Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP PEMERIKSAAN URIN DENGAN METODE DIPSTIK TEST Izzah Al Mukminah; Dwi Yuri Arista; Nurhayati .; Billy Dwi Saputra; Firda Silvia Pramashela; Gabriella Josephine Maranatha; Abib Latifu Fatah; Nadila Berliana; Dika Pramita Destiani; Rano Kurnia Sinuraya; Imam Adi Wicaksono
Farmaka Vol 18, No 3 (2020): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i3.26174

Abstract

Urinalisis merupakan metode yang bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan dan membantu mendiagnosis kondisi medis. Salah satu metode urinalisis yaitu dengan menggunakan dipstik test. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir pengukurannya, seperti vitamin C. Sebanyak 40 urin responden pagi hari ditest menggunakan dipstik test dan diberikan vitamin C pada rentang 3-6 jam sebelum pemeriksaan dengan dipstick test kembali. Beberapa data parameter pengujian memiliki hasil negatif atau positif palsu yang relatif kecil. Namun bila pengaruh vitamin C diabaikan hasil palsu ini dapat berpotensi serius terhadap pemeriksaan kesehatan selanjutnya.
ANALISIS PEMETAAN SUHU AREA PENYIMPANAN COLD ROOM DI SALAH SATU PEDAGANG BESAR FARMASI (PBF) KOTA BANDUNG Firda Silvia Pramashela; Rimadani Pratiwi
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v2i3.2592

Abstract

Pendistribusian obat dari industri farmasi ke pasien dibutuhkan distributor yaitu Pedagang Besar Farmasi (PBF). PBF berperan penting pada bagian penyiapan, penanganan, dan pendistribusian suatu obat. Terutama pada pendistribusian cold chain product (CCP) seperti insulin, vaksin, dan obat-obatan lainnya membutuhkan suhu 2oC - 8oC. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemetaan suhu cold room selama tujuh hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi suhu seragam dan dipertahankan dalam kriteria penerimaan di seluruh ruang cold room. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pencatat data suhu yaitu Testo 174T (mini data logger). Sebanyak sepuluh data logger digunakan untuk disimpan di titik-titik lokasi tertentu di dalam ruangan selama tujuh hari. Berdasarkan kriteria penerimaan protokol penelitian suhu harus dipertahankan antara 2°C sampai 8°C. Berdasarkan evaluasi data yang diamati suhu rata-rata minimum 5,04°C pada lokasi nomor 2 & 8 dan suhu rata-rata maksimal sebesar 5,42°C di lokasi nomor 6.