Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Fraksi Ukuran dan pH Pada Flotasi Mineral Sulfida Subandrio Subandrio; Christin Palit; Irfan Marwanza; Emmy Fatmi B. I.; Muhammad Idris Juradi
Jurnal Geomine Vol 10, No 1 (2022): Edisi April 2022
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v10i4.978

Abstract

The ore used in this study is galena ore (PbS) which is a type of sulfide mineral. In this experiment, several variations of important variables were carried out. The variables that were varied namely: feed size fraction with a range of 140 - 325 mesh (105 - 44 microns), pulp pH between 7 – 11, and retention time between 3 - 8 minutes. The experimental results show that the smaller the feed size, the Pb content (%) tends to increase, For the pH of the pulp, the best Pb content was at pH 9.5. The higher the pH the bubbles formed tended to be stable so that the material was perfectly lifted to the surface. The best flotation time was obtained at 6.5 minutes. Retention time greatly affects the effectiveness of the reagents used in the flotation process. Best on experiments, The best condition is at the size of -200 + 230 mesh, pH of the pulp 9,5 with retention time 6,5 minutes with a Pb content of 27%. 
Optimasi Pengolahan Bijih Kromit Secara Gravity Dengan Meja Goyang (Optimization Of Gravity Chromite Processing With Shaking Table) Subandrio Subandrio; Wiwik Dahani; Taat Tri Purwiyono
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 6 No. 2 (2017): Agustus
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.98 KB) | DOI: 10.25105/petro.v6i2.3104

Abstract

Peningkatan kadar unsur atau mineral dari bijih/ ore hasil penambangan biasanya selalu  dilakukan dalam industri pertambangan, bagaimana menggoperasian peralatan secara optimal  diperlukan kajian yang mendalam. Penelitian yang dilakukan bertujuan mengamati parameter-parameter mempengaruhi peningkatan kadar dengan mengunakan alat  meja goyang (shaking  table) yang merupakan alat yang mengunakan prinsip metoda grafitasi, bijih yang digunakan pada penelitian adalah bijih kromit yang berasal dari Kabupaten Morowali - Sulawesi Tengah. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan ukuran feed/ umpan dengan rentang 106 - 900 µm (mikron)  hasil crushing dan grinding yang sudah dilakukan pengayakan, kemiringan deck/meja dengan rentang 5 O -15 O dan frekuensi stroke 35 rpm - 50 rpm. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa makin kecil ukuran umpan, kadar Cr (%) makin meningkat nilai optimal pada ukuran -150 + 106  µm, hal ini disebabkan makin bebasnya mineral kromit terpisah dari gangue mineral juga meningkatnya derajad liberasi. Kemiringan meja antara 5O-10O meningkatkan kadar konsentrat Cr (%)  namun mengalami penurunan 10O-15O nilai optimal dicapai pada kemiringan 10O. Frekuensi stroke rentang 35 rpm -50 rpm  memberikan hasil optimal pada kadar Cr (%) pada stroke 35 rpm. Perhitungan recovery pada hasil optimal /kadar  Cr (%) paling tinggi memberikan hasil 44,92 % masih tergolong rendah, memungkinkan diperbaiki dengan peningkatan homogenitas ataupun pengaturan persen solid umpan yakni dengan penambahan conditioning  tank.
USE OF GOOD TABLE ("WILFLEY TABLE" TECHNIQUE) AS A BENEFFIATION OF GOLD CARRIER MINERALS Wiwik Dahani; Boanerges Wino Patty; Subandrio Subandrio; Emmy Fatmi Budhya Fatmi Budhya
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 8 No. 2 (2019): JUNI
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.939 KB) | DOI: 10.25105/petro.v8i2.4780

Abstract

Increasing the level of an extract into a marketable and valuable mineral or beneficiation process can be carried out in various ways, one of which is a table technique ("Wilfley table"). Beneficiation begins with knowing the character of ore through XRD characterization, mineragraphy, SEM-EDS and Fire Assy, Then, the ore is smoothed to a range of ~ 200 mesh and concentrated with rocking table gravity by varying the size of rock fraction, table slope and water discharge. Based on the comparison of XRD characters, mineragraphy, SEM-EDS and fire Assy from the initial seeds and recovery, the results obtained is found to be within the optimum conditions at fraction ~200 mesh size, 3o  elongation table, and water discharge of 14 liters / minute and with gold recovery of 84.48% or increase gold content from 1.32 g / ton to 18.75 g / ton. Based on the optimization, the finer the size of the particles , the higher the level of gold recovery. Nevertheless, the increase in the slope of the table and water discharge can reduce the recovery of gold.
Pengaruh PH dan Gel Lidah Buaya Terhadap Desulfurisasi Batubara Menggunakan Metode Flotasi Juhara Depipa; Subandrio; Reza Aryanto
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 4 No. 2 (2021): November
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.652 KB)

Abstract

Batubara adalah batuan hidrokarbon yang berasal dari akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang terendapkan didalam lingkungan bebas oksigen dan dipengaruhi oleh tekanan dan panas yang berlangsung berjuta-juta tahun lalu. Karena batubara berasal dari bahan organik maka batubara mengandung karbon yang dapat terbakar dan mengeluarkan energi. Oleh sebab itulah batubara banyak digunakan sebagai bahan bakar. Namun ketika pembakaran batubara kualitas rendah akan menghasilkan gas buang yaitu sulfur (SO2) yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan hujan asam. Oleh karena itu perlu dilakukan pengurangan sulfur pada batubara, salah satunya dengan metode flotasi menggunakan gel lidah buaya sebagai surfaktan alami yang mengandung saponin. Saponin berperan sebagai kolektor dan frother. Variabel-variabel flotasi yang digunakan antara lain ukuran partikel 100 mesh (variabel tetap), pH 4,5 dan 6,5 serta variasi jumlah gel lidah buaya 62,5 mL, 125 mL dan 187,5 mL. Diperoleh kadar sulfur setelah flotasi pada pH 4,5 sebesar 0,02% dan pada pH 6,5 diperoleh kadar sulfur setelah flotasi sebesar 0,03%.
Analisis Pengaruh Waktu dan Temperatur Pemanggangan Terhadap Desulfurisasi Galena Junior Steve Palealu; Subandrio; Bani Nugroho
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 4 No. 2 (2021): November
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1538.989 KB)

Abstract

Pemerintah Indonesia telah gencar untuk menerapakan aturan kepada para pengusaha dalambidang tambang agar membangun smelter dengan harapan agar hasil bumi Indonesia bisa dijual dalam bentukproduk yang lebih beharga. Salah satu produk yang berharga tersebut adalah bijih timbal (Pb) yang umumnyaberasal dari mineral galena (PbS). Salah satu cara untuk melakukan proses pengolahan yaitu dengan metodepemanggangan agar dapat merubah PbS menjadi PbO. Salah satu indikator tercapainya teroksidasi sempurnadapat dilihat dari kadar sulfur trioksida (SO3) yang telah hilang. Metode yang digunakan pada penelitian iniadalah dengan proses pemanggangan dengan memvariasikan waktu dan temperatur. Pada penelitian ini padatemperatur 900 ̊C dalam waktu 20 menit, 40 menit, 60 menit, 80 menit dan 100 menit diperoleh hasil SO3sebesar 7,9%; 8,6%; 11%; 11% dan 8,2%. Serta pada temperatur 1000 ̊C dalam waktu 20 menit, 40 menit, 60menit, 80 menit dan 100 menit diperoleh hasil SO3 sebesar 8,8%; 7,3%; 9,6%; 11% dan 2,3%. Hasil yang terbaikdari penelitian ini diperoleh pada temperatur 1000 ̊C dalam waktu selama 100 menit yaitu kadar SO3 sebesar2,3%.
Analisis Pengaruh Peningkatan Kadar Pb Terhadap Penggunaan Dosis Reagen melalui Flotasi Selektif Dewi Ratna Wati; Subandrio; Wiwik Dahani; Christin Palit
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 5 No. 1 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1137.088 KB) | DOI: 10.25105/imej.v5i1.13776

Abstract

Berdasarkan Kepmen ESDM No.67.K.HK.02.MEM.B.2021 tentang pemberian rekomendasi penjualan ke luar negeri mineral logam pada masa pandemi COVID-19 hanya diberikan untuk komoditas mineral logam tertentu, satu diantaranya berupa timbal dengan kualitas ≥55%. Hal tersebut memberikan peluang baik untuk pembangunan pengolahan timbal. Pada penelitian bertujuan untuk mrnganalisis pengaruh penggunaan dosis reagen (ZnSO4 dan Na2SO3) dan kolektor D25 terhadap peningkatan kadar Pb pada proses pemisahan flotasi..Penelitian ini diawali dengan melakukan preparasi sampel galena low grade sebesar 5,62% direduksi dengan alat jaw crusher dan digerus dengan alat hammer mill. Setalah itu dilakukan homogenisasi sampel dan pengujian sampel dengan XRD dan XRF. Setelah itu dilakukan proses flotasi menggunakan dosis reagen depressan ZnSO4 0,3 gr/kg dengan Na2SO3 (0,15 gr/kg; 0,1 gr/kg; dan 0,075 gr/kg), ZnSO4 0,6 gr/kg dengan Na2SO3 (0,3 gr/kg; 0,2 gr/kg; dan 0,1 gr/kg), dan ZnSO4 0,9 gr/kg dengan Na2SO3 (0,45 gr/kg; 0,3 gr/kg; dan 0,225gr/kg). sedangkan untuk dosis kolektor D25 digunakan dosis 0,2 gr/kg feed, 0,3 gr/kg feed dan 0,4 gr/kg feed yang kemudian dilakukan analisis kadar pada konsentrat hasil flotasi. Didapatkan kenaikan %kadar Pb tertinggi berada pada variasi dosis depressan ZnSO4 0,3 gr/kg dan Na2SO3 0,1 gr/kg yaitu 38,68% sedangkan untuk dosis kolektor kenaikan %kadar Pb tertinggi didapatkan pada kondisi dosis kolektor 0,2 gr/kg sebesar 36,29%.
Optimalisasi Peningkatan Kualitas Batubara Dengan Menggunakan Metode Flotasi Shima Parameswari Adji; Subandrio; Fadliah; Suliestyah; Riskaviana Kurniawati
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 5 No. 1 (2022): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.126 KB) | DOI: 10.25105/imej.v5i1.13779

Abstract

Batubara merupakan salah satu jenis bahan bakar fosil yaitu batuan sedimen yang mudah terbakar, proses pembentukan batubara berasal dari endapan organik yang merupakan hasil dari dedaunan, batang pohon yang prosesnya dimulai dari pembatubaraan. Susunan batubara terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.Batubara di Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai sumber energi tetapi kegunaannya masih belum optimal, salah satu faktor belum optimalnya tingginya kadar sulfur batubara yang menyebabkan pencemaran lingkungan dan tidak baik untuk kesehatan masyarakat. Sehingga perlu dilakukan peningkatan kualitas batubara yang dapat ditingkatkan berdasarkan analisis ultimateyang berfokus pada kadar sulfur batubar Untuk peningkatan kualitas batubara salah satunya dapat dilakukan dengan metode flotasi dan dilanjutkan dengan uji kadar metode escha. Variabel yang akan akan di analisis yaitu variasi ukuran partikel 40mesh, 70 mesh dan 100 mesh, dan variasi pH 5,5 dan 6,5. Sehingga diperoleh kadar sulfur batubara yang optimal dengan ukuran partikel 100 mesh pH 6.5 dengan nilai sulfur batubara 0.07%.
DISEMINASI PENELITIAN RISET KEBUMIAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DALAM MENDUKUNG GEOPARK KARANGSAMBUNG-KARANGBOLONG Irfan Marwanza; Masagus Ahmad Azizi; Bani Nugroho; Wiwik Dahani; Subandrio Subandrio; Syamidi Patian
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 2 No 1 (2020): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.914 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v2i1.6000

Abstract

Geopark Karangsambung-Karangbolong secara gegorafis mewakili bagian utara dan selatan daerah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Secara keseluruhan kawasan Geopark Karangsambung - Karangbolong terbagi menjadi 3 (tiga) segmen, yaitu Kawasan Karangsambung, Kawasan Sempor dan Kawasan Pesisir Ayah. Untuk mendukung pembentukan Geopark Karangsambung - Karangbolong, salah satunya perlu dibuat kajian menyeluruh antara lain kajian kebencanaan. Daerah Karangsambung merupakan suatu kecamatan pada Kabupaten Kebumen, yang merupakan daerah dengan ragam topografi dan litologi yang memiliki intensitas tanah longsor tinggi. Salah satu kasus, pada lereng perbukitan batugamping, Bukit Kaliwadas wilayah Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah, terdapat rekahan yang telah mengalami kelongsoran yang berdampak pada kerugian infrastruktur. Kondisi lereng pascalongsor yang terjadi, masih dalam posisi menggantung dan memiliki potensi untuk mengalami longsoran kembali dan dapat menimbulkan dampak yang lebih besar. Tindakan yang perlu dilakukan mencakup teknik identifikasi daerah rawan bencana, teknik pencegahan dan pengurangan, serta metode pengembangan dan sosialisasi peringatan dini. Kewaspadaan masyarakat penghuni wilayah rawan bencana sangat diperlukan, dan pengembangan keberdayaan masyarakat dalam mitigasi bencana alam harus selalu digaungkan setiap saat. Pemberdayaan tidak hanya dalam bentuk himbauan dan perintah tetapi tindakan nyata dan kesadaran masyarakat akan bahaya yang selalu mengancam setiap saat. Perlu dilaksanakan sosialisasi mitigasi serta analisis dampak dan potensi dampak yang dapat ditimbulkan dari kelongsoran kepada masyarakat dalam bentuk program Pengabdian Kepada Masyarakat.
Pengaruh Waktu Pelindian dan Suhu Electrowinning Terhadap Peningkatan Timbal dari Konsentrat Galena Devin Indra Novega; Subandrio Subandrio; Riskaviana Kurniawati; Wiwik Dahani; Fadliah Fadliah
Indonesian Mining and Energy Journal Vol. 5 No. 2 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/imej.v5i2.15944

Abstract

Galena menjadi salah satu dari mineral logam yang ada di Indonesia, bijih galena yang didalamnya mengandung 86,6 % timbal yang menjadi salah satu unsur yang dipergunakan untuk industri karena sifatnya yang tahan akan korosi dan juga karat. Bijih galena tersebar di daratan Indonesia dan salah satunya terdapat pada daerah Purwakarta milik PT. Galena Maju Karya Mandiri. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode leaching dan electrowinning. Metode leaching menggunakan larutan asam nitrat (HNO3) untuk melarutkan unsur Pb dan pembentukan elektrolit Pb(NO3)2, electrowinning dilakukan dalam larutan elektrolit untuk mereduksi Pb pada permukaan katoda. Pengujian dilakukan terhadap pengaruh waktu leaching yang selama 60, 90, 120 menit terhadap perolehan Pb terlarut, dan pengaruh suhu electrowinning pada 40, 50, 60⁰C untuk perolehan Pb terdeposisi. Waktu leaching terbaik untuk timbal terlarut didapat pada waktu 120 menit pada perolehan Pb sebesar 64,99 mg/L dengan persen ekstraksi mencapai 15,77% serta suhu electrowinning terbaik didapat pada 40⁰C dengan 0,088 g Pb terdeposisi pada katoda, titik maksimum terhadap ekstraksi timbal terdapat pada waktu leaching 90 menit dan suhu electrowinning 40⁰C dengan persen ekstraksi timbal pada katoda sebesar 90,72%.
Induced roll magnetic separator applied for high grade ilmenite separation from mining tailing Wiwik Dahani; Rita Sundari; Subandrio Somali; Irfan Marwanza; Andriyani Andriyani; Djoko Hartanto; Khuzaimah Arifin; Ratna Ediati
SINERGI Vol 27, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/sinergi.2023.2.015

Abstract

This article aimed to separate ilmenite (FeTiO3) mineral from tin tailing applying a single splitter IRMS (Induced Roll Magnetic Separator). Ilmenite mineral is the substantial main source for TiO2. This work used air table middling for feeding. The mineral components of middling feeding from air table using grain counting analysis were found as follows: cassiterite (48.61%), ilmenite (21.36%), monazite (18.56%), pyrite (4.60%), zircon (5.85%), quartz (0.71%), anatase (0.27%), and tourmaline (0.02%), It was found that electrical current and opening of single splitter affected the degree of separation addressing to ilmenite recovery and ilmenite grade. The finding showed that current of 15 Ampere and single splitter with opening 4.25 cm yielded ilmenite recovery more than 74%. The high grade ilmenite (90.46 %) and recovery of 29.38% was obtained using 5 Ampere  with single splitter opening of 1.0 cm. Up to date, the study on ilmenite separation from tailing only focused on the effect of current, however, the effect of single splitter magnetic separator  to enhance ilmenite recovery from other paramagnetic minerals such as monazite, siderite, xenotime and tourmaline has not yet been reported.