Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Hubungan Penerapan Patient Safety Terhadap Mutu Pelayanan Gizi Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Nova Muhani; Dalfian Adnan TH; Elitha M Utari; Muhammad Ilham Rivaldi
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v16i1.1568

Abstract

Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit atau puskesmas secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma, etika, hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah, serta masyarakat konsumen. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan penerapan patient safety (keselamatan pasien) terhadap mutu pelayanan gizi di ruangan Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan rancangan survey analitik dan pendekatan cross sectional dengan teknik accidental sampling. Sampel penelitian ini ada 105 responden. Analisis data menggunakan uji chi-square.
HUBUNGAN PENERAPAN PATIENT SAFETY TERHADAP MUTU LAYANAN PEMBERIAN OBAT PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG TAHUN 2021 Dalfian Adnan TH; Nova Muhani; Elitha M Utari; nur azizah
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v16i1.1569

Abstract

Latar Belakang : Patient Safety adalah tidak adanya bahaya yang dapat dicegah pada pasien selama proses perawatan kesehatan dan pengurangan resiko bahaya yang tidak perlu terkait dengan perawatan kesehatan seminimal mungkin(WHO2020). Tujuan Penelitian: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penerapan patient safety terhadap mutu pelayanan pemberian obat pada pasien Rawat Inap Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar  Lampung Tahun 2021.Metode Penelitian:penelitian ini merupakan penelitian  kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian berupa survei analitik dengan pendekatan cross sectional. populasi  dan sampel pada penelitian ini pasien-pasien yang dirawat di unit rawat inap  pada Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung yang harus memenuhi kriteria sampel. Hasil Penelitian: Ada hubungan yang signifikan antara penerapan patient safety terhadap mutu pelayanan Pemberian Obat Pasien Rawat Inap  di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung Tahun 2021 dengan p-value = 0,036 (<0.05) dan Odd Rasio (OR) = 0,2694.
Analisis Hubungan Stres Dengan Nyeri Kepala Primer Pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Tahun 2020 Dharmawita Dharmawita; Dalfian Dalfian; Aprina Dwi Lestari
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Volume 1 Nomor 3 September 2021
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.95 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v1i3.3938

Abstract

ABSTRACT: ANALYSIS OF THE RELATION OF STRESS WITH PRIMARY HEAD PAIN IN STUDENTS OF MEDICAL STUDY PROGRAM FACULTY OF MEDICINE MALAHAYATI UNIVERSITY  Background: According to the World Health Organization, in 2012, it was stated that primary headaches showed a very high prevalence rate. Globally, it is estimated that the prevalence of headaches in adults reaches 50%. Where it was reported in the last year that adults aged 18-65 years in the world suffered from headaches, and among this population, 30% had migraines, while more than 70% of the population reported suffering from TTH. Objective: This study aims to determine the relationship between stress and primary headache. Method: This study used an observational analytic method with a cross-sectional approach. With the sample population used by students of the 2017 Malahayati University medical faculty medical study program. Result: The results of this study showed that 180 respondents experienced mild stress levels of 2 people (1.1%), moderate stress 124 people (68.9%), and 54 people experiencing severe stress (30%). There were 114 respondents (63.3%) who experienced primary headaches (migraines) and 66 respondents (36.7%) experienced tension-type headaches (TTH). From the results of the bivariate analysis of the study using the chi-square method, it was found that the p-value was 0.000 (p <0.05). Conclusion: There is a relationship between stress levels and primary headaches in students of the medical study program at the medical faculty of Malahayati University in 2020 with p = 0.000 (<0.05), OR CI value = 3.841. Keywords: Stress, Migraine, Tension-type headache, Cluster headache  INTISARI: ANALISIS HUBUNGAN STRES DENGAN NYERI KEPALA PRIMER PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI  Latar Belakang : Menurut World Health Organization pada tahun 2012 menyatakan bahwa nyeri kepala jenis primary headache menunjukkan angka prevalensi yang sangat tinggi. Secara global, diperkirakan prevalensi nyeri kepala pada orang dewasa mencapai angka 50%. Dimana dilaporkan dalam satu tahun terakhir orang dewasa berumur 18-65 tahun di dunia menderita nyeri kepala, dan diantara populasi tersebut 30% nya menderita migrain, sedangkan lebih dari 70% populasi melaporkan menderita TTH.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres dengan nyeri kepala primer.Metode: Penelitian ini menggunakan metode Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Dengan populasi sampel yang digunakan mahasiswa program studi kedokteran fakultas kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2017.Hasil penelitian : Hasil dari penelitian ini 180 responden didapatkan bahwa responden yang mengalami tingkatan stres ringan 2 orang (1,1%), stres sedang 124 orang (68,9%) dan yang mengalami stres berat 54 orang (30%). Responden yang mengalami nyeri kepala primer yaitu migrain sebanyak 114 orang (63,3%) dan yang mengalami nyeri kepala tipe tegang (TTH) sebanyak 66 orang (36,7%). Dari hasil analisis bivariat penelitian dengan metode chi square dimana didapati nilai p-value sebesar 0,000 (p < 0,05).Kesimpulan : Terdapat hubungan anatara tingkat stres dengan nyeri kepala primer   pada mahasiswa program studi kedokteran fakultas kedokteran Universitas Malahayati Tahun 2020 dengan p = 0,000 (<0,05), nilai OR CI = 3,841. Kata Kunci: Stress, Migrain, Tension-type headache, Cluster headache.
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Tingkat Pendidikan Pasien Terhadap Kepatuhan Minum Obat Antiretroviral Pasien Hiv Aids Di Poli Rsud Dr. Drajat Prawiranegara Serang Banten Dalfian Adnan TH; Ahmad Kheru; Dede Marwan
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Volume 1 Nomor 2 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.995 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v1i2.3756

Abstract

 ABSTRACT: RELATIONSHIP ON FAMILY SUPPORT AND PATIENT EDUCATION ON COMPLIANCE WITH HIV AIDS PATIENTS OF ANTIRETROVIRAL DRUGS AT POLI RSUD DR. PRAWIRANEGARA DRAJAT SERANG BANTEN  Background: Antiretroviral therapy (ART) means treating HIV infection with several drugs. There are major obstacles around the world in improving ART adherence. Several factors are predisposition factors, namely education levels, and driving factors, namely family support. The higher the level of education of a person, the more obedient the person is in undergoing treatment, and the more encouragement the family gets, the more obedient to treatment. Purpose: This study aims to determine the relationship between family support and patient education level with adherence to taking antiretroviral drugs for HIV-aids patients in dr. Drajat Prawiranegara Serang Banten.Research Method: This type of research is quantitative analytic with a cross-sectional approach. The sample of this study was 75 respondents who had met the inclusion criteria. The level of education, family support, and medication intake were assessed using a questionnaire. Data analysis used the chi square test where p <0.05 was considered significant.Results: The highest number of PLHIV family support at the Serang Banten Regional General Hospital in 2020 was 39 people (52.0%), greater than the 36 respondents who did not receive family support (48.0%). There were 7 people living with HIV with family support and disobedience (17.9%), 18 people living with HIV without family support and disobedience, 32 people living with HIV receiving family support and obedience ), as well as PLWHA who do not receive family support and obey as many as 18 people (50.0%) with a value of p = 0.007 (p <0.05) and 95% CI and OR 4.57 (1.6-13.02) times greater than not being able to support the family. The education level of PLWHA at the Serang Banten Regional General Hospital in 2020 was mostly low education respondents (SMP and SMA), namely as many as 47 people (62.7%), greater than respondents with high education (Academy / Bachelor) only 28 people (37, 3%). There were 21 people with low education and non-compliance with HIV / AIDS, 4 people with higher education and non-adherence (14.3%), 26 people living with HIV with low education and obedience (55, 3%), as well as PLWHA with higher education and obedience as many as 24 people (85.7%) with a value of p = 0.014 (p <0.05) and CI 95% and OR 4.846 times greater than those with low education.Conclusion: There is a significant relationship between family support and education level with adherence to taking ARV drugs in PLHIV. Keywords: Family support and education level, compliance with ARV medication, PLWHABSTRAK: HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN TINGKAT PENDIDIKAN PASIEN TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIRETROVIRAL PASIEN HIV AIDS DI POLI RSUD DR. DRAJAT PRAWIRANEGARA SERANG BANTEN  Latar belakang : Terapi antiretroviral (ART) berarti mengobati infeksi HIV dengan beberapa obat. Terdapat kendala utama di seluruh dunia dalam meningkatkan kepatuhan ART beberapa faktor adalah faktor presdisposisi yaitu Tingkat pendidikan dan faktor Pendorong yaitu dukungan keluarga. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin patuh orang tersebut dalam menjalani pengobatan dan semakin dapat dorongan keluarga maka semakin patuh dalam menjalani pengobatan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan tingkat pendidikan pasien terhadap kepatuhan minum obat antiretroviral pasien hiv aids di poli rsud dr. drajat prawiranegara serang banten tahun 2020Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 75 responden yang telah memenuhi criteria inklusi. Tingkat pendidikan, dukungan keluarga dan kepatuan minum obat dinilai menggunakan alat kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi squere dimana nilai p<0,05 dianggap bermakna.Hasil : Dukungan keluarga ODHA di Rumah Sakit Umum Daerah Serang Banten Tahun 2020 terbanyak adalah berjumlah 39 orang (52.0%), lebih besar dari responden yang tidak mendapat dukungan keluarga berjumlah 36 orang (48,0%). ODHA dengan mendapat dukungan keluarga dan tidak patuh sebanyak 7 orang (17,9%), ODHA Tidak mendapat dukungan keluarga dan tidak patuh sebanyak 18 orang (50,0%), ODHA Mendapat dukungan keluarga dan patuh sebanyak 32 orang (82,1%), serta ODHA Tidak mendapat dukungan keluarga dan patuh sebanyak 18 orang (50,0%) dengan nilai p = 0,007 (p < 0,05) dan CI 95% serta OR 4,57 (1,6-13,02) kali lebih besar dibandingkan dengan tidak dapat dukungan keluarga. Tingkat pendidikan ODHA di Rumah Sakit Umum Daerah Serang Banten Tahun 2020 terbanyak adalah responden pendidikan rendah (SMP dan SMA) yaitu sebanyak 47 orang (62.7%), lebih besar dari responden yang berpendidikan tinggi (Akademi/ Sarjana)  hanya berjumlah 28 orang (37,3%).ODHA dengan pendidikan rendah dan tidak patuh sebanyak 21 orang (44,7%), ODHA dengan pendidikan tinggi dan tidak patuh sebanyak 4 orang (14,3%), ODHA dengan pendidikan rendah dan patuh sebanyak 26 orang (55,3%), serta ODHA dengan pendidikan tinggi dan patuh sebanyak 24 orang (85,7%) dengan nilai p = 0,014 (p < 0,05) dan CI 95% serta OR 4,846 kali lebih besar dibandingkan dengan pendidikan rendah.Kesimpulan : Ada hubungan bermakna antara dukungan keluarga dan tingkat pendidikan dengan kepatuhan minum obat ARV pada ODHA. Kata kunci: Dukungan keluarga dan tingkat pendidikan, Kepatuhan Minum Obat  ARV, ODHA
Hubungan Stres Dengan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2018 Dewi Lutfianawati; Dalfian Dalfian; Muhammad Mardanda Kahar
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Volume 1 Nomor 2 Juni 2021
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.295 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v1i2.3763

Abstract

ABSTRACT: THE CORRELATION OF STRESS WITH LEARNING MOTIVATION ON STUDENTS IN THE MEDICAL FACULTY OF MALAHAYATI UNIVERSITY CLASS OF 2018 Background: Medical students must have high learning motivation to participate in lecture activities properly and are required to be able to learn a lot of material in a short time to match expectations. There are several factors that can affect learning motivation, namely intrinsic and extrinsic factors, while extrinsic factors can be related to learning motivation.Objective: This study aims to determine the relationship between stress and learning motivation in students of the Faculty of Medicine, Malahayati University class of 2018.Method: This research is an analytic survey with a cross-sectional approach with a total sampling type of sampling technique. The subjects in this study were all 119 students of the Faculty of Medicine, Malahayati University Bandar Lampung, in 2018. Retrieval of data using a questionnaire. The data obtained were analyzed statistically with the chi-square test.Results: Most of the subjects of this study were female, 73.9%, aged 20 years 35,%, had a high motivation level of 45.4%, a moderate stress level of 45.5%.Conclusion: There is a significant relationship between stress and learning motivation.Keyword: Stress, Learning Motivation  INTISARI: HUBUNGAN STRES DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN TAHUN 2018 Latar Belakang: Mahasiswa kedokteran harus memiliki motivasi belajar yang tinggi untuk mengikuti kegiatan perkuliahan dengan baik dan dituntut untuk dapat mempelajari materi yang banyak dalam waktu singkat agar sesuai dengan harapan. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar, adalah faktor intrinsik dan ekstrinsik sedangakn faktor ektrinsik yang dapat berhubunagn dengan motivasi belajar .Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stress dengan motivasi belajar pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2018.Metode: Penelitian ini bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel jenis total sampling. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung Angkatan tahun 2018 sebanyak 119 responden. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji chi-square.Hasil: Sebagian besar subjek penelitian ini berjenis kelamin perempuan 73,9%, berusia 20 tahun 35,%, memiliki tingkat motivasi tinggi 45,4%, tingkat stress sedang 45,5%.Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan stress dengan motivasi belajarKata Kunci : Stress, Motivasi Belajar
Hubungan Jenis Kelaamin dan Pekerjaan Terhadap Kepatuhan Melaksanakan Protokol Kesehatan 6M Covid-19 Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung Mochammad Aulia Febriansyah; Khoidar Amirus; Dalfian Dalfian
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 6 (2022): Volume 4 Nomor 6 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.959 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i6.6432

Abstract

ABSTRACT Coronavirus disease-19 (COVID-19) is a type of acute respiratory disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Community compliance with health protocols is very important to break the chain of the spread of COVID-19. However, based on the survey results, 7 (70%) of 10 (100%) people disobedience in implementing the health protocol 6M COVID-19. To determine the correlation between gender and occupation on compliance with implementing the 6M health protocol in the community working area of the Rajabasa Indah Public Health Center Bandar Lampung in 2021. This type of research is analytic observational with a cross-sectional research design. The study was conducted in February 2021 using a questionnaire. Sampling using accidental sampling technique with a total sample of 214 respondents. Data were analyzed using the Chi Square test. Based on the results of this study, it was found that the most respondents who were obedient in implementing the 6m COVID-19 health protocol were women as many as 69 (62.2%) respondents from a total of 214 (100%) respondents, and from the occupational group, 75 (62.5%) respondents from a total of 214 (100%) respondents. From The Chi-Square test results, it was found that there was a significant relationship between gender (p=0.010) and occupation (p=0.004) to compliance with implementing the 6M COVID – 19 health protocol in the community of the Rajabasa Indah Bandar Lampung Health Center working area 2021. It is recommended for the community, especially to keep the distance between friends while working and keep using masks, then for elderly workers are sought not to work too often outside the home. Keywords: Compliance, Gender, Health Protocol 6M COVID-19, Occupation ABSTRAK Coronavirus disease-19 (COVID-19) merupakan jenis penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Kepatuhan masyarakat terhadap protokol Kesehatan sangatlah penting untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. Namun berdasarkan hasil presurvei didapatkan 7 (70%) dari 10 (100%) orang tidak patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dan  pekerjaan terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan  6M pada masyarakat wilayah kerja puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2021 dengan menggunakan kuisioner. Pengambilan sampel mengunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 214 responden . Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa paling banyak responden yang patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19 yaitu berjenis kelamin perempuan sebanyak 69 (62.2%) responden dari total 214 (100%) responden, dan dari kelompok pekerjaan yaitu sebanyak 75 (62,5%) responden dari total 214  (100%) responden. Dari hasil uji Chi-Square didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin (p=0,010) dan pekerjaan (p=0,004) terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID – 19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung 2021. Disarankan bagi masyarakat, terutama menjaga jarak antar teman disaat bekerja tetap menggunakan masker,lalu untuk pekerja usia lanjut diusahakan untuk tidak terlalu sering bekerja diluar rumah. Kata Kunci: Jenis Kelamin, Pekerjaan, Kepatuhan, Protokol Kesehatan 6M COVID-19
Hubungan Lingkungan Sosial Terhadap Kepatuhan Melaksanakan Protokol Kesehatan 6M Covid-19 Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung Milanisa Nur Azizah; Khoidar Amirus; Dalfian Dalfian
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 5 (2022): Volume 4 Nomor 5 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.71 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i5.6420

Abstract

ABSTRACT Corona virus are a large family of viruses that cause disease in humans and animals. In humans it can cause respiratory tract infections, ranging from the common cold to serious diseases such as Middle East Respiratory Syndrome (MERS) and Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). In order to overcome the transmission of COVID-19, prevention efforts are carried out, namely by implementing the 6M COVID-19 health protocol. However, based on the results of the survey, 7 (70%) out of 10 (100%) people did not comply in implementing the 6M COVID-19 health protocol. Knowing the relationship of the social environment to compliance with implementing the COVID-19 6M health protocol in the community working area of the Rajabasa Indah Health Center Bandar Lampung in 2021. This study uses a quantitative method using an observational analytical research design with a cross sectional approach. Sampling using accidental sampling technique with a sample of 214 samples / respondents with a questionnaire then analyzed using the Chi-Square test. The results of this study found that the distribution of the social environment from 214 respondents got the most, namely the social environment was not good as many as 116 (54.2%) respondents and the distribution of compliance was found to be the most obedient in implementing the 6M COVID-19 health protocol as many as 114 (53 ,3%) respondents. From the results of the Chi-Square test, p value = 0.000, means there is a significant relationship between the social environment and compliance with implementing the COVID-19 6M health protocol in the community working area of the Rajabasa Indah Health Center Bandar Lampung 2021. It is recommended for the community to continue to improve the social environment that is more and reminding each other to the surrounding community to remain obedient in using masks, washing hands 6 steps, maintaining distance, limiting mobility, and staying away from crowds.   Keywords: Social Environment, health protocol 6M COVID-19 ABSTRAK Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Dalam rangka mengatasi penularan COVID-19 maka dilakukan upaya pencegahan yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan 6M COVID-19. Namun berdasarkan hasil presurvei didapatkan 7 (70%) dari 10 (100%) orang tidak patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan lingkungan sosial terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel mengunakan teknik accidental sampling dengan sampel sebanyak 214 responden dengan kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan uji Chi- Square. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan distribusi lingkungan sosial dari 214 responden didapatkan yang paling banyak yaitu lingkungan sosial tidak baik sebanyak 116 (54,2%) responden dan distribusi kepatuhan didapatkan yang terbanyak patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19 yaitu sebanyak 114 (53,3%) responden. Dari hasil uji Chi-Square diperoleh p value = 0,000 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan sosial terhadap kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan 6M COVID-19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung 2021. Disarankan bagi masyarakat, tetap meningkatkan lingkungan sosial yang lebih baik lagi Serta saling mengingatkan pada masyarakat lingkungan sekitar agar tetap patuh dalam menggunakan masker, mencuci tangan  6 langkah, menjaga jarak, membatasi mobilitas, serta menjauhi kerumunan. Kata Kunci: Lingkungan Sosial, Kepatuhan, Protokol Kesehatan 6M COVID-19
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Pendidikan Terhadap Kepatuhan Divaksinasi Covid-19 Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung Trisna Nur Aqilla Fadia Haya; Khoidar Amirus; Dalfian Dalfian
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 7 (2022): Volume 4 Nomor 7 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.669 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i7.6433

Abstract

ABSTRACT Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). The handling of COVID-19 that must be implemented is one of the COVID-19 vaccines. The purpose of vaccination is to reduce transmission, reduce morbidity, and mortality, achieve herd immunity in the community, and protect the community from COVID-19. However, based on the results of the survey, 7 (70%) of 10 (100%) people did not comply with the covid-19 vaccination. It is known the relationship between the level of knowledge and education to compliance with covid-19 vaccination in the community of the Rajabasa Indah Health Center working area in 2021. Quantitative research uses observational analytical research with a cross-sectional approach. Sampling using accidental sampling technique as many as 214 respondents with questionnaires then analyzed using Chi-Square test. The distribution of knowledge and education from 214 respondents obtained the most knowledge from both 117 (54.7%) respondents, 112 higher education (52.3%) respondents, and the distribution of compliance obtained the most obedient vaccinated against COVID-19 among 132 (61.7%) respondents. From the results of The Chi-Square test analysis obtained p-value = 0.000 (p<0.05), there is a significant relationship between the level of knowledge and education on compliance with covid-19 vaccination in the community of the Rajabasa Indah Puskesmas Bandar Lampung working area. It is recommended that the public be expected to increase knowledge about the symptoms of COVID-19, the age group that is susceptible to being affected, the handling of COVID-19 patients, the use of masks, and how to wash their hands. Keywords: Knowledge, Education, COVID-19, Vaccination COVID-19. ABSTRAK Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penanganan COVID-19 yang harus dilaksanakan salah satunya vaksin COVID-19. Tujuan vaksinasi adalah mengurangi penularan, menurunkan angka kesakitan, kematian, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat dan melindungi masyarakat dari COVID-19. Namun berdasarkan hasil presurvei didapatkan 7 (70%) dari 10 (100%) orang tidak patuh dilakukan vaksinasi COVID-19. Diketahui hubungan tingkat pengetahuan dan pendidikan terhadap kepatuhan divaksinasi COVID-19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Tahun 2021. Penelitian kuantitatif menggunakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 214 responden dengan kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan uji Chi- Square. Didapatkan distribusi pengetahuan dan pendidikan dari 214 responden paling banyak pengetahuan baik 117 (54,7%) responden, pendidikan tinggi 112 (52,3%) responden, dan distribusi kepatuhan didapatkan terbanyak patuh divaksinasi COVID-19 132 (61,7%) responden. Dari hasil analisis uji Chi-Square diperoleh p value = 0,000 (p<0,05), terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dan pendidikan terhadap kepatuhan divaksinasi COVID-19 pada masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rajabasa Indah Bandar Lampung. Disarankan bagi masyarakat diharapkan menambah pengetahuan mengenai  gejala COVID-19, kelompok usia yang rentan terkena, penanganan pasien COVID-19, penggunaan masker, serta cara mencuci tangan. Kata Kunci: Pengetahuan, Pendidikan, COVID-19, Vaksinasi COVID-19
Persepsi pasien terhadap mutu pelayanan dalam penerapan patient safety Dalfian Dalfian; Nova Muhani; Nurul Afiah; Nur Azizah; M Ilham Rivaldi; Dandy Adji Pangestu; Listya Dini
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i2.5435

Abstract

Background: Patient safety is the absence of preventable harm to patients during the health care process and the reduction of unnecessary harm associated with health care to a minimum.Patient safety is a framework of organized activities that creates a culture, processes, procedures, behaviors, technologies and environments in health care that consistently and sustainably reduce risk, reduce the occurrence of avoidable hazards, make mistakes less likely and reduce their impact when it happened.Purpose: To determine patients' perception of service quality in the application of patient safety at Pertamina Bintang Amin hospital, Bandar Lampung.Method: A quantitative study using a research design in the form of an analytic survey with a cross sectional approach. The population and samples in this study were patients who were treated in the inpatient unit at hospital.Results: The overall application of patient safety was 58.6% of respondents felt it was good and 41.4% felt it was not good. The ranking of patient safety implementation is good in service units, sequentially from the highest, namely pharmacy services (67.6%), medical services (61.0%), nutritional services (59.0%), laboratory services (58.0%), and radiology services (57.1%). Overall, 66.2% of respondents felt that the quality of service was good and 33.8% felt that it was not good. The ranking of service quality is good in service units based on patient perceptions, sequentially from the highest are medical services (80.0%), nutritional services (69.5%), pharmaceutical services (68.2%), laboratory services (58.0%), and radiology services (53.3%).Conclusion: There is a significant relationship between the application of patient safety to the quality of drug services, pharmacy installation services, nutrition services, laboratory services and radiology services. Keywords: Patients' perception; Service quality; Patient safety; HospitalPendahuluan: Keselamatan pasien adalah kerangka kerja kegiatan terorganisir yang menciptakan budaya, proses, prosedur, perilaku, teknologi dan lingkungan dalam pelayanan kesehatan yang secara konsisten dan berkelanjutan menurunkan risiko, mengurangi terjadinya bahaya yang dapat dihindari, membuat kesalahan lebih kecil kemungkinannya dan mengurangi dampaknya ketika itu terjadi.Tujuan:  Untuk mengetahui persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan dalam penerapan Patient Safety di RS Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung.Metode: Kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian berupa survei analitik dengan pendekatan cross sectional. populasi  dan sampel pada penelitian ini pasien-pasien yang dirawat di unit rawat inap  pada Rumah Sakit.Hasil: Penerapan keselamlatan pasien secara keseluruhan sebanyak 58,6% responden  merasakan sudah baik dan 41,4% yang mersakan tidak baik. Peringkat penerapan keselamlatan pasien sudah baik pada unit pelayanan berurutan dari tertinggi adalah  pelayanan famasi (67,6%), pelayanan pengobatan (61,0%), pelayanan gizi (59,0%),pelayanan laboratorium (58,0%),  dan pelayanan radiologi (57,1%). Mutu pelayanan pasien secara keseluruhan, sebanyak 66,2% responden  merasakan mutu layanan sudah baik dan 33,8% yang merasakan tidak baik.  Peringkat mutu pelayanan sudah baik  pada unit pelayanan berdasarkan persepsi pasien secara berurutan dari tertinggi adalah  pelayanan pengobatan (80,0%), pelayanan gizi (69,5%), pelayanan farmasi (68,2%),pelayanan laboratorium (58,0%),  dan pelayanan radiologi (53,3%).Simpulan: Ada hubungan yang signifikan antara penerapan keamanan pasien terhadap mutu pelayanan obat, pelayanan instalasi farmasi, pelayanan gizi, pelayanan laboratorium dan pelayanan radiologi.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN YANG MENDAPATKAN TERAPI ANTIBIOTIK DI POLI PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 Hetti Rusmini; Dalfian Adnan; Octa Reni Setiawati; Febianti Febianti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 8, No 2 (2019): Volume 8 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v8i2.1388

Abstract

Di Indonesia penyakit infeksi menjadi masalah utama dalam bidang kesehatan, sebab penyakit ini mempunyai angka kejadian yang cukup tinggi menyerang masyarakat Indonesia. Salah satu pengobatan penyakit infeksi adalah dengan menggunakan obat antibiotik. Berbagai penyakit infeksi memerlukan terapi antibiotik. Antibiotik. Salah satu upaya untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatannya saat ini adalah dengan melakukan pemberian informasi obat atau konseling pasien. Memberikan informasi dapat meningkatkan pengetahuan, mengubah perilaku, memberikan motivasi dan meningkatkan kepatuhan pasien (Siregar, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien yang mendapatkan terapi antibiotik  di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah survey analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di poli penyakit dalam di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung yang menggunakan antibiotik pada bulan april tahun 2019 yang berjumlah 80 respoden.  Pengambilan data dilakukan melalui wawancara.  Analisis data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan chi-square.  Dari 80 pasien diketahui distribusi frekuensi dukungan keluarga sebagian besar tidak mendapatkan dukungan keluarga sebesar 60%. Diketahui distribusi kepatuhan minum obat sebagian besar tidak patuh minum obat sebesar 57,5%. Diketahui hasil analisis bivariat chi-square terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien yang mendapatkan terapi antibiotik (p.value= 0,013;0R=3,2). Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien yang mendapatkan terapi antibiotik.