Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

IbM Kaum Ibu yang Berisiko Kanker Payudara di GMIST Imanuel Tahuna Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara Detty J. Kalengkongan; Yenny B. Makahaghi; Jelita S. Hinonaung
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 1 (2017): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.208 KB)

Abstract

Mitra sasaran program IbM, yaitu kaum perempuan yang tergabung pada organisasi keagamaan yang ada di Pelayanan Kategorial kaum perempuan rayon I dan II GMIST Jemaat Imanuel Tahuna Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara. Daerah pemukimanan kedua kelompok mitra ini merupakan daerah yang berisiko tinggi terhadap terjadinya kanker payudara pada kaum perempuan.Masalah yang ada yaitu, meningkatnya kejadian kanker payudara pada kaum perempuan di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2015, dengan judul Gambaran kejadian kanker payudara di RSUD Liun Kendage Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara. Dari 62 kasus yang ditemukan, sebagian besar sudah berada pada stadium lanjut. Bahkan ada kasus yang ditemukan pada lokasi program ini. Masalah yang dihadapi oleh ibu-ibu ini yaitu, belum mengetahui tentang kanker payudara, takut memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan, belum mengetahui cara deteksi dini terjadinya kanker payudara, serta masih kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan tentang kanker payudara. Tujuan kegiatan ini yaitu, agar kaum perempuan yang menjadi mitra sasaran kegiatan ini, dapat mengetahui tanda-tanda dan gejala kanker payudara, mengurangi risiko terjadinya kanker payudara, dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), menjaga kebersihan diri dan memperpanjang usia harapan hidup. Metode pelaksanaan yang diterapkan yaitu: Penyuluhan, Demonstrasi/simulasi, melatih mitra sasaran dalam hal pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Evaluasi dan pendampingan bagi ibu-ibu yang berisiko. Luaran dari kegiatan ini, melakukan pemeriksaan payudara sendiri, menggunakan fasilitas kesehatan, Jurnal Artikel Ilmiah Nasional terakreditasi dan buku praktis/brosur/liflet.
PKM MASYARAKAT PINTAR CEGAH PJK DI KAMPUNG PETTA SELATAN KECAMATAN TABUKAN UTARA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Meistvin Welembuntu; Conny J. Surudani; Iswanto Gobel; Jelita Hinonaung
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.605 KB)

Abstract

Penyakit jantung koroner (PJK) sampai saat ini masih menempati urutan pertama penyebab kematian di dunia, dimana prevalensi penyakit tersebut terus meningkat setiap tahunnya (WHO, 2015), berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan upaya preventif serta penanganan awal pra Rumah Sakit dianggap sangat bermanfaat dalam menurunkan angka kejadian tersebut (Sofiah, 2015) Kampung Petta Selatan merupakan suatu kampung yang terletak di kec. Tabukan Utara. Secara geografis Kampung Embuhanga juga cukup terisolir karena tidak memiliki transportasi umum roda empat padahal pada kampung tersebut memiliki pesona wisata yang menarik sehingga mengundang banyak wisatawan yang datang. Tim Pengabmas melakukan Program Kemitraan Masyarakat untuk mendeteksi dini masyarakat yang berisiko PJK dan memberikan peyuluhan mengenai PJK dan cara mencegah. Hasil yang diperoleh yaitu 91 persen dari peserta berisiko PJK, dan setelah penyuluhan pengetahuan masyarkat meningkat. Diharapkan masyarakat mulai memahami dan melakukan pola hidup sehat, dan dukungan dari Pemerintah Kampung sangat dibutuhkan khususnya dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan.
PKM MASYARAKAT PESISIR DENGAN PENCEGAHAN DIABETES MELITUS DAN HIPERURISEMIA DI KAMPUNG BULO KECAMATAN TABUKAN SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA Yeanneke Liesbeth Tinungki; Detty J. Kalengkongan; Mareike Doherty Patras; Jelita Siska Hinonaung; Astri Juwita Mahihody; Costentein I. Sarapil; Numisye Iske Mose; Usy Manurung
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 2 (2018): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.366 KB)

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula darah (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relative. Sedangkan hiperurisemia (asam urat berlebih) adalah kosentrasi asam urat yang larut dalam darah (lebih dari 6.8 mg/dl) akibat over produksi asam urat atau ekskresi (pengeluaran) yang berkurang serta kelainan kosentrasi zat dalam serum yang cukup sering ditemukan. Kampung Bulo Kecamatan Tabukan Selatan merupakan salah satu kampung di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kampung ini terletak kurang lebih 5 mil dari Ibukota Kecamatan dan merupakan sebuah pulau yang harus dilalui dengan perahu motor kira-kira 15-20 menit Karakteristik masyarakat di Kampung Bulo Kecamatan Tabukan Selatan sangat berpotensi menimbulkan angka kasus DM dan hiperurisemia menjadi tinggi karena masyarakat Kampung Bulo mengalami perubahan gaya hidup yakni sering mengkonsumsi makanan tinggi purin dan memiliki kebiasaan minum alcohol serta kurangnya pengawasan terhadap peningkatan kadar gula darah dan kadar asam urat berlebih dalam darah. Metode yang digunakan untuk menyekesaikan permasalahan mitra adalah dengan penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan. Masyarakat yang hadir saat penyuluhan kesehatan berjumlah 48 orang dan yang melakukan pemeriksaan kesehatan berjumlah 41 orang.
PENINGKATAN KESEHATAN REPRODUKSI WANITA USIA SUBUR DAN PEMERIKSAAN PAPS SMEAR PADA KELOMPOK PKK KAMPUNG PAGHULU detty kalengkongan; jelita siska herlina hinonaung
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 3 (2019): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wanita usia subur perlu untuk memerhatikan kesehatan reproduksinya. Apabila tidak diperhatikan dapat berisiko untuk menderita kanker serviks. Pada wanita usia subur penanganan bagi kanker serviks sering mengalami keterlambatan disebabkan penderita datang berobat setelah berada pada stadium lanjut. Hasil penelusuran kasus terbanyak kanker serviks di kabupaten Kepulauan Sangihe didapati terjadinya peningkatan dan sebagian besar penderita berada di Wilayah Kecamatan Manganitu. Tujuan pengabdian kepada Masyarakat untuk meningkatkan kesehatan reproduksi wanita usia subur dan pemeriksaan Paps Smear pada kelompok PKK Kampung Paghulu. Metode pelaksanaan yaitu pemberian pendidikan kesehatan tentang kesehatan reproduksi wanita usia subur dan pemeriksaan Paps Smear pada Kelompok PKK Kampung Paghulu. Sebanyak 12 orang bersedia melakukan pemeriksaan Paps Smear dan hasil laboratorium menunjukkan sebanyak 11 orang mengalami infeksi, serta seorang direkomendasikan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pada pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk memotivasi responden agar melakakukan pemeriksaan sesuai rekomendasi dokter yang menangani. Kelompok PKK Kampung Paghulu setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan pemeriksaan Paps Smear terjadi peningkatan kesehatan reproduksi. Women of reproductive age need to pay attention to their reproductive health. If not addressed, it can be risky to suffer from cervical cancer. The treatment for cervical cancer often experiences delays caused by patients getting the treatment after being at an terminal stage. According to the medical report, the most cervical cancer in the Sangihe Islands regency were found at the Manganitu District Area. The aim of community service is to improve the reproductive health of women of reproductive age and Paps Smear examination in the Paghulu Village PKK group. Implementation method is by providing health education about reproductive health of women of reproductive age and Paps Smear examination in the Paghulu Village PKK Group. A total of 12 people were willing to do the Paps Smear examination and laboratory results showed as many as 11 people had infections, and one was recommended for further tests. In monitoring and evaluation carried out to motivate respondents to carry out checks according to the recommendations of the treating doctor. After the health education seminar and Paps Smear Examination, the health of Reproductive women community of Paghulu Village became improved.
PERILAKU MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR DI SDN INPRES SALURANG KECAMATAN TABUKAN SELATAN TENGAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Gitalia Putri Medea; Jelita Siska Herlina Hinonaung; Astri Juwita Mahihody
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 3 (2019): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi untuk membantu kelompok-kelompok atau komunitas dalam memberdayakan potensi serta keterampilan guna peningkatan perekonomian termasuk memberikan kontribusi dalam peningkatan derajat kesehatan. Salah satu kelompok yang menjadi sasaran kegiatan PKMS yaitu siswa sekolah. Kontribusi dalam peningkatan derajat kesehatan bagi siswa sekolah salah satunya dapat dilakukan melalui perilaku mencuci tangan dengan benar. Mencuci tangan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan tetapi masih banyak individu yang kurang menerapkan hal tersebut. Metode pelaksanaan: Pengabdian ini dilaksanakan di SDN Inpres Salurang Kecamatan Tabukan Selatan Tengah Kabupaten Kepulauan Sangihe pada bulan Agustus 2019. Adapun bentuk pengabdian dengan memberikan penyuluhan tentang perilaku mencuci tangan dengan benar dan pengadaan wastafel (tempat mencuci tangan). Adapun hasil dari kegiatan ini berupa tersedianya fasilitas mencuci tangan, penyuluhan tentang perilaku mencuci tangan dengan benar serta demonstrasi cuci tangan dengan benar kepada siswa. Setelah dilakukan kegiatan PKMS Perilaku Mencuci Tangan Dengan Benar di SDN Inpres Salurang maka siswa menerapkan mencuci tangan dengan benar dengan menggunakan sarana yang tersedia yaitu wastafel. Stimulated Partnership Community Service or Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) is a form of community service, organized by higher education institutions to assist groups or communities to maximize their potentials and skills, which in turn improve their economy and health. One of the targets of this PKMS is to improve the health of elementary school students by teaching them a proper hand-washing behavior, using a simple and effective yet overlooked technique. Method: This community service was carried out at SDN Inpres Salurang, Tabukan Selatan Tengah District, Sangihe Islands Regency on August 2019. This was implemented through showcasing a proper hand-washing method to students and providing a washbasin (a place for washing hands) to the school. Result: A hand washing facility (a washbasin) was well installed at the school and a proper handwashing method was taught and demonstrated to students. This PKMS succeeded in teaching students of SDN Inpres Salurang a proper hand washing method, shown by the students ability to properly wash their hands using the installed washbasin.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF OLEH IBU YANG BEKERJA SEBAGAI PERAWAT DI BLUD RSU LIUNKENDAGE TAHUNA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Yeanneke Liesbeth Tinungki; Jelita Siska Hinonaung; Yanli Everson Tuwohingide; Jesie Beatris Sawelo
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.824 KB)

Abstract

Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat. Data Survey dan Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2013 menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu 34 per 1000, angka tersebut belum mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yakni menurunkan Angka Kematian Bayi menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan, 2013). Tenaga kesehatan merupakan kunci utama dalam keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan bidang kesehatan Indonesia. Jumlah tenaga kesehatan terbanyak ada pada posisi perawat. Permasalahan terkait pencapaian cakupan ASI eksklusif diantaranya adalah masih banyak perawat di tingkat layanan yang belum peduli atau belum berpihak pada pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif dan masih mendorong untuk memberi susu formula pada bayi 0–6 bulan. Rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif juga disebabkan gencarnya promosi susu formula. Bentuk promosi susu formula tersebut berupa adanya pembagian susu formula yang dilakukan oleh petugas kesehatan di tempat ibu melahirkan. Di Rumah Sakit UmumDaerah Liunkendage Tahuna tahun 2015 jumlah bayi yang lahir yaitu 708 bayi. Persentase ibu menyusui sebesar 84,74 persen dan jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sebesar 34 persen. Hal ini menyebabkan hak bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif tidak terpenuhi (Data RSUD Liunkendage, 2016). Tujuan penelitian adalah mengetahui pengetahuan dan sikap dalam pemberian ASI Eksklusif oleh ibu yang bekerja sebagai perawat di BLUD RSU Liunkendage Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif dengan metode survey. Penelitian ini telah berlangsung selama 3 bulan yaitu pada bulan Juli s/d Oktober 2017. Tempat penelitian di BLUD RSU Liunkendage Tahuna, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RSUD Liunkendage Tahuna berjumlah 138 orang, sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuandalam pemberian ASI Eksklusif berada pada kategori baik (92 persen), sikap dalam pemberian ASI Eksklusif berada pada kategori cukup (62 persen) dan responden yang memberikan ASI Eksklusif 62 persen. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pengetahuan dalam pemberian ASI Eksklusif bagi ibu yang bekerja sebagai perawat berada pada kategori baik sedangkan sikap dalam pemberian ASI Eksklusif bagi ibu yang bekerja sebagai perawat berada pada kategori cukup. Saran kiranya penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan melalui informasi ini diharapkan ibu yang bekerja sebagai perawat dapat berperan sebagai role model bagi masyarakat akanpentingnya ASI Eksklusif dan memotivasi para ibu agar dapat melakukan pemberian ASI Eksklusif.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMA Heppy Adelvia Mangumpaus; Maryati A. Tatangindatu; Jelita Hinonaung
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.946 KB)

Abstract

Kanker Payudara merupakan kanker yang ada pada wanita baik di Negara maju dan Negara berkembang. Data World Health Organization (WHO) diperkirakan bahwa lebih dari 508.000 wanita di seluruh dunia meninggal pada tahun 2011 karena kanker payudara. Survey demografi kesehatan Indonesia 2008–2009 menunjukkan bahwa 55 persen ibu menyusui mengalami mastitis dan puting susu lecet. Dari data yang didapatkan di RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado diperoleh 151 kanker payudara. Perawatan payudara sangat penting untuk merangsang pemulihan otot-otot rahim berkontraksi dan meningkatkan kualitas Air Susu Ibu. Tujuan peneliti ini ialah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma. Desain penelitian yang di gunakan ialah metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma, jumlah sampel ialah 30 responden. Instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitiandari 30 responden hasil yang didapat 77 persen berpengetahuan baik dan 7 persen berpengetahuan cukup. Hasil penelitian Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di Wilayah Kerja Puskesmas Kuma berada pada kategori baik. Diharapkan bagi pihak Puskesmas dapat meningkatkan pemberian penyuluhan dalam bidang kesehatan terutama pada ibu nifas.
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN OBAT CACING PADA BALITA SECARA BERKALA DI KAMPUNG PETTA BARAT KECAMATAN TABUKAN UTARA Novia Inayati Gabriel; Jelita Siska Herlina Hinonaung; Maryati Tatangindatu
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.31 KB)

Abstract

cacingan merupakan kondisi di dalam tubuh manusia terdapat cacing. Cacingan bisa terjadipada orang dewasa namun lebih banyak kejadian terjadi pada usia anak-anak. Hal ini dapat disebabkananak yang kurang menjaga kebersihan diri terutama pada saat mereka sedang bermain. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pemberian obat cacing secara berkala pada balitadi kampung Petta Barat Kecamatan Tabukan Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptifdengan metode survey. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkanpengetahuan responden dikategorikan berpengetahuan baik sebanyak 12 responden (40 persen), Cukupsebanyak 10 responden (35 persen), dan kurang 8 responden (25 persen). Dapat disimpulkan bahwa sebagianbesar ibu di kampung Petta Barat Kecamatan Tabukan Utara berpengetahuan baik. Hasil penelitian inidapat dijadikan acuan untuk data awal penelitian selanjutnya.
GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA TENTANG PERSONAL HYGIENE DI SD GMIST ZAITUN LAPEPAHE KECAMATAN MANGANITU SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Serli Lahaghari; Meistvin Welembuntu; Jelita Siska Herlina Hinonaung
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.099 KB)

Abstract

personal hygiene merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Personal hygiene yang pada dasarnya harus diperhatikan yaitu mencakup beberapa hal seperti: perawatan kulit kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku tangan dan kaki, kulit dan perawatan tubuh secara keseluruhan. Personal hygiene yang tidak baik pada anak usia sekolah menimbulkan beberapa masalah kesehatan seperti: infeksi saluran pernapasan, cacingan, anemia, dan flu. Siswa sekolah dasar merupakan sekelompok masyarakat yang mempunyai dampak besar dalam kelangsungan negera ini sehingga sangat perlu ditingkatkan kemampuan hidup sehatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang personal hygiene di SD Gmist Zaitun Lapepahe. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survey. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Responden dalam penelitian ini siswa kelas 4-6 berjumlah 36 orang. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden dikategorikan berpengetahuan baik sebanyak 33 responden (92 persen) dan berpengetahuan cukup sebanyak 3 responden (8 persen). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas 4-6 di SD Gmist Zaitun Lapepahe berpengetahuan baik tentang personal hygiene. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk membangun Unit Kesehatan Sekolah dan pengadaan penyuluhan tentang kebersihan diri.
USIA DAN RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA BERISIKO TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI KAMPUNG PETTA SELATAN Jelita Siska Herlina Hinonaung; Iswanto Gobel; Meistvin Welembutu; Conny Surudani
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.313 KB)

Abstract

salah satu problem masalah kesehatan utama di negara maju adalah penyakit jantung koroner (PJK). Setiap 40 detik terdapat 1 orang meninggal akibat PJK di dunia (AHA, 2017). Di Indonesia PJK menempati urutan pertama penyakit kardiovaskular. Prevalensi PJK di Indonesia sebesar 1,5 persen yang terdiagnosis. Di Sulawesi Utara prevalensi PJK sebesar 1,7 persen atau diperkirakan sebesar 11,892 orang. Tujuan: mengetahui usia dan riwayat penyakit keluarga berisiko terhadap kejadian penyakit jantung koroner. Metode: desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan besar sampel sebanyak 32 responden yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berada pada kelompok umur 45-54 tahun sebanyak 14 responden (44 Persen), tidak ada riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung koroner sebanyak 28 responden (88 persen), tidak ada riwayat keluarga hipertensi sebanyak 20 responden (63 persen), tidak memiliki riwayat diabetes mellitus sebanyak 30 responden (30 persen). Kesimpulan: umur, riwayat keluarga penyakit jantung koroner, riwayat keluarga hipertensi, riwayat keluarga diabetes mellitus tidak berisiko terjadinya penyakit jantung koroner (PJK). Saran: perlu untuk memeriksakan diri secara teratur karena penyakit jantung koroner dapat menyebabkan kematian.