Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

POTENSI AKUIFER KAMPUS ARJASARI BERDASARKAN PENGAMATAN NILAI TAHAN JENIS BATUAN Mohamad, Febriwan; Mardiana, Undang; Yuniardi, Yuyun; Nur, Andi Agus; Alfadli, Muhammad Kurniawan
Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY Vol 15, No 2 (2017): Bulletin of Scientific Contribution GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.285 KB) | DOI: 10.24198/bsc geology.v15i2.13383

Abstract

ABSTRACTGeoelectric measurement was done in order to obtain the presence, depth, thickness, quantity and distribution of aquifers in the study area. Geoelectric was done by applying 1-D Schlumberger configuration (DC sounding). Rock layer with a resistivity value ranges <20 μm indicates rocks with low resistance values, dominates the surface until 50 meters depth with varying thickness. This layer lithology thought to be composed of weathered soil, fine tuff and lapilli tuff. This layer is assumed to act as aquiclude, porous media that can store water but acts as barrier to the flow of groundwater. This lithology group can be filled by water during the rainy season, but in dry season contain very small amount of water. Rock layer with resistivity value ranges between 20 μm - 60 μm interpreted as coarse tuff intercalating with fine tuff, founded at 75 meters depths below the surface. Rock layers with high resistance values (> 60 μm), founded more than 75 meters in the north area, assumed to be volcanic breccia with tuff as matrix, and have small potential to act as aquifer. Keyword: Geoelectric, Schlumberger, Aquifer, Resistivity ABSTRAKPengukuran geolistrik yang dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan kehadiran, kedalaman, ketebalan, jumlah dan penyebaran akuifer. Hasil  pengukuran geolistrik (Sounding) dengan konfigurasi Schlumberger Kelompok batuan dengan nilai tahanan jenis berkisar antara  <20 Wm yang mengindikasikan batuan dengan nilai tahanan jenis rendah mendominasi permukaan hingga kedalaman 50 meter dengan ketebalan bervariasi. Lapisan ini diduga memiliki litologi penyusun terdiri atas tanah lapukan, tuf halus dan tuf lapili. Lapisan ini diduga berperan sebagai akiklud, yaitu media berpori yang dapat menyimpan air tetapi tidak dapat mengalirkan airtanah yang dapat terisi oleh air pada musim hujan, namun pada musim kering tidak mengandung air. Lapisan batuan dengan nilai tahanan jenis antara 20 Wm - 60 Wm  diinterpretasi litologi tuf kasar berselingan dengan tuf halus, berada pada kedalaman mulai 75 meter di bawah permukaan. Lapisan batuan dengan nilai tahanan jenis tinggi (>60 Wm), mulai di kedalaman lebih dari 75 meter di bagian utara diperkirakan breksi vulkanik dengan matriks berupa tuf, dan memiliki potensi kecil sebagai akuifer. Kata Kunci: Geolistrik, Schlumberger, Akifer, Resistivitas
Determinasi Karakteristik Reservoir Formasi Talang Akar Berdasarkan Data Well Log dan Seismik Sub-Cekungan Palembang Selatan, Cekungan Sumatera Selatan Yuniardi, Yuyun; Mardiana, Undang; Mohammad, Febriwan; Nur, Andi Agus; Alfadli, Muhammad Kurniawan; Mutaqin, Deden Zaenudin
Bulletin of Scientific Contribution Vol 20, No 3 (2022): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v20i3.44360

Abstract

Penentuan Karakteristik reservoir merupakan suatu upaya untuk mengetahui kualitas reservoir dari suatu tubuh batuan dalam perkiraan prospek atau tidaknya lapisan reservoir tersebut. Penelitian ini dilakukan pada formasi Talang Akar yang masuk kedalam Sub-Cekungan Palembang Selatan, Cekungan Sumatera Selatan, dengan menggunakan data well, data seismik, data SWC dan data Mudlog. Formasi talang akar menunjukan lingkungan delta plain dimana zona reservoirnya yang merupakan bagian bawah dari formasi tersebut termasuk dalam lingkungan fluvial. Pada klasifikasi parasekuen formasi talang akar terdapat siklus regresi-transgresi yang membentuk pola pengendapan progradasi dan retrogradasidalam skala kecil dengan rincian Sumur X1, X2, dan X3 terdapat 4 parasekuen, sedangkan sumur X4 dan X5 berjumlah 5 parasekuen, secara kuantitatif, nilai-nilai perhitungan petrofisika menunjukan bahwa pada zona hidrokarbon mempunyai Sw berkisar 8-46%, porositas 13-30%, sedangkan zona air memiliki Sw 65-100 %, dan porositas 8-25%. Berdasarkan peta kontur struktur dan peta net san top zona C3, ke lima lapisan batupasirnya pada tiap sumur terletak pada antiklin, dimana arah pengendapan yang relative berarah Timur Laut – BaratDaya. Berdasarkan paparan diatas, pada langkah eksplorasinya telah ditentukan bahwa zona reservoir yang ekonomis pada daerah penelitian terdapat pada zona C3 sumur X5. Katakuci : Batupasir, Formasi Talang Akar, Parasekuen, Petrofisika, Prospek, Reservoir.
DELINIATION OF SHALLOW GAS ZONE POTENTIAL USING SUBSURFACE DATA APPROACH IN ‘X’ FIELD KUTAI BASIN Yuniardi, Yuyun; Alfadli, Muhammad Kuniawan; Mohammad, Febriwan; Natasia, Nanda; Nur, Andi Agus
Bulletin of Scientific Contribution Vol 23, No 2 (2025): Bulletin of Scientific Contribution : GEOLOGY
Publisher : Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bsc.v23i2.65622

Abstract

The presence of shallow gas (Shallow Gas) in exploration wells poses significant operational risks, including kicks or blowouts during exploration activities. To mitigate these risks, it is essential to delineate subsurface data and identify areas potentially containing shallow gas. Subsurface interpretation was conducted using various datasets, including electrolysis cutting analysis, well log data (GR, RT, NEU, RHOB) from 39 wells, and gas data obtained from chromatograph-based mud logs. Well correlation was performed to identify anomalies, gas presence, and facies characteristics.The primary stratigraphic marker surfaces indicative of shallow intervals in Field X are, from deeper to shallower, MF2, Fs-s1, s2-Fs, Fs-s3, Fs-s4, Fs-s5, and Fs-s6, with the shallow gas accumulation predominantly observed within the intervals associated with Fs-s2 and Fs-s3, at depths ranging from approximately 950 to 1300 meters below sea level (MSS). These intervals demonstrate isolated gas accumulations, primarily comprising methane (C1), with minor traces of C2, C3, C4, and C5 gases detected in the shallow zone above the marker MF2.Gas analysis indicates a surge in total gas content within the 950-1300 MSS interval, correlating with anomalies identified from the Master Log data. This surge is attributed to limestone and coal layers, as corroborated by gas bearing reservoir mapping.Based on the analyzed data, it can be concluded that shallow gas accumulations are localized within the 950-1300 MSS interval, specifically between the Fs-s2 and Fs-s3 markers. For subsequent drilling activities on Platform M, it is recommended to monitor and consider this depth zone to mitigate related risks effectively.