Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IDENTIFIKASI BAURAN PEMASARAN 7P DI FORESTHREE KITCHEN KOTA BOGOR yustisia Pasfatima Mbulu; Dea Herwanda; Febrika Pratama
Tourism Scientific Journal Vol. 5 No. 1 (2019): Vol 5 No 1
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v5i1.73

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep restoran kekinian dan menganalisis bauran pemasaran jasa berdasarkan 7P di ForesThree Kitchen Bogor. Metode yang digunakan dengan pendekatan kualitatif deskriptif, Pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan manajer Restoran serta pengunjung restoran. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa konsep restoran kekinian di ForesThree Kitchen Bogor sudah dipenuhi dengan 3 aspek yaitu aspek atmosfer yang sangat khas sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang. Mengusung konsep alam sehingga memiliki kesan asri bagi restoran kekinian tersebut. Aspek kualitas makanan juga dijaga dengan baik dengan menggunakan bahan-bahan segar yang diperoleh dari petani lokal dan diolah dengan baik. Aspek kualitas layanan menjadi hal yang sangat penting karena berkaitan dengan kepuasan pengunjung di ForesThree Kitchen Bogor serta selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pengunjung dengan memberikan pelayanan yang baik dan tepat waktu. Hasil analisis bauran pemasaran 7P di ForesThree Kitchen Bogor sebagai restoran kekinian di kota Bogor dari aspek product mencakup bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk, kualitas produk, merek, kemasan, label, hingga jenis-jenis produk yang ditawarkan kepada konsumen sudah di penuhi semua. Promotion merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran atas produk dan perusahaan agar bersedia menerima, membeli dan loyal terhadap produk yang ditawarkan sudah dilakukan oleh ForesThree Kitchen Bogor. Price dapat diukur melalui harga produk pesaing, diskon atau potongan harga yang diberikan serta variasi sistem pembayaran yang ditawarkan sudah dipenuhi oleh ForesThree Kitchen Bogor. Place merupakan saluran pemasaran, kumpulan dan pengaturan lokasi, persediaan dan transportasi sudah dipenuhi oleh ForesThree Kitchen Bogor. People merupakan orang yang memiliki andil dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen selama proses pembelian sudah dipenuhi oleh ForesThree Kitchen Bogor. Process meliputi berbagai tahap yang dilalui konsumen dalam mengambil keputusan sudah dipenuhi oleh ForesThree Kitchen Bogor. Physical evidence merupakan faktor pendukung utama setelah product yang disajikan dan semua faktor pendukung tersebut sudah dipenuhi oleh ForesThree Kitchen Bogor.Kata Kunci: Bauran Pemasaran, Konsep Restoran Kekinian.
ANALISIS KAWASAN EKOWISATA DAN PEMULIHAN BERBASIS KEBENCANAAN DI WISATA ALAM CITAMIANG KABUPATEN BOGOR Dea Herwanda; I Made Adhi Gunadi; Sarojini Imran
Jurnal Pariwisata Indonesia Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Pariwisata Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Various destinations in Indonesia are often located in the area that vulnerable to natural disasters, such as Citamiang, an ecotourism destination in Cisarua District, Bogor Regency. Back in early 2018, Citamiang had experienced landslides and flash floods, which gave a considerable impact on the area with changes in the site and damage to attractions and tourist facilities. The purpose of this study was to identification the condition of ecotourism in Citamiang and to determine disaster recovery efforts based on disaster mitigation. This study uses a qualitative method, and data is collected through observation, in depth interviews and documentation. The results showed that the tourism area of Citamiang is already in accordance with the principles of ecotourism. This can be seen from the condition of the destination component which consists of attractions, accessibility, amenities and ancillary. For the disaster recovery efforts through mitigation, the management has carried out disaster mitigation in physical development. In terms of awareness and capacity building related to disasters, the management already has awareness and initiative in disaster mitigation but it is not yet optimal. The implication is that the stakeholders managing ecotourism areas need to implement disaster mitigation aspects comprehensively in their development plans.