Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kesulitan Menulis pada Anak Disabilitas: Studi Kasus Anak Gangguan Disleksia Usia 8 Tahun Rai Bagus Triadi; Frilia Shantika Regina
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.636 KB)

Abstract

Kompetensi menulis merupakan salah satu kemampuan produktif yang berbarengan dengan kompentensi berbicara. Kedua bentuk kemampuan produktif tersebut merupakan hasil implementasi dari kemampuan reseptif yang berbentuk kompetensi membaca dan menyimak.  Pada proses pembentukan kompetensi menulis terjadi berdasarkan beberapa tahap, dimulai dari tahap mencoret, tarik garis, hingga coretan yang membentuk huruf. Tahapan tersebut biasa dilewati oleh semua anak, tetapi berbeda dengan anak disabilitas dengan kekhususan disleksia yang mempunyai perbedaan dalam memahami bentuk hingga merangkai bentuk-bentuk tersebut menjadi sebuah kata. Pada penelitian ini peneliti mencoba mendeskripsikan kesulitan menulis pada anak disabilitas usia delapan tahun dengan studi kasus disleksia. Kesulitan tersebut didasari oleh beberapa faktor, antara lain faktor pola pembelajaran, pola pendekatan, lingkungan, dan kompetensi subjek penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, artinya penelitian ini berupaya mendeskripsikan keadaan kompetensi menulis subjek penelitian saat ini apa adanya, tanpa dilakukan sebuah interverensi. Selain itu, penelitian ini juga berupaya mendeskripsikan bentuk kesulitan yang dihadapi subjek penelitian dalam peningkatan kemampuan menulis. Berdasarkan hasil observasi dan analisis data yang dilakukan kemampuan subjek penelitian dalam kompetensi menulis dapat dikatakan tidak sesuai dengan anak seusianya, artinya kemampuan subjek penelitian itu berada di bawah kemampuan anak usia 8 tahun pada umumnya, faktor-faktor yang dikriteriakan kurang meliputi pengenalan huruf, penyusunan huruf , penulisan huruf pada rangkaian kata yang panjang dan kesulitan menuliskan beberapa huruf konsonan. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi sebuah kriteria yang permanen apabila pola pembelajarannya tidak diubah. Dapat dinyatakan demikian karena peneliti mengamati pola pembelajaran menulis yang dilakukan kepada subjek penelitian sedikit keliru karena disamaratakan dengan siswa yang lainnya.Kata kunci: kemampuan menulis, anak disabilitas, kekhususan disleksia  Writing competence is one of the productive abilities along with speaking competence. Both forms of productive abilities are the result of the implementation of receptive abilities in the form of reading and listening competencies. In the writing competency formation process occurs based on several stages, starting from the stage of scribbling, drawing lines, to scribbles that form letters. This stage is usually passed by all children, but it is different from children with disabilities with dyslexia who have differences in understanding shapes to assemble these forms into a word. In this study, researchers tried to describe the difficulty of writing in children with disabilities aged eight years with a case study of dyslexia. This difficulty is based on several factors, including factors of learning patterns, approach patterns, environment, and the competence of the research subject. This study uses a qualitative descriptive research method, meaning that this research seeks to describe the current state of the writing competence of the research subject as it is, without any intervention. In addition, this study also seeks to describe the form of difficulties faced by research subjects in improving writing skills. Based on the results of observations and data analysis carried out, the ability of the research subject in writing competence can be said to be incompatible with children of his age, meaning that the ability of the research subject is below the ability of children aged 8 years in general, the factors that are believed to be lacking include letter recognition, lettering , writing letters in long series of words and difficulty writing some consonants. These factors can become a permanent criterion if the learning pattern is not changed. It can be stated that because the researcher observes the writing learning pattern carried out on the research subject is slightly wrong because it is generalized with other students.Keywords: writing ability, children with disabilities, dyslexia specificity
BAHASA INDONESIA DALAM PEMAJUAN KEBUDAYAAN Frilia Shantika Regina
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 12 No. 2 (2022): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v12i2.5015

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran bahasa Indonesia dalam pemajuan kebudayaan. Metode penelitian pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Metode studi pustaka digunakan untuk dapat melihat peraturan-peraturan yang dikeluarkan terkait dengan pemajuan kebudayaan, serta mencoba menganalisis isinya sesuai dengan pengaplikasian di lapangan, khususnya dalam penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengalami berbagai bentuk pemutakhiran khususnya pada penggunaan pedoman umum yang berkaitan dengan ejaan. Pedoman ejaan di Indonesia di antaranya Ejaan van Ophuysen, Ejaan Soewandi (Ejaan Republik), Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dan terakhir Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Dalam PUEBI edisi terbaru yang diresmikan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa memuat satu bagian baru yakni penulisan unsur serapan. Pada unsur serapan ini disajikan kaidah penulisan kata serapan yang berasal dari bahasa Arab, bahasa Belanda, bahasa Sansekerta, bahasa Yunani, bahasa Inggris, dan bahasa lainnya. Dengan demikian berbagai bahasa telah memperkaya bahasa Indonesia untuk dapat menunjukkan eksistensinya sebagai bahasa negara dan bahasa nasional. Kita sebagai pengguna bahasa Indonesia patut berbangga hati karena bahasa Indonesia mampu memberikan ciri khas tersendiri pada bahasa asing untuk dapat digunakan oleh pengguna bahasa. Tidak hanya itu, penggunaan bahasa serapan menunjukkan bahwasannya bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dinamis yang sesuai dengan proses pemajuan kebudayaan yakni salah satunya penggunaan bahasa. Bahasa serapan tentunya akan mengalami perubahan tidak hanya bentuk penulisan tetapi juga makna yang terkandung pada kata tersebut karena disesuaikan dengan pengguna bahasa.
PERAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM MEMBENTUK PROFIL PELAJAR PANCASILA Frilia Shantika Regina; Andoyo Sastromiharjo
Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Vol. 13 No. 2 (2023): Literasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
Publisher : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/literasi.v13i2.7410

Abstract

This study aims to describe the role of Indonesian language subjects in forming the Pancasila Student Profile. The method used in this research is descriptive qualitative method. The research data was obtained based on the results of the questionnaires which were distributed to Indonesian language subject teachers who were implementing the Mobilization School Program. Based on the results of this study, it can be concluded that each teacher has carried out a learning process that can improve the six dimensions of the Pancasila Student Profile, namely 1) fear of God Almighty, and have noble character; 2) global diversity; 3) work together; 4) independent; 5) critical reasoning; 6) creative. From the six Pancasila Student Profiles, all dimensions can be improved in Indonesian language subjects by combining several dimensions in the learning process because in essence each dimension must be related to other dimensions in a process.
Penerapan Model Discovery Learning Dalam Pembelajaran Menelaah Diksi Konotatif Bertema Profil Pelajar Pancasila Pada Puisi di Kelas X SMK Bina Warga Bandung Renalianti Dastiani; R. Panca Pertiwi Hidayati; Frilia Shantika Regina
JISPENDIORA Jurnal Ilmu Sosial Pendidikan Dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2023): Agustus: Jurnal Ilmu Sosial, Pendidikan Dan Humaniora
Publisher : Badan Penerbit STIEPARI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/jispendiora.v2i2.658

Abstract

This study aims to describe: (1) the author's ability to carry out learning activities by applying the discovery learning model in learning to examine connotative diction themed Pancasila student profiles in poetry in class X SMK Bina Warga Bandung; (2) the ability of students in learning to examine connotative diction themed Pancasila student profiles in poetry using the discovery learning model in the experimental class; (3) the difference in student learning outcomes before and after using the discovery learning model in the experimental class and the direct learning model in the control class; (4) the difference in the effectiveness of the discovery learning model in the experimental class and the direct learning model in the control class. The approach used in this research is a quantitative approach. The method used is a pseudo-experimental method with a nonequivalent control group design. The results of this study are: (1) the author is able to carry out learning with the discovery learning model in learning to examine connotative diction themed Pancasila student profiles by obtaining a score of 3.8 and 3.72 with a very good category; (2) students are able to examine connotative diction themed Pancasila student profiles in poetry by using the discovery learning model, as evidenced by the average results that have increased during the posttest to 80.22; (3) there is a difference in learning outcomes when the pretest in the experimental class is 48.96 and increases during posttest activities to 80.22. While the average value of the pretest in the control class was 57.83 and increased during the posttest to 57.83; (4) there is a difference in the effectiveness of the discovery learning model and the direct learning model seen from the results of testing the independent sample t test Sig. (2-tailed) value is 0.000 <0.05, which means that learning using the discovery learning model is considered more effective because it has a good improvement during the posttest activity.
Penerapan Model Pembelajaran Team Game Tournament Dalam Menulis Puisi Dengan Menggunakan Media Canva Pada Peserta Didik Kelas X di SMAS Angkasa Kota Bandung Anna Lutfini M; Dheni harmaen; Frilia Shantika Regina
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 5 No. 2 (2025): JUNI:ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v5i2.11264

Abstract

Akhadiah, S., dkk. (1997). Pembinaan kemampuan menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Aminuddin. (2002). Pengantar apresiasi karya sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Aqib, Z. (2009). Penelitian kelas untuk guru. Yogyakarta: Yrama Widya. Ardika, I. W. (2018). Asiknya menulis puisi. Bali: CV Grapena Karya. Arikunto. (2012). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Budiastuti, W., dkk. (2014). Peningkatan motivasi dan keterampilan menulis puisi dengan penerapan pendekatan kontekstual pada siswa sekolah dasar. BASASTRA: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pengajarannya, 1(3), 573–581. Dalman. (2016). Keterampilan menulis. Depok: PT Raja Grafindo Persada. Depdiknas. (2003). Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta: Depdiknas. Faturahman, & Sutikono. (2017). Strategi mewujudkan pembelajaran bermakna melalui pemahaman konsep umum dan Islami. Bandung: Refika Aditama. Kemendikbud. (2017). Buku guru Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Khoiri, N. (2018). Metodologi penelitian pendidikan. Semarang: Southeast Asian Publishing (SEAP). Komiadi, D. (2018). Aku bisa menulis. Yogyakarta: Sabda. Majid, A. (2014). Strategi pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Masykur. (2019). Teori dan telaah pengembangan kurikulum. Lampung: AURA CV. Anugrah Utama Raharja. Merdeka, D. C. (2016). Menulis puisi dengan teknik pembelajaran yang kreatif. Jurnal Universitas Muhammadiyah Jember, 1(1). Moleong, L. J. (2017). Metodologi penelitian. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyasa. (2014). Pengembangan dan implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nur, M. (2012). Pembelajaran kooperatif. Jawa Timur: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. Osasih, E. (2019). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Yrama Widya. Pelangi, G. (2020). Pemanfaatan aplikasi Canva sebagai media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia jenjang SMA/MA. Jurnal Sasindo Unpam, 8(2), 79–96. Qasim, & Maskiah. (2016). Perencanaan pengajaran dalam kegiatan pembelajaran. Jurnal Diskursus Islam, 4(3). Regina, S. F. (2015). Keefektifan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) untuk meningkatkan kemampuan menulis teks eksposisi dan kemampuan berpikir kritis: Studi kuasieksperimen terhadap siswa kelas X MIIA di SMA Alfa Centauri Bandung tahun ajaran 2014/2015. Repository UPI. https://repository.upi.edu/ (Diakses 12 Juli 2023) Semi, M. S. (2007). Dasar-dasar keterampilan menulis. Bandung: Angkasa. Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Yogyakarta: Literasi Media Publishing. Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Tanjung, R. E., & Fauza, D. (2019). Canva sebagai media pembelajaran dasar listrik dan elektronika. Voteteknika (Vocational Teknik Elektronika dan Informatika), 7(2), 79–85. Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa (Revisi). Bandung: Angkasa. Taufiqur, R. (2017). Teks dalam kajian struktur dan kebahasaan. Bandung: Syakira Press. Teni, N. (2018). Pengembangan media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Misykat: Jurnal Ilmu-ilmu Al-Qur’an, Hadis, dan Pendidikan Islam, 3(1). (Diakses 8 Januari 2022) Wardoyo, S. M. (2013). Teknik menulis puisi (Cetakan pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu. Yusuf, M. (2017). Metode penelitian: Kuantitatif, kualitatif & penelitian gabungan. Jakarta: Kencana.
Analisis Patologi Sosial dalam Novel Unfamiliar Twins Karya Kadek Pingetania dengan Menggunakan Sosiologi Sastra sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra di Kelas XII Husna Naima; Dindin M. Zaenal Muhyi; Frilia Shantika Regina
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 5 No. 2 (2025): JUNI:ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v5i2.21668

Abstract

This study aims to explain the social pathology contained in novels that contain various kinds of bullying carried out by characters. This study will focus on (1) the study of literary sociology in the novel Unfamiliar Twins by Kades Pingetania with social pantology (2) the relationship between the study of literary sociology in the novel Unfamiliar Twins by Kades Pingetania with social pathology (3) the use of the novel Unfamiliar Twins by Kades Pingetania as learning material for Indonesian literature in high school. This research is a qualitative research to see various social pathologies in the novel Unfamiliar Twins by Kades Pingetania by analyzing the novel. The results of this analysis will be related to the types of bullying found in the novel Unfamiliar Twins by Kades Pingetania, namely: 1) bullying, 2) sexual harassment, 3) juvenile delinquency, and 4) cyberbullying and to real life and can be used as a reference to be used as teaching material in class XII.