tujuan: Melakukan pengabdian masyarakat ini diharapkan ibu-ibu mengetahui dan mampu mencegah terjadinya Infeksi Salusan Akut dan meningkatkan status kesehatan BALITA Dusun Suruh, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan.Metode: Penyuluhan tentang ISPA pada Ibu-ibu dan yang alat yang digunakan berupa leafleat terkait materi yang disampaikan.Hasil: Sejumlah 46 ibu-ibu Balita telah mengikuti dan sudah mengerti cara mencegah penyakit ISPA dengan benar. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Ibu Balita, ISPA
DAMPAK PELATIHAN PMBA PADA KADER POSYANDU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI ANAK STUNTING Wijayanti, Heny Noor; Fauziah , Afroh
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 11 No 25 (2019): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jgk.v11i25.17

Abstract

Background: Optimal feeding for infants and children is an effective intervention in an effort to improve health status and reduce child mortality. The results of monitoring the nutritional status of children in Sleman in 2015 obtained 12.86% stunting, 7.53% underweight, 6.14% overweight and 3.57% wasting. For this reason, efforts to prevent and improve child nutrition problems are needed, one of which is to increase posyandu cadres in growth monitoring and counseling for feeding infants and children through PMBA training. Objective: To determine the impact of PMBA training for Posyandu cadres in improving the nutritional status of stunting children in Sleman District Health Center. Methods: Research Methods: This study uses qualitative methods with informant retrieval techniques by purposive sampling. The main informants were 6 people consisting of posyandu cadres who had PMBA training and triangulation informants totaling 3 people. This research was conducted in the Depok II Health Center area. Data collection techniques using in-depth interview techniques with descriptive analysis. Result: The impact of PMBA training makes cadres able to provide counseling to the community well, can change parenting parents in providing food to babies and children appropriately and correctly according to the rules of balanced nutrition. Conclusion: With PMBA, cadres can reduce and even prevent the incidence of stunting and improve the nutritional status of children under five bymentoring nutrition conscious families. Abstrak : Latar belakang : Pemberian makan pada bayi dan anak yang optimal merupakan intervensi efektif dalam upaya peningkatan status kesehatan dan penurunan angka kematian anak. Hasil pemantauan status gizi balita di Kabupaten Sleman tahun 2015 diperoleh 12,86% stunting, 7,53% underweight, 6,14% overweight dan 3,57% wasting. Untuk itu perlu upaya pencegahan dan perbaikan masalah gizi balita, salah satunya yang dilakukan dengan meningkatkan kader posyandu dalam pemantauan pertumbuhan dan konseling pemberian makanan bayi dan anak melalui pelatihan PMBA. Tujuan : Untuk mengetahui dampak pelatihan PMBA bagi kader Posyandu dalam meningkatkan status gizi anak stunting di Puskesmas Wilayah Kabupaten Sleman. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan informan secara purposive sampling. Informan utama berjumlah 6 orang yang terdiri dari kader posyandu yang sudah pelatihan PMBA dan informan triangulasi berjumlah 3 orang. Peneitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Depok II. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara mendalam dengan analisis secara deskriptif. Hasil : Dampak dari pelatihan PMBA membuat kader bisa memberikan konseling kepada masyarakat dengan baik, dapat mengubah pola asuh orang tua dalam memberikan makan pada bayi dan anak dengan tepat dan benar sesuai aturan gizi seimbang. Kesimpulan : Dengan adanya PMBA, kader bisa mengurangi bahkan mencegah angka kejadian stunting dan meningkatkan status gizi anak balita dengan pendampingan keluarga sadar gizi.
INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH Afroh Fauziah, SST, M.Kes, Listia Dwi Febriati, SST, M.Kes,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional : Pemanfaatan Literasi Digital Dalam Publikasi Ilmiah
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gadget merupakan salah satu perkembangan teknologi masa kini yang menyasar semua kalangan termasuk anak usia pra sekolah. Penggunaan gadget dikalangan anak-anak semakin memprihatinkan dan tentu memiliki dampak negatif terhadap tumbuh kembang. Hasil survey The Asian Parents Insight di kawasan Asia Tenggara, pada 5 negara yaitu Singapura, Thailand, Philipina, Malaysia, dan Indonesia terdapat 2.417 orang tua yang memiliki gadget. Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 98% anak-anak usia 3-8 tahun telah menggunakan gadget, 67% diantaranya menggunakan milik orang tua, 18% milik saudara atau keluarga, dan 14% milik sendiri.. Mereka lebih memilih duduk diam di depan gadget dan menikmati dunia yang ada di dalam gadget tersebut. Tujuan : Untuk mengetahui intensitas penggunaan gadget pada anak usia prasekolah. Metode Penelitian : Rancangan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif untuk mengetahui intensitas penggunaan gadget anak usia pra sekolah. Lokasi penelitian di TK Ar Rafif Kabupaten Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dan Kesimpulan: rata-rata waktu anak menggunakan gadget yaitu lebih dari 1 jam, Waktu Total Anak Menggunakan Gadget dalam sehari yaitu dua jam terdapat 5 anak. Penggunaaan gadget dalam satu minggu 5-6 kali ada 3 anak dan >= 7 kali ada 2 anak.
KADAR PROLAKTIN SERUM SELAMA MASA LAKTOGENESIS II PADA IBU MULTIPARA Afroh Fauziah, Giyawati Yulilania Okinarum, Lestariningsih,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 2, No 1 (2020): Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prolaktin merupakan hormon utama yang berperan penting dalam proses laktasi. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa sebagian besar ibu multipara berhasil dalam memberikan ASI eksklusif. Salah satu cara yang lebih relevan dalam mengidentifikasi produksi ASI pada ibu primipara maupun multipara adalah mengukur kadar prolaktin serum pada ibu menyusui dengan pengambilan sampel darah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui korelasi antara paritas ibu terhadap kadar prolaktin serum selama masa laktogenesis II. Pada penelitian cross-sectional design ini, sejumlah enam puluh ibu menyusui rentang 4-8 hari di Kabupaten Sleman berpartisipasi sebagai responden. Sampel darah ibu diambil pada pukul 7-9 pagi disesuaikan dengan variasi diurnal hormon prolaktin. Sampel serum disimpan dalam suhu 2-8⁰C sebelum pembacaan hasil menggunakan Vitek Immuno Diagnostic Assay System (VIDAS). Data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dilanjutkan dengan Post-Hoc Mann Whitney. Secara statistik, hasil menunjukkan ada perbedaan bermakna pada kadar prolaktin serum ibu berdasarkan status paritas (p<0,05). Ibu multipara memiliki kadar prolaktin serum lebih banyak daripada primipara.
POTENSI TEH JANTUNG PISANG BATU (Musa balbisiana Colla) SEBAGAI GALAKTAGOG DALAM MENINGKATKAN KADAR PROLAKTIN SERUM SELAMA MASA LAKTASI Giyawati Yulilania Okinarum; Lestariningsih Lestariningsih; Afroh Fauziah
Jurnal JKFT Vol 5, No 2 (2020): Jurnal JKFT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jkft.v5i2.3923

Abstract

Kadar prolaktin yang kurang pada ibu menyusui dapat menghambat proses laktogenesis, akibatnya produksi ASI menurun hingga menjadi salah satu penyebab kegagalan pemberian ASI eksklusif. Jantung pisang batu (Musa balbisiana Colla) menjadi salah satu tanaman yang dapat meningkatkan kadar prolaktin karena adanya efek galaktagog serta kandungan flavonoid dan polifenol yang mampu memengaruhi sistem endokrin dan fungsi hormon untuk merangsang sekresi air susu. Pengembangan jantung pisang batu dalam sediaan teh yang praktis dikonsumsi dan terstandar dapat menjadi salah satu olahan alternatif guna meningkatkan kadar prolaktin serum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi teh jantung pisang batu dalam meningkatkan kadar prolaktin serum. Sebanyak 60 responden dalam penelitian ini adalah ibu menyusui kurang dari 6 bulan di Wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Sampel diamil secara acak dengan blok permutasi. Desain yang digunakan yaitu single blind randomized control trial pretest posttest control group. Kelompok intervensi mendapatkan teh jantung pisang batu sebanyak dua kantong teh per hari (@2,5 gram) yang harus dikonsumsi selama tujuh hari, sementara itu kelompok intervensi diberikan teh (Camellia sinensis). Kadar prolaktin serum diukur sebelum konsumsi di hari pertama dan setelah konsumsi di hari ke delapan menggunakan analisis biokimia darah VIDAS. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon dan Uji Mann Whitney, karena data tidak berdistribusi normal. Terdapat perbedaan kadar prolaktin serum yang signifikan anatara kelompok intervensi dan kontrol (p<0,05). Ibu menyusui yang mengkonsumsi teh jantung pisang batu selama tujuh hari berturut-turut mengalami kenaikan kadar prolaktin serum sebesar 30,85%. Teh jantung pisang batu memiliki efek galaktagog yang dapat meningkatkan kadar prolaktin serum selama masa laktasi.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI DI PUSKESMAS JETIS YOGYAKARTA Afroh Fauziah; Heny Noor Wijayanti
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 6, No 2 (2018): August
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v6i2.22834

Abstract

Latar Belakang: Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 900/MENKES/SK/VII/2002 tentang Registrasi dan Praktek Bidan menyebutkan bahwa bidan berwenang memantau tumbuh kembang bayi melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang. Salah satu bentuk stimulasi yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah dengan pijat bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh  Pijat Bayi Terhadap Perubahan Berat Badan Dan Kualiatas Tidur Bayi Di Puskesmas Jetis, Yogyakarta.Subjek dan Metode: Penelitian ini diilakukan di Puskesmas Jetis, Yogyakarta. Populasi dan sampel yaitu ibu yang memiliki anak usia 3-12 bulan sejumlah 33 responden. Analisis yang digunakan adalah analisis univariabel dan bivariabel dengan uji statistik Fisher's Exact Test.Hasil: Hasil yang didapatkan adalah tidak ada pengaruh antara Pijat Bayi terhadap kenaikan Berat Badan dan Kualitas Tidur Bayi. Harapannya dengan penelitian ini akan menciptakan solusi-solusi terhadap kendala-kendala yang umumnya terjadi dimasyarakat berguna untuk mendukung/ meningkatkan derajat kesehatan pertumbuhan dan perkembangan anak.Simpulan: Tidak ada pengaruh antara Pijat Bayi terhadap kenaikan Berat Badan dan Kualitas Tidur Bayi. 
Hubungan Pengetahuan Tentang Partograf Dengan Pelaksanaan Pengisian Partograf pada Mahasiswa D-III Kebidanan Di Yogyakarta Yuliana Ariska; Afroh Fauziah - Universitas Respati Yogyakarta
Indonesian Journal on Medical Science Vol 5 No 2 (2018): IJMS 2018
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Bhakti Mulial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.42 KB)

Abstract

Abstrak : Kematian ibu terjadi pada saat persalinan karena komplikasi obstetric yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya seperti perdarahan, partus lama, dan partus tak maju. Salah satu alat yang digunakan dalam pengawasan kemajuan persalinan adalah partograf yang digunakan untuk memantau kemajuan persalinan dan mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan adanya penyulit persalinan sehingga bidan dapat membuat keputusan tindakan dengan tepat. Penggunaan partograf secara rutin dan tepat waktu akan memastikan ibu dan janin telah mendapatkan asuhan persalinan secara aman.Hasil studi pendahuluan yang dilakukan, dari 71 mahasiswa  yang dinyatakan tidak lulus sebanyak 36 mahasiswa (50,7%) di bilik partograf. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang partograf dengan pelaksanaan pengisian partograf pada mahasiswa D-III Kebidanan semester IV di AKBID Ummi Khasanah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode correlational dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa Prodi D-III Kebidanan semester IV kelas pagi di AKBID Ummi Khasanah yaitu sebanyak 71 mahasiswa. Teknik sampling menggunakan Accidental sampling dengan sampel sebanyak 60 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan Kendall-Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mempunyai pengetahuan cukup sebanyak 32 mahasiswa (53,3%), mahasiswa yang lulus pada saat mengisi partograf sebanyak 36 mahasiswa (60%), serta mahasiswa yang mempunyai pengetahuan baik dan dinyatakan lulus sebanyak 20 mahasiswa (80%). Hasil uji statistik didapatkan p-value = 0,003 dan nilai r sebesar 0,380. Ada hubungan pengetahuan tentang partograf dengan pelaksanaan pengisian partograf pada mahasiswa D-III Kebidanan semester IV di AKBID Ummi Khasanah Yogyakarta.Kata kunci : pengetahuan,  mahasiswa, partograf, Abstract : Maternal deaths occur during delivery due to obstetric complications that cannot be estimated in advance, such as bleeding, obstructed labor, and not advanced parturition. One of the tools used in monitoring the progress of labor is partograph, which is used to monitor the progress of labor and to perform early detection of possible complications of childbirth so that midwives can make the right decisions. The use of partograph regularly and on time will ensure that the mother and fetus have gained safe postpartum care. Results of preliminary studies conducted on 71 students showed that as many as 36 students (50.7%) did not pass in the partograph booth. To determine the relationship between partograph knowledge and partograph completion among the fourth semester students of D-III Midwifery in AKBID Ummi Khasanah Yogyakarta. This study employed correlational method with cross sectional approach. The population of this study were 71 fourth semester students in D-III Midwifery Study Program who were enrolled in the morning class in AKBID Ummi Khasanah. Acidental sampling technique was used with a sample of 60 respondents. Questionnaires were used to collect the data. The data were then analyzed using Kendall-Tau.The results of the study showed that most students, i.e. 32 students, had sufficient knowledge (53.3%). There were 36 students who managed to pass when completing the partograph (60%). There were also 20 students (80%) who had a good knowledge and passed the test. Statistical test results obtained p-value = 0.003 and r value of 0.380.There is a relationship between partograph knowledge and partograph completion among the fourth semester students of D-III Midwifery in AKBID Ummi Khasanah Yogyakarta.Keyword : knowledge, student, partograph
Nutritional status and nutrient adequacy against serum prolactin levels in lactating mothers during the COVID-19 pandemic Giyawati Yulilania Okinarum; Lestariningsih Lestariningsih; Afroh Fauziah
Journal of Health Technology Assessment in Midwifery Vol 4, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.055 KB) | DOI: 10.31101/jhtam.1940

Abstract

The COVID-19 pandemic is creating global disruption, every area of life is touched. One area that has an impact, is breastfeeding, which is caused by nutritional status and nutrient adequacy during the pandemic, this condition affects prolactin release. Prolactin hormone stimulates and initiatiates of milk secretion. Midwives employed in maternal-child settings play a pivotal role in facilitating and supporting lactating mothers. This study aimed to identify and analyze the nutritional status and nutrient adequacy against serum prolactin levels in lactating mothers during the COVID-19 pandemic. Sixty lactating mothers from Sleman Regency and Yogyakarta city participated in this cross-sectional study. All were between 0-3 postpartum months. A single blood sample was collected from women at 7-9 am. Serum samples were stored at 2-8⁰C before the prolactin assay by using VIDAS®. Data analysis using Kruskal Wallis followed by Post-Hoc Mann Whitney. Results found a statistically significant difference in serum prolactin levels between underweight vs normoweight and normoweight vs overweight (p0.05), but there was no significant difference in serum prolactin levels between underweight vs overweight (p0.05). Significant differences in serum prolactin levels also found in the nutrient adequacy (energy, carbohydrate, protein, and fat) (p 0.05). Thus, normoweight and adequate macronutrient during breastfeeding in the COVID-19 pandemic situation had better serum prolavtin levels than underweight, overweight and inadequate macronutrient.
FENOMENA RIWAYAT PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI) DAN POLA MAKAN ANAK DALAM PENANGGULANGAN MALNUTRISI UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA YOGYAKARTA Fauziah, Afroh; Okinarum, Giyawati Yulilania Okinarum
Jurnal Jarlit Vol. 16 No. 1 (2020): PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA YANG MENDORONG PEMERATAAN PEMBANGUNAN
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70154/jid.v16i1.25

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan masalah kekurangan gizi yang mendapatkan perhatian utama di seluruh dunia, tak terkecuali di Kota Yogyakarta, karena dapat menghambat perkembangan fisik dan mental anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fenomena stunting berdasarkan riwayat pemberian MPASI dan pola makannya. Metode: Subyek penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu pada responden kuantitatif sebanyak 60 anak usia 25-60 bulan yang diwakili oleh ibu balita dan partisipan kualitatif sebanyak 10 ibu balita serta informannya ayah atau keluarga terdekat sejumlah 10 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan sequential explanatory design. Pendekatan kuantitatif menggunakan case control sedangkan pada kualitatif menggunakan case study dengan in depth interview. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square lalu uji Odds Ratio (OR) dan uji regresi logistik berganda untuk kuantitatif, sedangkan triangulasi digunakan untuk analisis kualitatif. Hasil penelitian: Ada hubungan riwayat pemberian dan frekuensi pemberian MP-ASI terhadap kejadian stunting (p<0,05); pola makan dengan kecukupan energi, zinc, dan zat besi berhubungan dengan kejadian stunting (p<0,05); dan anak yang angka kecukupan zat besinya kurang, memiliki risiko kejadian stunting sebesar 5,4 kali dibanding dengan anak yang cukup zat besi (OR=5,40;CI 95%=1,12-26,12). Temuan kualitatif pada penelitian ini antara lain: jenis MP-ASI yang kurang variatif; adanya senyawa penghambat penyerapan zat besi, perubahan penghasilan keluarga selama pandemi COVID-19; minim dukungan suami selama masa menyusui; serta keterlibatan ayah dalam praktik pemberian makan balita dan anak (PMBA) yang kurang. Kesimpulan: Ada hubungan riwayat pemberian MP-ASI dan pola makan anak terhadap fenomena stunting di Kota Yogyakarta.