Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERILAKU MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR DI SDN INPRES SALURANG KECAMATAN TABUKAN SELATAN TENGAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Gitalia Putri Medea; Jelita Siska Herlina Hinonaung; Astri Juwita Mahihody
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 3 (2019): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi untuk membantu kelompok-kelompok atau komunitas dalam memberdayakan potensi serta keterampilan guna peningkatan perekonomian termasuk memberikan kontribusi dalam peningkatan derajat kesehatan. Salah satu kelompok yang menjadi sasaran kegiatan PKMS yaitu siswa sekolah. Kontribusi dalam peningkatan derajat kesehatan bagi siswa sekolah salah satunya dapat dilakukan melalui perilaku mencuci tangan dengan benar. Mencuci tangan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan tetapi masih banyak individu yang kurang menerapkan hal tersebut. Metode pelaksanaan: Pengabdian ini dilaksanakan di SDN Inpres Salurang Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe pada bulan Agustus 2019. Adapun bentuk pengabdian dengan memberikan penyuluhan tentang perilaku mencuci tangan dengan benar dan pengadaan wastafel (tempat mencuci tangan). Adapun hasil dari kegiatan ini berupa tersedianya fasilitas mencuci tangan, penyuluhan tentang perilaku mencuci tangan dengan benar serta demonstrasi cuci tangan dengan benar kepada siswa. Setelah dilakukan kegiatan PKMS Perilaku Mencuci Tangan Dengan Benar di SDN Inpres Salurang maka siswa menerapkan mencuci tangan dengan benar dengan menggunakan sarana yang tersedia yaitu wastafel. Stimulated Partnership Community Service or Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) is a form of community service, organized by higher education institutions to assist groups or communities to maximize their potentials and skills, which in turn improve their economy and health. One of the targets of this PKMS is to improve the health of elementary school students by teaching them a proper hand-washing behavior, using a simple and effective yet overlooked technique. Method: This community service was carried out at SDN Inpres Salurang, Tabukan Selatan Tengah District, Sangihe Islands Regency on August 2019. This was implemented through showcasing a proper hand-washing method to students and providing a washbasin (a place for washing hands) to the school. Result: A hand washing facility (a washbasin) was well installed at the school and a proper handwashing method was taught and demonstrated to students. This PKMS succeeded in teaching students of SDN Inpres Salurang a proper hand washing method, shown by the students ability to properly wash their hands using the installed washbasin.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK DI SDN INPRES KARATUNG 2 KECAMATAN MANGANITU Melanthon Umboh; Maryati Tatangindatu; Gitalia Putri Medea
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.38 KB)

Abstract

Gizi tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan tetapi juga berpengaruh pada perkembangan mental, tingkat kecerdasan dan prestasi. Dalam rangka menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak maka diperlukan makanan dengan gizi yang tinggi. Sebab apabila hal ini tidak terpenuhi maka anak akan menderita gizi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan Ibu tentang makanan bergizi dengan status gizi pada anak SDN Inpres Karatung 2 Kecamatan Manganitu. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (Cross Sectional) yang melibatkan 37 orang ibudan 37 0rang anak. Analisis statistik yang digunakan Uji Korelasi Gamma. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang makanan bergizi dengan status gizi pada anak SDN Inpres Karatung 2 Kecamatan Manganitu (p 0.703; α kurang dari 0.05). Saran Bagi Sekolah dan Orang tua siswa berperan aktif dalam membimbing anak terkait status gizi mereka agar status gizi normal tercapai dan bagi peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi anak.
GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG ROKOK DAN BAHAYANYA DI SMA PETRA SAWANG JAUH KECAMATAN KENDAHE Melanthon Junaedi Umboh; Gitalia Putri Medea
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v4i1.265

Abstract

Merokok sudah menjadi tren dikalangan banyak orang dimasyarakat tidak lepas juga anak remaja. SMA Petra Sawang Jauh merupakan salah satu SMA di kecamatan Kendahe yang ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Meskipun letak sekolah tersebut jauh dari pusat kota tetapi akses untuk mendapatkan rokok tersedia baik di toko kecil atau warung-warung dan tempat penjualan lainnya, akibatnya siapapun yang mau dapat mengkonsumsi rokok dengan mudah. Pengetahuan tentang rokok merupakan hal yang penting harus ada pada seorang individu sebab beberapa penelitian menemukan pengetahuan yang baik akan mengurangi angka kejadian merokok. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui gambaran pengetahuan siswa tentang rokok dan bahayanya di SMA Petra Sawang Jauh Kecamatan Kendahe. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel 96 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner pengetahuan tentang rokok dan bahayanya. Hasil pada penelitian ini ditemukan sebesar 78,13 persen siswa memiliki pengetahuan baik, 20,83 persen siswa memiliki pengetahuan cukup dan 1,04 persen memiliki pengetahuan kurang. Kesimpulan pengetahuan siswa tentang rokok dan bahayanya di SMA Petra Sawang Jauh berada pada kategori baik. Saran bagi guru-guru di sekolah agar memberikan pendidikan kesehatan terkait rokok. Smoking has become a trend among many people in society including teenagers. Petra Sawang Jauh Senior High School is one of the secondary school in Kendahe Subdistrict in Sangihe Island Regency. Even though the location of the school was far from the city center, access to cigarettes was available both in small shops or stalls and other places of sale, consequently anyone who wants to smoke can consume cigarettes easily. Knowledge about cigarettes was important thing that must exist in a person because researcher found good knowledge will reduce the incidence of smoking. The purpose of the study was to describe students knowledge about cigarettes and the effect to Student in Petra Sawang Kendahe Subdistrict. The method in this research was a quantitative research with descriptive method. Take a sample with purposive sampling that has inclusion and exclusion criteria. The number of research samples was 96 students. The instrument of this study was the questionnaire cigarettes knowledge and the effect. The results of this study found 78.13 percent students had good knowledge, 20.83 percent students had sufficient knowledge and 1.04 percent had less knowledge. Conclusion student knowledge about cigarettes and dangers in Petra Sawang Jauh High School were in the good category. Suggestion for teachers in school to provide health education related cigarettes
GAMBARAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI KAMPUNG BENGKETANG KALURAE DAN LENGANENG Gitalia Putri Medea; Nansy Delia Pangandaheng
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 6 No 1 (2022): Jurnal IlmiahSesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v6i1.495

Abstract

Depresi menjadi salah satu penyebab paling signifikan dari penderitaan emosional di usia lanjut dan mungkin juga menjadi faktor penyebab morbiditas dari banyak gangguan medis (Casey, 2017). Sekarang ini semua orang di dunia sedang berjuang menghadapi pandemi COVID-19. Penularan cepat wabah pandemi COVID-19, angka kematian yang lebih tinggi, isolasi diri, jarak sosial, dan karantina dapat memperburuk risiko masalah kesehatan mental (Mukhtar, 2020). Kabupaten Kepulauan Sangihe yang merupakan salah satu kabupaten dari provinsi Sulawesi Utara pun terpapar dengan penularan virus corona. Beberapa kampung yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Enemawira yaitu Bengketang, Kalurae dan Lenganeng. Berdasarkan hal tersebut maka merupakan hal yang penting untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Kejadian Depresi Pada Lansia di Kampung Bengketang, Kalurae dan Lenganeng”. Metode dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif untuk mengetahui gambaran kejadian depresi pada lansia di kampung Bengketang, Kalurae dan Lenganeng menggunakan Kuesioner karakteristik Responden yang meliputi data sosio demografi, dan Kuesioner Geriatric Depression Scale. Ditemukan lansia paling banyak berusia 60-74 tahun dengan frekuensi 42 responden (84 persen), jenis kelamin perempuan sebanyak 30 responden (60 persen), pendidikan rendah 27 responden (54 persen) dan pekerjaan Ibu Rumah Tangga 13 responden (26 persen). Sebagian besar lansia yaitu 70 persen tidak depresi, 28 persen berada di kategori kemungkinan depresi dan 2 persen depresi. Bagi tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan kesehatan pada lansia untuk mencegah terjadinya depresi lebih lanjut. Depression is one of the most significant causes of emotional distress in old age and may also be a contributing factor to the morbidity of many medical disorders (Casey, 2017). Right now everyone in the world is struggling with the COVID-19 pandemic. The rapid transmission of the COVID-19 pandemic outbreak, higher mortality rates, self-isolation, social distancing, and quarantine can exacerbate the risk of mental health problems (Mukhtar, 2020). The Sangihe Islands Regency, which is one of the regencies in the province of North Sulawesi, was also exposed to the transmission of the corona virus. Some of the villages included in the work area of ​​the Enemawira Health Center are Bengketang, Kalurae and Lenganeng. Based on this, it is important to conduct research on “Description of Depression in the Elderly in Bengketang, Kalurae and Lenganeng Villages”. The method in this study is a descriptive method to describe the incidence of depression in the elderly in the villages of Bengketang, Kalurae, and Lenganeng by using the Respondents Characteristics Questionnaire which includes socio-demographic data, and the Geriatric Depression Scale Questionnaire. It was found that the most elderly were aged 60-74 years with a frequency of 42 respondents (84 percent), female sex as many as 30 respondents (60 percent), low education 27 respondents (54 percent) and housewife occupation 13 respondents (26 percent). Most of the elderly, namely 70 percent are not depressed, 28 percent are in the category of possible depression and 2 percent are depressed. Health workers can provide health education to the elderly to prevent futher depression.
THE RELATIONSHIP BETWEEN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) WITH QUALITY OF LIFE IN POST-STROKE CLIENTS IN SANGIHE ISLANDS REGENCY Gitalia Putri Medea
Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo) Vol 9 No 02 (2021): DESEMBER
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jpd.v9i02.1334

Abstract

Latar belakang: Gejala sisa yang ada pada klien pasca stroke dipercaya erat kaitannya dengan kualitas hidup. Adanya klien pasca stroke di daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe ini maka diperlukan upaya untuk mengetahui kebutuhan mereka. Tujuan: Tujuan umum penelitian mengetahui hubungan antara Activity Daily Living dengan kualitas hidup klien pasca stroke. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel 51 klien pasca stroke. Pengambilan sampel berdasarkan non-probability sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian menggunakan Kuesioner karakteristik responden, Kuesioner Barthel Index dan Kuesioner WHOQOL-BREF. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Hasil uji analisis diperoleh nilai p value 0,878 > 0,05 dengan koefisien korelasi r = 0,022 yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara antara Activity Daily Living dengan Kualitas Hidup Klien Pasca Stroke. Kesimpulan: stroke memiliki dampak pada kemampuan klien dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari dan pada kualitas hidup klien. Bagi pemberi layanan kesehatan untuk mengedukasi klien paska stroke terkait pentingnya rehabilitasi pasca stroke serta memberikan dukungan terkait kesehatan mereka.
THE RELATIONSHIP BETWEEN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) WITH QUALITY OF LIFE IN POST-STROKE CLIENTS IN SANGIHE ISLANDS REGENCY Gitalia Putri Medea
Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo) Vol 9 No 02 (2021): DESEMBER
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jpd.v9i02.1334

Abstract

Latar belakang: Gejala sisa yang ada pada klien pasca stroke dipercaya erat kaitannya dengan kualitas hidup. Adanya klien pasca stroke di daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe ini maka diperlukan upaya untuk mengetahui kebutuhan mereka. Tujuan: Tujuan umum penelitian mengetahui hubungan antara Activity Daily Living dengan kualitas hidup klien pasca stroke. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel 51 klien pasca stroke. Pengambilan sampel berdasarkan non-probability sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian menggunakan Kuesioner karakteristik responden, Kuesioner Barthel Index dan Kuesioner WHOQOL-BREF. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil: Hasil uji analisis diperoleh nilai p value 0,878 > 0,05 dengan koefisien korelasi r = 0,022 yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara antara Activity Daily Living dengan Kualitas Hidup Klien Pasca Stroke. Kesimpulan: stroke memiliki dampak pada kemampuan klien dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari dan pada kualitas hidup klien. Bagi pemberi layanan kesehatan untuk mengedukasi klien paska stroke terkait pentingnya rehabilitasi pasca stroke serta memberikan dukungan terkait kesehatan mereka.