Suraya Rasyid
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERMESTA MENGGUGAT (Telaah Atas Pemberlakuan Otonomi Daerah) Suraya Rasyid
Al-Hikmah Journal for Religious Studies Vol 19 No 2 (2017): al Hikmah
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini mendiskusikan tentang ‘permesta menggugat’ sebagai sebuah gerakan pemberlakuan otonomi daerah. Isu sentral yang menjadi persoalan dalam studi ini adalah permesta dan otonomi daerah serta inflikasinya terhadap integrasi politik Indonesia. Dengan menggunakan analisis konten dan pendekatan sejarah, diperoleh pemahaman bahwa latar belakang lahirnya permesta adalah ketidakpuasan atas kebijakan-kebijakan pemerintah pusat, terjadiny perpecahan dwi-tunggal Soekarno-Hatta, serta adanya kesan bahwa Jawa menjajah daerah luar jawa, demikian pula adanya pembangunan yang tidak merata. Bentuk gerakan permesta pada awalnya dalam bentuk tawaran konsep terhadap pemerintah pusat mengenai penyelenggaraan pemerintahan. Namun upaya ini tidak disikapi secara bijak, sehingga permesta mengambil sikap tidak kompromi. Tuntutan otonomi daerah dijadikan prioritas bagi permesta, karena otonomi daerah disamping sudah menjadi amanat UUD 1945, juga merupakan sistem pemerintahan yang cukup efektif dalam rangka pemberdayaan potensi daerah untuk pembangunan, dan  kesejahteraan rakyat dapat terwujud.
PENERAPAN NILAI-NILAI BUDAYA LOKAL DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT DI DESA MACCINI BAJI KECAMATAN BAJENG Suraya Rasyid
Al-Hikmah Journal for Religious Studies Vol 21 No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Penelitian Ini mengurai tentang penerapan nilai-nilai budaya lokal di Desa Maccini Baji Kecamatan Bajeng. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penerapan nilai-nilai kearifan lokal di Desa Maccini Baji Dusun Paranrea Kecamatan Bajeng dibagi menjadi du abagian yaitu: Kerifan Lokal Sosial Kemasyarakatan dan keagamaan dan kearifan lokal sosial keagamaan. Dari kedua unsur pokok tersebut dibuktikan dengan indikator kearifan lokal seperti telah diuraikan pada bagian pembahasan seperti: assibantu-bantu, sipa pacce nasipassiriki, assiparacaya dan abbulo sibatang. Sedangkan faktor yand dihadapi masyarakat dalam penerapan Nilai-nilai Budaya Lokal di Desa Maccini Baji Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa yang diperoleh peneliti selama mengadakan penelitian dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu; pergeseran nilai budaya, globalitas dan modernitas sosial. 
The Model of The Archipelago's Maritime Muslim City in Medieval Times (A Study of Somba Opu in the Kingdom of Makassar) Syukur, Syamzan; Suraya Rasyid; Rahmat; Rahmawati; Mastanning
Al-Hikmah Journal for Religious Studies Vol 26 No 02 (2024): Desember
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-hikmah.v26i02.52933

Abstract

The purpose of this study is to reconstruct Somba Opu as a model of the Muslim maritime city of the archipelago in medieval times. The results of this study will be useful for the government of South Sulawesi Province, especially in determining policies related to urban planning and urban governance (good urban governance). The types of research used are library research and field research. Library research focuses on reviewing, studying, and discussing literature or library sources and other sources. Filed research captures actual data and information at the research location. The research steps are Heuristics, Criticism, Interpretation, and historiography. The results of this study show that Somba Opu grew to become one of the maritime Muslim Cities in the archipelago in the 17th century. The characteristics include; Somba Opu is the center of the Makassar Kingdom government as well as an international commercial city visited by foreign traders from Asia (China, Malay, India, and Arabia) and from Europe such as Portugal, so the population grew significantly and pluralist, coastal markets grew into economic centers and private and foreign companies providing employment, the existence of the Mosque as a symbol of Islamic government with a majority Muslim population. The king with the title of Sultan was Sultan Alauddin and the kings after him. This Islamic government respects the plurality of society which is marked by the existence of non-Muslim houses of worship such as churches that are permitted by the ruler. The results of this study will complement and enrich previous studies as well as become a reference for urban managers and urban planning experts.
Peranan Raja Faisal Bin Abdul Aziz Al-Saud dalam Mempertahankan Kedaulatan Wilayah Palestina (1930-1975) Diman, Muhammad Wardiman; Susmihara; Suraya Rasyid; Abu Haif
Rihlah : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Vol 12 No 02 (2024): History and Culture
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/rihlah.v12i02.50349

Abstract

Penelitian ini mengkaji peran seorang tokoh dengan judul "Peran Raja Faisal bin Abdul Aziz dalam Mempertahankan Kedaulatan Wilayah Palestina (1930-1975)". Raja Faisal merupakan pemimpin Negara Arab Saudi yang telah melakukan berbagai upaya untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Yahudi. Penelitian ini meliputi penelitian sejarah dengan menggunakan heuristik, kritik sumber, tahapan interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan Raja Faisal berupa menyapa sahabat dari negara-negara Arab untuk membantu rakyat Palestina dalam perjuangan mempertahankan wilayahnya. Upaya lainnya adalah melakukan diplomasi politik melalui berbagai jalur, seperti PBB, OKI, Rabitahah al-Alam al-Islami, OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak), dan melakukan kontak langsung dengan para pemimpin organisasi di Palestina. Selain itu, Raja Faisal juga memberikan bantuan keuangan dan persenjataan kepada Palestina. Oleh karena itu, Raja Faisal merupakan tokoh Islam asal Arab Saudi yang memiliki peran penting dalam mempertahankan kedaulatan wilayah Palestina.