Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Biomarker PlGF/sFlt-1 sebagai Pendeteksi Dini Preeklampsia Sinuraya, Rano Kurnia; Nisa, Hidayatun; Lokajaya, Trifena; Puri, Tri N. S.
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Journal of Clinical Pharmacy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.108 KB) | DOI: 10.15416/ijcp.2017.6.2.123

Abstract

Program Millenium Development Goals (MDGs) yang dilakukan sejak tahun 2003 belum berhasilmencapai tujuannya, termasuk untuk meningkatkan kesehatan ibu dengan target menurunkan AngkaKematian Ibu (AKI) sebesar tiga perempatnya antara tahun 1990 sampai 2015. Program ini kemudiandilanjutkan menjadi Sustainable Development Goals (SDGs) dengan salah satu fokusnya yaitumenurunkan AKI hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup serta mengurangi sepertiga kematianbayi prematur akibat penyakit tidak menular. Angka kematian ibu di Indonesia cukup tinggi apabiladibandingkan dengan negara-negara lainnya di wilayah Asia Tenggara. Pada umumnya penyebab utamakematian ibu adalah pendarahan (28%), preeklampsia (PE)/eklampsia (24%), infeksi (11%), komplikasipersalinan (5%) dan abortus (5%). Preeklampsia (PE) merupakan penyakit hipertensi yang disertai denganproteinuria yang terjadi pada saat usia kehamilan mencapai 20 minggu (trimester kedua). Penyakit iniumumnya tidak terdiagnosis namun terlihat setelah berdampak pada gangguan ibu dan janin dan apabilatidak ditangani dengan segera, maka dapat menyebabkan kematian bagi ibu pada proses persalinan.Dilaporkan bahwa rata-rata insiden kejadia PE di seluruh dunia adalah 2–10%. Berbagai upaya terusdilakukan untuk menurunkan angka kematian Ibu ini, salah satunya adalah dengan pencarian metodedeteksi dini. Tujuan penulisan review ini adalah untuk mengkaji metode deteksi dini apa yang palingefektif dan efisien untuk mengatasi PE. Metode dalam review ini adalah penelusuran data berbasisPubmed, Scopus dan Google Scholar dan tanpa pembatasan index factor dengan menggunakan katakunci “biomarker, preeclampsia”, “early detection, preeclampsia”. Hasil review menunjukkan bahwabiomarker placental growth gactor (PlGF) dan soluble Fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt-1) merupakanbiomarker spesifik dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dalam pendeteksian PE.
Cost of Illness dan Cost Containment Analysis Penggunaan Antibiotik Empirik Kombinasi pada Pasien Sepsis di Bandung Sinuraya, Rano Kurnia; Destiani, Dika P.; Abdulah, Rizky
Indonesian Journal of Clinical Pharmacy Vol 1, No 4 (2012)
Publisher : Indonesian Journal of Clinical Pharmacy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.905 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Cost of Illness (COI) dan penghematan biaya (cost containment) penggunaan kombinasi antibiotik empirik pasien sepsis dengan sumber infeksi pernapasan di salah satu rumah sakit di Bandung. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan pengambilan data secara retrospektif. Data diambil dari rekam medis pasien rawat inap sepsis sumber infeksi pernapasan yang mendapat kombinasi antibiotik empirik seftazidim-levofloksasin dan sefotaksim-eritromisin. Biaya yang dianalisis meliputi biaya langsung dan tidak langsung. Hasil penelitian menunjukkan COI pasien sepsis yang sembuh dengan kombinasi antibiotik empirik seftazidim-levofloksasin sebesar Rp 13.369.055,- sedangkan pada pasien sepsis yang sembuh dengan kombinasi antibiotik empirik sefotaksim-eritromisin sebesar Rp 22.250.495,-. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa COI kombinasi antibiotik empirik seftazidim-levofloksasin lebih rendah dibandingkan sefotaksim-eritromisin. Penghematan biaya (cost containment) tanpa mengurangi kualitas pelayanan dapat dilakukan sebesar Rp 8.881.440,- dengan menggunakan kombinasi antibiotik empirik seftazidim-levofloksasin.Kata kunci: Farmakoekonomi, Cost of Illness (COI), penghematan biaya, antibiotik empirik, sepsisCost of Illness and Cost Containment Analysis Using Empirical Antibiotic Therapy in Sepsis Patients in BandungAbstractThe aims of this study were to analyze cost of illness (COI) and cost containment analysis using empiricalantibiotic therapy in sepsis patients with respiratory infection in a hospital in Bandung. A cross sectional method was conducted retrospectively. Data were collected from medical record of inpatients sepsis patients with respiratory infections with empirical antibiotic therapy ceftazidime-levofloxacin or cefotaxime-erythromycin. Direct and indirect cost were calculated and analyzed in this study. The result showed that the average COI for patients with combination ceftazidime-levofloxaxin was 13,369,055IDR whereas combination of cefotaxime-erythromycin was 22,250,495 IDR. In summary, the COI empiricalantibiotic therapy ceftazidime-levofloxacin was lower than cefotaxime-erythromycin. Cost containmentusing empirical antibiotic therapy ceftazidime levofloxacin which without reducing the service quality was 8,881,440 IDR.Key words: Pharmacoeconomic, cost of illness, cost containment, empirical antibiotic, sepsis
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN ERITROSIT Ramadhana, Aslamnur Fikri; Indrayani, Sri; Irawan, Aurizal Risandy; Kamila, Rezkia Azka; Apriyandi, Restu Amelia; Bashirah, Danaparamita; Sarah, Dewi; Hilmi, Hanny Latifa; Rachmawati, Afina Dwi; Sinuraya, Rano Kurnia; Destiana, Dika Pramita; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22208

Abstract

ABSTRAKMasalah gizi yang utama yang dialami oleh para remaja diantaranya yaitu anemia yang dapat disebabkan karena kurangnya kadar hemoglobin. Kadar hemoglobin seseorang bisa dilihat dari pola makan yang tidak teratur yang akan mempengaruhi asupan makanan yang bisa dilihat dari nilai status gizi. Status gizi seseorang bisa dipantau dengan melihat nilai Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan kadar hemoglobin dan eritrosit dalam tubuh pada mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Penilitian ini dilakukan dengan mengambil data meliputi jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh dan pemeriksaan laboratorium kadar haemoglobin beserta eritrosit. Data yang diperoleh didistribusikan dalam bentuk distribusi frekuensi kemudian ditampilkan dalam bentuk presentase dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram kemudian dilakukan analisis statistik menggunakan Normalitas Data Shapiro Wilk dan kemudian dilakukan Uji Korelasi Chi-Square. Didapatkan hasil Uji Pearson Chi-Square dengan nilai signifikansi antara BMI dan Hb Sig. (2-tailed) > 0.05 yaitu 0.170  dan nilai signifikansi antara BMI dan eritrosit Sig. (2-tailed) > 0.05 yaitu 0.837, maka dapat dikatakan untuk keduanya tidak terdapat hubungan linear antara BMI dengan Hb maupun Eritrosit. Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh, Hemoglobin, Eritrosit
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP PEMERIKSAAN URIN DENGAN METODE DIPSTIK TEST Mukminah, Izzah Al; Arista, Dwi Yuri; Nurhayati, Nurhayati; Saputra, Billy Dwi; Pramashela, Firda S; Josephine, Gabriella; Fatah, Abib Latifu; Berliana, Nadila; Destiani, Dika Pramita; Sinuraya, Rano Kurnia; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.25554

Abstract

Urinalisis merupakan metode yang bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan dan membantu mendiagnosis kondisi medis. Salah satu metode urinalisis yaitu dengan menggunakan dipstik test. Metode ini sangat sederhana, tidak merusak sampel, murah, waktu perlakuan yang singkat dan masih banyak dilakukan sebagai acuan awal dalam menganalisis kondisi kesehatan. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir pengukurannya, seperti vitamin C. Konsumsi vitamin C, 3-6 jam sebelum urinalisis dengan dipstik test mempengaruhi beberapa parameter dalam dipstik test sehingga menyebabkan hasil yang negatif palsu pada proses analisis kesehatan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap hasil acuan awal mengenai kondisi kesehatan yang dianalisis menggunakan dipstik test. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter pada dipstik test yang mengalami perubahan ketika mengonsumsi vitamin C, 3-6 jam sebelum urinalisis.
HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TEKANAN DARAH SOLEH, SOLEH; Listiani, Nita; Maya, Ira; Amelia, Nisa Ayu; Hadad, Nur Diana; El Yahya, Idzni Rusydina; Pardosi, Yessica; Elisabeth, Erlin; Sidharta, Kenny Dwi; Arifa, Irbah; Sinuraya, Rano Kurnia; Destiani, Dika Pramita; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22151

Abstract

ABSTRAK Indeks massa tubuh (IMT) adalah salah satu metode untuk menentukan status gizi seorang individu dengan ditentukan dari hasil pengukuran dari berat badan (kg) dibandingkan terhadap tinggi badan (m2). Nilai IMT yang besar atau kategori overweight dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular, salah satunya hipertensi. Hal ini dikarenakan semakin besar massa tubuh atau indeks massa tubuh seseorang, maka akan semakin banyak juga darah yang akan diperlukan untuk menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh, menyebabkan peningkatan tekanan darah. Resiko relatif mengalami hipertensi pada seseorang dengan IMT >25 yaitu 5 kali lebih tinggi dari pada seseorang yang berat memiliki berat badan normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan tekanan darah. Metode yang digunakan adalah analitik observasional dengan analisis korelasi Spearman untuk menentukan korelasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya korelasi antara IMT dengan tekanan darah dengan nilai CI sebesar 95% serta nilai koefisien korelasi IMT-sistol sebesar 0,356 dan nilai koefisien korelasi IMT-diastol sebesar 0,319. Kata Kunci:  Indeks Massa Tubuh (IMT), Tekanan Darah, Analitik Observasional
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN Wijayanti, Sinthiya Eka; Maulida, Putri Kholilah; Rahmawati, Nurul Fitri; A, Adrian; Dwi, Fanny Seftiani; Faizah, Ulfa Rahmatul; Nurlatifah, Anggun; Latifa, Hanny; Rachmawati, Afina Dwi; Sinuraya, Rano Kurnia; Destiana, Dika Pramita; Wicaksono, Imam Adi
Farmaka Vol 17, No 3 (2019): Farmaka (Desember)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.509 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i3.22194

Abstract

Orang dewasa dengan tekanan darah tinggi berisiko morbiditas dan mortalitas karena masalah kardiovaskular di kemudian hari. Tekanan darah tinggi mungkin dipengaruhi oleh kualitas tidur yang buruk. Maka dari itu diperlukan deteksi dini hipertensi dan kualitas tidur yang baik pada orang dewasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada orang dewasa. Metode yang dilakukan adalah studi cross-sectional yang dilakukan selama satu bulan pada bulan April-Mei 2019 dengan objek (responden)  35 mahasiswa Farmasi Universitas Padjadjaran. Responden akan diminta untuk mengisi kuisoner PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index). Dari kuisioner yang telah diisi kemudian didapatkan skor cut-off PSQI. Data yang telah didapat diproses dan dianalisis dengan perangkat lunak SPSS untuk Windows versi 15.0.Kata kunci : orang dewasa, kualitas tidur, tekanan darah
Faktor Langsung dan Tidak Langsung Penyebab Stunting di Wilayah Asia: Sebuah Review Hafida Aulia Qodrina; Rano Kurnia Sinuraya
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v12i4.1336

Abstract

Stunting is a global nutritional problem, based on the prevalence stunting, is one of the significant causes of death in children, (23%) in 2014 and more than 50% of that cases are in Asia. This review aims to update the database on factors that influence the incidence of stunting in Asia, which are grouped into direct and indirect factors. Literature research was carried out using the Pubmed database. Direct factors includes anthropometry of children and mothers, age, gender, diversity of intake, duration of breastfeeding, vaccinations and child's illness. Stunting also occur because of indirect factors such as mother's height, preschool, divorcing, number of family members, health insurance, socioeconomic status, parental education, alcoholic father, water sources and sanitation facilities. A total of five articles stated that the dominant factor causing stunting was the anthropometry of children with an OR value of 1,378, this is closely related to genetic of mother, nutritional status, culture and social status which affect the child's growth. Socio-economic status is the most dominant factor (OR 6,625) followed by parental education with an OR value of 5,797 and 0,412 which affect the optimal nutritional intake for children's growth.Keywords: anthropometry of children; Asia; parental education; socio-economic; stunting ABSTRAK Stunting menjadi permasalahan gizi di dunia, dilihat dari prevalensi kejadian stunting yang menjadi salah satu penyebab kematian pada anak sebanyak 23% pada tahun 2014 dan lebih dari setengahnya terjadi di Asia. Artikel review ini bertujuan untuk memperbaharui database mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kejadian stunting di Asia yang dikelompokkan menjadi faktor langsung dan tidak langsung. Penelusuran pustaka dilakukan dengan menggunakan database Pubmed. Faktor  langsung antara lain antropometri anak dan ibu, usia, gender, keragaman asupan, durasi ASI, vaksinasi dan penyakit yang dialami anak. Stunting dapat terjadi karena adanya faktor tidak langsung seperti tinggi badan ibu, keikutsertaan dalam pendidikan usia dini, orang tua berpisah, jumlah anggota keluarga, asuransi kesehatan, status sosial ekonomi, pendidikan orang tua, ayah yang alkoholik, sumber air dan fasilitas sanitasi. Sebanyak lima artikel menyebutkan faktor dominan penyebab stunting adalah antropometri anak dengan nilai OR sebesar 1,378, hal ini berhubungan dengan genetik ibu, status nutrisi, budaya dan status sosial yang berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Status sosial ekonomi menjadi faktor dominan dengan nilai OR sebesar 6,625 disusul oleh tingkat pendidikan ayah dan ibu dengan nilai OR sebesar 5,797 dan 0,412 yang berpengaruh terhadap asupan nutrisi yang optimal bagi pertumbuhan anak.Kata kunci: antropometri anak; Asia; pendidikan orang tua; sosio-ekonomi; stunting
Instrumen Monitoring Pasien Dalam Terapi Warfarin Mochamad Rizky Fauzy; Rano Kurnia Sinuraya; Norisca Aliza Putriana
Majalah Farmasetika Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v5i4.27821

Abstract

Warfarin merupakan salah satu obat antikoagulan oral dengan indeks terapi sempit yang biasa digunakan dalam pengobatan penyakit kardiovaskular. Dalam penggunaannya, warfarin memerlukan perhatian lebih karena dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain, alkohol serta  makanan. Warfarin juga memiliki efek samping seperti perdarahan dan tromboembolisme. Review artikel ini bertujuan untuk mengulas instrumen yang digunakan dalam monitoring penggunaan warfarin pada pasien rawat jalan serta mengetahui aspek penilaian dan monitoring. Pencarian data bersumber dari database PubMed dan google scholar pada rentang waktu tahun 2010 hingga 2020 dengan kata kunci pencarian monitoring, quality of life, patient, warfarin, therapy. 16 studi diidentifikasi dari 129 studi yang ditemukan dalam rentang waktu publikasi 10 tahun terakhir. Hasil penelusuran menunjukan bahwa instrumen yang paling umum digunakan dalam monitoring adalah kuesioner yang bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan, kualitas hidup, dan kepatuhan pasien selama menggunakan warfarin. Instrumen kuesioner yang paling banyak digunakan untuk monitoring pasien dalam terapi warfarin ialah duke anticoagulant satisfaction scale (DASS) dan short form-36 (SF-36) karena kuesioner tersebut memiliki domain spesifik untuk mengukur dampak positif dan negatif, serta kualitas hidup pasien.  
Pharmacovigilance Dalam Aspek Penanganan Reaksi Obat Yang Tidak Diinginkan: Sebuah Artikel Review. DEVI MEILANI; Rano Kurnia Sinuraya
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.314 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17037

Abstract

Pharmacovigilance adalah ilmu dan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan, deteksi, pemantauan, penilaian, dan pencegahan efek samping dengan produk farmasi. Untuk meminimalkan risiko efek samping obat yang tidak diingiinkan, sistem Pharmacovigilance telah dibentuk untuk terus memantau dari segi keselamatan. Ada tiga metode utama pelaporan adverse drug reaction ADR dan informasi keamanan obat, spontaneous, pelaporan target spontan atau Targeted Spontaneous reporting (TSR) dan pemantauan secara kohort atau Cohort event monitoring (CEM). Untuk meminimalkan risiko efek samping obat yang tidak diingiinkan, sistem Pharmacovigilance telah dibentuk untuk terus memantau dari segi keselamatan. Walaupun masih memiliki keterbatasan dalam pelaporan tingkat kejadian yang tidak dapat ditentukan tapi  pharmacovigilance telah berkembang secara signifikan dan akan terus berkembang seiring tantangan baru yang dihadapinya
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP PEMERIKSAAN URIN DENGAN METODE DIPSTIK TEST Izzah Al Mukminah; Dwi Yuri Arista; Nurhayati .; Billy Dwi Saputra; Firda Silvia Pramashela; Gabriella Josephine Maranatha; Abib Latifu Fatah; Nadila Berliana; Dika Pramita Destiani; Rano Kurnia Sinuraya; Imam Adi Wicaksono
Farmaka Vol 18, No 3 (2020): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v18i3.26174

Abstract

Urinalisis merupakan metode yang bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan dan membantu mendiagnosis kondisi medis. Salah satu metode urinalisis yaitu dengan menggunakan dipstik test. Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir pengukurannya, seperti vitamin C. Sebanyak 40 urin responden pagi hari ditest menggunakan dipstik test dan diberikan vitamin C pada rentang 3-6 jam sebelum pemeriksaan dengan dipstick test kembali. Beberapa data parameter pengujian memiliki hasil negatif atau positif palsu yang relatif kecil. Namun bila pengaruh vitamin C diabaikan hasil palsu ini dapat berpotensi serius terhadap pemeriksaan kesehatan selanjutnya.
Co-Authors A, Adrian Abednego Kristande Abib Latifu Fatah Abib Latifu Fatah Adham Rizki Ananda Afifah Tri Ambarwati AJENG RATNA NINGTYAS ALIA RESTI AZURA AMALIA OCTA PERMATASARI Ameilia Ameilia Amelia, Nisa Ayu ANNIESAH RAHAYU SAKINAH Annisa Atusholihah Apriyandi, Restu Amelia Arifa, Irbah Arista, Dwi Yuri Bashirah, Danaparamita Berliana, Nadila Billy Dwi Saputra Cecep Suhandi Dede Jihan Oktaviani Destiana, Dika Pramita Destiani, Dika P. DEVI MEILANI Dewi Ria Oktarina Dewi Sarah, Dewi Dewi, Triwedya Indra DHEANDA, HILALLYA MAURIZKA DIAH SITI FATIMAH Dian Amalia Maharani Dika Pramita Destiani Dika Pramita Destiani Dika Pramita Destiani Dika Pramita Destiani, Dika Pramita Dinda Meviansyah Dwi Yuri Arista Dwi, Fanny Seftiani El Yahya, Idzni Rusydina Elisabeth, Erlin Elisha Wianatalie ELLENA MAGGYVIN Erica Willy Ersa Fadhilah Faizah, Ulfa Rahmatul Fatah, Abib Latifu Firda Riska Rahayu Firda Silvia Pramashela Gabriella Josephine Maranatha Gabriella Livia Amanda GALUH AYU WANDITA Hadad, Nur Diana Hafida Aulia Qodrina Hanifa Rifdah Aiman Hidayatun Nisa Hidayatun Nisa, Hidayatun HILDA VILDAYANTI HILMI, HANNY LATIFA Imam Adi Wicaksono Imam Adi Wicaksono Imam Adi Wicaksono IMAM ADI WICAKSONO, IMAM ADI Irawan, Aurizal Risandy Irma Melyani Puspitasari Irsarina Rahma Izzah Al Mukminah JAMES PRASETYO LAKSONO JESSICA TRISTI Josephine, Gabriella JOSHUA JOSHUA Kamila, Rezkia Azka KENNY DWI SIDHARTA KIARA DIRGANTARA Kiara Puspa Dhirgantara Latifa, Hanny Listiani, Nita Lokajaya, Trifena Mamay Krisman Maulida, Putri Kholilah MAURA SYAFA ISLAMI MAYA, IRA Mochamad Rizky Fauzy Mukminah, Izzah Al Nadila Berliana Nadila Berliana Nadira Hasna Putri Natasha Salsabila Nia Kurniasih Nida Adlina Fadhilah NISA MAULANI NURALIYAH Norisca Aliza Putriana Nurfianti Silvia NURHAYATI . Nurhayati Nurhayati Nurlatifah, Anggun Pardosi, Yessica Pramashela, Firda S Puri, Tri N. S. QUINZHEILLA PUTRI ARNANDA Rachmawati, Afina Dwi RAHMAWATI, NURUL FITRI Ramadhana, Aslamnur Fikri Randy Rassi Prayoga Rania Aisha Nuralisa Riana Kamer Rizky Abdulah Saputra, Billy Dwi SAQILA ALIFA RAMADHAN SHELLA WIDIYASTUTI SHINTA LESTARI Sidharta, Kenny Dwi Sifa Muhammad Yusuf Soleh, Soleh Sri Indrayani, Sri Sumedhi, Herdina Mayangsari Syara Nur Fitri Balqist UTARI YULIA ALFI UZLIFATUL ZANNAH Wijayanti, Sinthiya Eka Witriani Witriani, Witriani Zakiyah, Neily