Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Struktur dan Ragam Diksi dalam Lelakaq Sasak Herman Wijaya; Lalu Fakihuddin; Titin Ernawati; Ramlah H. A. Gani
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.325 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap secara cermat struktur/pola dan ragam diksi lelakaq Sasak. Ragam diksi difokuskan pada penggunaan kata-kata bersinonim, antonim, reduplikasi, dan kompisisi. Penelitian ini termasuk deskriptif-kualitatif karena menggambarkan secara sistematis data-data tentang ragam diksi sinonim, antonim, reduplikasi, dan komposisi/kata majemuk. Tempat penelitian dilaksanakan perpustakaan karena peneliti menemukan data dan informasi penelitian melalui pustaka. Data dalam penelitian ini berupa kata, frase, larik, bait, dan lelakaq/pantun Sasak secara keseluruhan. Adapun sumber data yang digunakan, yaitu lelakaq didokumentasikan. Instrumen kunci penelitian adalah peneliti sendiri. Instrumen ini dipilih karena sejalan dengan ciri penelitian kualitatif yaitu objek peneliti adalah karya teks/dokumen lelakaq Sasak. Data dalam penelitian dianalisis mengunakan model perspektif konstruktives model Marshall & Rossman melalui tahapan instensi, kategori-kategori yang ditentukan, dan target hasil yang ingin diperoleh dengan tahapan epoche, reduksi, dan strukturasi pemahaman secara hermeneutis ataupun dialektis. Lelakaq Sasak sebagai salah satu seni lokal masyarakat Sasak dalam penyusunannya memperhatikan/mempertimbangkan secara cermat pilihan kata-katanya, khususnya diksi berupa sinonim, antonim, reduplikasi, dan kata majemuk. Pemilihan ini terkait erat dengan perimbangan estetika lelakaq/pantun Sasak.Kata Kunci: struktur diksi, sinonim, antonim, reduplikasi, komposisi This study aims to carefully reveal the structure/pattern and variety of Sasak's lelakaq diction. The variety of diction is focused on the use of words that are synonymous, antonym, reduplication, and composition. This research is descriptive-qualitative because it describes systematically the data on the various diction of synonyms, antonyms, reduplication, and compound word/composition. The research place is carried out by the library because the researcher finds research data and information through the library. The data in this research are in the form of words, phrases, arrays, stanzas, and lelakaq/Sasak pantun as a whole. The data source used, namely lelakaq, was documented. The key research instrument is the researcher himself. This instrument was chosen because it is in line with the characteristics of qualitative research, namely that the object of the researcher is the work of Sasak texts/documents. The data in the study were analyzed using the Marshall & Rossman constructivist perspective model through the instinctive stages, the specified categories, and the target results to be obtained by the epoche stages, reduction, and structuring of understanding hermeneutically or dialectically. Lelakaq Sasak as one of the local arts of the Sasak people in its preparation pay attention to/consider carefully the choice of words, especially diction in the form of synonyms, antonyms, reduplications, and compound words. This selection is closely related to the balance of the aesthetics of the Sasak pantun.Keywords: structure diction, synonym, antonym, reduplication, composition 
Penggunaan Media Film Animasi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melaporkan Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMAN 1 Bayan Kabupaten Lombok Utara Ramlah H. A. Gani; Sri Tatminingsih; Bukran Bukran; Nurdin Nurdin
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 2, No 3 (2018): JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.261 KB) | DOI: 10.36312/jisip.v2i3.492

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara khususnya kemampuan berbicara melaporkan dengan media pembelajaran film animasi pada kelas XI IPS 1 SMAN 1 Bayan Kabupaten Lombok Utara pada semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2017-2018 dengan jumlah siswa sebanyak 22 orang. Penelitian difokuskan pada peningkatan aspek-aspek berbicara baik faktor  kebahasaan maupun non kebahasaan dalam proses pembelajaran. Objek penelitian ini adalah peningkatan kemampuan berbicara melaporkan dalam interaksi pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan tes berbicara. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes berbicara. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif yang didukung oleh data kuantitatif. Keabsahan data diperoleh melalui validitas hasil, dan validitas proses. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan siswa dalam hal berbicara melaporkan setelah dilakukan implementasi tindakan dengan media film animasi mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat diketahui dari indikator keberhasilan proses dan indikator keberhasilan hasil. Keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari perubahan keadaan siswa yang pasif, lebih banyak diam, dan tidak terlalu memperhatikan pelajaran menjadi lebih aktif dan antusias selama mengikuti pembelajaran. Suasana pembelajaran pun menjadi lebih hidup dan menyenangkan setelah melihat film. Selain itu, ketika tes dilaksanakan, terlihat kemampuan berbicara dan kepercayaan diri siswa meningkat secara bertahap dari tiap siklus yang dilakukan. Hasil skor penilaian tersebut menunjukkan terjadi peningkatan pada aspek-aspek kemampuan berbicara, yaitu pada pra siklus sebesar 41 meningkat menjadi 59 pada siklus I. Hasil penilaian siklus I menuju siklus II mengalami peningkatan dari 59 menjadi 72. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan implementasi tindakan dengan media film animasi, kemampuan siswa dalam hal berbicara melaporkan mengalami peningkatan secara bertahap dari setiap siklus. Penggunaan metode pembelajaran ini dapat membantu siswa agar berani mengeluarkan pendapat dan ide/gagasan secara lebih lancar dan lebih runtut. Selanjutnya, siswa dapat meningkatkan sikap berpikir yang kritis, logis, sistematis, dan lebih mandiri