Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Hambatan Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Suku Laut Terhadap Masyarakat Suku Melayu di Kepulauan Riau Tobing, Melati Mediana; Theresia, Elizabeth Rossa
Jurnal Christian Humaniora Vol 8, No 1 (2024): Mei
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/jch.v8i1.2451

Abstract

Kepulauan Riau memiliki suku dominan yaitu suku Melayu. Suku Laut juga merupakan suku asli dari Provinsi Kepulauan Riau yang tinggalnya di daerah sekitar laut. Dengan adanya perbedaan budaya pada masyarakat suku Laut dan masyarakat suku Melayu, terjadilah hambatan dalam berkomunikasi antarbudaya pada kedua suku ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai penunjang penelitian dalam meneliti ialah wawancara dan observasi. Peneliti menggunakan analisis data Miles dan Huberman. Interaksi suku Laut terhadap suku Melayu, interaksi yang terjadi pada masyarakat suku Laut terhadap suku Melayu di Kepulauan Riau biasanya terjadi dalam konteks kerja sama atau melakukan transaksi ekonomi. Faktor-faktor penghambat komunikasi yang terjadi antara suku Laut terhadap suku Melayu, Salah satu hambatan utama adalah perbedaan bahasa dan budaya. Ada stereotip dan prasangka bahwa masyarakat suku Laut tertutup dan memiliki kepercayaan yang berbeda, seperti menyembah entitas lain. Upaya masyarakat suku Laut dalam mengatasi hambatan komunikasi antarbudaya terhadap suku Melayu, Meskipun ada hambatan seperti perbedaan bahasa, budaya, dan agama, masyarakat suku Laut menunjukkan bahwa dengan adaptasi, pendidikan, dan sikap saling menghormati, tantangan-tantangan ini dapat diatasi. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa meskipun terdapat berbagai hambatan, masyarakat suku Laut dan suku Melayu di lima pulau Kepulauan Riau memiliki mekanisme adaptasi yang baik dalam berinteraksi satu sama lain. Melalui upaya bersama, keduanya mampu mengatasi hambatan-hambatan yang ada dan membentuk komunikasi yang lebih efektif dan bermakna.
Analisis Resepsi Khalayak mengenai Branding Hotel Borobudur Jakarta sebagai Family Hotel melalui konten Instagram Ambarita, Ribka Gabriella; Tobing, Melati Mediana
Jurnal Komunikasi Vol 15, No 2 (2024): September
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/jkom.v15i2.23031

Abstract

Wisata keluarga merupakan segmen yang menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam industri pariwisata. Beberapa peneliti berpendapat bahwa penyediaan destinasi yang family friendly adalah strategi efektif untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Hotel Borobudur Jakarta, sebagai bagian dari sektor pariwisata, mengusung branding sebagai "Family hotel" yang disampaikan oleh digital marketing communication executive Hotel Borobudur Jakarta. Family hotel yaitu hotel yang memiliki target utama yaitu keluarga dan memiliki klasifikasi seperti memiliki ruang kamar keluarga, tempat bermain anak, fasilitas rekreasi dan lain sebagainya yang bisa digunakan untuk semua anggota keluarga.   Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resepsi khalayak terhadap branding tersebut melalui konten Instagram. Karena Instagram sebagai media sosial yang sering digunakan oleh Hotel Borobudur Jakarta tersebut menggunakan teori resepsi Stuart Hall, yang mengkategorikan penerimaan pesan ke dalam tiga posisi: dominan, negosiasi, dan oposisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis resepsi, serta menerapkan tipe kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 8 informan, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan variasi dalam penerimaan branding Hotel Borobudur Jakarta oleh followers melalui Instagram.
Discourse Analysis and Distance Factors on Determine News Sources about Papua Riots in Online Media Tobing, Melati Mediana; Ibrahim, Nor Idayu
Jurnal The Messenger Vol. 16 No. 2 (2024): May-August
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/themessenger.v16i2.6427

Abstract

Introduction: The Papua riots in Indonesia that happened in 2019 have received global viewers and national media attention. The national media reports the events through different sources. In another perspective, the distance factor had become an important variable in determining the source or informant, especially for a medium far from the scene. The research aims: first, exploring the discourse about dominant media and subdominant online media in covering issues, and secondly, have another comprehend about informant selection factors according to the distance between online media in the local area and capital city area. Methods: Through comparison of dominant and subdominant online media in Indonesia, this research has been describing events and social actors portrayed, by Theo Van Leewen's method of critical discourse analysis. This research been used 45 news sites Kompas.com and 20 news Tabloidjubi.com which are related to the 2019 Papua riots during August 19 to August 24, 2019. Findings: With analysis table as a guarantor of validity the research have been display all the news samples represented by five categorizations of themes. Text has been interpreting as a verification of the validity of the text through the perspective of the reader with Van Leewen's critical discourse, namely exclusion and inclusion. Originality: It was novelty that both online media potentially could be able more exploring their sources of information to expand their reader distance segmentation. In addition, online media should have new perspective to be an origin sources across markets for global viewers.
Pembinaan Guru Sekolah Minggu dalam Menghadapi Tantangan Internal dan Eksternal di Era Digital Tobing, Melati Mediana
Jurnal Christian Humaniora Vol 8, No 2 (2024): November
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46965/jch.v8i2.2547

Abstract

Sekolah Minggu merupakan salah satu bagian penting dari gereja, terutama untuk membentuk karakter anak-anak agar menjadi pribadi yang beriman dan bertanggung jawab. Artikel ini merupakan luaran dari kegiatan yang dilakukan terhadap guru-guru Sekolah Minggu HKBP Rawamangun di Jakarta. Meski memiliki kemudahan mengakses internet karena berada di kota besar, namun para guru harus menghadapi tuntutan agar terampil berkomunikasi di era digital. Untuk itu, kegiatan PKM dilakukan dengan metode tiga tahap, yaitu: pendidikan masyarakat, diskusi kelompok, serta evaluasi. Diskusi kelompok menjadi metode yang efektif dalam proses interaktif antar peserta. Diskusi kelompok mendorong peserta dalam kelompok merumuskan permasalahan internal dan eksternal sekolah minggu terkait penggunaan media konvensional dan media digital, yang kemudian dikelola oleh narasumber bersama kelompok lainnya. Setiap peserta terlibat aktif dalam memberikan informasi terkait permasalahan yang mereka hadapi, lalu dijadikan permasalahan yang harus diselesaikan dalam diskusi antarkelompok.
UPAYA MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN MELALUI STRATEGI OMNICHANNEL MARKETING (STUDI PADA STARTUP FINTECH PT MILOV BALOK SEJAHTERA) Adiansyah, Ari; Tobing, Melati Mediana
Jurnal Network Media Vol 8, No 2 (2025): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jnm.v8i2.6478

Abstract

Pertumbuhan industri startup fintech di Indonesia mendorong perusahaan untuk mengadopsi strategi komunikasi yang mampu mempertahankan loyalitas pelanggan di tengah persaingan yang ketat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana strategi omnichannel marketing diterapkan oleh PT Milov Balok Sejahtera, sebuah startup fintech aggregator, dalam mempertahankan loyalitas pelanggannya. Dengan menggunakan pendekatan post-positivis dan metode kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur terhadap pihak perusahaan dan pelanggan aktif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan strategi ini ditunjang oleh tiga kategori utama, yaitu strategi omnichannel yang terintegrasi, pengalaman pelanggan yang responsif dan personal, serta loyalitas yang tercermin melalui penggunaan ulang dan rekomendasi sukarela. WhatsApp digunakan sebagai saluran utama yang menyatukan berbagai kanal komunikasi seperti iklan Facebook, situs web, dan telemarketing. Selain itu, aspek personalisasi, rasa aman, dan kedekatan emosional menjadi pendorong utama dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang positif. Penelitian ini memperkuat teori omnichannel sebagai strategi komunikasi digital yang mampu menciptakan relasi berkelanjutan dengan pelanggan. Hasil ini penting untuk menjadi acuan bagi pelaku industri fintech dalam mengembangkan strategi komunikasi yang lebih efektif dan berorientasi pada pengalaman pelanggan.
Pengaruh Implementasi Komunikasi Kelompok terhadap Performa Pemain Mobile Legends (Survei pada Kelompok Usia Dewasa Muda) David, Rolando Mario; Tobing, Melati Mediana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mobile Legends: Bang Bang menuntut kerjasama tim, di mana interaksi antar pemain dalam tim memiliki peran krusial dalam mencapai tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah implementasi komunikasi kelompok memengaruhi performa pemain usia dewasa muda (20-40 tahun) dalam meraih kemenangan di Mobile Legends: Bang Bang. Dalam penelitian ini menggunakan Komunikasi Kelompok(Karyaningsih), dan performa (Adrian). Metode penelitian ini adalah kuantitatif, dengan survei yang melibatkan 100 responden. Analisis data dilakukan menggunakan regresi sederhana. Hasil pengujian menunjukkan variabel komunikasi kelompok (X) memiliki T hitung senilai 11.607, melebihi T tabel senilai 1.984. yang berarti komunikasi kelompok mempengaruhi performa pemain Mobile legends pada usia dewasa muda dalam memenangkan permainan secara positif, dan berpengaruh secara signifikan sebesar 57.5%.
Pengaruh Live Shopping terhadap Keputusan Pembelian di E-Commerce Shopee (Survei pada Konsumen Erigo di Shopee Live) Sinaga, Todo Bandardo; Tobing, Melati Mediana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pencapaian Erigo yang berhasil menjual produk senilai Rp 5 miliar dalam waktu kurang dari 10 menit melalui Shopee Live. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh live shopping terhadap keputusan pembelian produk Erigo di Shopee Live. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei melalui Google Formulir. Data dikumpulkan dari 100 responden yang pernah menonton Shopee Live Erigo dan melakukan pembelian. Analisis data dilakukan dengan uji regresi linier sederhana, uji koefisien determinasi, dan uji t menggunakan SPSS Statistic 23. Responden terdiri dari 50% laki-laki dan 50% perempuan, dengan mayoritas berusia 18-30 tahun (79%). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif live shopping terhadap keputusan pembelian produk Erigo sebesar 49,6%, dengan 50,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Penelitian ini menegaskan potensi besar live shopping dalam meningkatkan penjualan produk Erigo di Shopee Live dengan menciptakan pengalaman belanja yang lebih interaktif dan objektif bagi konsumen.
Penggunaan Simbol Etnis sebagai Daya Tarik Konsumen pada Coffee Shop Bajawa Flores Pasaribu, Yolanda; Tobing, Melati Mediana
VISA: Journal of Vision and Ideas Vol. 4 No. 2 (2024): VISA: Journal of Vision and Ideas (In Press)
Publisher : IAI Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/visa.v4i2.4383

Abstract

The purpose of this research is to analyze the use of Flores ethnic symbols at Bajawa Flores Coffee Shop in Depok. And want to know how the role of using Flores ethnic symbols as a consumer attraction at Bajawa Flores. This research uses ethnographic claims research methods. This research uses Roland Barthes' Semiotics theory which states that semiology is the study of how humans give meaning to objects. The research findings show that Bajawa Flores Coffee Shop uses these symbols to create an authentic and traditional atmosphere that is intended to attract consumers who are interested in Flores culture. After observation and analysis, there are symbols, namely the Bajawa Flores NTT name sign, woven cloth, komodo dragon statue, Ti'i Langg hat and Ana Deo statue. The use of these ethnic symbols not only functions as a decorative element, but also as a strong marker of a particular culture and as a strong cultural identity. By relating ethnic symbols to Roland Brathes' theory of denotation, connotation, and myth, this research provides a deeper understanding of the role of ethnic symbols in building cultural identity and attracting consumers. 
Cultural Improvement of the Gen-Z Digital Media User in Pinge Village Bali Tobing, Melati Mediana; Hutabarat, Leonard; Sirait, Aprina Jovanka
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol. 9 No. 1 (2024): June 2024 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jkiski.v9i1.1049

Abstract

The intensity of digital media use among Generation Z (Gen-Z) has spread to Pinge Traditional Village in Tabanan Regency, Bali. This study aims to determine the effect of intensive use of social media by students of SMP 3 Marga in Pinge Village, Bali on their interest in learning local culture and ability to interpret local culture amid the influx of cultural information in the world. A survey of 115 Gen Z respondents who are active users of social media at SMP 3 Marga showed a change in attitude towards increasing local cultural loyalty through a correlation test of 0.881 and it can be concluded that the results of (Intensity of Gen-Z Social Media Use) have a positive value with a large relationship of 0.638 (coefficient test) which can be categorized as having a fairly strong degree of relationship to (Meaning of Balinese Local Culture). This research provides an overview of the positive impact of social media on the understanding of local culture. There is a big role of parents at home and in the Pinge Village complex in maintaining village children on every cultural and religious occasion that is routinely held. Through this research, it can be predicted that the future picture of Balinese culture will continue to be preserved until the current generation Z becomes adults in the future. However, hypothesis testing explains that the presence of information technology will result in a change in the meaning of culture in Pinge Village by Gen Z in a positive direction.
SWIPE, SCROLL, SILENT: PERILAKU PHUBBING DALAM KOMUNIKASI KELUARGA GENERASI Z DI JAKARTA Litha, Trianna Sampe; Tobing, Melati Mediana
Journal Media Public Relations Vol. 5 No. 1 (2025): Journal Media Public Relation (JMP)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jmp.v5i1.2559

Abstract

Phubbing merupakan perilaku mengabaikan interaksi sosial akibat penggunaan smartphone. Fenomena ini terjadi dalam kehidupan keluarga modern khususnya kalangan generasi Z. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana phubbing memicu perubahan cara berkomunikasi dan untuk mengetahui komunikasi dalam keluarga generasi Z di Jakarta setelah ada smartphone. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode fenomenologi yang melibatkan orang tua dan anak dari keluarga generasi Z. Metode pengumpulan data yakni wawancara, observasi dan dokumentasi. Teori yang digunakan yakni Media Dependency Theory oleh Ball-Rokeach dan DeFleur yang menyatakan bahwa individu bergantung pada media untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa phubbing menimbulkan ketergantungan terhadap smartphone, menciptakan distraksi dalam rutinitas keluarga dan menghasilkan fungsi paradoksal dalam penggunaan teknologi di mana smartphone menjadi sarana untuk terkoneksi dengan anggota keluarga sekaligus menjadi sumber tantangan yang menciptakan jarak emosional dalam keluarga. Perubahan ini yang kemudian menandai perubahan cara berkomunikasi dalam keluarga yang terfragmentasi, di mana segala sesuatu menjadi serba digital termasuk berkomunikasi meski dalam jarak dekat. Ditemukan juga efek kognitif yaitu terjadinya penurunan konsentrasi dan ingatan, efek afektif yaitu muncul perasaan diabaikan dan tidak dihargai, dan efek behavioral yakni muncul perilaku meniru dalam keluarga serta adanya perilaku ketergantungan terhadap smartphone. Dapat disimpulkan, phubbing telah merenggut waktu yang berharga bersama keluarga. Olehnya itu, diharapkan penelitian berikutnya berfokus pada dampak psikologis jangka panjang akibat perilaku phubbing, mengeksplorasi wilayah lain di Indonesia untuk melihat dinamika phubbing dalam keluarga dan dilakukan menggunakan mix methods.