Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Metabolit Sekunder Sekresi Jamur Penicillium spp. Isolat Tanah Gambut Riau sebagai Antijamur Candida albicans Yuana Nurulita; Yuharmen Yuharmen; Nuryani Nenci; Ayu Octa Mellani; Titania Tjandarawati Nugroho
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n3.32452

Abstract

Mikroba dan tanaman merupakan sumber metabolit sekunder yang aktif dieksplorasi potensinya. Laboratorium Enzim, Fermentasi dan Biomolekuler Jurusan Kimia FMIPA Universitas Riau telah mengisolasi beberapa jenis mikroba khususnya jamur dari tanah gambut Hutan Primer Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu (GSKBB) Provinsi Riau. Beberapa isolat tersebut adalah jamur Penicillium sp. LBKURCC29 dan LBKURCC30 yang memiliki potensi menghasilkan enzim selulase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi lain dari kedua jamur isolat lokat tanah gambut Riau tersebut dalam hal ini potensi sebagai sumber antimikroba, antijamur Candida albicans. Produksi metabolit sekunder antijamur dilakukan dengan cara fermentasi batch dalam media cair yang diinokulasi dengan spora jamur (7×1012 spora untuk 50 mL media) selama 14 hari dengan bantuan rotary shaker kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring GF/C. Filtrat kemudian diekstraksi menggunakan etil asetat. Ekstrak etil asetat kemudian diuapkan dan dipekatkan menggunakan rotary evaporator. Ekstrak kasar etil asetat kemudian dilarutkan dengan metanol untuk diuji lebih lanjut. Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi ekstrak dengan uji fitokimia, KLT, dan HPLC, serta uji antijamur C. albicans dengan metode difusi cakram. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa masing-masing ekstrak Penicillium sp. LBKURCC29 dan LBKURCC30 mengandung senyawa terpenoid. Karakterisasi lebih lanjut ekstrak kasar etil asetat diuji KLT dan HPLC menunjukkan pola noda dan puncak yang berbeda. Untuk uji antijamur, hanya ekstrak Penicillium sp. LBKURCC29 yang memiliki aktivitas antijamur terhadap jamur C.albicans pada konsentrasi 5,7 mg/mL dengan diameter zona hambat sebesar 8,05 nm yang merupakan penghambatan 33,78% dibandingkan dengan kontrol positif Ketokonazol® (23,83 mm).