Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA SAPONIN DALAM EKSTRAK MENTIMUN (Cucumissativus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN MENCIT (Mus musculus L) Tusy Triwahyuni; Hetti Rusmini; Romi Yuansah
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.837 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i1.1308

Abstract

THE EFFECT OF GIVING SAPONIN COMPOUNDS IN CUCUMBER EXTRACTS (Cucumis sativus) ON WEIGHT REDUCTIONBODY OF MENCIT (Mus musculus L) Saponin is a compound which has hidrofobic substance (soluble in fat) and part of sugar chain which has hydrophilic substance (soluble in water). One of plants containing saponins is cucumber. Samponins contained in cucumber work by binding to bile acids and cholesterol, thereby functioning as an anti- obesity and anti adipogenik.This research used True Eksperimental research with pre and post test control group design consisting of control group, treatment groups (-), P1, P2 and P3. Each treatment group was given by saponin compound in cucumbar extract with different dose variant. Subject this research using 25 mice. The data used primary data. This research usedanova-tukey. Body weight of mice in control group with an mean of 29,8 ± 1,304 in treatment group (-) with an mean of 42,00 ± 0,707, in treatment at a dose of 0,2 mg with an mean of 33,60 ± 1,817, in treatment at a dose of 0,4 mg with an mean of 36,00 ± 1,121 and in treatment at a dose of 0,6 mg with an mean 36,00 ±2,121.The results of this study proved that saponin is cucumber extract able to lose weightof mice who are obese and the most significant dose of weight loss in mice is a dose of 0,2 mg and 0,6 mg.Keywords :Weight, Saponins,Cucumber Extract, Mice Saponin adalah senyawa yang bersifat hidrofobik (larut dalam lemak) dan bagian rantai gula yang bersifat hidrofilik (larut dalam air).Salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa saponin adalah buah mentimun. Senyawa saponin yang terkandung dalam buah mentimun berkerja dengan cara berikatan dengan asam empedu dan kolesterol, sehingga berfungsi sebagai anti obesitas dan anti adipogenik.Penelitian ini merupakan penelitian True Eksperimental dengan desain penelitian Pre and post test control groups yang terdiri dari kelompok kontrol, kelompok perlakuan (-), P1, P2 dan P3. Setiap kelompok perlakuan diberikan senyawa saponin dalam ekstrak mentimun dengan varian dosis yang berbeda-beda.Subjek penelitian ini mengunakan 25 ekor mencit (Mus musculus L).Data yang digunakan adalah data primer.Uji statistik menggunakan uji ANOVA- Tukey.Berat badan mencit pada kelompok kontrol dengan rerata sebesar 29,80 ± 1,304, pada kelompok perlakuan (-) dengan rerata sebesar 42,00 ± 0,707, pada perlakuan dengan dosis 0,2 mg dengan rerata sebesar 33,60± 1,817, pada perlakuan dengan dosis 0,4 dengan rerata sebesar 36,00 ± 1,121 dan pada perlakuan dengan dosis 0,6 mg dengan rerata 36,00 ± 2,121. Hasil penelitian ini terbukti bahwa senyawa saponin dalam ekstrak mentimun mampu menurunkan berat badan pada mencit yang mengalami obesitas dan dosis yang paling signifikan terhadap penurunan berat badan pada mencit adalah dosis 0,2 mg dan 0,6 mg.Kata Kunci: Berat badan, senyawa saponin , ekstrak mentimun, mencit
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN YANG MENDAPATKAN TERAPI ANTIBIOTIK DI POLI PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 Hetti Rusmini; Dalfian Adnan; Octa Reni Setiawati; Febianti Febianti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 8, No 2 (2019): Volume 8 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v8i2.1388

Abstract

Di Indonesia penyakit infeksi menjadi masalah utama dalam bidang kesehatan, sebab penyakit ini mempunyai angka kejadian yang cukup tinggi menyerang masyarakat Indonesia. Salah satu pengobatan penyakit infeksi adalah dengan menggunakan obat antibiotik. Berbagai penyakit infeksi memerlukan terapi antibiotik. Antibiotik. Salah satu upaya untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatannya saat ini adalah dengan melakukan pemberian informasi obat atau konseling pasien. Memberikan informasi dapat meningkatkan pengetahuan, mengubah perilaku, memberikan motivasi dan meningkatkan kepatuhan pasien (Siregar, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien yang mendapatkan terapi antibiotik  di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah survey analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di poli penyakit dalam di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung yang menggunakan antibiotik pada bulan april tahun 2019 yang berjumlah 80 respoden.  Pengambilan data dilakukan melalui wawancara.  Analisis data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan chi-square.  Dari 80 pasien diketahui distribusi frekuensi dukungan keluarga sebagian besar tidak mendapatkan dukungan keluarga sebesar 60%. Diketahui distribusi kepatuhan minum obat sebagian besar tidak patuh minum obat sebesar 57,5%. Diketahui hasil analisis bivariat chi-square terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien yang mendapatkan terapi antibiotik (p.value= 0,013;0R=3,2). Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien yang mendapatkan terapi antibiotik.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) TERHADAP KADAR LDL DAN HDL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Risna Hidayanti; Hetti Rusmini; Dita Fitriani; Ade Maria Ulfa
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.4619

Abstract

Background: Hyperlipidemia is a condition where there is an increase or decrease in the lipid fraction in the blood due to a metabolic disorder of the lipid itself. The lipid fraction that experienced abnormalities was usually an increase in total cholesterol, triglycerides, LDL cholesterol and a decrease in HDL cholesterol (Perkeni, 2015). Anthocyanin compounds are one of the flavonoid compounds that have the potential as an alternative therapy for dyslipidemia. The leaves of red chicken (Amaranthus tricolor L.) contain anthocyanin compounds that can be used as an alternative therapy for hyperlipidemia.Objective: To determine the effect of red spinach leaf extract (Amaranthus tricolor L.) on LDL and HDL blood of white wistar rats induced by a high-fat diet.Methodology: Methods Reviewing articles according to the issue to be studied. It was carried out according to the PICOST analysis, namely population, intervention, comparison, output, study and times from 583 selected journals and 5 journals. Results: Literature from 5 journals contained 5 journals discussing red spinach leaf extract (Amaranthus tricolor L.) (100%), 5 journals discussing high-fat diets (100%), 4 journals discussing blood LDL (80%) and 3 journals. discussed blood HDL (60%). Conclusion: The administration of red spinach leaf extract (Amaranthus tricolor L.) affected the blood LDL of rats at a dose of 200 mg/kg BW to 800 mg/kg BW and HDL rat blood at a dose of 200 mg/kg BW to 400 mg/kg BW .  ABSTRAK Latar Belakang : Hiperlipidemia adalah keadaan dimana terjadinya peningkatan ataupun penurunan fraksi lipid dalam darah karena adanya suatu kelainan metabolisme dari lipid itu sendiri. Fraksi lipid yang mengalami kelainan biasanya adalah kenaikan kadar kolesterol total, trigliserida Keywords: High Fat Diet, LDL, HDL, Red Spinach Leaf Extract , kolesterol LDL dan penurunan dari kolesterol HDL (Perkeni, 2015). Senyawa antosianin merupakan salah satu senyawa flavonoid yang dapat berpotensi sebagai terapi alternatif untuk dislipidemia. Pada daun ayam merah (Amaranthus tricolor L.) terdapat senyawaantosianin yang dapat digunakan sebagai terapi alternative hiperlipidemia.Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) terhadap LDL dan HDL darah tikus putih wistar yang diinduksi diet tinggi lemak.Metodologi : Melakukan telaah artikel sesuai dengan issue yang akan diteliti. Dilakukan sesuai dengan analisis PICOST yaitu population, intervention, comparation, output, studi dan times dari 583 jurnal terpilih 5 jurnal.Hasil : Literature dari 5 jurnal terdapat 5 jurnal yang membahas tentang ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) (100%), 5 jurnal membahas diet tinggi lemak (100%), 4 jurnal membahas LDL darah (80%) dan 3 jurnal membahas HDL darah (60%).Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) berpengaruh terhadap LDL darah tikus dengan dosis pemberian 200 mg/kg BB hingga 800 mg/kg BB dan HDL darah tikus dengan dosis pemberian 200 mg/kg BB hingga 400 mg/kg BB. Kata kunci :  Diet Tinggi Lemak, LDL, HDL, Ekstrak Daun Bayam Merah 
HUBUNGAN STROKE DENGAN ANGKA KEJADIAN EPILEPSI DI RSUD DR. A. DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014 Zam Zanariah Ibrahim; Hetti Rusmini; Galang Kharisma Putra
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 4 (2017): Volume 4 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (96.314 KB) | DOI: 10.33024/.v4i4.1324

Abstract

Latar Belakang : Stroke merupakan suatu gangguan fungsional fokal maupun global dengan tanda dan gejala. Bekas penderita stroke bisa terserang epilepsi. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat menimbulkan serangan kejang pada epilepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara stroke dengan angka kejadian epilepsi di RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung Tahun 2014. Metode Penelitian :Penelitian ini menggunakan desain analitik pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RSUD DR. A. Dadi Tjokrodipo pada bulan April - Juni 2015. Jumlah sampel yang di ambil sebanyak 97 responden yang memenuhi kriteria inklusi, Data rekam medik untuk menemukan hubungan antara dua variabel dikumpulkan selama penelitian. Analisis statistik yang digunakan adalah teknik total sampling untuk mendapatkan data yang diinginkan dan selanjutnya dianalisis menggunakan aplikasi SPSS. Hasil Penelitian :Dari 97 subjek penelitian didapatkan sebagian besar subjek berusia 51-60 tahun (56,1%) dengan jenis kelamin terbanyak adalah laki laki (61,9%) responden yang tidak mengalami stroke (84,5%) dan responden tidak mengalami epilepsi (88,7%) Hasil statistik chi square didapatkan nilai p = 0,368 (p < 0,05). Kesimpulan :Berdasarkan hasil penelitian, tidak ada hubungan antara stroke dengan angka kejadian epilepsi.
HUBUNGAN HIPOALBUMIN DENGAN KEJADIAN TUBERCULOSIS LULUH PARU DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Hetti Rusmini; Rakhmi Rafie; Retno Ariza Soemarwoto; Fahmi Fathul Rahman
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2019): Volume 6 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.042 KB) | DOI: 10.33024/jikk.v6i1.2080

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan salah sat masalah kesehatan di republic Indonesia. Indonesia menempati urutan kedua setelah India untutk kasus TB dengan kematian 100,000 kaus di tahun 2015.Penyebab tersering kematian Tb adalah perkembangan dan pengobatan TB yang tidak adekuat sehingga menyebabkan komplikasi seperti TB luluh paru. Perburukan kondisi pasien TB disebabkan oleh buruknya status nutrisi (malnutrisi) yang dapat dinilai melalui kadar serum albumin.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hipoalbuminemia dengan kejadian TB luluh paru. Desain penelitian adalah analitik observasi dengan pendekatan case control. Diman subjek peneltian berjumlah 60 orang yang dibagi menjadi 30 orang kelompok kontrol (TB Paru) dan 30 orang lainnya kelompok kasus (TB luluh Paru). Pengukuran kadar albumin dilakukan pada bulan Februari hingga Maret 2017. Analisa statistik menggunakan uji chi square.Distribusi frekuensi TB luluh paru berdasarkan usia didapatkan usia 18-55 tahun sebanyak 17 orang (56,7%), berdasarkan jenis kelamin didapatkan lebih banyak pasien laki-laki sebanyak 21 orang (70%), berdasarkan kadar albumin didapatkan sebanyak 20 orang mengalami hipoalbumnemia (66,7%). Hasil uji korelasi menunjukkan nilai p = 0,002 (OR = 5,5 r= 0,372).Terdapat hubungan bermakna antara Hipoalbuminemia dengan Kejadia TB Luluh Paru.
PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA SAPONIN DALAM EKSTRAK MENTIMUN (Cucumissativus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN MENCIT (Mus musculus L) Tusy Triwahyuni; Hetti Rusmini; Romi Yuansah
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.837 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i1.1308

Abstract

THE EFFECT OF GIVING SAPONIN COMPOUNDS IN CUCUMBER EXTRACTS (Cucumis sativus) ON WEIGHT REDUCTIONBODY OF MENCIT (Mus musculus L) Saponin is a compound which has hidrofobic substance (soluble in fat) and part of sugar chain which has hydrophilic substance (soluble in water). One of plants containing saponins is cucumber. Samponins contained in cucumber work by binding to bile acids and cholesterol, thereby functioning as an anti- obesity and anti adipogenik.This research used True Eksperimental research with pre and post test control group design consisting of control group, treatment groups (-), P1, P2 and P3. Each treatment group was given by saponin compound in cucumbar extract with different dose variant. Subject this research using 25 mice. The data used primary data. This research usedanova-tukey. Body weight of mice in control group with an mean of 29,8 ± 1,304 in treatment group (-) with an mean of 42,00 ± 0,707, in treatment at a dose of 0,2 mg with an mean of 33,60 ± 1,817, in treatment at a dose of 0,4 mg with an mean of 36,00 ± 1,121 and in treatment at a dose of 0,6 mg with an mean 36,00 ±2,121.The results of this study proved that saponin is cucumber extract able to lose weightof mice who are obese and the most significant dose of weight loss in mice is a dose of 0,2 mg and 0,6 mg.Keywords :Weight, Saponins,Cucumber Extract, Mice Saponin adalah senyawa yang bersifat hidrofobik (larut dalam lemak) dan bagian rantai gula yang bersifat hidrofilik (larut dalam air).Salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa saponin adalah buah mentimun. Senyawa saponin yang terkandung dalam buah mentimun berkerja dengan cara berikatan dengan asam empedu dan kolesterol, sehingga berfungsi sebagai anti obesitas dan anti adipogenik.Penelitian ini merupakan penelitian True Eksperimental dengan desain penelitian Pre and post test control groups yang terdiri dari kelompok kontrol, kelompok perlakuan (-), P1, P2 dan P3. Setiap kelompok perlakuan diberikan senyawa saponin dalam ekstrak mentimun dengan varian dosis yang berbeda-beda.Subjek penelitian ini mengunakan 25 ekor mencit (Mus musculus L).Data yang digunakan adalah data primer.Uji statistik menggunakan uji ANOVA- Tukey.Berat badan mencit pada kelompok kontrol dengan rerata sebesar 29,80 ± 1,304, pada kelompok perlakuan (-) dengan rerata sebesar 42,00 ± 0,707, pada perlakuan dengan dosis 0,2 mg dengan rerata sebesar 33,60± 1,817, pada perlakuan dengan dosis 0,4 dengan rerata sebesar 36,00 ± 1,121 dan pada perlakuan dengan dosis 0,6 mg dengan rerata 36,00 ± 2,121. Hasil penelitian ini terbukti bahwa senyawa saponin dalam ekstrak mentimun mampu menurunkan berat badan pada mencit yang mengalami obesitas dan dosis yang paling signifikan terhadap penurunan berat badan pada mencit adalah dosis 0,2 mg dan 0,6 mg.Kata Kunci: Berat badan, senyawa saponin , ekstrak mentimun, mencit
Asthma control test (ACT): comparison with the accurate use of inhalers for the treatment among patients with asthma Jordy Oktobiannobel; Retno Ariza S. Soemarwoto; Fransisca Sinaga; Hetti Rusmini; Lutfi Indah Rahayu
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v6i2.11643

Abstract

Background: Asthma is a heterogeneous disease characterized by chronic inflammation of the respiratory tract. Pharmacological therapies that are often given by inhalation are Dry Powder Inhaler (DPI) and Metered-Dose Inhaler (MDI). According to the GLOBAL INITIATIVE FOR ASTHMA Asthma Control Test (ACT) is a questionnaire that can be used to measure the level of asthma controlPurpose: To determine the relationship between the correct use of inhalers and the results of the Asthma Control Test (ACT) in asthma patientsMethod: The design of this study was an analytic survey with a cross-sectional approach. The parameter used were asthma control test questionnaires taken from primary data in the form of a survey. There were 126 total samples of respondents who met the inclusion criteria, namely asthma patients who used inhalers and underwent at least 3 months of treatment.Results: Spearman correlation test was obtained p = 0.000 which means that there is a significant relationship between the accuracy of inhaler use and the results of the asthma control test and a strong positive correlation coefficient of r = 0.667 and, for the 95% confidence interval in this study, it was obtained (95%CI = 3.09-3.83).Conclusion: There is a relationship between the correct use of inhalers and the results of the asthma control test (ACT) in asthma patients.