Rina Ratnasih Irwanto
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

LAPORAN KEBERADAAN Arachis pintoi (FABACEAE) TERNATURALISASI DI JAWA Arieh Mountara; Arifin Surya Dwipa Irsyam; Rina Ratnasih Irwanto
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 19, No 1 (2021): BIOTIKA JUNI 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v19i1.30141

Abstract

Tanaman hias introduksi berperan penting dalam penyebaran jenis asing invasif di dunia. Banyak jenis tanaman hiasintroduksi yang berhasil lolos dari kultivasi, kemudian mengalami naturalisasi dan menginvasi daerah sebaran barunya.Pada kurun waktu beberapa tahun terakhir, beberapa jenis tanaman hias telah dilaporkan ternaturalisasi di Pulau Jawa, diantaranya Costus afer Ker Gawl, Solanum diphyllum L., dan Syngonium wendlandii Schott. Jenis lain yang ternaturalisasidi Jawa masih mungkin ada dan belum dilaporkan sebelumnya. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untukmengungkap dan melaporkan keberadaan jenis tanaman hias ternaturalisasi di Jawa dan menjadi bagian dari penyusunanAlien Flora of Java. Pengamatan lapangan dilakukan menggunakan metode jelajah di Jawa Barat (Bandung, Bogor,Sumedang, dan Tasikmalaya) dan Jawa Timur (Malang) pada Bulan September hingga November 2020. Selain itu, studiherbarium dilakukan di Herbarium Bandungense (FIPIA). Pengamatan lapangan menunjukkan adanya suatu jenistanaman hias introduksi yang ternaturalisasi, yaitu Arachis pintoi Krapov. & W.C.Greg. Populasi meliarnya ditemukandi Pintu Angin (Kabupaten Bandung Barat), Padasuka Atas (Bandung Regency), Dramaga (Kabupaten Bogor), danJatinangor (Kabupaten Sumedang). Arachis pintoi tumbuh meliar pada tipe habitat yang terbuka, seperti tepi jalan, tepisaluran air, dan lahan marginal berumput. Jenis tersebut memperbanyak diri secara vegetatif melalui fragmentasi batangdan stolon.
TAMBAHAN UNTUK PUAK SENECIONEAE (ASTERACEAE) DI PULAU JAWA: MARGA PSEUDOGYNOXYS (GREENM.) CABRERA Arifin Surya Dwipa Irsyam; Rina Ratnasih Irwanto; Asih Perwita Dewi; Muhammad Rifqi Hariri
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 18, No 1 (2020): BIOTIKA JUNI 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v18i1.26539

Abstract

Informasi mengenai suku Asteraceae di Jawa telah terhimpun dalam buku Flora of Java vol. II. Sebanyak 227 jenis dan 107 marga telah diketahui ada di pulau ini. Sejak buku Flora of Java diterbitkan, informasi terkini mengenai suku Asteraceae di Jawa belum tersedia. Dalam waktu empat tahun terakhir, beberapa penelitian telah mengungkap keberadaan jenis-jenis rekaman baru dari suku Asteraceae di Jawa. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi tambahan mengenai tumbuhan rekaman baru dari Jawa dan sebagai bagian dari penulisan Data Terkini Asteraceae di Pulau Jawa. Eksplorasi botani telah dilakukan di Banten, Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur pada bulan September 2019 hingga Maret 2020. Lokasi pengamatan difokuskan di kawasan urban, seperti kebun tradisional, taman kota, area kampus, dn lokasi agrowisata. Pengamatan spesimen juga dilakukan di Herbarium Bogoriense (BO). Satu jenis tumbuhan dari marga Pseudogynoxys (Greenm.) Cabrera (Senecioneae) yaitu Pseudogynoxys cabrerae H.Rob. & Cuatrec. telah dikoleksi dari Bogor, Bandung, dan Jatinangor. Spesimen yang dikoleksi dari Bogor dan Bandung berasal dari individu yang sengaja ditanam, sementara populasi meliarnya telah ditemukan dari Jatinangor. Jenis ini diduga telah lolos dari kultivasi dan tumbuh meliar di sekitar area perkebunan, tepi jalan, dekat aliran air, semak belukar, dan lahan terbengkalai. Secara morfologi, bagian pappus pada bagian buah longkahnya memfasilitasi biji untuk memencar luas melalui mekanisme anemokori. Selain itu, Pseudogynoxys cabrerae juga dapat memperbanyak diri secara vegetatif melalui fragmentasi batang, sehingga jumlah populasinya semakin meningkat. Oleh sebab itu, keberadaan populasi liarnya perlu diperhatikan, karena jenis ini mungkin dapat meningkat pesat dan membentuk populasi meliar yang lebih besar di kemudian hari.  
Catatan Keberadaan Costus afer Ker Gawl. (Costaceae) di Pulau Jawa. Arifin Surya Dwipa Irsyam; Rina Ratnasih Irwanto; Muhammad Rifqi Hariri
Floribunda Vol. 6 No. 2 (2019)
Publisher : PTTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2572.168 KB) | DOI: 10.32556/floribunda.v6i2.2019.252

Abstract

Arifin Surya Dwipa Irsyam, Rina Ratnasih Irwanto & Muhammad Rifqi Hariri. 2019. Catatan Keberadaan Costus  afer Ker Gawl. (Costaceae) di Pulau Jawa. Floribunda 6(2): 64–71. —  Suatu jenis Costus introduksi dari Afrika, yaitu Costus afer Ker Gawl., telah ditemukan tumbuh ternaturalisasi di Maribaya (Lembang), Dago Atas (Bandung), dan Kampus IPB Dramaga, Bogor. Keberadaan populasi liar C. afer di Pulau Jawa belum pernah dilaporkan sebelumnya. Jenis tersebut juga belum terdaftar dalam Flora of Java. Secara morfologi, C. afer sering salah teridentifikasi sebagai C. lucanusianus J. Braun & K. Schum. Informasi mengenai populasi liar dan ciri morfologi C. afer dilaporkan dalam catatan ini. 
Rotala rotundifolia (Buch.-Ham. ex Roxb.) KOEHNE, REKAMAN BARU TUMBUHAN ASING AKUATIK DI JAWA Muhammad Rifqi Hariri; Inggar Damayanti; Arifin Surya Dwipa Irsyam; Zakaria Al Anshori; Rina Ratnasih Irwanto; Melza Mulyani; Sahromi Sahromi; Esthi Liani Agustiani
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 4 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, NOVEMBER 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i4.7111

Abstract

Rotala merupakan salah satu marga tumbuhan gulma air yang termasuk dalam suku Lythraceae. Eksplorasi botani yang dilakukan pada April megnungkap adanya satu jenis Rotala yang tumbuh meliar dan ternaturalisasi di Desa Parakan, Kabupaten Bogor. Identifikasi morfologi menunjukkan bahwa jenis tersebut merupakan Rotala rotundifolia. Jenis ini memiliki distribusi alami dari India ke wilayah beriklim sedang di Asia Timur. Penelitian ini bertujuan untuk melaporkan keberadaan R. rotundifolia untuk pertama kalinya di Jawa dan menyediakan sekuen ITS untuk tujuan mendukung hasil identifikasi morfologi. Kami menggunakan wilayah ITS untuk DNA barcode dan berhasil diamplifikasi sebanyak 826 bp nukleotida. Database NCBI digunakan untuk membedakan R. rotundifolia dengan jenis Rotala lainnya serta penggunaan Heimia apetala sebagai outgroup. Hasil konstruksi pohon filogenetik dengan jelas menunjukkan bahwa jenis Rotala yang ditemukan tumbuh meliar dan ternaturalisasi di Desa Parakan merupakan Rotala rotundifolia dengan tingkat kemiripan sekuen sebesar 99,97%. Pendekatan molekuler melalui DNA barcode dapat membantu proses identifikasi tumbuhan sehingga mampu memperkuat determinasi jenis melalui morfologi secara tepat dan lebih efisien.