Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

REKAMAN POSISI MUKA LAUT PADA AKHIR MASA DEGLASIAL DI PERAIRAN KEPULAUAN MATASIRI, LAUT JAWA Setyawan, Wahyu Budi; Nuryana, Suherman Dwi
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada Masa Glasial, Paparan Sunda adalah suatu daratan yang kemudian secara bertahap digenangi oleh air laut pada masa deglasial. Makalah ini mengungkapkan posisi muka laut di Paparan Sunda pada masa akhir-deglasial. Bukti posisi muka laut diperoleh dari temuan endapan gambut di dalam empat core yang diambil dari dasar laut perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan dengan metode gravity core dalam survei yang dilaksanakan pada bulan Nopember 2010 dengan Kapal Penelitian Baruna Jaya VIII. Analisis posisi muka air laut dilakukan berdasarkan kedalaman muka laut sekarang dan kedalaman endapan gambut di dalam core. Hasil analisis posisi muka laut menunjukkan empat posisi muka laut, yaitu -27,0 m, -41,3 m, -53,6 m dan -58,6 m di bawah muka laut sekarang. Analisis umur berdasarkan kurva perubahan muka laut di Paparan Sunda menunjukkan umur secara berurutan sekitar 10, 11, 12 dan 12,8 ribu tahun. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa rekaman jejak perubahan muka laut relatif pada masa akhir-deglasial juga ditemukan di Laut Jawa.
KARAKTERISTIK MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI CISADANE DAERAH RUMPIN DAN SEKITARNYA, BOGOR Suherman Dwi Nuryana; Novi Triany; Muchamad Hario Yudisatrio
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1149.21 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9524

Abstract

Sungai Cisadane merupakan sumber air utama bagi daerah Rumpin dan sekitarnya. Dengan perkembangan kehidupan, seperti pertumbuhan penduduk dan pembangunan wilayah, maka diperlukan kajian mengenai Kawasan sumber air utama tersebut agar pemanfaatannya sebagai sumber daya alam terbarukan optimal, dapat dijadikan rekomendasi dalam penataan ruang di DAS Cisadane, sekaligus untuk merumuskan tindakan mitigasi akan potensi banjir yang dapat disebabkannya. Salah satu cara mempelajari keadaan daerah aliran sungai (DAS) Cisadane adalah dengan menganalisis morfometri daerah penelitian. Dengan metode GIS, dilakukan pengamatan karakteristik morfometri yang berupa luas DAS, bentuk DAS, rasio cabang sungai, dan kerapatan sungai. Hasilnya menunjukkan bahwa DAS sungai Cisadane daerah Rumpin dan sekitarnya memiliki panjang sungai total 118.304 km dan luas 162.441 km², yang terbagi menjadi 19 subDAS dalam pengolahannya. Sebagian besar subDAS berbentuk radial. Terdapat 282 segmen sungai dimana subDas 5, 8, 9, 11, dan 15 adalah subDAS yang telah terkena pengaruh atau aktifitas Tektonik. Sementara subDAS lainnya yaitu subDAS 1, 2, 3, 4, 6, 7, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 18, dan 19 dapat dikategorikan tidak mengalami/ minim terdampak pengaruh tektonik. Kerapatan sungai pada DAS Cisadane termasuk dalam kategori sedang. Perbedaan karakteristik morfometri tersebut dapat dikarenakan jenis batuan dan adanya aktifitas tektonik yang mempengaruhi DAS.
KARAKTERISTIK MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI CISADANE DAERAH RUMPIN DAN SEKITARNYA, BOGOR Suherman Dwi Nuryana; Novi Triany; Muchamad Hario Yudisatrio
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9524

Abstract

Sungai Cisadane merupakan sumber air utama bagi daerah Rumpin dan sekitarnya. Dengan perkembangan kehidupan, seperti pertumbuhan penduduk dan pembangunan wilayah, maka diperlukan kajian mengenai Kawasan sumber air utama tersebut agar pemanfaatannya sebagai sumber daya alam terbarukan optimal, dapat dijadikan rekomendasi dalam penataan ruang di DAS Cisadane, sekaligus untuk merumuskan tindakan mitigasi akan potensi banjir yang dapat disebabkannya. Salah satu cara mempelajari keadaan daerah aliran sungai (DAS) Cisadane adalah dengan menganalisis morfometri daerah penelitian. Dengan metode GIS, dilakukan pengamatan karakteristik morfometri yang berupa luas DAS, bentuk DAS, rasio cabang sungai, dan kerapatan sungai. Hasilnya menunjukkan bahwa DAS sungai Cisadane daerah Rumpin dan sekitarnya memiliki panjang sungai total 118.304 km dan luas 162.441 km², yang terbagi menjadi 19 subDAS dalam pengolahannya. Sebagian besar subDAS berbentuk radial. Terdapat 282 segmen sungai dimana subDas 5, 8, 9, 11, dan 15 adalah subDAS yang telah terkena pengaruh atau aktifitas Tektonik. Sementara subDAS lainnya yaitu subDAS 1, 2, 3, 4, 6, 7, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 18, dan 19 dapat dikategorikan tidak mengalami/ minim terdampak pengaruh tektonik. Kerapatan sungai pada DAS Cisadane termasuk dalam kategori sedang. Perbedaan karakteristik morfometri tersebut dapat dikarenakan jenis batuan dan adanya aktifitas tektonik yang mempengaruhi DAS.
KARAKTERISTIK MORFOMETRI DAERAH ALIRAN SUNGAI CISADANE DAERAH RUMPIN DAN SEKITARNYA, BOGOR Suherman Dwi Nuryana; Novi Triany; Muchamad Hario Yudisatrio
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1149.21 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v6i2.9524

Abstract

Sungai Cisadane merupakan sumber air utama bagi daerah Rumpin dan sekitarnya. Dengan perkembangan kehidupan, seperti pertumbuhan penduduk dan pembangunan wilayah, maka diperlukan kajian mengenai Kawasan sumber air utama tersebut agar pemanfaatannya sebagai sumber daya alam terbarukan optimal, dapat dijadikan rekomendasi dalam penataan ruang di DAS Cisadane, sekaligus untuk merumuskan tindakan mitigasi akan potensi banjir yang dapat disebabkannya. Salah satu cara mempelajari keadaan daerah aliran sungai (DAS) Cisadane adalah dengan menganalisis morfometri daerah penelitian. Dengan metode GIS, dilakukan pengamatan karakteristik morfometri yang berupa luas DAS, bentuk DAS, rasio cabang sungai, dan kerapatan sungai. Hasilnya menunjukkan bahwa DAS sungai Cisadane daerah Rumpin dan sekitarnya memiliki panjang sungai total 118.304 km dan luas 162.441 km², yang terbagi menjadi 19 subDAS dalam pengolahannya. Sebagian besar subDAS berbentuk radial. Terdapat 282 segmen sungai dimana subDas 5, 8, 9, 11, dan 15 adalah subDAS yang telah terkena pengaruh atau aktifitas Tektonik. Sementara subDAS lainnya yaitu subDAS 1, 2, 3, 4, 6, 7, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 18, dan 19 dapat dikategorikan tidak mengalami/ minim terdampak pengaruh tektonik. Kerapatan sungai pada DAS Cisadane termasuk dalam kategori sedang. Perbedaan karakteristik morfometri tersebut dapat dikarenakan jenis batuan dan adanya aktifitas tektonik yang mempengaruhi DAS.
SOSIALISASI BENCANA LONGSOR DI DAERAH KALIWADAS, KARANGSAMBUNG, PROVINSI JAWA TENGAH Suherman Dwi Nuryana; Abdurrahman Asseggaf; Muhammad Burhannudinnur; Sofyan Rachman; Eddy Sugiarto
Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3991.97 KB) | DOI: 10.25105/akal.v2i2.10270

Abstract

Kerjasama yang telah belangsung lama sejak tahun 80-an, antara LIPI Karangsambung dengan Prodi Teknik Geologi ditunjukkan dengan adanya kepedulian terhadap masyarakat Karangsambung yang diwujudkan dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) berupa sosialisasi akan dampak terjadinya potensi bencana longsoran tanah serta mitigasinya di wilayah Desa Kedungwaru. PKM ini didasarkan atas hasil dari data survey lapangan berupa pengamatan singkapan, dan indikasi longsoran selama Kuliah Lapangan di karangsambung, pada bulan Agustus 2016 dan Januari 2017. Hasil kajian dari data lapangan ini memberikan informasi tentang dampak yang akan ditimbulkan bila terjadi bencana longsoran ini, yaitu putusnya jaringan jalan, aliran listrik, rusaknya bendungan dan irigasi, material longsoran dapat menyebabkan banjir bandang sehingga perlu adanya pemantauan agar dapat menghindari korban dan kerugian yang lebih besar dengan memindahan alur Jaringan listrik dan lintasan jalan alternatif ke bagian utara dan relokasi rumah yang akan terkena dampak. Output (hasil) dari sosialisasi PKM ini telah memberikan gambaran dan wawasan kepada masyarakat akan bahaya longsoran dan pemahaman tentang mitigasinya yang dapat dilihat dari hasil survey sebelum sosialisasi (44%) dan adanya peningkatan pemahaman setelah sosialisasi (86%).
SOSIALISASI MITIGASI BENCANA GEOLOGI KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH DASAR ISLAM AY-YUSUFIAH, BANTEN Muhammad Adimas Amri; Sigit Rahmawan; Suherman Dwi Nuryana; Abdurrachman Assegaf; Ramadhan Adhitama; Dyah Ayu Setyorini; Firman Herdiansyah
Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.817 KB) | DOI: 10.25105/akal.v3i2.13880

Abstract

Bencana yang terjadi akibat merupakan proses geologi yang melanda permukaan bumi, dapat mengakibatkan efek kerugian yang tidak kecil, dilihat dari lingkungan, aktivitas masyarakat di daerah tersebut, maupun dampak terhadap masyarakat itu sendiri. Saat ini negara kita tercinta, Indonesia sedang beruntun dilanda oleh bencana, mulai dari tanah longsor, banjir, gempa bumi, maupun erupsi gunung api, dan tsunami, bahkan grafiknya terlihat makin meningkat secara tingkat dan frekuensinya. Saat ini penting sekali untuk memikirkan bagaimana mitigasi yang harus dilakukan terhadap bencana geologi yang terjadi, baik sebelum, maupun pada saat terjadi atau sesudah bencana itu terjadi. Untuk itu kita perlu mengenal dan mengetahui proses geologi apa saja yang dapat mengakibatkan bencana geologi. Wilayah memiliki tingkat kewaspadaan yang berbeda terhadap bencana geologi yang terjadi yang tergantung bencana geologi. Mitigasi yang harus dilakukan untuk setiap wilayah pun juga berbeda dalam menghadapi dan menyiapkan terhadap bencana yang datang. Dari hasil PKM agar memberikan sosialisasi bencana geologi mengenai gempa bumi, khususnya yang berpotensi terjadi di Daerah Banten, serta mitigasi apa saja yang dibutuhkan dalam menghadapi bencana ini. Sosialisasi diberikan kepada guru SD Islam Ay-Yusufiah yang berada di Tangerang, Banten
ANALISIS KIMIAWI AIRFORMASI PADA BATUGAMPING TERSIER DAERAH CISEENG BOGOR Suherman Dwi Nuryana; Rendy Setiawan; Abdurrachman Asseggaf; Arini Dian
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 8 No. 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1129.398 KB) | DOI: 10.25105/petro.v8i4.6212

Abstract

Ciseeng area of the Bogor Regency is geologically composed by the Quarter Volcano Deposition and Tertiary rocks. The phenomenon of hot springs in the Ciseeng area comes out through cracks in Tertiary-aged limestone. The purpose of this study was to determine the characteristics of formation water based on its chemical parameters. Research methods include the preparation stage; collection and compilation of groundwater data, and water samples; processing phase of groundwater chemical data, and stable isotope content of Oxygen-18 and Deuterium (δ18O and δ2H); and data analysis. Based on the analysis of water quality, formation water that comes out as a Ciseeng hot spring contains a high chloride element (Cl) 23,680.6 mgr/l as a result of reacting with rock minerals derived from the Tertiary rocks below which with water at high temperatures, based on its chemical facies the Ciseeng hot springs, have magnesium type chloride. The results of plotting δ18O and δD and deviations from the global meteoric water line show that the Ciseeng hot spring has the heaviest isotope content.
KARAKTERISTIK DAS CISADANE BERDASARKAN PARAMETER MORFOMETRI DI DAERAH RUMPIN – CISEENG, KABUPATEN BOGOR BARAT Novi Triany; Suherman Dwi Nuryana; Ramadhan Adhitama; Agus Guntoro; Muhammad Hario Yudisatrio; Rafael Holysius Daned
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 3 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.893 KB) | DOI: 10.25105/petro.v10i3.10869

Abstract

Area penelitian merupakan wilayah kecamatan Rumpin dan Ciseeng, Kabupaten Bogor Barat yang dilalui oleh sungai Cisadane sebagai sungai induk dan salah satu sumber air penting wilayah sekitarnya. Seiring pesatnya perkembangan wilayah, pertumbuhan penduduk dan infrastruktur, maka diperlukan kajian morfometri mengenai sumber air tersebut agar pemanfaatannya sebagai sumber daya alam terbarukan dapat optimal, serta dapat menjadi rekomendasi dalam pengelolaan tata ruang di area DAS Cisadane dan untuk mengetahui kemungkinan adanya potensi banjir di daerah penelitian. Salah satu cara untuk mengetahui karakteristik DAS Cisadane di area penelitian adalah dengan mengkaji parameter morfometri daerah aliran sungai. Dengan metode penginderaan jauh, dilakukan analisis morfometri secara kuantitatif yang meliputi unsur luas DAS, bentuk DAS, rasio cabang sungai, dan kerapatan sungai. Hasil menunjukkan bahwa DAS sungai Cisadane daerah Rumpin-Ciseeng dapat dibedakan menjadi 21 subDAS, dimana dua di antaranya sudah dipengaruhi oleh aktivitas manusia. Bentuk subDAS terdiri dari bentuk bulu burung dengan luas area relatif sempit, serta bentuk radial, paralel, dan kompleks pada area subDAS yang luas dan beresiko banjir. Dari perhitungan rasio cabang sungai, sejumlah area subDAS pada topografi curam hingga landai dengan luas relatif sempit telah terpengaruh oleh deformasi. Sedangkan analisis kerapatan sungai menunjukkan kategori sedang yang diinterpretasikan aliran sungai melewati litologi yang lebih lunak sehingga sedimen yang terbawa dalam aliran akan lebih besar. Jenis batuan yang dilewati aliran sungai, topografi, serta pengaruh aktivitas tektonik sangat mempengaruhi perbedaan nilai morfometri pada daerah aliran sungai Cisadane.
ZONASI KAWASAN RESAPAN AIR DAERAH CIJERUK, KECAMATAN CIJERUK, KABUPATEN BOGOR, PROVINSI JAWA BARAT: ZONATION OF WATER INSPECTION AREA IN CIJERUK REGION, CIJERUK DISTRICT, BOGOR REGENCY, WEST JAVA PROVINCE Viona Dienty Paratin; Suherman Dwi Nuryana; Mohammad Apriniyadi
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 3, NOMOR 2, AGUSTUS 2022
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5569.3 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v3i2.13335

Abstract

Cijeruk known as a strategic location that is still very close to the Mount Salak area, but also close to the urban area of Bogor itself. This causes the area to have the potential to have good water absorption, but it also has the potential to be disturbed by water absorption due to internal and external factors in the research area. For this reason, it is necessary to know the water absorption and infiltration rate in order to see the advanced conditions of the research area. In order to know this, researchers need to obtain primary data by processing in the field using a Double Ring Infiltrometer (Indonesian National Standard, 7752:2012); while secondary data were obtained from previous researchers, as well as official bodies in Indonesia. The rainfall at the nearest Citeko station per 5 years reaches more than 3000mm, namely 3168.8mm, indicating that the research area has a very high potential for rainfall. In addition, it can be concluded that the research area has a type of overburden in the form of loamy sand with flat to steep areas in 4 observation locations, while the other 5 observation locations are flat to very steep. Then, the results obtained in the Cijeruk area obtained 2 units of infiltration rate, namely sufficient infiltration rate with an infiltration rate of 0.192 m/day to 0.312 m/day and a high infiltration rate with an infiltration rate of 1.08 m/day up to 5.04 m/day. indicates that the water catchment area is classified as good.
IDENTIFIKASI GERAKAN TANAH DI DESA KEBONHARJO DAN SEKITARNYA, KABUPATEN KULON PROGO, YOGYAKARTA: THE IDENTIFICATION OF SOIL MOVEMENT IN KEBONHARJO AND NEIGHBORHOODS, KULON PROGO REGENCY, YOGYAKARTA Ade Tiyas Nurhaja Tiyas; Suherman Dwi Nuryana; Muhammad Adimas Amri
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 3, NOMOR 2, AGUSTUS 2022
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1595.485 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v3i2.13813

Abstract

The village of Kebonharjo and neighborhoods is zone of relatively high ground movement. In the western part of Indonesia, it was formed due to the influence of the collision two tectonic plates. Kebonharjo and neighborhoods are earthquake and volcanic zone. With a steep slope and high rainfall data, one of the biggest factors for landslides. This study aims to fins out what potential couse the area to become a landslide-prone area and there indications of anything in the research area. There are several obstacles to the development of the Kebonharjo village are and suggroundings. In its study using the DVMBG method qhich combines several parameters, on of which is rainfall parameter data, geology, slope, land use and soil types. The potential for landslides in Kebonharjo village really needs attention because the are is very high and the rainfall is high, the potential for large landslides. After counducting the research, it can be seen the types of landslides according to (Varnes, 1978), type of landslides Earth Spread and Earth Flow. Keywords: Soil Movement, DVMBG method, tectonic.
Co-Authors Abdurrachman Assegaf Abdurrachman Asseggaf Abdurrachman Asseggaf Abdurrahman Asseggaf Achmad Adyatma Ardi Ade Tiyas Nurhaja Tiyas Agus Guntoro Akbar, Ricky Muhammad Amri, Muhammad Adimas Ardi, Achmad Adyatma Arini Dian Arista Muhartanto, Arista Arkaan, Muhammad Dzaki Asri Nugrahanti, Asri Assegaf, Abdurrachman Asseggaf, Abdurrachman Asseggaf, Abdurrahman Bani Nugroho Bani Nugroho, Bani Bayu Satiawira Bayu Satiyawira Benyamin Benyamin Benyamin Benyamin, Benyamin Budi Wijaya Cahaya Rosyidan Cahyaningratri Prima R Cahyaningratri Prima Riyandhani Cahyaningratri Prima Ryandhani Dwi Fitri Yudiantoro Dyah Ayu Setyorini Eddy Sugiarto Eddy Sugiarto Emi Sukiyah Emmy Fatmi Budhya Firman Herdiansyah Firmanda, Ruli Fitra Yuda, Himmes Havidh Pramadika Heni Pujiastuti Hidartan Hidartan Hidartan, Hidartan Himes Fitra Yudha Himmes Fitra Yuda Himmes Fitra Yuda Himmes Fitra Yuda HS, Karyono Irfan Marwanza Jambak, Moehammad Jambak, Moehammad Ali Khatrine, Grace Ladesta, Aldis Lestari, Arini Dian Lewu, Arianne Pingkan Maulani, Mustamina Maulida, Fajri Michael, David Mira Meirawaty Mohammad Apriniyadi Mubarak, Naufal Razan Al Muchamad Hario Yudisatrio Muhammad Adimas Amri Muhammad Burhannudinnur Muhammad Burhannudinnur Muhammad Hario Yudisatrio Muhammad Taufiq Fathaddin, Muhammad Taufiq Murni Sulastri Nana Sulaksana Novi Triany Novi Triany Nugraha, Farhan Ryandi Nugraheni, Rosmalia Dita Oliver Enrico Zefanya Ortega, Gana Vige Pantjanita Novi Hartami Prapansya, Onnie Ridaliani Purwiyono, Taat Tri Rafael Holysius Daned Ramadhan Adhitama Rendy Setiawan Ririn Yulianti Rizqi, Fhirdha Ronoatmojo, Imam Setaiji Rosmalia Dita Nugraheni Safitri, Diah Utami Sambodo Bayu Aji Samura, Lisa Sekar Tika Sari Setiawan, Naiy Salsabila Setyorini, Dyah Ayu sigit binangkit Sigit Rahmawan Sofyan Rachman Sofyan Rachman, Sofyan Sugiarto, Eddy Sulyana, Deska Surya Darma Hafiz Susilo, Yves Belgiaswara Taat Tri Purwiyono Viona Dienty Paratin Wahyu Budi Setyawan Wildan Tri Koesmawardani Yuda, Himes Fitra Yuda, Himmes Fitra Yuda, Himmes Putra Yudisatrio, Muchamad Hario Yulianti, Ririn