Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Asia Pacific Studies

DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA DAN PASAR PROSPEKTIF DI KAWASAN PACIFIC ALLIANCE: STUDI KASUS MEKSIKO DAN CHILE Leonard Hutabarat
Kajian Asia Pasifik Vol 2 No 2 (2018): Juli - Desember 2018
Publisher : International Relations Study Program of Universitas Kristen Indonesia (UKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.36 KB) | DOI: 10.33541/japs.v2i2.806

Abstract

This article argues that Indonesian economic diplomacy should consider Mexico and Chile as member of Pacific Alliance in Latin American region as the prospective markets for Indonesia in the future. As emerging economies, these two countries have positive economic projection, population growth and their demand for import products from other region. Based on economic diplomacy concept, Indonesian efforts to negotiate bilateral trade agreements (free trade agreement) or Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) with Mexico and Chile will be part of longterm strategy to build these countries as two of Indonesian non traditional markets. Keywords : Economic Diplomacy, Pacific Alliance, Mexico, Chile Abstrak Artikel ini berargumen bahwa diplomasi ekonomi Indonesia perlu mempertimbangkan Meksiko dan Chile yang merupakan negara anggota Aliansi Pasifik di kawasan Amerika Latin sebagai pasar prospektif bagi Indonesia pada masa yang akan datang. Sebagai emerging economies, kedua negara ini memiliki proyeksi ekonomi yang positif, pertumbuhan penduduk dan kebutuhannya terhadap produk-produk impor dari kawasan lain. Berdasarkan konsep diplomasi ekonomi, upaya-upaya Indonesia untuk menegosiasikan perjanjian-perjanjian perdagangan bilateralnya (perjanjian perdagangan bebas) atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Meksiko dan Chile akan menjadi bagian dari starategi jangka panjang untuk mengembangkan kedua negara ini sebagai dua pasar non tradisional Indonesia. Kata Kunci : Diplomasi Ekonomi, Aliansi Pasifik, Meksiko, Chile
Diplomasi Indonesia pada Indo-Pacific Economic Framework Leonard Hutabarat
Kajian Asia Pasifik Vol 6 No 2 (2022): Juli - Desember 2022
Publisher : International Relations Study Program of Universitas Kristen Indonesia (UKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33541/japs.v6i2.4557

Abstract

Artikel ini menjelaskan bagaimana Indonesia menanggapi inisiatif Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pembentukan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) pada tanggal 23 Mei 2022. Terminologi Indo-Pasifik tumbuh dari konstruksi geopolitik kawasan untuk mengakomodasi kepentingan keamanan dan politik internasional. Berbagai strategi konektivitas telah membagi kepentingan berbagai negara dalam inisiatif untuk bekerjasama. Kebutuhan antar negara di kawasan Indo-Pasifik untuk berkolaborasi harus menjadi prioritas bersama, terutama dalam mencegah terjadinya polarisasi di kawasan dan meminimalisasi terjadinya konflik terbuka antara negara adidaya beserta sekutunya. Aspek geopolitik dan geostrategis harus disikapi secara rasional oleh Indonesia. Artikel ini bermanfaat bagi pemangku kepengtingan (stakeholders) di Indonesia dalam melihat inisiatif Amerika Serikat dalam berbagai dimensi kepentingan yang lebih luas. Kebijakan luar negeri dan diplomasi Indonesia terhadap IPEF dapat dilihat dari perspektif konstruktivisme dalam studi hubungan internasional. Tulisan ini didasarkan pada metode kualitatif dengan menjelaskan kepentingan terkait pilar yang ditawarkan AS dalam IPEF. Berdasarkan kepentingan nasional Indonesia, diplomasi yang dilakukan bersifat strategis dalam upaya untuk melakukan perimbangan kepentingan (balance of interests) kerja sama ekonomi antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok, keterlibatan dalam pembentukan policy framework dan norms setting atau cooperative mechanism bagi negara berkembang di kawasan, serta upaya untuk memperjuangkan kepentingan sentralitas ASEAN sesuai ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP).