Noor, Muhammad Usman
Program Studi Manajemen Informasi Dan Dokumen, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ARCHIVES PUBLICATION AND EXHIBITION VIRTUALISATION BY ANRI Noor, Muhammad Usman; Grataridarga, Niko
Record and Library Journal Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : D3 Teknisi Perpustakaan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/rlj.V5-I2.2019.117-128

Abstract

Background of the study: This study discusses the archival publication virtual services through exhibitions, published by ANRI (National Archives of the Republic of Indonesia). This study will analyze publication of content displayed through the virtual archival exhibition.Purpose: The aim is to look at aspects of the publication of archives, selecting and uploading information or document to the web or the site, repackaging information, and using technology. Archived publication is the dissemination of information about archives for the community, one kind of activities that are by holding a virtual exhibition. The virtual exhibition Allows visitors in the number of simultaneous accesses to one collection entity and Provides information quickly intervening and mainly via the web.Method: This study uses qualitative methods of content analysis. Methods of collecting the data through observation on ANRI Virtual Exhibition and literature studies.Findings: The discussion was further reviewed restaurants by using perspectives on aspects of archival publications, archival exhibitions, and archive exhibition virtualization. The results that can be obtained are ANRI roommates virtual conducts archival exhibitions through the JIKN at https://jikn.go.id. Displaying two themes, the history of the President of the Republic of Indonesia and the Treasury of the UNESCO Certificate of Archives. The virtual archival exhibition is an excellent publication from ANRI to present information from the archive so that it can be easily accessed by the public. But at this virtual archival exhibition, there are still several menus and features are still empty.Conclusion: The advice that can be given is to add back the content, features and media information offered to visitors through the virtual archival exhibition. The addition of content managers, is also competencies needed to the make virtual archival exhibitions more interactive
Inisiasi Masyarakat Informasi di Indonesia Melalui Implementasi Keterbukaan Informasi Publik : Satu Dekade Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Muhammad Usman Noor
Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Vol 7 No 1 (2019): June
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kah.v7i1a2

Abstract

Masyarakat informasi tumbuh seiring dengan kemajuan teknologi informasi, terutama internet. Penggunaan informasi dalam hampir seluruh aspek kehidupan dan kebutuhan informasi sebagai kebutuhan dasar adalah karakteristik dari masyarakat informasi. Informasi publik menjadi salah satu kebutuhan informasi masyarakat. Mereka ingin pemerintah lebih transparan dan terbuka dalam penyelenggaran negara, kondisi tersebut memunculkan UU Keterbukaan Informasi Publik(UU KIP). Indonesia sudah mengimplementasikan UU KIP selama hampir satu dekade, penelitian ini bertujuan melihat hubungan implementasi UU KIP dengan pembentukan masyarakat informasi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literature dengan menggunakan data riset mengenai implementasi UU KIP di Indonesia dengan kondisi masyarakat informasi di Indonesia. Analisis data menggunakan analisis data tertata. Hasil dari analisis data menunjukkan secara umum badan publik di Indonesia telah menjalankan UU KIP. Tingkat keterbukaan informasi di Indonesia beragam, namun secara umum masih dalam tahap belum memuaskan. Masyarakat Informasi di Indonesia masih berada dalam tahap transisi dari masyarakat industri menuju masyarakat informasi. Masyarakat Informasi di Indonesia terbentuk karena paparan teknologi informasi yang begitu deras, dan masih bergantung dengan teknologi informasi yang dihasilkan negara maju. Secara umum kesimpulan dari penelitian ini adalah kesenjangan informasi yang tinggi, minimnya partisipasi aktif masyarakat dalam kebijakan publik, dan kurangnya kompetensi penyelenggara layanan informasi publik, dan rendahnya masyarakat terkait pemahaman keterbukaan informasi publik masih menjadi faktor penghambat dalam pembentukan masyarakat informasi di Indonesia. ABSTRACTThe information society grows along with the advancement of information technology, especially the internet. The use of information in almost all aspects of life and information needs as basic needs are characteristics of the information society. Public information is one of the community's information needs. They want the government to be more transparent and open; this condition raises the Public Information Openness Act (UU KIP). Indonesia has implemented the UU KIP for almost a decade; this study aims to look at the relationship between the implementation of the UU KIP and the growth of an information society in Indonesia. This study uses a literature study approach by using research data on the application of the UU KIP in Indonesia with the condition of the information society in Indonesia. Data analysis using organised data analysis. The results of data analysis show that in general public bodies in Indonesia have implemented the UU KIP. The level of information disclosure in Indonesia varies, but in general is still in low stage. The Information Society in Indonesia currently in the stage of transitioning from an industrial society to an information society. The Information Society in Indonesia was formed due to heavy exposure to information technology, and still dependent on information technology produced by well developed countries. In general, the conclusions of this study are high of information gaps, lack of active participation in public policy by society, and the lack of competency of public information service providers, and the low level of understand by society related to public information disclosure are still obstacles in the formation of information societies in Indonesia.
Implementasi Blockchain di Dunia Kearsipan: Peluang, Tantangan, Solusi atau Masalah Baru? Muhammad Usman Noor
Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Vol 8 No 1 (2020): June
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kah.v8i1a9

Abstract

Autentifikasi arsip, terutama pada arsip elektronik, masih dianggap sebagai isu di dunia kearsipan. Teknologi Blockchain, yang terlebih dahulu digunakan pada mata uang digital, dianggap dapat menjadi penyelesai masalah tersebut. Blockhain dianggap dapat membawa dampak yang signifikan pada pengelolaan kearsipan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan teknologi Blockchain di bidang kearsipan, meliputi; cara kerja, contoh penerapan, peluang, dan tantangannya hingga kontradiksi teknologi blockchain pada ilmu kearsipan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data literatur di berbagai bidang dikaitkan dengan konsep dasar ilmu kearsipan sebagai dasar analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beragam peluang yang dapat dikembangkan dengan blockhain. Tantangan dalam implementasi, khususnya di Indonesia serta kontradiksi teknologi blockchain dengan konsep dasar ilmu kearsipan. Secara umum penelitian ini menyimpulkan bahwa perlu kajian lebih mendalam agar teknologi blockchain dapat memenuhi kepatuhan pada konsep dan prinsip dasar pada ilmu kearsipan, utamanya dalam hal autentisitas.ABSTRACTThe archival authentication is still considered as an important issue. Blockchain technology, which was previously used in digital currencies, is considered to be the solution to the issue. This study discusses the application of blockchain technology in the archival field; how it works, its implementation, opportunities, challenges, and the contradiction of blockchain technology in the archival field. This study uses a qualitative method with literature sources obtained from various fields with the basic concept of archival science used as the basis for analysis. The study indicated that there vary of opportunities that can be developed with blockchain. The challenges in implementation, especially in Indonesia and the contradiction of blockchain technology with the basic concept of archival science. In conclusion, it needs deeper study to be done so that the blockchain technology can meet the needs of the basic concepts and principles of archival science, which are related to authenticity.
Penilaian kualitas informasi sebagai bentuk sikap tabayyun ketika menerima informasi di sosial media dan internet Muhammad Usman Noor
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.476 KB) | DOI: 10.17977/um008v2i12018p033

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan memilah informasi dan menilai kualitas informasi. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi literatur. Hasil dari penulisan ini adalah bagaimana sikap tabayyun dipraktikan dalam situasi praktis. Metode penilaian informasi  yang berkualitas secara ringkas dapat dilihat dari tiga aspek utama. Reputasi penanggung jawab isi informasi, relevansi isi informasi, dan representasi informasi.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN GENERASI MILENIAL TERHADAP UPAYA PERLINDUNGAN PRIVASI DAN DATA PRIBADI DI INTERNET Muhammad Usman Noor
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um008v4i22020p154-163

Abstract

Aktivitas berbagi data adalah hal yang semakin mudah dengan penggunaan internet melalui beragam situs, aplikasi, dan media sosial. Kerapkali, tanpa sadar pengguna mengunggah data pribadinya di Internet dan kemudian baik tanpa diketahui atau diketahui disalahgunakan. Sehingga setiap orang, yang menggunakan internet, perlu mengamankan dan melindungi data pribadinya ketika beraktivitas di internet. Salah satu parameter yang umum digunakan untuk melihat kapasitas seseorang adalah latar belakang pendidikannya. Penelitian ini berupaya melihat apakah ada hubungan tingkat Pendidikan terhadap upaya perlindungan data pribadinya di Internet. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan uji Kruskall Waliis untuk melihat uji beda antar kelompok tingkat Pendidikan tertentu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan secara statisitik antara tingkat Pendidikan tertentu dengan upaya perlindungan data di Internet. Salah satu indicator yang memiliki pengaruh perbedaan pengambilan keputusan adalah kecenderungan tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat kepeduliannya dalam memberikan informasi data pribadi ketika sedang sign up layanan di internet. Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak menjadi indikator yang secara statistik berpengaruh terhadap upaya perlindungan data pribadi di Internet. 
Tanda Tangan Digital: Otoritas pada Arsip Elektronik Muhammad Usman Noor
JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Progam Studi Ilmu Perpustakaan UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jipi.v6i1.8165

Abstract

The Covid19 pandemic has triggered more massive and extensive use of electronic records due to the Work from Home policy. One of the keys in using electronic records is a digital signature as an authorization stamp for the electronic record. The concept of authentic digital signature and integrity is still unfamiliar to policymakers, which can lead to legality problems in the future. Digital signatures have three levels of validity from basic, advanced, to high. Not all levels produce electronic records that have legal force, so it is necessary to handle with extra concern to their use of digital signature in institutions or organizations. This writing aims to provide an overview of the concept of a digital signature that is authentic, accountable, and integrity. This writing uses a qualitative method. The result of this writing is that the digital signature must go through encryption and verification so that the digital signature has legal force and what its implementation of digital signature in several countries, including Indonesia.
Aplikasi Layanan Informasi Berbasis Internet untuk Menumbuhkan Inklusi Sosial di Perpustakaan Daerah Muhammad Usman Noor
JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi) Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Progam Studi Ilmu Perpustakaan UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jipi.v4i1.4122

Abstract

Perpustakaan umum memiliki kewajiban untuk memberikan layanan informasi yang inklusif, yang tidak membeda-bedakan siapapun dari atribut yang melekat pada dirinya seperti usia, suku, jenis kelamin, agama, kebangsaan, Bahasa, dan status sosial.  Salah satu kriteria orang yang terekskusi adalah mereka yang tidak memiliki akses ke perpustakaan karena berbagai sebab, salah satunya adalah tidak memiliki waktu atau kesempatan ke perpustakaan karena jarak dan kesibukan sehingga mereka menjadi golongan yang tereksklusi. Perpustakaan Umum Daerah Jakarta memberikan layanan informasi melalui aplikasi iJakarta untuk menjangkau pemustaka yang terekslusi karena alasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana layanan informasi perpustakaan melalui aplikasi iJakarta dapat menumbuhkan inklusi sosial dalam layanan perpustakaan. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan cara pengumpulan data melalui penelusuran bahan pustaka dan metode observatori. Temuan dari penelitian ini adalah layanan informasi melalui internet seperti iJakarta dapat membantu perpustakaan umum daerah Jakarta mendiseminasi layanannya. iJakarta yang merupakan layanan informasi yang tidak terbatas waktu dan ruang menjadi solusi masalah inklusi sosial tersebut, namun demikian masih perlu peningkatan fitur iJakarta secara menyeluruh seperti peningkatan kapabilitas temu kembali bahan pustaka. Penambahan fitur mengobrol langsung dengan pustakawan via iJakarta. Serta peningkatan stabilitas akses. iJakarta dengan penambahan dan penguatan fitur tersebut dapat menjadi model pengembangan layanan informasi yang inklusif dengan menggunakan bantuan teknologi informasi. Public libraries must provide information services that are inclusive, which do not discriminate anyone from the attributes inherent in them such as age, ethnicity, gender, religion, nationality, language, and social status. One criterion of people who are excluded is those who do not have access to the library for various reasons, one of which is not having the time or opportunity to the library because of distance and busyness so that they become excluded groups. Jakarta Regional Public Library provides information services through the iJakarta application to reach out to users who are excluded for this reason. This study aims to find out how library information services through iJakarta applications can foster social inclusion in library services. This research uses qualitative methods by collecting data through searching library materials and observatory methods. The findings of this study are that information services via the internet such as iJakarta can help Jakarta's regional public libraries disseminate their services. iJakarta, which is an information service that is not limited to time and space, is the solution to the social inclusion problem, however, it still needs to improve iJakarta's features as a whole, such as increasing the capability of retrieving library materials. Additional features chat directly with librarians via iJakarta. And improved access stability. iJakarta with the addition and strengthening of these features can be a model for developing information services that are inclusive by using information technology assistance.
Pemanfaatan Library 2.0 di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia: Studi Kasus 150 Universitas terbaik di Indonesia versi Webometrics tahun 2016 Muhammad Usman Noor
JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Progam Studi Ilmu Perpustakaan UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jipi.v3i2.1923

Abstract

Library 2.0 is a library of services that always make user-oriented changes by inviting users to participate in service creation. Conditions of application of Library 2.0 in Indonesia results from Research-research on the implementation of Library 2.0 in Indonesia has begun in the year 2000an. In general, the application of Library 2.0 in Indonesia from previous research results is still less developed. Utilization of Library 2.0 applications can be divided into four main categories, namely information push / pull, information retrieval, information exchange and social networking. The purpose of this research is to measure the application of Library 2.0 in 172 Academic Library of Indonesia by Webometric version of 2016. This research uses library research in collecting data through survey method. As a result, social networking became the most widely used Library 2.0 application in the academic library of Indonesia with 44.04% percentage, then Information push / pull with 30.66%, Information exchange of 20.15% and the lowest information retrieval with 11.62%. This shows that there is a high utilization in some categories of Library 2.0 application utilization in Indonesian Academic Library.Library 2.0 adalah konsep perpustakaan yang mengedepankan aspek pengguna dalam memberikan pelayanannya. Pengguna turut aktif berpartisipasi dalam penyelenggaraan layanan perpustakaan. Kondisi penggunaan Library 2.0 di Indonesia dari berbagai penelitian sebelumnya mengatakan bahwa Library 2.0 masih belum berkembang. Penggunaan konsep Library 2.0 dapat dibedakan menjadi 4 kategori utama, tarikan/dorongan informasi, penemuan kembali informasi, pertukaran informasi, dan jejaring sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur penggunaan Library 2.0 dari 172 perpustakaan akademik di Indonesia berdasarkan ranking Webometric. Penelitian ini menggunakan data primer melalui metode survey. Hasil dari penelityian ini, jejaring sosial menjadi penerapan konsep Library 2.0 terbanyak dengan nilai 44.04% dari total responden, diikuti tarikan/dorongan informasi dengan 30.66%, pertukaran informasi 20.15% dan terakhir penemuan kembali informasi dengan nilai 11.62%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat penggunaan Library 2.0 yang tinggi dalam beberapa kategori dalam penyelenggaran layanan perpustakaan di perpustakaan akademik di Indonesia.
PENINGKATAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK MELALUI PEMANFAATAN KLASIFIKASI ARSIP: STUDI KASUS KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Safira Dwi Maharani; Muhammad Usman Noor
Widya Komunika Vol 10 No 1 (2020): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2020.10.1.2121

Abstract

Badan Publik di Indonesia memiliki kewajiban memberikan pelayanan informasi publik sesuai dengan amanah UU No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Kementerian Pertanian melayankan informasi publik mereka melalui sistem berbasis daring yang dinamai SiLayan(Sistem Informasi Layanan Permohonan Informasi Publik). SiLayan Situs web PPID Kementan pada dasarnya berisi informasi-informasi publik yang disediakan secara berkala, serta merta dan disediakan setiap saat. Tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimana skema klasifikasi pada SiLayan dapat meningkatkan kecepatan dan ketapatan layanan informasi publik di Kementerian Pertanian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan dengan analisis deskripsi dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan informasi yang diamanahkan pada UU No.14 tahun 2008 telah tersedia pada situs siLayan, dan untuk mendukung kecepatan dan ketapatan pelayanan PPID menggunakan sistem temu kembali informasi dengan mencantumkan skema klasifikasi arsip yang dapat diakses dari sudut pengguna maupun pengelola. Namun demikian penggunaan skema klasifikasi arsip tersebut belum maksimal karena pengguna masih belum familiar dengan cara dan metode penggunaan alat bantu temu kembali informasi tersebut. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan mengganti kalimat “database dokumen” yang menjadi tampilan skema klasifikasi arsip dengan menjadi “daftar informasi publik” sehingga pengguna awam dapat lebih memahami maksud dari penggunaan skema klasifikasi tersebut.
Wawasan Dalam Hashtag: Telusur Informasi Wisata Halal Melalui Hashtag #WisataHalal di Instagram Muhammad Usman Noor
Jurnal Pariwisata Terapan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4749.709 KB) | DOI: 10.22146/jpt.49276

Abstract

Peningkatan jumlah wisatawan muslim meningkatkan kebutuhan akan Wisata Halal. Seiring dengan fenomena tersebut teknologi pendukung kegiatan wisata semakin canggih dan mengubah pola perilaku calon wisatawan dalam berwisata. Instagram sebagai salah media sosial terpopuler di Indonesia memiliki fitur hashtag untuk mengumpulkan informasi hasil pos dari penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi terkait wisata halal seperti apa yang dapat ditelusur melalui hashtag #wisatahalal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan konten analisis. Pos hasil pencarian dengan hashtag #wisatahalal menjadi objek analisis pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penelusuran pada Instagram dengan hashtag #wisatahalal dapat ditemukan informasi mengenai paket wisata dan akomodasi halal, tips wisata halal, aktivitas pada wisata halal, objek wisata halal, dan makanan pada wisata halal. Selain hal tersebut ditemukan bahwa pemanfaatan hashtag #wisatahalal dalam melakukan promosi objek wisata, hal ini disebabkan calon wisatawan menggunakan Instagram sebagai sumber informasi dan inspirasi mereka dalam melakukan perjalanan wisata.