Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGENALAN ILMU KEBUMIAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEBENCANAAN DAN SUMBERDAYA ALAM Novi Triany; Yarra Sutadiwiria; Imam Setiaji Ronoatmojo; Bani Nugroho; Benyamin Benyamin; Muhammad Burhannudinnur; Himmes Fitra Yuda; Muhammad Yusril Ihza Mahendra Triany
Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.648 KB) | DOI: 10.25105/akal.v3i2.13866

Abstract

Resiko geologi adalah resiko yang terjadi akibat terjadinya proses geologi, atau disebut bencana geologi, seperti gempa bumi, longsoran, banjir, dan erupsi gunung api. Bencana ini dapat melanda permukaan bumi dan mengakibatkan efek kerugian yang tidak kecil, mulai dari lingkungan, aktivitas masyarakat di daerah tersebut, maupun dampak terhadap masyarakat itu sendiri. Saat ini Indonesia sedang beruntun dilanda bencana geologi, seperti tanah longsor, banjir, gempa bumi, erupsi gunung api, dan tsunami. Data statistik menunjukkan adanya peningkatan terjadinya bencana tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu pemahaman usaha mitigasi bencana, baik sebelum, sedang terjadi atau sesudah terjadinya bencana, termasuk pengetahuan mengenai proses yang menyebabkan terjadinya bencana geologi tersebut. Fokus kegiatan PkM adalah memberikan sosialisasi mengenai kondisi geologi dan potensi bencana geologi yang dapat terjadi di wilayah Ciracas-Jagakarsa-Pamulang, serta usaha mitigasi penanggulangan bencana yang dibutuhkan. Sosialisasi diberikan kepada siswa dan guru SMP Al-Azhar 19 Cibubur, Jakarta Timur. Penyampaian kegiatan sosialisasi dilakukan secara virtual menggunakan aplikasi zoom meeting dan ditindaklanjuti dengan melakukan verifikasi ke lapangan untuk mengidentifikasi potensi bencana di daerah ini. Pelaksanaan program ini telah meningkatkan pengetahuan peserta PkM dalam mengetahui jenis bencana dan mitigasi yang tepat untuk setiap bencana geologi yang berpotensi terjadi di daerah penyelenggaraan PkM.
Analisis Pengaruh Waktu dan Temperatur Pemanggangan Terhadap Desulfurisasi Galena Junior Steve Palealu; Subandrio; Bani Nugroho
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 4 No. 2 (2021): November
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1538.989 KB)

Abstract

Pemerintah Indonesia telah gencar untuk menerapakan aturan kepada para pengusaha dalambidang tambang agar membangun smelter dengan harapan agar hasil bumi Indonesia bisa dijual dalam bentukproduk yang lebih beharga. Salah satu produk yang berharga tersebut adalah bijih timbal (Pb) yang umumnyaberasal dari mineral galena (PbS). Salah satu cara untuk melakukan proses pengolahan yaitu dengan metodepemanggangan agar dapat merubah PbS menjadi PbO. Salah satu indikator tercapainya teroksidasi sempurnadapat dilihat dari kadar sulfur trioksida (SO3) yang telah hilang. Metode yang digunakan pada penelitian iniadalah dengan proses pemanggangan dengan memvariasikan waktu dan temperatur. Pada penelitian ini padatemperatur 900 ̊C dalam waktu 20 menit, 40 menit, 60 menit, 80 menit dan 100 menit diperoleh hasil SO3sebesar 7,9%; 8,6%; 11%; 11% dan 8,2%. Serta pada temperatur 1000 ̊C dalam waktu 20 menit, 40 menit, 60menit, 80 menit dan 100 menit diperoleh hasil SO3 sebesar 8,8%; 7,3%; 9,6%; 11% dan 2,3%. Hasil yang terbaikdari penelitian ini diperoleh pada temperatur 1000 ̊C dalam waktu selama 100 menit yaitu kadar SO3 sebesar2,3%.
Kajian Simulasi Pola Penyalaan Terhadap Getaran Peledakan di PT. Semen Indonesia Tbk. Yuga Maulana; Pantjanita Novi Hartami; Oki Fitriyani; Bani Nugroho
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 5 No. 1 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1420.994 KB) | DOI: 10.25105/imej.v5i1.13774

Abstract

Kajian kegiatan peledakan dilakukan dengan tujuan untuk mengontrol getaran pada kegiatan peledakan. Suatu kontrol getaran sangat perlu dilakukan untuk menghindari dampak lingkungan berdasarkan pada Keputusan Mentri Lingkungan Hidup No.49 Tahun 1996 dan SNI 7571:2010 sesuai dengan peraturan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan geometri peledakan, berat bahan peledak dan spesifik bahan peledak yang sama dengan peneliti sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini memodifikasi Surface delay dan pola penyalaan di modifikasi dan dikaji ulang kedalam software shotplus lalu dilakukan perbandingan nilai PPV surface delay dan PPV pola Penyalaan yang dilakukan pada penelitian terdahulu. Hasil akhir dari penelitian ini merekomendasi jarak peledakan pada batugamping yaitu 200 m dari lokasi peledakan ke rumah warga, dengan jumlah bahan peledak 70-80 kg setara dengan 4 lubang ledak yang meledak secara bersamaan dengan menghasilkan getaran 1,31 mm/s.
PENYULUHAN ANTISIPASI SUHU TINGGI RUANGAN KERJA BAGI PARA PEKERJA INDUSTRI TAHU DI PRIMKOPTI SWAKERTA SEMANAN, JAKARTA BARAT Ririn Yulianti; Bani Nugroho; Taat Tri Purwiyono; Suherman Dwi Nuryana
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 3 No 1 (2021): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.277 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v3i1.9098

Abstract

Iklim kerja di suatu tempat menjadi panas akibat ada sumber panas yang dipancarkan ke dalam lingkungan tersebut sehingga menimbulkan tekanan panas. Tekanan panas ini menjadi beban tambahan untuk para pekerja dalam bekerja. Kondisi seperti ini tentunya akan mempengaruhi kondisi kesehatan, stamina dan kenyamanan tenaga kerja. Industri tahu merupakan proses continue, dimulai dari pemilihan bahan baku kedelai, perendaman, penggilingan, pemasakan, penyaringan, pengasaman, pencetakan dan penguningan (Djayanti, 2015). Dalam proses penggilingan dan pemasakan menggunakan alat yang dapat memancarkan panas ke lokasi kerja. Kondisi lingkungan kerja panas akan mempengaruhi fisik dan mental pekerja, tentu akan berdampak pada kesehatan dan keselamatannya. Dampak kesehatan yang sering terjadi pada pekerja akibat iklim kerja panas yaitu kelelahan dan dehidrasi (Sunaryo & Rhomadhoni, 2020). Tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah memberikan penyuluhan kepada pengelola primkopti dan para pekerja industri tahu mengenai iklim kerja di lingkungan produksi industri tahu lalu di evaluasi berdasarkan standar dan persyaratan kesehatan lingkungan iklim kerja industri yang telah diatur di Indonesia. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini melalui survei, pengambilan data (wawancara) dan penyuluhan. Penyuluhan yang dilakukan berupa pengarahan materi, analisis serta evaluasi. Dengan demikian, pengelola primkopti dan para pekerja industri tahu dapat mengetahui kondisi iklim kerja di lingkungannya sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang aman, nyaman dan sehat.