Syofianis Syofianis
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VIII SMPN 23 PEKANBARU MELALUI METODE HYPNOLEARNING: (Improving Students’ Motivation and Learning Outcomes in English at Grade VIII of SMPN 23 Pekanbaru by Using Hypnolearning Method) Syofianis Syofianis; Marhamah Marhamah; Yulianto Yulianto
Perspektif Pendidikan dan Keguruan Vol 7 No 14 (2016): Perspektif Pendidikan dan Keguruan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to improve students’ motivation and learning outcome in English by usingHypnolearning method. This research is a classroom action research (CAR) whereresearchers along with collaborators working together in designing learning scenarios,action, data analysis and reflection. Subjects of the study were students of class VIII SMPN23 Pekanbaru academic year 2015/2016 which the total number was 28 students. Thisresearch was conducted in two cycles following the procedure classroom action research -planning, action, observation and reflection. The first cycle consisted of five meetings, whilethe second cycle consisted of four sessions. Data acquisition was done through observation,field notes, interview and test. The study states that the method hypnolearning improvedmotivation and learning outcomes of English. Indicators increased motivation and learningoutcomes can be seen from the active participation of students in the learning process andlearning outcomes can be seen from the test evaluation. An increase of 25% from 71.43% incycle 1 to 96.43 in cycle 2. The average value of the class also experienced a good increase72.85% to 83.85%. Hypnolearning also made students more relaxed and confident in thelearning process
A STUDY ON STUDENTS’ ABILITY IN IDENTIFYING AND CORRECTING ERRORS IN ENGLISH SENTENCES OF THE THIRD YEAR STUDENTS AT FKIP UIR Syofianis Syofianis; Yulianto Yulianto; Yuli Hajizah
Perspektif Pendidikan dan Keguruan Vol 5 No 10 (2014): Perspektif Pendidikan dan Keguruan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada banyak jenis menulis kalimat bahasa Inggris dalam tata bahasa, seperti: kata benda, kata sifat, kata kerja, kata ganti, kata keterangan, kata depan dan lain-lain Berdasarkan peneliti penelitian pendahuluan mereka tidak dapat menemukan, mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan kalimat meskipun mereka memiliki mempelajari pemahaman menulis dan kalimat gramatikal seperti: Grammar I, II, Advance dan lain-lain tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan dalam kalimat bahasa Inggris dan persentase penguasaan mereka dalam menjawab tes. Penulis tertarik melakukan penelitian tentang masalah ini. Penelitian ini diberikan pada Mahasiswa FKIP UIR. Subjek penelitian ini adalah siswa tahun ketiga di FKIP UIR dan objek penelitian adalah studi tentang kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan dalam kalimat bahasa Inggris Mahasiswa Semester tiga di FKIP UIR. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa Semester tiga. Jumlah populasi adalah 280 mahasiswa dan jumlah total sampel adalah 33 mahasiswa. Penulis menggunakan tes tertulis sebagai instrumen penelitian yang terdiri dari 40 tes item. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan rumus nilai rata-rata, Variance, dan standar deviasi. Setelah menganalisa data, penulis menemukan bahwa kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan dalam kalimat bahasa Inggris yang baik. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata tes siswa dari kalimat kesalahan yang terdiri dari 4 bahan. Skor rata-rata tes siswa dari yang tidak benar / s.present hilang tegang adalah 81,2%, hadir continous tense 63,3%, quantifier 49,6%, kata keterangan dan klausa kata sifat 34,8%. Berdasarkan kategori skor siswa dapat diklasifikasikan ke dalam kategori baik.
A STUDY ON STUDENTS’ ABILITY IN IDENTIFYING AND CORRECTING ERRORS IN ENGLISH SENTENCES OF THE THIRD YEAR STUDENTS AT FKIP UIR Syofianis Syofianis; Yulianto Yulianto; Yuli Hajizah
Perspektif Pendidikan dan Keguruan Vol 5 No 9 (2014): Perspektif Pendidikan dan Keguruan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada banyak jenis menulis kalimat bahasa Inggris dalam tata bahasa, seperti: kata benda, kata sifat, kata kerja, kata ganti, kata keterangan, kata depan dan lain-lain Berdasarkan peneliti penelitian pendahuluan mereka tidak dapat menemukan, mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan kalimat meskipun mereka memiliki mempelajari pemahaman menulis dan kalimat gramatikal seperti: Grammar I, II, Advance dan lain-lain tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan dalam kalimat bahasa Inggris dan persentase penguasaan mereka dalam menjawab tes. Penulis tertarik melakukan penelitian tentang masalah ini. Penelitian ini diberikan pada Mahasiswa FKIP UIR. Subjek penelitian ini adalah siswa tahun ketiga di FKIP UIR dan objek penelitian adalah studi tentang kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan dalam kalimat bahasa Inggris Mahasiswa Semester tiga di FKIP UIR. Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian ini adalah semua mahasiswa Semester tiga. Jumlah populasi adalah 280 mahasiswa dan jumlah total sampel adalah 33 mahasiswa. Penulis menggunakan tes tertulis sebagai instrumen penelitian yang terdiri dari 40 tes item. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan rumus nilai rata-rata, Variance, dan standar deviasi. Setelah menganalisa data, penulis menemukan bahwa kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan dalam kalimat bahasa Inggris yang baik. Hal ini ditunjukkan dari nilai rata-rata tes siswa dari kalimat kesalahan yang terdiri dari 4 bahan. Skor rata-rata tes siswa dari yang tidak benar / s.present hilang tegang adalah 81,2%, hadir continous tense 63,3%, quantifier 49,6%, kata keterangan dan klausa kata sifat 34,8%. Berdasarkan kategori skor siswa dapat diklasifikasikan ke dalam kategori baik.
USING TOP-DOWN PROCESSING STRATEGIES TOWARD STUDENTS’ READING COMPREHENSION ON RECOUNT TEXTS OF EIGHT YEAR AT SMP YLPI PEKANBARU Syofianis Syofianis; Miranti Eka Putri; Moch. Rio Yoga Prasetyo
Perspektif Pendidikan dan Keguruan Vol 5 No 9 (2014): Perspektif Pendidikan dan Keguruan
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Top-down membaca adalah sebuah proses dimulai dengan pembaca berfokus pada ide utama dari teks dan informasi lainnya yang mereka dapat memahami segera. Strategi membaca efektif membutuhkan keseimbangan antara kedua proses, tapi harus dimulai dengan proses top-down. Skripsi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman membaca kelas delapan di SMP YLPI Pekanbaru Dalam memahami teks Recount. Top-Down Processing adalah cara alternatif dalam pemahaman mengajar membaca. Membaca adalah cara umum untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan. Melalui membaca orang akan mendapatkan ide-ide yang mereka inginkan, dan akan dapat menggunakannya sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebagai contoh, jika ternyata pada radio yang menggunakan teknologi baru atau dalam model modern yang kita belum pernah menggunakan sebelumnya, kita akan membacanya secara manual. Singkatnya, orang membaca untuk mendapatkan informasi yang disajikan dalam bentuk tertulis. Setelah menghitung data, peneliti menemukan bahwa total rata-rata dari kelompok dan kelompok kontrol eksperimental dalam pre-test adalah 60,5 untuk kelompok eksperimen dan 56 untuk kelompok kontrol. Di tingkat signifikan 0,5 dihitung adalah terbesar dari t-tabel (0,94 <2.021) di derajat kebebasan (df 38). Ini berarti bahwa t-obs lebih tinggi dari t-tab. Setelah pengobatan diberikan dalam mengajar untuk kelompok eksperimen selama enam pertemuan untuk meningkatkan membaca kemampuan untuk menceritakan teks, pasca-uji diadministrasikan untuk kelompok, kelompok eksperimen adalah 82,5 dan kelompok kontrol 65,5 dapat dilihat itu berarti peningkatan dibuat oleh kelompok eksperimen untuk pre-test post-test 22% dan kelompok kontrol adalah 9,5%. Berdasarkan standar perhitungan deviasi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah pengujian hipotesis, ditemukan bahwa nilai t-obs lebih besar dari t-tab (1,08> 2,021) di tingkat keputusan alpha α = 0,5 dengan derajat kebebasan (df 38) karena itu, hipotesis nol ditolak. Ini berarti ada yang signifikan Menggunakan Strategi Pengolahan Top-Down Menuju Siswa Membaca Pemahaman tentang Teks Recount Delapan Tahun di SMP YLPI Pekanbaru.
Pelatihan dan Perancangan Asesmen Autentik Berbasis Kearifan Lokal Cerita Rakyat Melayu Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 2 Dumai Erni; Syofianis Syofianis
Sajak: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Sastra, Bahasa, dan Pendidikan Vol. 1 No. 3 (2022): Oktober 2022
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/s.v1i3.10794

Abstract

One form of alternative assessment needed in 21st century learning is authentic assessment. Authentic assessment is an assessment carried out comprehensively to assess starting from the input, process, and output of learning, which includes the domains of attitudes, knowledge, and skills (Wiggens, 1989). Authentic assessments must reflect real-world problems, not the school world. Authentic assessment does not only measure what students know, but emphasizes measuring what students can do. Based on the results of initial observations, it can be explained the problems commonly found related to the use of instruments in learning Indonesian in junior high schools. First, teachers rarely conduct diagnostic tests on students' initial abilities in mastering narrative text material. Second, the teacher still uses traditional text forms in the form of objective questions and does not use authentic material so that students' critical and creative power are low. Third, the lack of debriefing for teachers regarding the application of authentic assessments based on folklore for Indonesian language lessons in junior high schools. For this reason, it is necessary to conduct training and design an authentic assessment based on local wisdom of Malay folklore in Indonesian language learning at SMPN 2 Dumai.