Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Vivi Puspita
JURNAL HANDAYANI PGSD FIP UNIMED Vol 5, No 1 (2016): HANDAYANI JOURNAL
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.47 KB) | DOI: 10.24114/jh.v5i1.6351

Abstract

Realistik matematik education (RME) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan realita dan lingkungan sebagai upaya memperlancar proses pembelajaran matematika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Prosedur penelitian meliputi, perencanaan, pelaksanaan, pengaatan/observasi, dan  refleksi. Hasil penelitian menunjukan hasil belajar siswa pada siklus 1 yang masih pada kategori cukup, sehingga mengharuskan untuk melanjutkan penelitian ke siklus II. Pada siklus II hasil belajar siswa secara berturut-turut meningkat menjadi 83,66%, 81, 45% dan 79,37. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan RME dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: Hasil Belajar, Kognitif, Afektif, Psikomotor, RME
PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO ANIMASI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI KELAS IV SEKOLAH DASAR DALAM MENDUKUNG PEMBELAJARAN DARING DI ERA PANDEMI Jendriadi; Adhya Muqarramah Rahayu; Vivi Puspita; Lisa Yuniarti
Jurnal Riset Pendidikan Dasar Dan Karakter Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Riset Pendidikan dasar dan Karakter
Publisher : LP2M Universitas Adzkia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Learning media is a means or tools used by teachers to convey learning messages to assist in the learning and teaching process. One of the media that can be used by the teacher for the learning process is animation video media. Based on the results of field observations conducted by researchers in grade IV SDN 17 Batu Kunit, Pesisir Selatan Regency on February 17, 18, and 19, 2020. Only a few students are interested in taking part in the learning because the media used is not attractive. On the implementation of the 2013 curriculum. Furthermore, based on the results of interviews conducted by researchers on July 20, 2020, several students and class IV teachers of SDN 17 Batu Kunit, Pesisir Selatan Regency. Integrated thematic learning is less attractive to students, so that learning is ineffective and requires a lot of time. This research is a research development or Research and Development model developed by Borg and Gall. The potential and problem stages were conducted by interviewing teachers to determine basic competencies in research. The stage of gathering information was carried out through interviews and field observations. The product design stage involves writing storyboards and scripts, producing video and audio media and preparing supporting components, then the researcher uploads to https://drive.google.com/file/d/14gqmlzKiD7GQcaZjFUAFx0LyXqVHQ235/view?usp=drivesdk.Video eligibility based on the assessment of linguists with a percentage of 88%. The feasibility of the animated video is based on the assessment of 2 material experts with a percentage of 93%. The feasibility of the animated video based on the assessment of media experts with a percentage of 94%. Based on all the ratings from the video animation experts it is in the very decent category. Keywords: Learning Media, Animated Videos, Integrated Thematic Learning
PELATIHAN DAN IMPLEMENTASI METODE KODALY PADA PEMBELAJARAN SENI MUSIK BAGI GURU SD BETHA PLUS KOTA PADANG Shella Marcelina; Vivi Puspita; Silfi Melindawati
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 1 (2022): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Juni 2022
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.623 KB) | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v2i1.2352

Abstract

Pendidikan seni di SD selain sebagai pengalaman estetis juga harusmenanamkan nilai atau moral kepada siswa. Pendidikan seni sangat penting untuk dilaksanakan, karena menurut Sudira (2010) bangsa yang menggusur dan tidak menjadikan pendidikan seni menjadi bagian dari kurikulum sekolahnya akan menghasilkan suatu generasi yang berbudaya kekerasan di masa depan yang semua itu disebabkan oleh hilangnya kepekaan untuk membedakan nuansa baik dan indah dengan buruk dan tidak indah. Guru SD sebagai guru kelas dituntut untuk bisa menguasai dan mengajarkan beberapa rumpun ilmu kepada siswa, termasuk materi seni musik. Oleh karena itu harus ada metode yang dimiliki oleh guru dalam rangka membantu guru dalam mengajarkan materi seni musik di kelas. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pembelajaran musik adalah Metode Kodaly. Metode Kodaly merupakan metode yang berasal dari Hungaria dan pertama kali dipopulerkan oleh Zoltan Kodaly. Metode Kodaly juga menggunakan tahap-tahap praktis dalam pembelajarannya yaitu tonik solfa dan rhytm syllables. Pada kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dilaksanakan di SD Betha Plus Kota Padang dengan tema Pelatihan dan Implementasi Metode Kodaly bagi Guru diharapkan guru mempunyai alternatif metode yang mudah diterapkan pada pembelajaran seni musik. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu dengan memberikan pelatihan dan simulasi kepada guru SD Betha Plus Kota Padang tentang metode Kodaly.
OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BLANDED LEARNING: PENGABDIAN MASYARAKAT DI SD 31 JATI TANAH TINGGI KOTA PADANG Vivi Puspita; Dini Maielfi; Silfi Melindawati; Shella Marcelina; Asrina Mulyati
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 1 (2023): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Juni 2023
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v3i1.2880

Abstract

Peralihan pembelajaran dalam bentuk daring menyisakan beberapa permaslaahan dalam implementasi di sekolah kuhusnya sekolah dasar. Berlanakan hal tersebut maka dilakukan pengabdian masyarakat guna menambah keyerampilan guru dalam melaksanakan blanded learning. Kegiatan dilakukan dengan tiga tahapan yaitu perencanaan. Pelaksanaan dan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan minat dan keterampilan guru dalam melaksakan pembelajaran daring, meningkatkan keterampilan guru dalam mendesain pembelajran yang menyenangkan dan memudahkan guru dalam pelaksanaan
PELATIHAN PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN BAGI GURU SEKOLAH DASAR Vivi Puspita; Shella Marcelina; Silfi Melindawati
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 2 (2023): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2023
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v3i2.3402

Abstract

Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam pendidikan telah membawa transformasi signifikan, memungkinkan inovasi dan efisiensi dalam pembelajaran. Artikel ini membahas dampak positif TI pada kualitas pembelajaran di sekolah dasar, fokus pada peran guru sebagai pemimpin intelektual. Langkah-langkah praktis, seperti sosialisasi, pendampingan, dan pelatihan dengan menggunakan AI khususnya ChatGPT untuk menyusun modul pembelajaran, diterapkan dengan melibatkan 55 guru sekolah dasar di Kabupaten Lima Puluh Kota. Evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman dan antusiasme peserta terhadap penggunaan ChatGPT dalam merancang modul pembelajaran. Dalam era digital, literasi digital guru menjadi krusial, memungkinkan pengembangan kurikulum yang responsif dan inklusif. Penelitian ini juga mencermati tantangan, termasuk kesenjangan akses teknologi, serta memberikan saran untuk dukungan profesional dan pengembangan kurikulum yang lebih adaptif. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan teknologi, seperti ChatGPT, dapat menjadi alat bantu efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat dasar, dengan catatan penting akan kebutuhan akan pelatihan dan dukungan yang berkelanjutan.