Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERUBAHAN PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN DI KEL. BONTO-BONTO KEC. MA’RANG KAB. PANGKEP Sutriani Sutriani; Ni’mah Nuraini Ibrahim
Teknosains Vol 10 No 2 (2016): JULI
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v10i2.1887

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai perubahan bentuk penataanpermukiman di daerah tersebut yang awalnya terbentuk karena adanyaperbedaan strata kebangsawanan yang terjadi, namun dengan seiringnyaperkembangan zaman dan perubahan bentuk pemerintahan, sehinggapenataan permukiman pada daerah tersebutpun terjadi pergeseran atauperubahan.Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberitahukankepada masyarakat bahwa strata kebangsawanan dapat mempengaruhipenataan permukiman suatu daerah, utamanya pada daerah yang masihkuat akan unsurkebangsawanan seperti di Sulawei Selatan contohnya di Kel.Bonto-Bonto Kec.Ma’rang Kab.Pangkep.Fenomena ini masih terlihat jelashingga sekarang, dimana seringkali kita menemukan beberapa nama orangyang menggunakan Andi dan Daeng sebagai gelar bangsawan dariketurunannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karyailmiah ini adalah kualitatif dengan cara melakukan wawancara secaralangsung kepada narasumber atau ahli sejarah di daerah tersebut,kemudian melakukan studi kepustakaan dengan mengumpulkan data danpencarian informasi melalui referensi literatureserta dengan menggunakanteknologi software ArcGIS untuk mengetahui perubahan bentuk kawasanbaik pada masa dulu maupun yang sekarang. Berdasarkan hasil penelitian,kami mengetahui bahwa unsur kebangsawanan di Kel. Bonto-Bonto Kec.Ma’rang Kab.Pangkep ternyata sudah mulai terkikis karena semakinberkembangnya zaman dan karena berubahnya bentuk pemerintahan padadaerah tersebut, yang dulunya menggunakan bentuk pemerintahan kerajaankemudian berubah menjadi bentuk pemerintahan liberal seperti sekarangini.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN HIV DAN AIDS TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM LABUANG BAJI MAKASSAR Sutriani Sutriani
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 9 No. 4: DESEMBER 2013
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.947 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v9i4.455

Abstract

Jumlah orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) semakin meningkat sehingga kebutuhan terhadap layanan kesehatan juga semakin meningkat. Rumah Sakit Labuang Baji adalah salah satu rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk memberikan layanan HIV dan AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan HIV dan AIDS pada dimensi kehandalan (reliability), ketanggapan (responsivenes), kepastian jaminan (assurance), kemampupahaman (empathy) dan penampilan fisik (tangible) terhadap kepuasan pasien di RSU Labuang Baji. Metode penelitian adalah observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional study dengan besar sampel sebanyak 192 responden yang diambil secara accidental sampling. Uji analisis yang digunakan, yaitu uji chi square dengan α=0,05 dan uji koefisien phi untuk melihat kekuatan hubungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kualitas pelayanan HIV dan AIDS berdasarkan reliability (p=0,000 dan φ=0,259), responsiveness (p=0,000 dan φ=0,357), assurance (p=0,000 dan φ=0,393), empathy (p=0,000 dan φ=0,326), tangible (p=0,000 dan φ=0,446), dengan kepuasan pasien di RSU Labuang Baji Makassar. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kehandalan, ketanggapan, kepastianm jaminan, kemampupahaman, penampilan fisik terhadap kepuasan pasien.
Muhammad Sebagai Pemimpin Agama dan Kepala Negara Sutriani Sutriani
Sulesana Vol 6 No 2 (2011)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v6i2.1413

Abstract

Tulisan ini akan membahas tentang kedudukan Rasulullah Saw di Mekkah dan di Madinah dalam dua posisi yang berbeda. Di Mekkah Rasulullah Saw hanya sebagai pemimpin Agama karena loyalitas formal sebagai pemimpin dari struktur kekuasaan beliau tidak peroleh karena adanya penentangan terhadap dakwah yang dibawa beliau, sedangkan di Madinah selain sebagai pemimpin Agama beliau juga sebagai Kepala Negara dengan mempertautkan antara agama dan negara dan membangun Islam sebagai agama dan negara sebagai satu kesatuan yang harmonis.
TINJAUAN HUKUM TERJADINYA WANPRESTASI GADAI SAWAH Sutriani Sutriani; Andi Safriani; Ashar Sinilele
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 3 Nomor 1 Oktober 2021
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v2i1.15590

Abstract

AbstrakWanprestasi gadai sawah di Desa Lambarese terjadi karena salah satu pemicunya adalah si pemilik sawah tidak jujur di awal perjanjian bahwasanya sawah tersebut banyak pihak  yang menggadai dan serifikat dari sawah tersebut telah di gadaikan di Bank. Proses dalam pelaksanaan transaksi gadai sawah  di desa Lambarese antara penggadai (rahin) dengan pihak penerima gadai (murtahin) dengan kata lain prinsipnya sama dengan gadai sawah pada umumnya yang berlaku dikalangan masyarakat lain. Upaya masyarakat dalam melaksanakan gadai sawah di desa Lambarese yaitu: Musyawarah secara kekeluargaan, ketika tidak menemukan titik temu, maka diadakan musyawarah dengan pemerintah setempat, ketika keduanya tidak menemukan titik temu maka masyarakat yang terlibat dalam gadai sawah tersebut mengajukannya kepengadilan. Di dalam KUHPer, perjanjian hutang piutang di golongkan sebagai perjanjian khusus. Perjanjian yang di lakukan oleh masyarakat Desa Lambarese dalam hal gadai sawah dilakukan secara tertulis.Kata Kunci: Gadai Sawah, Tinjauan Hukum, Wanprestasi. AbstractThe default of the paddy pawning in Lambarese Village occurred because one of the triggers was the dishonest owner of the rice field at the beginning of the agreement that many parties had pawned the rice field and the certificate of the rice field had been mortgaged at the Bank. The process of implementing a rice field pawning transaction in Lambarese village between the pawner (rahin) and the recipient of the pawning (murtahin) in other words, the principle is the same as the paddy pawn transaction in general which applies among other communities. The efforts of the community in implementing rice field pawning in Lambarese village are: Family discussion, when they do not find a common ground, a discussion is held with the local government, when the two do not find common ground, the community involved in the pawnshop submits it to court. In the Criminal Code, accounts payable agreement is classified as a special agreement. The agreement made by the people of Lambarese Village in the case of a rice field pawn is done in writing.Keywords: Default, Legal Review, Pawn of Rice
Peningkatan Kemampuan Hasil Belajar Peserta Didik Materi Aku Pribadi yang Unik dengan Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning di Kelas X SMK Negeri 2 Singkawang Tahun Pelajaran 2024 Sutriani Sutriani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN AGAMA Vol. 5 No. 2 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN AGAMA
Publisher : Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik (STPKat) Santo Fransiskus Assisi Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/semnaspa.v5i2.2207

Abstract

This Classroom Action Research (PTK) was carried out to improve student learning outcomes in Catholic Religious Education and Character Education subjects using the Problem Based Learning learning model. The purpose of writing this research is to find out: 1 obstacles faced in implementing the Problem Based Learning learning model. 2) implementation of the Problem Based Learning learning model, and 3) changes in student learning outcomes after implementing the Problem Based Learning learning model.The application of the Problem Based Learning learning model is carried out as follows: 1) orienting students to problems, 2) organizing student learning, 3) guiding individual and group investigations, 4) developing and presenting work results, and 5) analyzing and evaluating the problem solving process. The results of the research are that student learning outcomes increased by 83.57. The learning outcomes achieved showed a significant increase in the average learning outcomes, namely an increase of 9.64. The learning process using the Problem Based Learning learning model provides better results and can be used in an effort to improve learning outcomes in learning at SMK Negeri 2 Singkawang.