Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

FENOMENA PERKAWINAN MEKEDENG NGAD PADA MASYARAKAT HINDU Putu Seni jayanti; I Ketut Suparta; Ni Ketut Ratini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 11 No 3 (2020): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v11i3.339

Abstract

Perkawinan adalah ikatan lahir batin yang bertujuan membangun keluarga yang harmonis dan melanjutkan keturunan.Namun berbeda dengan perkawinan mekedeng ngad yang dapat menimbulkan penderitaan di Kecamatan Mepanga.Dalam penelitian ini ada masalahyaitu : (1) Bagaimanakah pemahaman Masyarakat Hindu mengenai perkawinan mekedeng ngad di Kecamatan Mepanga ?. (2) Apakah faktor yang mempengaruhi adanya perkawinan mekedeng ngad pada Masyarakat Hindu di Kecamatan Mepanga ?. Tujuanpenelitian ini yaitu: (1) Untuk mengetahui pemahaman Masyarakat Hindu mengenai perkawinan mekedeng ngad di Kecamatan Mepanga. (2) Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkawinan mekedeng ngad pada Masyarakat Hindu di Kecamatan Mepanga. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif.Teori yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu teori fenomenologi dan terori fungsionalisme struktural.Teknik wawancara yang digunakan ada dua yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tak berstruktur.Teknik penentuan informan yaitu teknik purposive sampling.Metodepengumpulan data adalah reduksi data, display/penyajian, verifikasi atau penyimpulan.Disimpulkan berdasarkan penelitian: pemahaman Masyarakat Hindu mengenai perkawinan mekedeng ngad di Kecamatan Mepanga meliputi a) perkawinan yang dihindari, b) perkawinan sistem barter, c) perkawinan yang mendatangkan penderitaan. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perkawinan mekedeng ngad di Kecamatan Mepanga Kabupaten Parigi Moutong meliputi: a) faktor kenakalan remaja, b) faktor kurangnya sosialisasi, c) faktor tradisi perkawinan dalam keluarga.
PEMAHAMAN MASYARAKAT HINDU TERHADAP UPAKARA NASI WONG WONGAN PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI DESA OGODOPI KECAMATAN KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni Luh Febi Valintiana; Gede Merthawan; Ni Ketut Ratini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 14 No 1 (2023): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v14i1.438

Abstract

Nasi Wong-wongan yaitu suatu upakara yang dibuat dari nasi yang berbentuk tubuh manusia dan dipersembahkan pada saat tertentu. Pemahaman masyarakat secara umum bahwa upakara nasi wong-wongan dipersembahkan untuk memohon keselamatan, selain itu masyarakat kurang memahami nilai-nilai yang terkandung dalam upakara nasi wong-wongan. Rumusan masalah dari penelitian yaitu: pemahaman masyarakat Hindu terhadap upakara nasi wong-wongan, nilai pendidikan agama Hindu yang terkandung dalam upakara nasi wong-wongan. Tujuannya yaitu mengetahui pemahaman masyarakat Hindu terhadap persembahan upakara nasi wong-wongan yang dijelaskan menggunakan teori persepsi sedangkan mengetahui nilai pendidikan agama Hindu yang terkandung dalam upakara nasi wong-wongan yang dijelaskan menggunakan teori nilai. Jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif. Sumber data dari penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu studi kepustakaan, wawancara, observasi dan dokumentasi. Kesimpulanya yaitu pada pemahaman persembahan upakara nasi wong-wongan sebagai penolak bala, sebagai permohonan keselamatan, dipersembahkan saat terjadi hal genting/khusus, sebagai bentuk penghormatan pada bhuta kala. Nilai yang terkandung yaitu nilai religi dan nilai etika.
EFEKTIVITAS SIARAN MIMBAR AGAMA HINDU OLEH BADAN PENYIARAN HINDU (BPH) SULAWESI TENGAH DI TVRI PALU BAGI UMAT HINDU DI KOTA PALU. Ni Ketut Ratini
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 13 No 3 (2022): Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v13i3.477

Abstract

Mimbar identik dengan dharma wacana yaitu implementasi penyampaian siar agama terhadap kebenaran agama, yang bisa dilihat dan didengar di media elektronik. Namun di Kota Palu khususnya tidak semua umat hindu berkesempatan menonton siaran mimbar yang dilakukan oleh BPH setiap hari senin di TVRI Palu. Rumusan masalah, 1) Bagaimanakah proses penjadwalan pemberi mimbar agama hindu di TVRI Palu oleh BPH? 2) Bagaimanakah efektivitas pemberian mimbar agama di TVRI Palu oleh BPH? 3) Apakah upaya yang dilakukan oleh BPH dalam pemberian mimbar di TVRI Palu? Tujuan penelitian: 1) Untuk mengetahui proses penjadwalan 2) Untuk mengetahui efektivitas pemberian mimbar. 3) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh BPH. Jenis penelitian kualitatif diskritif. Teori digunakan fungsionalisme struktural, teori efektifitas, dan teori tindakan sosial. penentuan informan purposive sampling, pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi, study kepustakaan. Analisis data mencakup: reduksi data, penyajian data, verifikasi. Proses penjadwalan yang dilakukan oleh BPH dengan stakeholder di Kota Palu; menentukan waktu, tema dan mengimventarisasi orang-orang yang akan bertugas, terkait kompentensi yang dimiliki sebagai seorang mimbar yang akan disampaikan sebelum di terbitkan jadwal dan SK sebagai pedoman bersama. Efektifitas siaran mimbar agama hindu di TVRI Palu bagi umat Hindu Kota Palu sudah efektif, terutama untuk menyebarluaskan bhisama PHDI dan pemahaman terhadap ajaran-ajaran agama hindu. Upaya BPH dalam mengatasi kendala sudah cukup baik, BPH melakukan komunikasi antara personel dan lembaga yang terlibat membawakan mimbar, serta pemilihan temapun diberikan kebebasan kepada pembawa mimbar, agar siar bisa berjalan dengan baik sesuai jadwal yang ditentukan.
Implementasi Ajaran Tri Hita Karana Dalam Mewujudkan Kerukunan Interen Umat Hindu Di Pura Giri Prajanatha Ni Ketut Ratini; Ni Luh Ayu Eka Damayanti; Ketut Yasini; Sugiarti Sugiarti; Nyoman Suparman; I Ketut Suparta
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 6 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v6i3.2075

Abstract

Pengabdian kepada Masyarakat adalah salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh semua dosen dalam menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan adanya dilakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Tim Dari Kampus Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Sentana Sulawesi Tengah, Umat Hindu di Kabupaten Sigi khususnya merasa lebih tersentuh dan diperhatikan keberadaannya. Pemilihan lokasi ini bertujuan untuk memberikan teori dan praktek mengenai keagamaan. Metode yang digunakan melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) seperti; penyuluhan (dharmawacana), pembinaan, kerja bakti, persembahyangan bersama, penyerahan dana punia, Cendramata berupa pakaian Pinandita, dan wastra untuk Pura. Waktu dan Tempat pelaksanaan pada tanggal 17-19 Juni 2023, di Pura Giri Prajanatha Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, pada hari suci tilem, yang disambut dengan suka cita dan ramah oleh pengurus Pura, PHDI, Ketua kerukunan umat, dan Seluruh Umat Hindu Kabupaten Sigi. Hasil diperoleh dalam kegiatan Pengabdian kepda Masyarakat ini diantara peningkatan pemahaman, perubahan perilaku dan komunitas yang aktif. Implementation Of Tri Hita Karana Teachings In Realizing Internal Harmony Of The People At Giri Prajanatha Pura, Central Sulawesi  Community Service is one of the tasks that must be carried out by all lecturers in implementing the Tri Dharma of Higher Education. By carrying out Community Service activities by the Team from the Hindu Dharma Sentana College of Central Sulawesi, Hindus in Sigi Regency in particular feel more touched and cared for. its existence. The purpose of choosing this location is to provide theory or material regarding religion. The methods used are Community Service activities such as counseling (dharmawacana), coaching, community service, group prayers, handing over of punia funds, souvenirs in the form of Pinandita clothing, and wastra for temples. Time and place of implementation on June 17-19 2023, at Giri Prajanatha Temple, Sigi Regency, Central Sulawesi Province, on the holy day of tilem, which was welcomed with joy and friendliness by the temple administrators, PHDI, Head of Community Harmony, and all Hindus in Sigi Regency. The results obtained in this Community Service activity can be carried out in a sustainable manner, synergy can always be maintained well and smoothly.